Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulder, Niels
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1985
155.2 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Pradewi Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh trait kepribadian Big Five terhadap perilaku inovatif karyawan di tempat kerja pada PT X dan PT Y. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran trait kepribadian Big Five menggunakan alat ukur Mini-IPIP yang dikembangkan oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas pada tahun 2006 dan alat ukur perilaku inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Onne Janssen pada tahun 2000. Partisipan berjumlah 216 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan photovoltaic (penghasil produk berenergi terbarukan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pada trait agreeableness dan trait conscientiousness terhadap perilaku inovatif (R2 = 0,124; p < 0,01). Artinya, semakin tinggi trait agreeableness dan trait conscientiousness yang dimiliki individu, maka semakin tinggi perilaku inovatif yang dimilikinya.

This study was conducted to see the influence of the Big Five personality trait on employees’ innovative behavior at work on X company and Y company. This research was conducted using a quantitative approach. Big Five personality trait measurements using the Mini-IPIP measure developed by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas in 2006 and innovative behavior measurement using Innovative Work Behavior Scale developed by Onne Janssen in 2000. Participants totaled 216 employees working on photovoltaic company (producer of renewable energy products).
Results of this study indicate that there is a significant positive effect on agreeableness trait and conscientiousness trait to innovative behavior (R2 = 0.124, p < 0,01). It means, the higher agreeableness trait and conscientiousness trait of the individual, the higher its innovative behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cervone, Daniel
Jakarta: Salemba Humanika, 2011
155.2 CER kt I (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Littauer, Florence
Jakarta: Binarupa Aksara, 1995
155.2 LIT pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Heryatni
"ABSTRAK
Musik menipakan suatu karya seni yang dapat dinikmati oleh siapa saja, kapan saja
dan dimana saja. Musik menimbulkan respons pada pendengamya. Respons terhadap
musik berdasarkan domain afektif dan estetis terdiri dari tiga tahap, yaitu respons
emosional, respons berdasarkan preferensi, dan respons berdasarkan selera musik.
Ketiga respons ini tidak dapat saling dipisahkan, melainkan merupakan suatu proses
yang berkelanjutan, yang sejalan dengan proses intemalisasi dari Krathwohl, Bloom,
dan Masia (dalam Abeles dan Chung, 1996). Beberapa peneliti mengatakan bahwa
pendengar memilih untuk mendengar musik tertentu karena memiliki karakteristik
kepribadian tertentu. Hal ini menimbulkan ketertarikan untuk dilakukannya penelitian
yang menggambarkan kepribadian dari penikmat musik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ciri khas kepribadian pada individu yang menyukai musik klasik,
jazz, dan dangdut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan membuat daftar
pertanyaan berdasarkan teori respons terhadap musik dari Abeles dan Chung (1996)
dan kepribadian dari Allport (1961). Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 2
orang penikmat musik klasik, 2 orang penikmat musik Jazz, dan 2 orang penikmat
musik dangdut. Dari hasil wawancara didapat gambaran mengenai respons terhadap
musik dan gambaran kepribadian dari setiap subyek. Kemudian dilakukan
perbandingan dari keenam subyek untuk dibuat kesimpulan.
Saran yang diberikan adalah untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut pada
subyek dengan seleia musik selain musik klasik. Jazz, dan dangdut. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepribadian dari penikmat jenis musik
selain yang dipaparkan dalam penelitian ini."
2004
S2812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Kusumaatmaja
"ABSTRAK
Dalam kehidupannya, manusia selalu mengejar prestasi berdasarkan
kemampuan dan bidangnya masing-masing. Menurut Robinson (dalam
http://www-mcnair.berkeley.edu/97joumal, 1997) tinggi rendahnya prestasi di
pengaruhi oleh kemandirian seseorang. Menjadi anak bungsu, seringkali
mendapat anggapan sebagai anak yang manja dan tidak mandiri. Gunawan (dalam
Gunarsa & Gunarsa, 2000) mengatakan bahwa posisi anak sebagai anak sulung,
bimgsu, dan tunggal sedikit banyak dapat berdampak pada pembentukan
kepribadiannya. Oleh karena kemandirian juga merupakan salah satu aspek dari
kepribadian, maka posisi anak juga berdampak terhadap kemandiriaimya.
Kemandirian mempakan salah satu aspek kepribadian yang penting (Conger,
1991), terlebih bagi remaja usia 17-19 tahun, pada saat memasidd jenjang
perguruan tinggi, remaja mulai dituntut untuk menjadi sosok yang mandiri
(Ganda, 1992). Sebagai mahasiswa fakultas yang memiliki daya saing yang
cukup ketat dalam penerimaan mahasiswa, mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia (UI) dituntut untuk memiliki prestasi yang baik agar
nantinya tidak dikeluarkan (putus studi). Pada penelitian ini peneliti ingin melihat
bagaimana kemandirian dan prestasi akademik remaja bungsu serta melihat
apakah ada hubungan kemandirian dengan prestasi akademik remaja bungsu di
perguman tinggi?.
Penelitian ini dilakukan pada 75 orang subyek yang terdiri dari 22 subyek
laki-laki dan 53 subyek perempuan, yang bemsia 18-19 tahun dan merupakan
mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Pemilihan subyek dilakukan dengan
menggunakan teknik incidental sampling. Setiap subyek dalam penelitian ini,
mendapatkan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan lima aspek
kemandirian. Untuk memperoleh data prestasi akademik, subyek diminta untuk
menuliskan Indeks Prestasi Kumulatif terakhir yang diperolehnya dan peneliti
mencek kembali kepada sub bagian akademik mahasiswa Fakultas Psikologi UI.
Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik koefisien alpha dan
korelasi Pearson product-moment yang ada pada program SPSS for MS Windows
Release 10.0. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa Remaja bungsu pada fakultas
psikologi UI yang mendapatkan skor kemandirian rendah, lebih banyak dari pada
yang mendapatkan skor kemandirian tinggi. Walaupim deraikian, perbedaan
jumlah remaja bungsu yang mendapatkan skor kemandirian tinggi -dengan skor
kemandirian rendah, hanya terpaut 1,3 % saja. Jumlah remaja bungsu pada
Fakultas Psikoiogi UI yang memiliki prestasi akademik buruk, lebih banyak dari
pada yang memiliki prestasi akadeniik baik. Namun hal tersebut tidak dapat
dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa mahasiswa bungsu Fakultas Psikologi
memiliki prestasi akademik yang buruk, mengingat perbedaan antara responden
yang memiliki prestasi akademik baik dengan responden yang memiliki prestasi
akademik buruk hanya terpaut 9,3 % saja. Selain kedua hal tersebut, juga dapat
diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian dengan
prestasi akademik remaja bungsu di Fakultas Psikologi UI. Keadaan ini mungkin
disebabkan oleh karena masih banyak faktor lain yang turut mempengaruhi
prestasi akademik seseorang yang tidak terukur dalam penelitian ini. Faktor-faktor
tersebut antara lain adalah bakat khusus, motivasi untuk berprestasi, harga diri
akademik, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan faktor situasional (Syah,
2000).
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian lain sehubungan dengan
penelitian ini antara lain adalah untuk menguji validitas internal dan ekstemal dari
instrumen pengukuran, sebaiknya faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi
prestasi akademik dan kemandirian perlu diikutsertakan. Meskipun hasil
penelitian menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian
dengan prestasi akademik remaja bungsu pada perguruan tinggi, aspek tanggung
jawab terhadap diri sendiri dan orang lain memiliki hubungan yang signifikan
dengan prestasi akademik. Oleh karenanya, disarankan bagi para orang tua untuk
memupuk tanggung jawab pada anak bungsu mereka sejak dmi agar dapat
memaksimalkan prestasi akademik anak bungsunya."
2002
S2865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seta Wicaksana
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tipe kepribadian Generasi Y jika dilihat dari dimensi Big Five Personality. Responden pada penelitian ini adalah 1286 orang yang meliputi karyawan dan mahasiswa Indonesia dengan rentang usia 18-37 tahun (generasi Y). Alat pengumpul data yang digunakan adalah NEO-PI-R Costa & McCrae (1992) yang dikembangkan olleh Humanika Consulting (2004). Nilai koefisien reliabilitas alat ukur NEO-PI-R Costa yang dikembangkan Humanika Consulting adalah sebesar 0,5 sampai 0,6. Analisis data menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepribadian Generasi Y berada pada kategori rendah jika dilihat dari extraversion, openness to new exprience, agreeableness dan conscientiousness. Sedangkan jika dilihat dari tipe kepribadian neuroticism berada pada kategori rata-rata"
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Ayu Ambarwati
"Lebih jauh jika merujuk pada prevalensi penderita dispepsia di seluruh dunia yang grafiknya terus meningkat (antara 7 hingga 41 persen per tahun) maka penelitian Muth yang menggunakan sampel kecil kurang bisa memberi gambaran secara umum tentang trait kepribadian dan kecemasan penderita dispepsia fungsional. Menurut data terakhir yang diperoleh pada penelitian tertutup di RSCM disebutkan dari 100 pasien dengan keluhan dispepsia, 80 persen mengalami dispepsia fungsional. Fakta-fakta ini mendorong penulis melakukan penelitian ulang dari penelitian Muth dengan menggunakan dua metode penelitian secara berurutan. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang trait kepribadian dan kecemasan penderita dispepsia fungsional di DKI Jakarta sedangkan metode penelitian kualitatif dengan menambahkan variabel stres dan strategi coping digunakan untuk melihat keunikan yang tergambar pada masing-masing kasus dispepsia fungsional.
Penelitian kuantitatif dengan sampel 90 orang penderita dispepsia fungsional dilakukan di RSCM dan beberapa klinik di Jakarta. Penelitian ini mempergunakan cara penyebaran angket yang diadaptasi dari NEO P1-R buatan McCrae dan Costa (1990) dan Beck Anxiety Inventory buatan Beck (1985). Hasilnya ternyata trait neuroticism dan trait extraversion masing-masing memiliki pengaruh yang cukup kuat pada penderita dispepsia fungsional. Jika dibandingkan per subgrup dispepsia fungsional terlihat kalau pasien-pasien pada subgrup dysmotility-like dyspepsia cenderung lebih dipengaruhi trait extraversion dan pasien-pasien dari subgrup ulcer-like dyspepsia serta non-specific dyspepsia cenderung lebih dipengaruhi trait neuroticism. Mengenai kecemasan, 90 persen pasien memiliki kecemasan yang tinggi, dengan urutan pasien-pasien dari subgrup non-specific dyspepsia kecemasannya paling tinggi, disusul dengan pasien-pasien dari subgrup ulcer-like dyspepsia dan pasien-pasien dari subgrup dyrmotility-like dyspepsia.
Selanjutnya dari hasil penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara depth interview dan observasi terlihat bahwa pengaruh trait neuroticism membuat penderita menjadi sosok yang selalu worrying, emotional, insecure, dan inadequate; sedangkan pengaruh trait extraversion-introversion membuat penderita terlalu personal-oriented, aloof; quiet, retiring, unsociable, inexuberant, dan over optimistic. Mengenai gambaran kecemasan terlihat bahwa kecemasan yang tinggi berhubungan dengan riwayat stres berkepanjangan. Stres umumnya disebabkan daily hassl, namun pada sebuah kasus stres disebabkan oleh major life event. Selain itu stres ini pun berhubungan dengan: cognitive appraisal.
Tentang gambaran strategi coping, seluruh sampel cenderung memilih emotional focus coping. Tetapi bila dilihat dari kronologis cerita di masa lalu terungkap bahwa dua orang sampel pernah mencoba melakukan problem focus coping hanya saja hasilnya tidak memuaskan hingga kemudian lebih memilih emotional focus coping. Sayangnya emotional focus coping yang dikembangkan oleh seluruh sampel masih kurang efektif dikarenakan mereka juga mengembangkan perilaku coping yang bersifat destruktif, yaitu: giving up, striking out at others, indulging self blaming self, dan defensive coping. Hal ini menyebabkan seluruh sampel masih terus mengalami dispepsia fungsiona."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainan Salsabila
"Teori person-environment fit menjelaskan bahwa terdapat kesesuaian antara karakteristik individu dengan lingkungannya, seperti pada lingkungan tempat tinggal dan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi trait kepribadian openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism terhadap preferensi yang berkaitan dengan wilayah tempat tinggal dan tempat wisata di perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Data diambil dari 725 partisipan yang merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18-64 tahun dengan menggunakan alat ukur BFI-44 oleh John dan Srivastava (1999) dan alat ukur preferensi tempat tinggal dan tempat wisata yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil analisis logistic regression dan independent sample t-test menunjukkan bahwa trait kepribadian memiliki kontribusi signifikan terhadap preferensi tempat wisata di Indonesia. Kontribusi ini signifikan pada trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) dan trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B)=1.977, p<0.05). Namun demikian, tidak ada kontribusi signifikan dari trait kepribadian terhadap preferensi tempat tinggal. Hasil dan implikasi dari penelitian akan didiskusikan lebih lanjut dalam skripsi ini.

Person-environment fit theory explains that there is a match between individual characteristics and their environment, such as in environment of residence and tourist destination. This study aims to examine the contribution of the personality traits of openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, and neuroticism to preferences related to areas of residence and tourist destination in urban and rural areas in Indonesia. Data were taken from 725 participants who are Indonesian citizens aged 18-64 years using the BFI-44 from John and Srivastava (1999) and the measuring instrument for residence and tourist destination preferences developed by researcher. The results of logistic regression analysis and independent sample t-test show that personality traits have a significant contribution to the preference of tourist destination in Indonesia. This contribution is significant on trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) and trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B) =1.977, p<0.05). However, there is no significant contribution of personality traits to residence preferences. The results and implications of the research will be discussed further in this thesis.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>