Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wallerstein, Nina
Washington: American Public Health Association, 1993
331.259 2 WAL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abbatt, Fred
Houndmills: Macmillan, 1988
610.7 ABB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bartono P.H.
Yogyakarta: Andi, 2005
370.113 BAR h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Rudyanto
"Kondisi kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan oleh jemaah haji karena prosesibadah haji melibatkan aktivitas fisik yang sangat berat. Jemaah haji yang bugar adalahjemaah haji yang memenuhi istifa'ah kesehatan. Untuk menjadi bugar dan istifa'ah,jemaah haji harus diberdayakan dan diberi pembinaan, sehingga memiliki kemampuan diri melakukan latihan fisik secara teratur. Partisipasi jemaah haji dalam program peningkatan kebugaran, baik secara perorangan maupun kelompok, dapat diupayakan melalui pembinaan latihan fisik dengan melibatkan peran kader kesehatan olahraga (kesorga).
Studi ini bertujuan untuk mengetahui: (i) peran kader kesorga dalam mendukungkeberhasilan latihan fisik jemaah haji di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur; (ii) hubungan variabel komposisional level individu dengan latihan fisik; (iii) diketahuinya hubungan variabel kontekstual level desa dan level Puskesmas dengan latihan fisik. Penelitian ini menggunakan mixed method yaitu metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain studi potong lintang cross sectional. Variabel yang diukur ada 3 level yaitu: (i) level individu meliputi karakteristik demografik dan penerapan konsep HBM pada 178 jemaah haji; (ii) level desa terdiri atas karakteristik demografik kader, motivasi dan keaktifan 61 kader serta dukungan 61 kepala desa; (iii) level Puskesmas mencakupdukungan 22 Puskesmas dan 19 KUA. Analisis data menggunakan uji statistik multilevel regresi logistik berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep HBM terbukti memilikihubungan yang signifikan dengan partisipasi jemaah haji dalam melakukan latihan fisik.Fakta ini menerangkan bahwa berolahraga secara teratur bukanlah hambatan bagi jemaahhaji. Selanjutnya jemaah haji juga meyakini mampu melakukan latihan fisik secara teraturdan cenderung menjadikannya sebagai kebiasaan hidup. Ditemukan pula bahwa kaderkesorga terbukti berperan dan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat latihanfisik jemaah haji.
Studi ini menemukan ada variasi atau perbedaan peran kader kesorga menurut penerapaan konsep HBM dalam kaitannya dengan tingkat latihan fisik jemaah haji. Disarankan agar setiap Puskesmas dapat mengembangkan pola alternatif pembinaaan kader kesorga dan calon jemaah haji dengan melibatkan klub olahraga, kelompok jemaah haji, kepala desa dan KBIH. Program latihan fisik jemaah haji dengan melibatkan peran kader kesorga perlu diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI dan selanjutnya direplikasikan ke daerah lain.

Adequate health condition urgently required by pilgrims because the process ofpilgrimage involves a very heavy physical activity. Hajj pilgrims with good physical fitnessclassified as pilgrims who fulfill health isti'ah. In order to become fit and isti'ah,pilgrims should be empowered and provided such a coaching, so they will have the abilityto execute physical exercise in a regular basis. Participation of pilgrims in a fitness improvement program, either individually or in groups, could be pursued through physical exercise coaching by involving the role of sport health cadres.
The main purpose of this study was to find out: (i) the role of sport health cadres inorder to support the success of pilgrims physical exercise in Lumajang District, East Java Province; (ii) examine the association of compositional variables individual level with physical exercise; (iii) examine the association of contextual variables village and Puskesmas levels with physical exercise.
This research was conducted using a mixed method quantitative and qualitative methods with cross sectional study design. The measured variables consisted of 3 levels: (i) individual level included demographic data and the application of HBM concept to 178 pilgrims; (ii) village level consisted of cadre demographic characteristics, cadres motivationand cadres; activeness of 61 cadres and the support of 61 village heads; iii Puskesmaslevel included the support of 22 Puskesmas and 19 KUAs. Data analysis was performedusing multilevel statistical test of multiple logistic regression to prove a research hypothesis.
The application of the HBM concept proved to have a significant relationship withparticipation of pilgrims in physical exercise. The findings of the study explain that regularphysical exercise is not an obstacle for pilgrims. Furthermore, pilgrims also convince thatthey are able to maintain physical exercise regularly and tend to make it as a habit of life. Another result of study indicates the cadres proved to have a significant relationship withthe level of pilgrims; physical exercise.
Finally, in conclusion this study found that there was a variation or differencebetween the application of the HBM concept and the role of cadres with the level ofpilgrims; physical exercise. It was suggested that each Puskesmas should develop variousalternative coaching patterns for cadres and pilgrims by involving sports clubs, hajj groups, village heads and KBIH. Hajj pilgrims; physical exercise program involving the role ofcadres required to be adopted into the Ministry of Health program and then replicated toother provinces."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D2440
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaurah Haninah
"Pemerintah sejatinya memiliki tanggung jawab untuk mengatasi permasalahan pengangguran. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan untuk bekerja bagi masyarakat lewat pelaksanaan program pelatihan kerja. Pada DKI Jakarta, program pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) yang salah satunya adalah PPKD Jakarta Timur. Namun, untuk memastikan bahwa masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat terserap pada pasar tenaga kerja PPKD Jakarta Timur perlu untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kolaboratif dan faktor- faktor yang dapat mempengaruhinya berdasarkan teori collaborative governance milik Ansell & Gash (2008). Pendekatan dari penelitian ini adalah post-positivist dengan teknis pengumpulan data kualitatif. Peneliti menganalisa hasil wawancara mendalam serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah kolaborasi yang dilakukan oleh PPKD Jakarta Timur dengan perusahaan dan Non-Governmental Organization yang dibahas dalam penelitian ini merupakan praktik yang baik, yakni dapat memenuhi seluruh dimensi yang ada: dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses, hasil sementara, kondisi awal, kepemimpinan fasilitatif, dan desain institusional.

The government has a responsibility to address unemployment issues. One of the steps taken is to enhance job skills for the community through the implementation of job training programs. In DKI Jakarta, these training programs are carried out by the Regional Job Training Center (PPKD), one of which is East Jakarta Job Training Center. However, to ensure that the community members participating in the training can be absorbed into the labor market, East Jakarta Job Training Center needs to collaborate with other stakeholders. This study aims to understand how the collaborative process and the factors that can influence it, based on Ansell & Gash's (2008) collaborative governance theory. The approach of this study is post-positivist with qualitative data collection techniques. The researcher analyzes the results of in-depth interviews and literature studies. The findings of this study indicate that the collaboration conducted by East Jakarta Job Training Center with companies and Non-Governmental Organizations discussed in this study is a good practice, meeting all the existing dimensions: face-to-face dialogue, building trust, commitment to the process, intermediate outcomes, initial conditions, facilitative leadership, and institutional design."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Rospita Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji masalah kompetensi. Bertitik tolak dari penelitian terdahulu
dan beragam journal, maka ditengarai, job specification menjadi landasan bagi
kompetensi. Dalam konteks ini, kompetensi selaras dengan job specification. Namun
dalam kenyataannya tidaklah demikian.
Paradigma dan Pendekatan penelitian ini adalah positivistic quantitative. Jenis dan
sifat penelitian ini adalah explanative correlational dan associative. Populasi sasaran
sebanyak 94 pegawai, dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non
probability-purposive sampling dengan menggunakan total sampling, maka sampel
sasarannya juga sebanyak 94 responden. Sumber data penelitian ini meliputi primary
secondary data. Sedangkan metode pengumpulan data meliputi: metode observasi,
metode dokumentasi, metode kuesioner dan metode survey.
Dilakukan pre test untuk keperluan uji kualitas data yang hanya meliputi uji
instrument penelitian. Mengingat penelitian tidak menggunakan regression analysis
model. Pada uji instrument penelitian, khususnya uji validitas digunakan uji KMO
sedangkan uji reliabilitas digunakan cronbach’s alpha dan untuk metode analisis data
digunakan univariate analysis dan importance performance analysis.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian antara aktualitas atau
kenyataan dengan harapan atau kepentingan kompetensi adalah tinggi. Kendati demikian,
ada beberapa dimensi kompetensi yang harus diupayakan peningkatannya yaitu skill dan
attitude. Karena, dari hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa a. information
seeking; b. team work and cooperation; dan c. technical / profesional / managerial
expertise tergolong rendah tingkat kompentensinya. Jadi kurang selaras dengan job
specification.

ABSTRACT
This study examines the issue of competence. Pointed start from previous research
and a variety of journals, it is suspected, job specification as the basis for competence. In
this context, competencies aligned with the job specification. But in reality it is not.
Paradigm and positivistic research approach is quantitative. The type and nature of
the study was correlational and associative explanative. Target population as much as 94
employees, and the techniques sample collecting is non-probability purposive sampling
using total sampling, the target sample as well as 94 respondents. Data sources include
primary secondary research data. While the methods of data collection include :
observation, documentation methods, methods of question naires and survey methods.
Pre-test conducted for the purpose of testing the quality of the test data that only
includes the research instrument. Given, the study did not user egression analysis models.
In the test the research instrument, particularly the validity test is used while the KMO
test reliability test used Cronbach's alpha. As for the method of data analysis, used
univariate analysis and the importance performance analysis.
The results showed that the level of concord ance between factual or reality with
expectations or interests of competence is high. Nevertheless, there are several
dimensions that should be pursued competency increase the skiil and attitude. Because of
the findings in the field showed that : a. information seeking, b. team workand
cooperation, and c. technical/professional/managerial expertise. Thirdly it is low
competence level. Lesssoin tune with the job specification."
2013
T35008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farradisha Octaviany
"Pelayanan publik pada dasarnya hal yang penting untuk dilakukan karena ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih belum optimal, khususnya pelayanan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti pelayanan lembaga pelatihan kerja. Untuk mewujudkan tujuan dari lembaga pelatihan kerja, pelayanan pelaksanaan lembaga pelatihan kerja harus berkualitas. Salah satu lembaga pelatihan kerja yang sekaligus menjadi objek penelitian ini adalah PPKD Jakarta Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur yang spesifiknya adalah pada jenis pelatihan reguler PPKD Jakarta Timur dengan menggunakan service quality in skills training institute model milik Ibrahim, Rahman, dan Yasin (2014). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif (mixed methods). Teknik pengumpulan kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner (survei) kepada peserta pelatihan PPKD Jakarta Timur angkatan 1 tahun 2024 dengan jumlah 170 responden, sedangkan untuk teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam. Temuan dari penelitian ini menghasilkan bahwa kualitas pelatihan reguler di PPKD Jakarta Timur baik karena kelima dimensi yang diteliti sudah memenuhi kategori baik. Namun demikian, hasil baik dengan beberapa catatan karena terdapat adanya hambatan atau permasalahan.

Public services are fundamentally important as they are aimed at fulfilling the needs of the community. However, the provision of public services in Indonesia is still not optimal, especially services provided to improve the quality of human resources such as training institution services. To achieve the goals of training institutions, the implementation of training institution services must be of high quality. One of the training institutions that is also the object of this research is the East Jakarta Training Center (PPKD Jakarta Timur). This research aims to analyze the quality of training at PPKD Jakarta Timur, specifically focusing on the regular training provided by PPKD Jakarta Timur using the service quality in skills training institute model developed by Ibrahim, Rahman, and Yasin (2014). This research adopts a quantitative approach with both quantitative and qualitative data collection techniques (mixed methods). The quantitative data collection technique is carried out through the distribution of questionnaires (surveys) to the participants of PPKD Jakarta Timur's training class of the 2024 batch, totaling 170 respondents, while qualitative data collection is done through in-depth interviews. The findings of this research indicate that the quality of regular training at PPKD Jakarta Timur is good because all five dimensions studied meet the criteria for good quality. However, there are still some notes to be made as there are barriers or problems present."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbatt, Fred
Geneva: World Health Organization , 1980
610.71 ABB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Najib Dhiya ulhaq Muharram
"Skripsi ini mengkaji pengaruh generasional dari job mismatch horizontal dalam tiga kelompok umur (15-30, 31-45, dan 46-65). Studi ini menemukan bahwa kelompok generasi secara signifikan memengaruhi kemungkinan ketidakcocokan, dengan milenial memiliki kemungkinan tertinggi mengalami ketidakcocokan pekerjaan horizontal. Kelompok usia yang lebih muda juga menunjukkan prediksi kemungkinan ketidakcocokan yang lebih tinggi daripada kelompok umur yang lebih tua. Selain itu, faktor-faktor seperti periode krisis dan kenaikan upah yang diprediksi memengaruhi ketidaksesuaian pekerjaan horizontal. Penelitian ini menyajikan pengetahuan tentang ketidaksesuaian pekerjaan horizontal dan hubungannya dengan kelompok generasi. Lebih lanjut, penelitian ini menawarkan peluang untuk studi lebih lanjut dalam ketidaksesuaian horizontal untuk mengatasi ketidaksesuaian pekerjaan di generasi yang berbeda.

This thesis examines the generational effect of horizontal job mismatch within three age groups (15-30, 31-45, and 46-65). Using pooled cross-section data from SAKERNAS 2000- 2015, excluding 2011 and 2012, the results of binary logistic regression show that generational cohorts significantly impact the likelihood of mismatch, with millennials having the highest probability of experiencing horizontal job mismatch. Younger age groups also have higher predicted probabilities of mismatch compared to the older age groups. Additionally, factors such as crisis periods and increasing predicted wages influence horizontal job mismatch. This research provides insights into horizontal job mismatch and its connection to generational cohorts. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Pusparani
"Tesis ini melihat gambaran mengenai kesiapan implementasi kebijakan pelatihan bidang kesehatan dengan didasarkan pada UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 31 untuk terselenggaranya pelatihan kesehatan yang bermutu, dengan mengidentifikasi regulasi yang terkait dengan pelatihan bidang kesehatan, identifikasi faktor-faktor yang berperan, serta mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan dalam kesiapan implementasi kebijakan bidang kesehatan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan metode analisis kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2017, berlokasi di wilayah DKI Jakarta. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan kebijakan pelatihan saat ini masih ada kendala dikarenakan penyiapan kebijakan turunan UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan masih dalam proses penyusunan, kendala lain terutama dalam hal SDM, kuantitas sosialisasi kebijakan terhadap pelaksana kebijakan, dan perlunya penyesuaian instrument/pedoman yang ada terhadap kebijakan yang berlaku saat ini.

This thesis conducted a review of UU 36 2014 about Health Workers Article 31 to perceive readiness of health training implementation for the implementation of quality health training, by identifying regulations related to health sector training, identification of contributing factors, and to know the obstacles and efforts made in the readiness of health policy implementation. This study is a descriptive study with qualitative analysis method by conducting in depth interviews and document tracking. The research was conducted in June 2017, located in DKI Jakarta area. The result of the study concluded that the implementation of the current training policy is still a problem because the preparation of the operational policy of UU 36 2014 is still in the process of drafting, other obstacles in the matter of human resources, the quantity of policy socialization to the policy implementer, and the need for adjustment of the instrument guidelines against current policies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>