Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Triastama Wiraatmaja
"ABSTRAK
Tesis ini menunjukkan penggambaran rasisme oleh sutradara Lee Daniels dalam film The Butler (2013). Penulisan tesis ini dilakukan untuk menunjukkan penggambaran rasisme, yang disertai sikap prejudis, dan perilaku diskriminasi terhadap kelompok kulit hitam Amerika sesuai dengan konteks film The Butler(2013) yang mengambil konteks waktu 1920-an sampai 1960-an. Saya sebagai penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai Auteur Theory, analisis mise-en-scene, dan thick description, kemudian saya memperlakukan film sebagai teks yang kemudian dianalisis berdasarkan adegan dan dialog dalam film tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai dengan konteks film The Butler, rasisme yang disertai prejudis dan diskriminasi terhadap kaum kelompok kulit hitam terjadi karena ada stereotipe budak yang menegaskan status kulit hitam sebagai inferior, dan kulit putih, yang menjunjung konsep white supremacy, sebagai superior. Lee Daniels melalui film The Butler(2013), seakan ingin menunjukkan bahwa kebijakan publik maupun aturan pemerintah yang mengatur tentang hak-hak sipil warga negara maupun perbudakan masih dirasa kurang untuk mengekang atau menghapus rasisme terhadap masyarakat kulit hitam Amerika. Film ini seakan merupakan respon dari Lee Daniels, walaupun Barack Husein Obama Jr. terpilih sebagai presiden Amerika dari keturunan kulit, rasisme terhadap kaum kulit hitam Amerika masih tetap ada. Di sisi lain, film ini juga menunjukkan bahwa profesionalisme dan etos kerja serta sikap dari seorang butler kulit hitam mampu merubah stigma negatif yang disematkan terhadap masyarakat Afrika-Amerika. Serta untuk menjembatani perbedaan serta hubungan antar ras tersebut diperlukan adanya kesepahaman atau Cross Cultural Understanding antar ras maupun budaya yang berbeda.

ABSTRACT
This study is intended to expose the portrayal of racism shown by producer Lee Daniels within The Butler(2013). The objectives of this study are to show the depiction of racism, which are followed by prejudice and discrimination towards black Americans based on context-relationship with The Butler(2013) during 1920s until 1960s. I, as a writer used a qualitative method with auteur theory, mise-en-scene and thick description, thus those theories were utilised to analyse shots and dialogs in the movie. Based on The Butler(2013), this study show that racism, which were followed by prejudice and discrimination towards blacks, emerged caused by slave-stereotyping which stressed blacks as inferior and whites that uphold white-supremacy concept, as superior. Apparently that through The Butler, Lee Daniels wants to highlight that public policies or government laws which regulate citizens? civil rights and slavery are not adequate to restrain or eradicate racism towards blacks American. This movie also might perceived as the response from its? director, Lee Daniels, even though Barack Husein Obama Jr. was elected as the first African-American Presiden of the United States, racism towards blacks America still exist. On the other hand, this movie also shows that hard-work and professional work-ethic and positive attitude from a butler is considered able to alter the negative stigma possessed by African-American. Hence, to overcome the differences and intercultural relations Cross Cultural Understanding is pivotal key which act as a link among different races or cultures.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Anggita Nurcahyani
"Isu rasial yang terjadi antara kulit putih dan non-kulit putih di Amerika Serikat selalu saja terhubung dengan isu relasi kuasa. Para kulit putih selalu berusaha untuk mengatur non-kulit putih di berbagai aspek. Isu relasi kuasa dan rasial yang akan dianalisa di dalam penelitian ini akan tergambarkan di dalam Four Brothers (2005), sebuah film yang disutradarai oleh John Singleton. Four Brothers adalah film yang mengisahkan tentang keluarga Mercer, keluarga antar ras, yang mengalami isu relasi kuasa dari para kulit putih di dalam lingkup keluarga itu sendiri. Juga bagaimana para kulit hitam berjuang untuk posisi mereka masing-masing.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan kontribusi terhadap studi rasial dan relasi kuasa dengan mengaplikasikan isu-isu yang ada di dalam analisis film Four Brothers. Melalui karakter-karakter yang ada di dalam film, makalah ini menyimpulkan bahwa para kulit putih masih mendominasi masyarakat Amerika Serikat dan isu rasial di Amerika Serikat tidak sepenuhnya menghilang dan masih terjadi di belakang nama relasi kuasa.

The racial issues between the whites and non-whites in the US were always connected to the power relation issues. The whites always tried to rule the non-whites in any kinds of aspects. The power relation and racial issues that will be analyzed in this research is reflected in Four Brothers (2005), a movie directed by John Singleton. Four Brothers is a movie about Mercer family, an inter-racial family, who suffered from power relation issue from the whites in the family itself and how the blacks struggled for their position.
The purpose of this paper is to give a contribution to the studies of racial and power relation issues by applying the issues in the movie Four Brothers’s analysis. Through the characters in the movie, the paper concludes that the whites still dominate the US society and the racial issues in the US do not completely disappear and still occur behind the name of power relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firma Nanda Lestari
"Penelitian ini mencoba menganalisis kontra-stereotipe dari orang kulit hitam dan kulit putih pada film Black or White (2014). Bagaimana mereka digambarkan akan menjadi fokus pada penelitian ini. Dengan menggunakan analisis tekstual, penelitian ini menemukan bahwa orang kulit hitam digambarkan sebagai orang yang berpendidikan, berkualitas dan sukses. Sementara, orang kulit putih digambarkan sebagai orang yang tidak baik, pecandu alkohol dan penurut. Penelitian ini berkontribusi pada studi tentang representasi ras dengan memperlihatkan bahwa film ini menghadirkan kontra-stereotipe antara orang kulit hitam dan kulit putih, yang mana itu berarti diskriminasi ras masih terdapat pada masyarakat.

This research attempts to analyse the counter-stereotype of Blacks and Whites in Black or White (2014). How Blacks and Whites are portrayed will be the focus of this study. By using textual analysis, this study finds that Blacks are represented as educative, qualified and successful. Meanwhile, Whites are portrayed as bum, alcoholic and submissive. This study contributes to the study of racial representation by showing that this film represents counter-stereotype of Blacks and Whites, which means racial discrimination still exists in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Michaila Shahnez Natasha
"Artikel ini menganalisa penggambaran dari tiga etnis melalui karakter-karakter utama pada drama medis House, M. D. yaitu Dr. Gregory House, Dr. Robert Chase, Dr. Eric Foreman dan Dr. Chi Park. Sebagaimana drama medis tidak hanya memaparkan dunia medis kepada penonton, namun juga membentuk persepsi publik mengenai bagaimana para praktisi kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan bekerja, artikel ini berupaya untuk menunjukkan bagaimana diskriminasi-diskriminasi rasial muncul pada otoritas dan keahlian biomedis para praktisi kesehatan. Melalui analisis tekstual, artikel ini berargumen bahwa drama ini tidak hanya mendekonstruksi dan memperkuat citra stereotipikal dari orang-orang Afrika-Amerika dan Asia, namun juga merepresentasikan supremasi kulit putih di Amerika Serikat.
This article analyses the portrayals of three different ethnicities through the leading characters, which are Dr. Gregory House, Dr. Robert Chase, Dr. Eric Foreman and Dr. Chi Park, in the medical drama House, M.D. As medical drama not only exposes the world of medicine to the audiences but also shapes public perceptions about how the physicians and health care system work, this article attempts to show how racial discriminations occur among the physicians? biomedical authority and expertise. Through textual analysis, this article argues that the show not only deconstructs and reinforces the widely-accepted, stereotypical images of African-Americans and Asians but also represents white supremacy in the United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inasa Hana Farihah
"Sekitar enam juta orang Afrika-Amerika bermigrasi dari negara bagian Selatan ke Negara Bagian Utara, Barat, dan Barat Tengah selama Gerakan Migrasi Besar pada tahun 1910; namun, banyak orang kulit putih pindah ke pinggiran kota karena populasi kulit hitam tumbuh di kota-kota besar. Kisah Little Fires Everywhere (2020) yang merupakan mini seri asli Hulu yang diproduksi oleh Liz Tigelaar dan diadaptasi dari novel tahun 2017 oleh Celeste Ng berlangsung di daerah pinggiran kota tempat rasisme sistemik dilestarikan. Karya akhir ini bertujuan untuk menemukan bagaimana miniseri ini menampilkan isu perbedaan rasial dan struktural yang berasal dari ketidaktahuan dan mempelajari bagaimana isu-isu tersebut mempengaruhi hubungan Elena Richardson dan Mia Warren dengan anak perempuan mereka menggunakan model analisis wacana kritis (CDA) Fairclough (1989). Penulis menemukan bahwa, dalam serial tersebut, pandangan konservatif kulit putih dan status sosial yang diistimewakan menciptakan hubungan yang dangkal dan disfungsional. Di sisi lain, perjuangan keuangan keluarga non kulit putih menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakjujuran dalam hubungan mereka. Terungkap bahwa ideologi tertanam dalam dialog melalui bahasa yang digunakan tokoh-tokohnya, yang (kembali) menghasilkan relasi kuasa dalam interaksinya dan mempengaruhi relasinya.

Around six million African-Americans migrated from the Southern to Nothern, Western, and Midwestern states during the Great Migration movement in 1910; however, many White people moved out to the suburbs as the Black population grew in the major cities. The story of Little Fires Everywhere (2020), a Hulu original mini-series produced by Liz Tigelaar and adapted from the 2017 novel by Celeste Ng, takes place in a suburban area where systemic racism is perpetuated. This paper aims to discover how this mini-series presents the issues of racial and structural differences stemming from ignorance and study how these issues affect Elena Richardson and Mia Warren’s relationship with their daughters using Fairclough’s (1989) critical discourse analysis (CDA) model. The writer finds that, in the series, white conservative views and privileged social status create a superficial and dysfunctional relationship. On the other hand, the nonwhite family’s financial struggles cause dissatisfaction and dishonesty in their relationship. It is revealed that ideology is embedded in the dialogues through the language the characters use, which (re)produces the power relations in their interactions and influences their relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Laurensia
"ABSTRAK
Ras dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan bagaimana seseorang diperlakukan oleh orang lain di tempat bekerja. Beauty Shop menceritakan perjuangan seorang wanita
kulit hitam yang bekerja sebagai penata rambut di salon milik pria
kulit putih dan perjuangan seorang wanita kulit putih sebagai penata rambut di salon yang dimiliki oleh seorang wanita kulit hitam. Film ini menggambarkan bagaimana latar belakang ras dapat secara langsung mempengaruhi interaksi di tempat bekerja. Film ini berfokus pada dua karakter dari ras berbeda yang harus mengahadapi akibat dari menjadi bagian dalam kelompok minoritas. Penelitian sebelumnya telah menganalisis pemeran utama kulit hitam dari sudut pandang feminis dan penggambaran kulit putih pada film ini, namun, bentuk-bentuk rasisme di dalam film belum secara keseluruhan dibahas. Dengan membahas bentuk-bentuk rasisme yaitu prasangka, diskriminasi, konflik rasial, dan isolasi sosial, makalah ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana rasisme terjadi dan reaksi apa saja yang berasal dari kelompok minoritas. Kata kunci: rasisme; tempat kerja; prasangka; diskriminasi; konflik rasial; isolasi sosial

ABSTRACT
Race can be one of the factors which can determine how a person is treated by others in a workplace. Beauty Shop narrates the struggle of a black female hairdresser in a salon owned by a white man and the struggle of a white female hairdresser when she works in a salon owned by a black woman. This film portrays how racial background can directly affect interactions in the workplace. It focuses on two characters from different races who have to face the effects of being a part of minority group in their workplace. Previous studies have analyzed the main black character from a feminist perspective and the portrayal of whiteness in the film however, forms of racism in the film have not been adequately discussed in scholarly journals. By discussing forms of racism in the film which are prejudice, discrimination, racial conflict, and social isolation, this paper aims to reveal how racism operates and what kind of responses are employed by the minority group. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Orestya Taranindita
"Imigran Turki datang ke negara Jerman semenjak dikirimnya pekerja-pekerja pada masa pemerintahan kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-19 dan dibukanya kesempatan untuk menjadi Gastarbeiter pada tahun 1960. Orang Turki yang datang ke Jerman sekarang telah berintegrasi dengan kebudayaan Jerman. Namun di sisi lain, masih kerap terjadi rasisme dan diskriminasi yang menyebabkan munculnya stereotip terhadap orang Turki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja stereotip orang Turki yang digambarkan dalam 2 bab pertama dari buku Einmal Hans mit scharfer So e 'Leben in zwei Welten' karya Hatice Aky n yaitu 'Neulich in der Parallelwelt' dan 'Mokkagl ser mit Goldrand'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat stereotip-stereotip orang Turki di kalangan orang jerman. Dari stereotip yang telah dianalisis, hasilnya cenderung mengarah pada setereotip positif, sehingga dapat membantu orang Jerman untuk lebih memahami orang Turki.

Immigrants from Turkey has come to Germany since Turkey sent the workers during the reign of the Ottoman Empire in the early 19th century and the opening of the opportunity to become Gastarbeiter in 1960. The Turks who came to Germany now has integrated with German's culture , but on the other hand, discrimination and racism still happens and stereotypes of Turks starts to appear in Germany. This research aims to know and explain what kind of stereotypes, which is described in the first and second chapters of book by Hatice Aky n 'Einmal mit So e scharfer Hans Leben in zwei Welten i.e. 'Neulich in der Parallelwelt' and 'Mokkagl ser mit Goldrand'. The results showed that there are stereotypes of Turks among Germans. From the stereotypes that have been analyzed, the results are likely to lead to a positive setereotypes, it means that it can help Germans to understand Turks and its culture better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Fadilla Febrianto
"Ras merupakan aspek identitas yang tidak dapat dilepaskan dalam pembentukan kepentingan maupun kebijakan berbagai aktor secara lintas batas. Dalam perkembangannya, ras muncul sebagai aspek yang integral dalam dinamika sistem internasional. Meskipun demikian, studi Hubungan Internasional arus utama cenderung mengesampingkan pembahasan mengenai ras. Melalui hal tersebut, tinjauan literatur ini berusaha untuk memetakan konseptualisasi dan implementasi aspek identitas rasial dalam kerangka studi dan praktik Hubungan Internasional. Pemetaan ini dilakukan dengan meninjau kehadiran ras dalam kerangka internasional secara lintas periode dan lintas dimensi atau ruang Hubungan Internasional. Peninjauan dilakukan terhadap 42 literatur dengan metode taksonomi. Dua tema utama teridentifikasi, yaitu: perkembangan konseptualisasi ras dan operasionalisasi ras dalam kerangka relasi dimensional aktor. Penulis menemukan bahwa ras merupakan aspek fundamental dalam konseptualisasi teori Hubungan Internasional dan memiliki peran yang signifikan dalam memengaruhi kepentingan serta kebijakan aktor-aktor Internasional dalam relasi keamanan, politik, ekonomi, dan transnasionalisme. Selain itu, marjinalisasi pembahasan mengenai ras masih merupakan fitur dominan dalam perkembangan studi Hubungan internasional kontemporer. Hal ini pada akhirnya berkontribusi pada langgengnya struktur global yang menguntungkan kelompok kulit putih dalam semua lini dimensi dan ruang Hubungan Internasional.

Race is an aspect of identity that cannot be separated from the formation of interests and policies by various actors across borders. In its development, race appears as an integral aspect of the dynamics of the international system. Nonetheless, mainstream International Relations studies tend to sideline discussions of race. Therefore, this literature review seeks to map the conceptualization and implementation of aspects of racial identity within the framework of the study and practice of International Relations. This mapping is carried out by reviewing the presence of race aspect in the international framework across different periods and dimensions or spaces of International Relations. The review involved 42 literature pieces using taxonomic method. Two main themes emerged: the development of the conceptualization of race and the operationalization of race within the framework of actor dimensional relations. The author finds that race is a fundamental aspect in the conceptualization of International Relations theory and plays a significant role in influencing the interests and policies of international actors in security, political, economic, and transnationalism relations. Additionally, the marginalization of discussions regarding race remains a dominant feature in the development of contemporary international relations studies. This ultimately contributes to the perpetuation of a global structure that benefits white groups in all dimensions and spaces of International Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>