Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sari Rahmawati
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada pondok pesantren masih perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya penyakit. Salah satu upaya untuk meningkatkan PHBS adalah mengimplementasikan Pos Kesehatan Pesantren Poskestren . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan praktik perilaku hidup bersih dan sehat santri pondok pesantren Pos Kesehatan Pesantren Poskestren dan Non Poskestren. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif komparatif dengan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel sebesar 138 orang. Hasil penelitian menggambarkan tidak ada perbedaan pengetahuan PHBS p=0,137; ?=0,05 , tetapi ada perbedaan sikap p=0,007; ?=0,05 dan praktik PHBS p=0,000; ?=0,05 santri di pondok pesantren Poskestren dan Non Poskestren. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar bagi pondok pesantren untuk meningkatkan kinerja Poskestren bekerja sama dengan Puskesmas untuk melakukan promosi kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Harvriza
"Latar Belakang Pandemi COVID-19 membuat banyak negara melakukan pembatasan aktivitas sosial, memaksa orang untuk beraktivitas dalam rumah dan mengakibatkan turunnya tingkat aktivitas. Di Indonesia belum ada data yang menjelaskan dampak pandemi COVID-19 terhadap komponen kesehatan terkait kebugaran pada populasi dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perubahan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masyarakat Indonesia sebelum dan saat pandemi COVID-19. Metode Penelitian ini merupakan studi potong lintang, menggunakan kuesioner daring (online survey), dengan parameter yang diukur adalah tingkat kebugaran (VO2peak) dan tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia dewasa sebelum dan saat pandemi COVID-19. Hasil pengisian kuesioner dimulai sejak Juli sampai November 2022, dari 412 responden, responden laki – laki sebesar 52,4%. Rerata responden yang mengikuti penelitian ini berusia 39,4 tahun, dan didapatkan bahwa tidak terdapat perubahan tingkat aktivitas fisik (MET) sebelum dan selama pandemi (p=0,613), namun pada komponen tingkat kebugaran, terdapat peningkatan VO2peak yang bermakna (p=0,03), dan perubahan ini dipengaruhi secara bermakna oleh faktor sosiodemografis yaitu usia (p=0,024) dan jenis kelamin (p=0,003). Kesimpulan pandemi COVID-19 memberikan gambaran bahwa faktor sosiodemografis tidak mempengaruhi perubahan tingkat aktivitas fisik namun perubahan tingkat kebugaran dipengaruhi secara bermakna oleh faktor usia dan jenis kelamin.

Background The COVID-19 pandemic has forced many countries to place restrictions on social activities, forcing people to stay indoors and causing a decrease in activity levels. In Indonesia, there is no data explaining the impact of the COVID-19 pandemic on health components related to fitness in the adult population. This study aims to see an overview of changes in the level of physical activity and fitness level of the Indonesian people before and during the COVID-19 pandemic Method this is a cross-sectional study, using an online questionnaire (online survey), with the parameters measured being the level of fitness (VO2peak) and the level of physical activity of adult Indonesians before and during the COVID-19 pandemic Results The questionnaire filling started from July to November 2022, out of 412 respondents, male respondents were 52.4% with an average age of 39.4 years, it was found that there was no change in the level of physical activity (MET) before and during the pandemic (p=0.613 ), but for the fitness level component, there was a significant increase in VO2peak (p=0.03), and this change was significantly influenced by sociodemographic factors, age (p=0.024) and gender (p=0.003).Conclusion COVID-19 pandemic illustrates that sociodemographic factors do not affect the level of changes in physical activity, but changes in fitness levels and are significantly influenced by age and gender factors."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Annisya
"Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan. Kebugaran dapat dinilai dari Nilai VO2max yaitu tingkat maksimum dimana oksigen dapat dimanfaatkan oleh tubuh selama aktivitas maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan nilai VO2max (kebugaran) yang diukur menggunakan Queen’s College Step Test. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan pada 156 siswa laki-laki kelas X, XI, dan XII di SMAN 7 Mataram. Variabel dependen dari penelitian ini yaitu nilai VO2max dan variabel independen terdiri dari status gizi (IMT), aktivitas fisik, frekuensi asupan gizi makro, konsumsi sumber kafein, kualitas tidur, tingkat stress, perilaku merokok, dan COVID-19. Status kebugaran didapatkan melalui klasifikasi nilai VO2max yang selanjutnya dibagi menjadi kategori tidak bugar dan bugar, status gizi diukur menggunakan antropometri, aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), frekuensi asupan gizi makro diukur menggunakan Food Frequenty Questionnaire (FFQ), konsumsi sumber kafein diukur menggunakan kuesioner, kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), tingkat stres diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS), dan perilaku merokok serta COVID-19 diukur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 34,6% siswa yang tidak bugar. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebugaran berdasarkan nilai VO2max dengan IMT (p-value = 0,012), dan perilaku merokok (p-value = 0,037). Peneliti menyarankan agar siswa tetap mempertahankan kebugaran dengan meningkatkan aktivitas fisik terutama untuk menjaga kesehatan selama pandemi.

Physical fitness is a person's ability to carry out daily physical activities without feeling fatigue. Physical fitness can be assessed from the VO2max value, which is the maximum level of oxygen can be utilized by the body during maximum activity. The purpose of this study was to determine several factors related to the value of VO2max (fitness) which was measured using the Queen’s College Step Test. The study design of this research was cross sectional which was conducted on 156 male students in grades X, XI, and XII of SMAN 7 Mataram. The dependent variable of this study is VO2max value and the independent variables consist of nutritional status (BMI), physical activity, frequency of macronutrient intake, caffeine source consumption, sleep quality, stress level, smoking behavior, and COVID-19. The status was obtained through the classification of VO2max values which were further categorized into unfit and fit categories, nutritional status measured using anthropometry, physical activity measured using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), frequency of macronutrient intake measured using the Food Frequency Questionnaire (FFQ), caffeine source consumption. measured using a questionnaire, sleep quality using the Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), stress levels measured using the Perceived Stress Scale (PSS), and smoking and COVID-19 behavior measured using a questionnaire. The results showed that there were 34.6% of students who were not fit. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between fitness based on VO2max value and BMI (p-value = 0.012), and smoking behavior (p-value = 0.037). Researchers suggest that they maintain fitness by increasing physical activity, especially to maintain health during the pandemic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Dwi Prasetyono
"ABSTRAK
Kebugaran merupakan faktor penting bagi pekerja, salah satunya guru. guru
dengan kondisi tidak bugar akan beresiko mengalami penyakit tidak menular
(PTM). PTM merupakan penyebab umum kematian secara global. Karya ilmiah
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Model Intervensi
Keperawatan Kesehatan Kerja (MOSIK3RU) terhadap status kebugaran guru.
Desain penelitian menggunakan desain quai experiment. SImple random sampling
digunakan untuk pengambilan data pada 96 sampel guru. Hasil riset menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan guru terhadap
kebugaran. Temuan penelitian ini dan sebagai evidenced base bagi perawat
kesehatan kerja untuk melakukan upaya manajemen, asuhan keperawatan
komunitas dan eluarga serta memberikan masukan bagi puskesmas, dinas
kesehatan, sekolah, dinas pendidikan dalam menyusun kebijakan kesehatan bagi
guru

ABSTRACT
Fitness is an important factor for the workers , one of them teachers. teachers with
no fit condition to be at risk of non-communicable diseases (NCDs) .NCD is a
common cause of death globally. This paper aims to describe the implementation
of Occupational Health Nursing Intervention Model (MOSIK3RU) against the
fitness status of teachers. The study design using the design of quasi experiment.
Simple random sampling was used for collecting data on 96 samples of teachers.
Research shows that an increase in knowledge , attitude and skills of teachers
towards fitness. The findings of this study and as evidenced base for occupational
health nurse to make an effort management, nursing care and family and provide
input to the health centers, health departments, schools, education authorities in
formulating health policy for teachers."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor, Neil
"This book presents an international perspective on health education and specifically the influence that context has on this aspect of education. The focus includes both formal and non-formal health education and the factors that impact upon its effectiveness, particularly in non-Western and non-English-speaking contexts (i.e., outside the UK, USA, Australia, NZ, etc.). An important feature of the book is that it draws upon the experiences and research of local experts, representing the perspectives of an extremely diverse cohort across the world (22 countries and 2 regions in total). The book addresses topics such as, the development and implementation of health education in different countries, the influence of political, cultural, societal or religious mores, governmental or ministerial drives, economic or other pressures driving curriculum reform, and the influence of external assessment regimes on health education. This book highlights both barriers and enablers to improving health education across the globe. "
Rotterdam: Sense, 2012
e20400158
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bonie Febriany Putri Agnur
"Gizi lebih berhubungan dengan risiko kematian akibat penyakit diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi kejadian gizi lebih berdasarkan asupan gizi, aktivitas fisik, perilaku sedentari, pengetahuan gizi & gizi lebih, dan kebiasaan sarapan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 110 responden yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kota Depok. Pengukuran status gizi lebih menggunakan indeks masa tubuh, asupan gizi menggunakan metode food recall 2x24 jam, aktivitas fisik menggunakan GPAQ, perilaku sedentari menggunakan SBQ, pengetahuan gizi & gizi lebih dan kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% PNS mengalami gizi lebih (IMT ≥ 25 kg/m2). Terdapat perbedaan proporsi bermakna pada variabel asupan gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi & gizi lebih, dan kebiasaan sarapan. Setelah dilakukan analisis stratifikasi berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan proporsi bermakna variabel asupan energi pada laki-laki sedangkan variabel lainnya bermakna pada perempuan saja. Gizi lebih terjadi pada setengah responden PNS di Dinas Kesehatan Kota Depok. Anjuran untuk konsumsi makanan rendah kalori, rendah lemak, dan tinggi serat serta peningkatan aktivitas fisik dapat mengurangi angka kejadian gizi lebih dan mencegah pertambahan berat badan.

Overnutrition associated with the risk of death form diabetes mellitus type 2 diseases. This study aims to determine differences of proportion in the incidence of overnutrition based on dietary intake, physical activity, sedentary behaviour, knowledge of nutrition & overnutrition, and breakfast habits. This study used cross-sectional design. A total of 110 civil employees of Depok Health Department were included in this study. Overnutrition was measured using Body Mass Index, dietary intake using method of food recall 2x24 hours, physical activity using GPAQ, sedentary behaviour using SBQ, knowledge of nutrition & overnutrition using questionnaire.
The results showed that were 53,6% civil employees is overnutrition (BMI ≥ 25 kg/m2). There were significant differences of proportion in variables dietary intake, physical activity, knowledge of nutrition and overnutrition, and breakfast habits. After stratification analyze based on sex, there were significant differences of proportion variables energy intake in men, while the difference of proportion other variables were only significant in women. Overnutrition occurs on half of civil employees of Depok Health Department. Consumed food with low calories, low fat, and high fiber and then increase physical activity can reduce prevalence of overnutrition and prevent weight gain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Jazana Aqila
"Banyak mahasiswa kedokteran yang memiliki tingkat aktivitas fisik dalam kategori
ringan. Kurangnya waktu, malas, dan kelelahan karena kegiatan akademik diidentifikasi
sebagai faktor penghambat bagi mahasiswa kedokteran yang tidak berolahraga.
Sementara itu, sebagian besar mahasiswa kedokteran juga memiliki harga diri (selfesteem) yang rendah. Berbagai tekanan dalam bentuk beban akademik, keuangan, dan
tekanan sosial dapat memengaruhi tingkat harga diri (self-esteem) mahasiswa kedokteran.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan tingkat
harga diri (self-esteem) pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross-sectional menggunakan
data primer dari survei kuesioner daring yang disebarkan kepada mahasiswa preklinik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada bulan Oktober 2023. Data tingkat
aktivitas fisik diperoleh dari pengisian International Physical Activity Questionnaire
Short Form (IPAQ-SF) dan data tingkat harga diri (self-esteem) diperoleh dari pengisian
Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). Data dianalisis menggunakan SPSS, khususnya
dengan menggunakan uji Chi square.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 62,6% subjek memiliki tingkat aktivitas fisik
sedang dan sebanyak 75,6% subjek memiliki tingkat harga diri (self-esteem) sedang.
Hasil uji analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat
aktivitas fisik dengan tingkat harga diri (self-esteem) pada mahasiswa preklinik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (p=0,443).
Kesimpulan
Sebagian besar mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki
tingkat aktivitas fisik sedang dan tingkat harga diri (self-esteem) sedang. Aktivitas fisik
tidak terbukti berhubungan dengan tingkat harga diri (self-esteem) pada mahasiswa
preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Introduction
Many medical students have physical activity levels in the low category. Lack of time,
laziness, and fatigue due to academic activities were identified as inhibiting factors for
medical students who do not exercise. Meanwhile, most medical students also have low
self-esteem. Various pressures in the form of academic, financial, and social pressures
can affect the level of self-esteem of medical students. This research was conducted to
determine the relationship between the level of physical activity and the level of selfesteem in pre-clinical students at the Faculty of Medicine, University of Indonesia.
Method
This study was an analytical observational cross-sectional study that used primary data
from the online questionnaire survey that was distributed in October 2023. Physical
activity level data was obtained from filling in the International Physical Activity
Questionnaire Short Form (IPAQ-SF) and self-esteem level data was obtained from
filling in the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Data were analyzed using SPSS,
specifically using the Chi square test.
Results
The results of this study showed that 62.6% of subjects had a moderate level of physical
activity and 75.6% of subjects had a moderate level of self-esteem. The results of
statistical analysis tests showed that there was no significant relationship between the
level of physical activity and the level of self-esteem in pre-clinical students at the Faculty
of Medicine, University of Indonesia (p=0.443).
Conclusion
Most of the pre-clinical students at the Faculty of Medicine, University of Indonesia, had
a moderate level of physical activity and a moderate level of self-esteem. Physical activity
has not been proven to be related to the level of self-esteem among pre-clinical students
at the Faculty of Medicine, University of Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzurrotun Nafisah
"Tingkat kebugaran yang rendah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Berbagai penelitian di tingkat dunia maupun Indonesia telah membuktikan rendahnya tingkat kebugaran pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebugaran berdasarkan aktivitas fisik, jenis kelamin, status gizi, dan asupan energi serta zat gizi pada siswa Sekolah Dasar Avicenna Jagakarsa Jakarta Selatan. Desain studi penelitian ini yaitu cross sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status kebugaran, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik, jenis kelamin, status gizi, dan asupan zat gizi energi, karbohidrat, protein, lemak, zat besi, vitamin C, dan kalsium . Pengukuran status kebugaran dilakukan dengan metode 20 m shuttle run. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan, sedangkan data asupan zat gizi diperoleh dengan metode food recall 1x24 jam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kebugaran berdasarkan aktivitas fisik, jenis kelamin, dan status gizi. Hasil analisis multivariat menunjukkan hasil bahwa aktivitas fisik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kebugaran. Status kebugaran yang baik dapat diperoleh dengan meningkatkan aktivitas fisik, mempertahankan status gizi normal, dan mengkonsumsi zat gizi secara seimbang.

Low level of fitness is one of the risk factors for cardiovascular disease. Various studies at the world and Indonesia have proven the low level of fitness in children. The primary purpose of this study is to determine the difference fitness level based on physical activity, sex, nutritional status, and intake of energy and nutrients in elementary school students Avicenna Jagakarsa South Jakarta. The design of this study is cross sectional. The dependent variable in this study is fitness status, and the independent variable in this study is physical activity, sex, nutritional status, and nutrient intake energy, carbohydrates, protein, fat, iron, vitamin C, and calcium . Measurement of fitness status was done by 20 m shuttle run test. Nutritional status data obtained by the measurement of height and weight, while nutrient intake obtained by food recall 24 hours. The result of this study showed that there were differences of fitness level based on physical activity, sex, and nutritional status. Multivariate analysis result show that physical activity is dominant factor that affecting fitness. Good fitness status can be gained by increasing physical activity, maintaining normal nutritional status, and consuming nutrients in balanced way."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buse, Kent
"Overview of the book The health policy framework Power and the policy process The state and the private sector in health policy Agenda setting Government and the policy process Interest groups and the policy process Policy implementation Globalizing the policy process Research, evaluation and policy Doing policy analysis Glossary Acronyms"
New York: McGraw-hill Open Univer, 2012
362.1 BUS m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>