Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
WooJin Kim
"In this study, we explore the evolution of a corporate system by analyzing the case of production and employment structures in the Toyota Group. Our findings show that the production structure of the Toyota Group, which has been gradually affected by external, market, and institutional factors since the 1980s, transformed in 2009 from a domestic-oriented production structure to an overseas-oriented production structure. We also determined that since 2004, the domestic employment structure of the Toyota Motor Corporation has evolved to allow the flexible management of worker supply and demand through the hiring of nonregular workers, in response to the amendment to the Worker Dispatching Act. Consequently, the Toyota Group's production and employment structures have evolved to help secure channels that help the company flexibly adjust its output in response to abrupt economic fluctuations."
Japan: Graduate School of Economics Kyoto University, 2013
330 KER 82:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Stevenson, William J.
Jakarta: Salemba Empat, 2014
658.5 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Natalia
"Globalisasi sebagai hasil dari liberalisasi perdagangan telah membawa perubahan signifikan terhadap proses produksi. Sesuai dengan "teori perdagangan baru", model kompetisi monopolistik dan prinsip skala ekonomi menyatakan bahwa kompetisi internasional membuat suatu Negara menjadi lebih terspesialisasi dalam produksinya. Studi ini menganalisis tingkat spesialisasi produksi dari sembilan Negara di Asia dan Amerika Serikat, dan secara khusus Indonesia.
Ada tiga temuan utama. Pertama, hasil empiris menunjukkan bahwa teori sepertinya hanya berlaku di sektor manufaktur saja; peningkatan rasio ekspor mempengaruhi spesialisasi produksi suatu Negara. Kedua, persentase perdagangan intra-industry di semua Negara penelitian yang merefleksikan teori Baldwin pada tahap kompetisi tidak banyak mengalami peningkatan dalam kurun waktu 15 tahun. Ketiga, suatu Negara dengan indeks spesialisasi produksi tinggi memiliki bahan baku import yang juga terspesialisasi dari Negara tertentu namun ekspornya menyebar ke berbagai Negara.

Globalization as the result of trade liberalization has made a very significant change in terms of the production process. According to the ?new trade theory?, the monopolistic competition model and the economies scale suggests that the international competition as the result of globalization leads to the expectation that countries become more specialized in the production. This study investigates the specialization degree for nine Asian countries and the USA with a special focus on Indonesia.
There are three main findings. First, the empirical findings suggest that the theory seems to work on the manufacture sectors only; the increased export ratio affects the country?s production specialization. Second, the share of intra-industry trade over all countries that reflects the Baldwin's theory on the stage competition has not risen that much within 15 years. Third, a country with a higher production specialization index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Manurung, Vinda B. T. L.
"Kemampuan dalam menghadirkan sebuah produk yang dapat dipastikan tingkat reliability, availabilty, dan mantainability sudah menjadi syarat tersendiri bagi para industri di tengah masyarakat ini. Di dalam siklus hidup sebuah produk, ada tiga tahap utama yang menentukan sifat pokok produk tersebut yakni, tahap perencanaan, produksi, dan penggunaan-pemeliharaan. Penelitian yang ada telah menghadirkan pemodelan perhitungan kompleksitas sistem manufaktur sebagai salah satu jenis alat ukur sebuah produk ketika melewati tahap produksi. Penelitian ini mengadaptasi pemodelan perhitungan kompleksitas ke dalam lingkungan lain yakni pada tahap pemeliharaan dengan menguraikan karakterisasi semua parameter yang berpengaruh dalam setiap tahapan pemeliharaan ke dalam model perhitungan kompleksitas. Pembobotan multi tier ranking dan normalisasi sebagai bagian dalam model perhitungan digunakan untuk menilai parameter parameter tersebut kedalam bentuk angka kuantitatif Pemodelan ini akan berperan sebagai tool untuk menilai kegiatan pemeliharaan yang dijalani oleh sebuah produk Perancangan pemodelan perhitungan kompleksitas pemeliharaan ini ditempuh melalui implementasi pada studi kasus pemeliharaan sepeda motor 100cc dan 883cc. Hasil yang diperoleh adalah nilai indeks kompleksitas pemeliharaan sebesar 79 65 untuk sepeda motor 100cc dan 88 67 untuk sepeda motor 883cc. Pembentukan model perhitungan indeks kompleksitas akan dibahas lebih detail di dalam penelitian ini.

The ability to deliver a product, that has the right levels of reliability, availabilty, and mantainability, has become a mandatory requirement for any industry in this era of society. In a product lifecycle, there are three main stages that determine those basic properties in a product, they are : stage of development, production, and use - maintenance. Existing research has presented the complexity of the manufacturing system modeling calculations as a tool to asses a product as it passes through the production stage. This thesis adapted the computation modeling complexity into another environment : the stage of maintenance, by outlining all the parameters, that influence every activity in the maintenance system, into the the model calculations of complexity. Multi-tier ranking and normalization, as part of the calculation model, are being used to assess these parameters in the form of numbers (quantitative). For this time being, this model will serve as a tool to assess the maintenance activities undertaken by a product. The modeling design of maintenance complexity is achieved through the implementation of maintenance case study from 100cc and 883cc motorcycles. The results of the maintenance complexity from the study case are respectively 79.65 for motorcycles 100cc, and 88.67 for 883cc motorcycles. The development for the modeling design of maintenance complexity will be discussed further in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latief Anggar Kurniawan
"Penjadwalan produksi pada sebuah perusahaan menjadi penting agar dapat mengetahui seberapa lama suatu produk dapat dibuat dan diselesaikan sehingga tidak terjadi keterlambatan. Salah satu yang sering digunakan dalam sistem penjadwalan adalah pola flow shop. Permasalahan penjadwalan menjadi kompleks ketika banyak mesin dan pekerjaan yang harus disinkronkan.
FCFS dan CDS adalah metode yang paling banyak digunakan, metode ini menjadwalkan pekerjaan tanpa memperhatikan makespan, sehingga dengan metode ini sering terjadi keterlambatan dan biaya produksi yang tidak efisien. Menurut Baker (1974) metode CDS memiliki berbagai kelemahan oleh karenanya Jin dan kawan-kawan (2007) menyatakan bahwa metode NEH menghasilkan solusi yang lebih optimal daripada metode CDS, tetapi metode NEH memberikan waktu komputasi yang lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan algoritma baru dalam pemecahan masalah penjadwalan flow shop berdasarkan konsep metode CDS dan NEH yaitu algoritma LPD, LPD2, LPD3 kemudian mengujinya pada kasus acak.
Penelitian ini menghasilkan algoritma baru dalam penjadwalan flow shop dan berdasarkan hasil pengujian pada 30 kasus, ditemukan bahwa: algoritma LPD menghasilkan solusi dengan makespan 22,37 menit lebih singkat dibanding metode CDS dengan waktu komputasi 2,73 menit lebih lambat, menghasilkan solusi dengan makespan relatif sama dengan metode NEH (1,7 menit lebih singkat) dengan waktu proses program 1,77% atau 0,07 menit lebih lambat. Algoritma yang dikembangkan (LPD, LPD2, LPD3) memerlukan waktu komputasi yang lebih cepat dari metode NEHFF sekaligus menghasilkan solusi makespan yang sama (LPD2) atau lebih singkat 23,67 menit untuk algoritma LPD dan 12,90 menit untuk algoritma LPD3.

Every company engaged in the manufacturing industry must implement a productivity improvement program. In avoiding queues in the manufacturing process, an overall solution is needed. One that is often used in scheduling systems is the flow shop pattern. Scheduling problems become complex when many machines and jobs have to be synchronized.
FCFS, CDS is the most widely used method, this method schedules work without regard to makespan, so that with this method there are frequent delays and inefficient production costs. According to Baker (1974) the CDS method has various weaknesses, therefore Jin and friends (2007) stated that the NEH method produces a more optimal solution than the CDS method, but the NEH method provides a longer computation time. The purpose of this research is to develop a new algorithm for solving flow shop scheduling problems based on the concept of the CDS and NEH methods, namely the LPD, LPD2, LPD3 algorithms, then test it on random cases.
Based on the test results on 30 cases, it was found that: The LPD algorithm produces a solution with a makespan of 22.37 minutes faster than the CDS method with a computation time of 2.73 minutes slower, produces a solution with relatively the same makespan as the NEH method (1.7 minutes more fast) with a program processing time of 1.77% or 0.07 minutes slower. The developed algorithms (LPD, LPD2, LPD3) require faster computation time than the NEHFF method while at the same time producing the same makespan solution (LPD2) or 23.67 minutes faster for the LPD algorithm and 12.90 minutes for the LPD3 algorithm.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dwiastuty
"Penelitian ini meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu kinerja dalam pengembangan produk pada industry kimia. Dalam penelitian terdapat 3 variabel utama yang menjadi faktor penentu dalam pengembangan produk yaitu top management support, product development planning and process dan analysis of market requirement/demand. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dukungan manajemen puncak terhadap pengembangan produk, mengetahui perencanaan dan proses pengembangan produk dan bagaimana permintaan pasar untuk diadopsi dalam pengembangan produk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penyebaran kuesioner terbuka dengan in depth interview kepada responden ahli, pembobotan dengan metode analytical process hierarchy dibantu dengan software expert choice dan melakukan peratingan untuk melihat sejauh mana realita perusahaan terhadap hal yag akan diuji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak sangat signifikan dalam melakukan pengembangan produk mengacu pada bobot yang ditemukan berada diatas angka rata-rata. Perencanaan dalam pengembangan produk memiliki bagian penelitian dan riset yang kuat. Serta pengaruh dalam permintaan pasar juga cukup kuat dalam menentukan pengembangan produk selanjutnya. Saran yang diberikan agar perusahaan untuk meningkatkan strategi manajemen yang jelas, tetap melestarikan visi kepada karyawan-karyawannya karena variabel penyebaran visi mendapatkan bobot terbesar. Kemudian perusahaan disarankan untuk terus melakukan inovasi, untuk membangun tim multifungsi dalam pengembangan produk dan memperbaiki rencana detail yang sudah ada agar kinerja perusahaan dapat meningkat. Disarankan juga untuk lebih melakukan mengidentifikasikan target pasar yang jelas untuk memfokuskan siapakah konsumen yang berpotensi untuk membeli produk perusahaan.

This study examines the factors that determines what performance in product development in the chemical industry. In the study, there are 3 main variables that deciding factor in the development of products which is top management support, product planning and development process and the analysis of market requirements/demand. The research objective was to determine the support of top management of product development, planning and knowing the product development process and how the market demand for adoption in product development. The method used in this study is an open questionnaire with in depth interview of the expert respondents, weighted by the method of analytical hierarchy process aided by software expert choice and take rating method to see how far the reality of the company against what will be tested.
The results showed that top management support is significant in doing product development refers to the weights were found to be above the average. Planning and process development of the product has a strong research and development. The influence of the market demand is also quite strong in determining the subsequent product development. Suggestions are given for the company to increase the clear strategic management, still preserve vision to his employees as a variable shared vision to get the greatest weight. Then the company are advised to continue to innovate, to build a multifunctional team in product development and improve the existing detailed plan so that performance can be improved. It is also recommended to conduct more clearly identify the target market to focus on who the potential customers to buy the company's products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Jokowaluyo
"Penjadwalan produksi adalah merupakan salah satu aktivitas yang terkait dengan proses produksi suatu barang dan/atau jasa. Suatu jadwal pekerjaan menunjukkan rencana untuk manufaktur pekerjaan tertentu. Jadwal ini merupakan masukkan telaah kerja ke dalam pengendalian produksi atau operasi dan menunjukkan metode serta waktu yang cukup detail bagi fungsi tersebut untuk dilaksanakan dengan memadai.
Karena penjadwalan merupakan proses yang kompleks, ketepatan penyusunannya menjadi sesuatu yang sangat penting. Metode-metode yang telah digunakan saat ini lebih banyak mempergunakan perhitungan-perhitungan berdasarkan data-data yang telah ada, tampa terlebih dahulu melakukan pengtesan sebelum diterapkan pada keadaan yang sebenarnya.
Pada skripsi ini akan diuraikan tentang penyusunan jadwal produksi dengan menggunakan simulasi. Simulator yang digunakan adalah PROMODEL yang merupakan alat simulasi yang khusus dikembangkan untuk para engineer dan manajer produksi untuk membantu desain dan operasi pada sistem manufaktur.
Di dalam skripsi ini dijelaskan pula mengenai langkah-Iangkah yang harus dilakukan sebelum melakukan suatu simulasi serta cara pembuatan suatu model yang akan disimulasikan.
Pada bagian analisa basil simulasi ditampilkan susunan jadwal produksi suatu jenis produk serta implementasi hasil simulasi tersebut pada perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhika Arista Utama
"Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sistem mlipir yang lahir dan bertahan dalam hubungan produksi di wilayah pembangunan industri kayu lapis. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan strategi studi kasus melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan sistem mlipir lahir dan bertahan dengan dukungan hubungan-hubungan sosial dan ekonomi yang memberikan keuntungan bagi aktor-aktor pembangunan industri, yakni sektor industri, elit lokal, dan masyarakat. Meskipun terlihat mengalami perubahan ekonomi dari hubungan yang saling menguntungkan, masyarakat di dalam sistem ini masih berada pada kondisi yang relatif belum sejahtera. Sistem mlipir yang sepintas mengingatkan pada putting out system ini memiliki keunikan dibandingkan dengan sistem produksi lainnya ditinjau berdasarkan karakteristik, proses dan hasilnya.

The purpose of this study is to describe mlipir system which emerged and perpetuated within relations of production in the plywood industrial development area. The qualitative approach is applied in this case study through a detailed data collection which is in-depth interviewing, observing and literature study. This study found that mlipir system emerged and perpetuated with the support of social and economic relations that provide benefits for the actors: industrial sector, local elite, and society. People in the system still experienced poverty although it seems that there are economic changes established by the mutual relations between the actors. Based on its characteristics, process and outcomes, Mlipir System is unique compared to other production systems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>