Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yozar Anwar
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1981
371.8 YOZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yozar Anwar
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1981
371.89 YOZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Arismunandar
Yogyakarta: Genta Press, 2005
371.81 SAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Caring merupakan nilai inti pendidikan keperawatan yang dapat ditanamkan dan
dimunculkan selama menjadi mahasiswa. Penelitian deskriptif sederhana ini ditujukan
untuk mengidentifikasi gambaran sikap caring mahasiswa keperawatan. Sampel
penelitian adalah mahasiswa program sarjana dan ners Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia yang dipilih secara acak sederhana sebanyak 161 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang memiliki koefisien
reliabilitas 0,934. Kuisioner ini mengukur sikap caring mahasiswa melalui hasil
identifikasi sepuluh faktor karatif Watson. Hasil analisis univariat pada penelitian ini
menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa FIK UI (60,4 %) memiliki Sikap caring.
Untuk meningkatkan kapasitas caring rnahasiswa, institusi pendidikan keperawatan
diharapkan dapat mengevaluasi dan merencanakan pola dan strategi pembelajaran
efektif terkait caring."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5582
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumingkewas, Riana Herlina
Jakarta : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Indonesia, 1983,
R 620 Lum l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Alitt Susanto
Jakarta: Bukune, 2012
899.221 ALI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fachri Rifki
"Artikel ini membahas mengenai upaya Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia tahun 1998—2004, untuk mempertahankan eksistensinya. Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan suatu wadah bela negara pada tingkat perguruan tinggi. Mulai secara resmi terbentuk pada tahun 1963, seseorang dikatakan anggota Menwa jika sudah melaksanakan Latihan Dasar Militer. Menwa memainkan peran penting dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sebagai cendekia dan penerus bangsa. Akan tetapi, pada akhir Masa Orde Baru timbul tuntutan agar Menwa dibubarkan sebagai ekses dari tuntuan penghapusan Dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Tahun 2000 merupakan jawaban dari kehadiran dan keberlangsungan Menwa di lingkungan perguruan tinggi. Dalam artikel jurnal ini akan dijelaskan mengenai dinamika Menwa pada masa pra reformasi, kondisi pasca reformasi dan upaya Menwa UI mempertahankan eksistensinya, serta dampak dari bertahannya Menwa UI terhadap minat bela negara mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi/kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, sumber sejarah primer diperoleh dari Arsip Pribadi, Arsip Universitas Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia, dan wawancara dengan narasumber terkait. Hasil dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa Menwa sebagai salah satu wadah bela negara pada tingkat perguruan tinggi memiliki peran penting dalam sistem pertahanan negara dan kesadaran bela negara, maka dari itu harus dipertahankan keberadaannya dengan beberapa penyesuaian. Dampak dari penyesuaian tersebut di lingkungan Universitas Indonesia, yakni tetap bertahanannya Menwa dan menjadi wadah mahasiswa dalam bidang bela negara.

This article discusses the efforts of the Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia from 1998- 2004 to maintain its existence. The Resimen Mahasiswa (Menwa) is a forum for bela negara at the university level. Began to be officially formed in 1963, a person is said to be a member of Menwa if he has carried out Basic Military Training. Menwa plays an important role in the Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) as scholars and successors of the nation. However, at the end of the Orde Baru period, demands arose that Menwa be disbanded as an excess of demands for the abolition of the Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Tahun 2000 was the answer to the presence and continuity of Menwa in the higher education environment. This journal article will explain the dynamics of Menwa UI in the pre-reform era, post-reform conditions and Menwa UI's efforts to maintain its existence, as well as the impact of Menwa UI's survival on students' interest in bela negara at the Universitas Indonesia. This article is written using historical methods consisting of heuristics, verification/criticism, interpretation, and historiography. At the heuristic stage, primary historical sources were obtained from private archives, Universitas Indonesia Archives, the National Archives of the Republic of Indonesia, the National Library of the Republic of Indonesia, and interviews with relevant sources. The results of this study, it can be seen that Menwa as a forum for bela negara at the university level has an important role in the national defense system and awareness of bela negara, therefore its existence must be maintained with some adjustments. The impact of these adjustments on the Universitas Indonesia, namely the continued existence of Menwa and becoming a forum for students in the field of state defense."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Dwicahyo
"Penelitian ini bertujuan untuk menggali alasan bergabungnya mahasiswa ke dalam organisasi mahasiswa. Studi-studi terdahulu menyimpulkan bahwa alasan terkait hal tersebut adalah untuk mencari koneksi pertemanan, adanya pengaruh dari kakak tingkat, serta untuk mengembangkan kemampuan sebagai persiapan kehidupan pascakampus. Penulis setuju terhadap ketiga alasan tersebut. Akan tetapi, ketiga alasan tersebut cenderung hanya berlaku bagi mahasiswa tingkat awal, bukan mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa tingkat akhir cenderung sudah memiliki koneksi pertemanan yang cukup, telah mandiri dalam berkegiatan tanpa pengaruh dari kakak tingkat, serta berkesempatan untuk mengikuti magang sebagai persiapan kehidupan pascakampus secara langsung. Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa terdapat alasan lain yang mendorong mahasiswa tingkat akhir untuk bergabung ke dalam organisasi mahasiswa, yakni untuk mempertahankan identitas diri yang melekat pada diri mereka. Menurut teori identitas sosial, identitas seseorang terdiri dari identitas personal yang unik serta identitas sosial yang diperoleh dari kelompok sosial di mana ia bergabung. Pilihan tetap bergabung dengan organisasi mahasiswa menjadikan mahasiswa tingkat akhir tetap memiliki identitas sosial yang mampu mendatangkan berbagai benefit. Berbagai benefit ini akan dianalisis dengan menggunakan konsep rasionalitas yang berbasis afektif serta instrumental. Penggalian fenomena dilakukan secara kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap mahasiswa tingkat akhir FISIP UI yang tetap bergabung dalam organisasi mahasiswa maupun yang tidak.

This study aims to explore the reasons for joining students in student organizations. Previous studies conclude that the reasons for this are to seek friendship connections, influenced by seniors, and to develop skills in preparation for post-campus life. The author agrees with these reasons. However, these reasons tend to only apply to freshman students, not final year students. Final year students tend to have sufficient friendship connections, are independent in their activities without the influence of seniors and could take part in internships as a direct preparation for post-campus life. Therefore, the author argues that there is other reason that encourage final year students to join student organizations, namely to maintain their inherent self-identity. According to social identity theory, a person's identity consists of a unique personal identity and a social identity derived from the social group to which them belong. Staying in student organizations makes the social identity of final year students remain; therefore can bring various benefits. These benefits will be analyzed using the concept of affective and instrumental rationality. Exploration of the phenomenon is carried out qualitatively through indepth interviews with final year FISIP UI students who continued to join student organizations or those who did not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pola sosialisasi politik pada organisasi mahasiswa dan implikasinya terhadap pola partisipasi politik mahasiswa. Sejumlah studi berpandangan bahwa terdapat pola sosialisasi politik yang dilakukan dengan menggunakan agen sosialisasi politik media sosial bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, termasuk mahasiswa, dalam politik elektoral, baik di tingkat nasional maupun lokal. Selain itu, terdapat pula studi-studi yang menemukan pola sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen sosialisasi politik teman sebaya dalam lingkup mahasiswa ditujukan sebagai sarana bagi pembentukan calon pimpinan beragam organisasi mahasiswa. Peneliti setuju dengan gagasan tentang dua pola sosialisasi politik bagi mahasiswa yang dibahas dalam studi-studi tersebut. Namun, peneliti tidak sepakat dengan implikasinya terhadap pola partisipasi politik yang hanya menempatkan mereka sebagai pemilih atau yang dipilih (pimpinan organisasi). Peneliti berargumen bahwa kedua pola sosialisasi tersebut juga dapat menciptakan mahasiswa yang terlibat secara kritis dalam politik, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dilakukan kepada pengurus organisasi mahasiswa di Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Indonesia secara umum.

This study aims to explain how the pattern of political socialization in student organizations and its implications for the pattern of student political participation. A number of studies are of the view that there is a pattern of political socialization carried out using social media political socialization agents aimed at increasing the political participation of novice voters, including students, in electoral politics, both at the national and local levels. In addition, there are also studies that find patterns of political socialization carried out by peer political socialization agents within the scope of students intended as a means for the formation of prospective leaders of various student organizations. Researchers agree with the idea of two patterns of political socialization for students discussed in these studies. However, researchers disagree with the implications for patterns of political participation that only place them as voters or elected (leaders of organizations). Researchers argue that both socialization patterns can also create students who are critically involved in politics, both as students and as citizens. The data in this study was obtained through a qualitative approach with data collection techniques using in-depth interviews conducted with student organization administrators at the University of Indonesia and University of Indonesia students in general."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Supartono
Jakarta: YLBHI , 1999
371.81 SUP m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>