Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Santoso Sastropoetro
Bandung: Alumni, 1991
302.23 SAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Santoso Sastropoetro
Bandung: Alumni, 1991
302.23 SAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: direktorat jendral informasi dan komunikasi publik kementerian komunikasi dan informasi, 2016
384 KOM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Edwina
"Profil Perusahaan
Bengawan Solo Coffee merupakan salah satu kedai kopi asli Indonesia yang menggunakan biji kopi hasil perkebunan kopi tanah air Indonesia. Bengawan Solo Coffee telah berdiri sejak tahun 1983 dan telah memiliki pengalaman dalam pemilihan biji-biji kopi Arabika asli Indonesia yang berkualitas. Pada tahun 1983 hingga 2002, Bengawan Solo Coffee hanya bergerak di bidang pengolahan biji kopi serta penggorengan biji kopi asli Indonesia yang terletak di Lampung. Pada tahun 2003, manajemen Bengawan Solo Coffee memutuskan untuk membuka kedai kopi yang memiliki produk berbagai macam minuman dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia yang diolah di pertanian kopi Bengawan Solo Coffee di Lampung. Bengawan Solo Coffee resmi membuka kedai kopi pertama di ITC Kuningan pada 18 Mei 2003, tanggal ini ditandai sebagai tanggal berdirinya Bengawan Solo Coffee. Bengawan Solo Coffee terus mengembangkan bisnisnya dan hingga kini telah memiliki kedai kopi sebanyak 46 outlet yang terletak di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Analisis Situasi
Kekuatan (Strengths)
1. Kedai kopi yang menggunakan biji kopi asli Indonesia yang diproduksi sendiri di perkebunan kopi di Lampung.
2. Bengawan Solo Coffee telah memiliki kedai kopi yang tersebar di titik-titik strategis di beberapa kota besar di Indonesia, hal ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk menemukan kedai-kedai Bengawan Solo Coffee.
3. Mendukung petani biji kopi lokal dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia
4. Mendukung program pemerintah 100% cinta Indonesia sebagai produk asli Indonesia dan menggunakan produksi biji kopi asli Indonesia
5. Adanya peliputan artikel oleh majalah Grazia pada tanggal 23 September 2013 sebagai kedai kopi khas Indonesia yang direkomendasikan
Kelemahan (Weaknesses)
1. Rendahnyabrand awarenessBengawan Solo Coffee di kalangan masyarakat Indonesia.
2. Tidak memiliki bagian Public Relations (PR) sehingga kurangnya kegiatan-kegiatan PR yang dilakukan
3. Kurangnya promosi-promosi yang dilakukan di berbagai media
Kesempatan (Opportunities)
1. Kini telah banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi kopi
2. Alasan generasi muda mengonsumsi kopi karena menggemari kopi dan mengonsumsi kopi sebagai gaya hidup
Ancaman (Threats)
1. Bengawan Solo Coffee kalah saing dengan kompetitor-kompetitornya yang berasal dari luar negeri dan lebih terkenal dibanding Bengawan Solo Coffee.
2. Munculnya kedai kopi lain yang berasal dari Indonesia yang dapat menjadi kompetitor Bengawan Solo Coffee
Pernyataan Masalah
Kurangnya brand awareness yang dimiliki masyarakat Indonesia terhadap Bengawan Solo Coffee
Usulan Program
Program Kampanye Public Relations, yang terdiri dari:
1. Kegiatan Promosi
2. Corporate Social Responsibility
3. Customer Relations
Tujuan Program
1. Untuk meningkatkan brand awareness dan minat masyarakat Indonesia terhadap Bengawan Solo Coffee, khususnya masyarakat Indonesia berumur 17-45 tahun yang bertempat tinggal di kota-kota besar Indonesia sesuai dengan lokasi penjualan Bengawan Solo Coffee, yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Jogja, dan Medan.
2. Membentuk citra positif mengenai Bengawan Solo Coffee sebagai kedai kopi asli Indonesia terbaik. Sebagai indikator, Bengawan Solo Coffee menjadi kedai kopi asli Indonesia yang memiliki penjualan tertinggi diantara kompetitornya, yakni kedai kopi asli Indonesia seperti Cuppa Coffee dan Coffee Toffee.
3. Untuk meningkatkan penjualan Bengawan Solo Coffee di tahun 2014 sebesar 10% dari tahun 2013.
4. Meningkatkan jumlah followers yang dimiliki oleh Bengawan Solo Coffee pada media sosial sebesar 2x lipat dari jumlah followers yang dimiliki sekarang yakni 4.781 followers di Twitter dan 4.432 likes di Facebook Bengawan Solo Coffee1.
Khalayak Sasaran
1. Demografis: Laki-laki dan perempuan berumur 17-45 tahun bertempat tinggal di kota-kota besar Indonesia sesuai dengan lokasi penjualan Bengawan Solo Coffee, yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Jogja, dan Medan dengan tingkat SES (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) sampai SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000) yang berlatarbelakang pendidikan SMA, D3, S1, S2, S3, dan bekerja.
2. Psikografis: memiliki lifestyle (gaya hidup) yang senang mengonsumsi kopi, seringkali nongkrong atau hangout di kedai kopi, dan menggunakan media sosial rata-rata 5 jam perharinya.
Pesan Kunci
1. Bengawan Solo Coffee ingin membentuk suatu citra yang positif sebagai kedai kopi asli Indonesia terbaik yang mengolah dan menggunakan biji-biji kopi asli Indonesia.
2. Bengawan Solo Coffee juga turut berpartisipasi dalam program pemerintah yakni, gerakan 100% cinta Indonesia yang dikoordinir oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang dibentuk pada tahun 2009.
Anggaran
Rp 796.235.972
Evaluasi
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
2. Tahap Output
3. Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolak ukur dan instrumen masing-masing"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54185
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widiani
"Penelitian tentang Budaya Organisasi telah banyak dilakukan, terhadap perusahaan-perusahaan besar. Budaya Organisasi merupakan hal yang perlu dimiliki oleh suatu organisasi, karena merupakan pedoman bertingkahlaku bagi para pelaku organisasinya. Dan telah banyak penelitian membuktikan bahwa budaya organisasi dapat menunjang kinerja perusahaan.
PLN merupakan salah satu perusahaan negara yang besar, memahami bahwa di masa mendatang masalah dan tantangan yang dihadapi oleh PLN akan semakin berat. Sehubungan dengan hal tersebut, dirasakan perlu untuk mempunayi pedoman dalam kesamaan bertingkahlaku. Karena itu PLN rnempunyai nilai-nilai di dalam slogannya. Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan dilihat adalah apa dan bagaimana budaya perusahaan yang ada , khususnya dalam pelaksanaan nilai-nilai tersebut dan aspek komunikasinya. Dan ini akan berkaitan dengan upaya untuk mendukung kinerja bagi seluruh anggota organisasi.
Metode Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan hasil dari permasalahan adalah melalui pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data kualitatif maka dilakukan melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam ini ditujukan baik bagi pimpinan maupun bagi para pegawai. Pertanyaan yang diajukan tersebut berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumya. Pemilihan ke dua tipe responden tersebut didasarkan alasan agar dapat memahami apa yang dirasakan oleh pimpinan dan oleh para pegawai. Karena, pelaksanaan budaya organisasi itu sangat terkait oleh para pelaku-pelakunya .
Dalam mengungkapkan hasil penelitian tersebut, digunakan teori yang berhubungan dengan komunikasi dan organisasi. Peranan dari seorang pemimpin untuk menjalankan fungsinya dalam mencapai tujuan organisasi sangat didukung oleh para anggota organisasi yang lain. Salah satu fungsi dari seorang pemimpin adalah membangun saluran komunikasi. Karena dengan komunikasi, seorang pemimpin akan mengetahui apa yang diharapkan bawahan padanya. Komunikasi yang terjadi ini sangat dipengaruhi oleh hubungan yang terjadi antara keduanya.
Dari hasil temuan di lapangan diperoleh gambaran bahwa PLN mempunyai budaya organisasi namun belum dalam bentuk yang tertulis. Selama ini nilai yang dicoba ditanamkan adalah Kebersamaan, Keunggulan dan Keterbukaan dan mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi. Pola komunikasi yang terjadi diarahkan pada nilai Keterbukaan, walaupun pada kenyataanya belum terlaksana secara maksimal. Berbagai cara dicoba untuk dapat mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut. Antara lain dengan pendekatan secara formal,informal , melalui majalah dan melalui pendidikan dan latihan.
Pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut dilakukan secar terus menerus dan diupayakan agar dapat diterapkan dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Karena tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan di masa depan dan berhubungan dengan citra perusahaan. Citra perusahaan yang baik tersebut berkaitan dengan hubungan PLN dengan pihak luar ( para investor dan para pelangggan)."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1978
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
Jakarta: Granit, 2004
302.23 Ham k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang perilaku seksual mahasiswa yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini, bertujuan untuk
mengetahui: (1) seberapa banyak mahasiswa yang melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk-bentuk aktivitas
seksual yang dilakukan; (3) siapa yang terlibat dalam aktivitas seksual; (4) lokasi melakukan aktivitas
seksual dan (5) kuantitas melakukan aktivitas seksual. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan;
sedangkan populasi mahasiswa tingkat pertama hingga keempat dengan rentang umur 18 hingga 24 tahun;
penelitian dilakukan pada salah satu perguruan tinggi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Melalui teknik stratified random sampling kemudian didapatkan responden berjumlah 100 mahasiswa.
Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Fakta penting yang muncul dalam
penelitian, yaitu: (1) pada umumnya mahasiswa menyatakan pernah melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk
aktivitas seksual yang dilakukan secara berurut berdasarkan jumlah ialah kissing, necking, petting, intercourse
dan masturbasi; (3) sebagian besar melakukan aktivitas seksual melibatkan pacar, sebagian kecil melibatkan
teman, PSK, dan lainnya yaitu “pecun” (perempuan cuma-cuma) serta tetangga atau anak tetangga rumah
maupun kos/kontrakan; (4) rumah menjadi salah satu tempat dimana biasanya aktivitas seks dilakukan,
menyusul tempat kos/kontrakan, kampus, hotel/penginapan, mobil, bioskop, dan pantai atau tempat-tempat
rekreasi lainnya; (5) aktivitas seksual dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu (hampir setengahnya) bahkan
ada yang melakukan setiap hari (sebagian kecil)."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>