Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishikawa, Kaoru
Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, 1986
658.5 ISH g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robson, Mike
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
658.5 Rob g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robson, Mike
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
658.5 ROB q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muslimin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurman Ashari
"Kegiatan Gugus kendali mutu merupakan kegiatan penbaikan, pengendalian dan peningkatan kualitas kerja di dalam unit kerja yang sama yang diaksanakan ofeh kelompok-kelompok kecil. Kegiatan gugus ini juga merupakan bagian dan kegiatan pangendalian kualitas terpadu di daiam perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi terutama antara karyawan fini dengan manajemen, mencari dan memecahkan persoalan. Adapun penelitian ini berfujuan untuk menganalisis penerapan kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM) di PD. X dalam rangka mengadakan perbaikan, pangendalian, dan peningkatan kualitas karja.
Dalam Penelitian ini diIakukan kegiatan awal untuk memperkenalkan kegiatan GKM kepada pihak manajeman terfebih dahulu, lalu membentuk keiompok-kelompok kecil dan mengadakan sumbang saran untuk menemukan persoaian yang panting. Selanjufnya, kelompok-kefompok kecil yang terbentuk mefakukan baberapa pertemuan-pertemuan untuk membahas persoalan itu hingga didapat rencana perbaikannya. Setelah itu manganalisis peningkatan-peningkatan yang didapat dari 5 seg; yaitu : Quality Cost, Delivery, Safety, Moral (QCDSM) dan dianalisis juga sasaran-sasaran yang telah dicapai oleh kegiatan gugus ini berdasarkan teori yang ada.
Untuk menjaga agar kegiatan GKM ini dapat tetap bedafan secara kontinyu di masa yang akan datang, maka dibuat suatu analisis terhadap persiapan perusahaan ini dalam menerapkan kegiafan GKM ini Analisis ini bardasarkan hasil wawancara dan pengamatan terhadap kegiatan gugus yang dilakukan sebelumnya yang merupakan tahap pengenalan.
Rencana-rancana perbaikan yang dihasilkan dari kegiatan gugus dan hasil analisis persiapan perusahaan untuk dapat menerapkan kegiatan GKM ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi PD. X untuk mengadakan perbaikan, pengendalian dan peningkatan kualitas kerja di perusahaannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Henky Suskito Nugroho
"Dalam rangka mengantisipasi tuntutan pasar global menyangkut perihal mutu, hingga awal 1998 sekitar 466 industri di Indonesia, baik industri manufaktur maupun jasa, telah memenuhi dan memperoleh sertifikat Standar Sistem Mutu ISO sari 9000 melalui Badan Sertifikasi ISO. Sertifikasi tersebut diharapkan dapat menjadi instrumen pendukung bagi perusahaan dalam menjamin konsistensi mutu produk/ jasa. Akan tetapi sejak pertengahan tahun 1997 hingga saat ini, industri Indonesia dihadapkan gelombang krisis ekonomi serta stabilitas politik yang tidak terkendali berdampak mempengaruhi kinerja organisasi menyeluruh dari Industri yang bersangkutan.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai usaha mendapatkan profit kinerja Quality Management System (QMS) dari sektor Industri yang bersertifikat ISO 9002 dalam memenuhi persyaratan QMS, dan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel krisis ekonomi terhadap kinerja QMS kelompok industri kayu lapis (plywood), tekstil serta elektronik dan komponennya. Penelitian didekati berdasarkan hasil rata-rata ketidaksesuaian (non-conformance) terhadap persyaratan standar sistem mutu SO 9002: 1994 selama periode tahun implementasi 1994 - 1998, analisa gap defisiensi kinerja QMS selama periode krisis tahun 1997 -- 1998, serta menguji tingkat korelasi defisiensi kinerja QMS terhadap 8 prinsip Manajemen mutu berbasis ISO/ TC 1761 SC2/ WG15: 1997 serta indikator ekonomi.
Hasil dari penelitian ini, diperoleh adanya defisiensi kinerja QMS dari industri bersertifikat ISO 9002 terhadap 8 prinsip manajemen mutu selama krisis ekonomi, dimana berkorelasi pada pencapaian hasil yang diinginkan secara lebih efisien ketika sumber dan aktifitas yang berhubungan dikelola sebagai sebuah proses (Process Approach), serta keputusan dan tindakan efektif yang diambil berdasarkan pada analisa data dan informasi (factual approach to decission making).

Anticipating the global market requirements on quality, up to 1998, 466 Indonesia's manufacture and service industries have met and obtained the ISO 9000 Quality System Standard certifications through Certification Bodies of the standards. The certification is intended to be a support instrument of the company in assuring the consistency of product quality. Unfortunately, since July 1997 up to now, economic crisis and uncertain political stability have been shaking Indonesia's industry and influencing the overall organizational performance of related industries.
This research is proposed to be an effort in collecting the Quality Management System (QMS) performance profile of ISO 9002 certified industrial sectors. The profile reflects how these industries meet the QMS qualifications, and how deep economic crisis influences the QMS performance of plywood, textile, and electronics industrial sectors, respectively. Approaches used in the study are based on the average of non-conformance findings in standard ISO 9002: 1994 requirements during 1994 until 1998, QMS deficiency gap analysis during economic crisis, and the examination of QMS performance deficiency based on eight Quality Management Principles qualifications (1SOfTC 176/SC 21WG15: 1997) and economic indicator correlation.
As the result, during the crisis, there is QMS performance deficiency of ISO 9002 certified industries among eight Quality Management Principles, especially in process approach and factual approach to decision making.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Rustianto
"ABSTRAK
Pada tahun-tahun terakhir ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, semakin meningkat pula Unit Pengukuran PT X menerima permintaan jasa pengukuran dan pelanggan. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang semakin meningkat kesadaran akan pentingnya mutu perlu adanya jaminan terhadap keabsahan hasil pengukurannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkalibrasi peralatan pengukuran terhadap peralatan standar (kalibrator).
Dengan semakin banyaknya peralatan standar untuk kalibrasi dan ditunjang dengan pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh personil, Unit Pengukuran berusaha untuk mengembangkan laboratorium kalibrasi. Pengembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X menjadi salah satu laboratorium di Indonesia yang mampu memberikan pelayanan jasa kalibrasi.
Upaya-upaya peningkatan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X yang dilakukan secara internal didasarkan pada pemenuhan unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem mutu ISOIIEC Guide 25 dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Upaya tersebut antara lain membentuk tim mutu, pengembangan dokumen mutu, pengamatan penerapan mutu, upaya perbaikan sistem mutu dan penerapannya di laboratorium kalibrasi PT X.
Ketidaksesuaian yang ditemukan selama penilaian terhadap penerapan sistem mutu sebagian besar dikategorikan minor. Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X dalam menerapkan sistem mutu ISOIIEC Guide 25 cukup berhasil.

ABSTRACT
In the last years, with the growing of domestic industry, Measurement Unit of PT X has been servicing many measurement orders from internal and external customers.
This should be completed carefully by PT X. In order to satisfy the customer need is necessary to ensure the validity of the test result. This can be done by calibrating measurement equipment to standard equipment (calibrator).
By improving standard equipment for calibration and supported by qualified personnel, Measurement Unit efforts to develop calibration laboratory. Objective of the development is to improve competence of The PT X's calibration laboratory in order to be one of laboratories in Indonesia which capable to provide calibration service.
The competence improvement of PT X's calibration laboratory being performed internally is based on elements in the ISOIIEC Guide 25 quality system and complied with the existing condition. The improvement covers establishing quality management, developing quality documentation, observing quality implementation, improving quality system and also implementing in the PT X's calibration laboratory.
Assessment of the quality system implementation mostly found minor nonconformity. This indicate that the competence improvement of PT X's calibration laboratory in implementing ISOIIEC Guide 25 quality system is successfully.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santo Kurniawan
"
ABSTRAK
P.T. Texrnaco Perkasa Engineering (TPE) merupakan anak
perusahaan dari Texmaco grup yang kini mempekerjakan sedikitnya 22000
karyawan Perusahaan ini bergerak dibidang industri, dimana bermacam-
macam barang di produksi di sini, dari mesin tekstil, mesin CNC, jasa,
sampai komponen-komponen otomotip seperti engine blocks, cylinder
heads, liywheels, komponen-komponen suspensi dan Iain sebagainya.
Salah satu dari komponen yang diproduksinya adalah lower control arm.
Dalam memproduksi lower control arm ini P.T. TPE berperan sebagai Salah
satu suplier komponen bagi GMBI (General Motor Buana Indonesia)
produsen mobil jenis Opei Blazer- Lower Control Arm ini salah satu
komponen suspensi dan bersifat life part.
Karena mutu merupakan faktor dasar dari dipilin atau tidaknya suatu
barang atau jasa oleh konsumen, maka produsen yang mampu menjaga
mutu produknya dan mempunyai efisiensi yang tinggi akan dapat tetap
bertahan. Untuk dapat mencapai tahap tersebut diperlukan perpaduan
teknologi dan manajemen yang baik dalam hal ini sistem pengendalian
mutu. Teknologi berperan sebagai alat bantu untuk mencapai tingkat
kualitas yang sesuai dengan standar tertentu yang kita inginkan, sedangkan
sistem pengendalian mutu merupakan alat bantu untuk mempertahankan
kualitas tersebut tetap terjaga dengan biaya yang tetap efisien.
"
1997
S36243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>