Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Washington: Brookings Institution , 1977
332.414 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Lestari
"Perekonomian regional merupakan satu mata rantai yang tidak terpisahkan dari perekonomian nasional. Perekonomian regional tidak luput dari penyakit ekonomi yaitu inflasi yang selalu muncul dalam perekonomian. Inflasi sebagai gejolak ekonomi tidak seharusnya dihapuskan sama sekali tetapi dikendalikan pada angka tertentu sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi inflasi pada perekonomian regional. Dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi didasarkan pada teori demand pull inflation dan supply side inflation.Menurut teori demand pull inflation inflasi disebabkan naiknya permintaan agregat sedangkan perekonomian dalam keadaan full employment sehingga terjadi excess demand dan menyebabkan harga barang naik, faktor-faktor yang menyebabkan naiknya permintaan oleh golongan monetaris disebbakan naiknya jumlah uang beredar sedangkan golongan strukturalis tidak menyangkal hal ini tetapi ditambahkan karena naiknya pengeluaran pemerintah misalnya investasi dan pendapatan. Sedangkan inflasi dari sisi penwaran agregat disebabkan naiknya biaya produksi, untuk mengatasi hal ini pengusaha menaikkan harga jualnya yang dibebankan pada masyarakat sehingga harga barang dan jasa meningkat.
Penelitian ini menggunakan teknik pooling yaitu merupakan gabungan dari data runtun waktu (Time Series) data kerat lintang (Cross Section) yang dimulai dari tahun 1991-2001 (11) tahun dan 26 propinsi di Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan adalah Inflasi, Pendapatan, Jumlah Uang Beredar, Investasi , Impor dan Upah.
Berdasarkan hasil regresi didapatkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh secara signifikan terhadap Inflasi pada perekonomian regional dan hubungan ini adalah negatif. Pendapatan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap inflasi, investasi saat ini dan investasi tahun lalu tidak signifikan terhadap inflasi, upah berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap inflasi. Apabila diperhatikan koefisien yang dihasilkan, maka faktor yang paling dominan mempengaruhi inflasi adalah faktor dari sisi penawaran yaitu impor. Sedangkan dilihat pada masing-masing wilayah adanya variasi dari tiap-tiap variabel yang memepengaruhi inflasi namun yang paling kelihatan behwa upah nominal dan impor secara signifikan berpengaruh di setiap wilayah serta impor sebagai penyebab inflasi dari sisi penawaran menghasilkan koefisien terbesar di tiap-tiap wilayah dibandingkan varibel yang lainnya yaitu jumlah uang beredar, pendapatan, investasi saat ini, investasi tahun lalu dan upah.
Kebijakan untuk mengatasi tidak terlepas dari faktor-faktor yang menyebabkan inflasi. Sesuai dengan hasil penelitian dimana faktor yang mempengaruhi inflasi dari sisi penawaran yaitu impor yang berari_i bahwa inflasi terjadi karena naiknya biaya bahan baku berasal dari luar balk dari antar daerah maupun luar negeri, ini menandakan bahwa masih kurang sarana dan prasarana penyediaan bahan baku untuk proses produksi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Witjaksana DS
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Pinjaman pada PT. Bank Bukopin, Tbk Periode 2006-2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, sedangkan analisis pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi dengan program SPSS.
Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara Cost of Fund, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Tingkat Non Performing Loans dan Tingkat Suku Bunga The Fed terhadap Suku Bunga Kredit di Bank Bukopin. Hasil uji secara sendiri-sendiri menunjukan bahwa hanya variabel Cost of Fund, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Tingkat Suku Bunga The Fed yang signifikan mempengaruhi Suku Bunga Kredit di Bank Bukopin sedangkan variabel tingkat inflasi dan Tingkat Non Performing Loans tidak signifikan mempengaruhi Suku Bunga Kredit di Bank Bukopin.

The aim of this research was to examine the influence cost of fund, inflation rate, SBI rate, non performing loans, The Fed Interest Rate Research method use in this study was qualitative and quantitative method, data then were analyzed using regression and correlation assisted with SPSS Program.
Result of research is in simultaneously there are the significant influence Cost of Fund, Inflation rate, SBI Rate, Non Performing Loans Rate and The Fed Interest rate toward credit interest rate in Bank Bukopin. Result of test is in partial there are the significant influence that only variable Cost of Fund, SBI Rate and The Fed Interest rate significant influence the toward credit interest rate in Bank Bukopin is while variable inflation rate and Non Performing Loans don't significant influence the toward credit interest rate in Bank Bukopin."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hansen, Bent
New York, N.Y.: Rinehart, 1951
332.414 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weintraub, Sidney
Reading, Mass.: Addison-Wesley, 1978
332.41 WEI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cumes, J.W.C.
Rushcutters: Pergamon Press Australia, 1974
332.414 CUM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kotwal, O. P.
New Delhi: McGraw-Hill, 1987
332.41 KOT t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Lasma Riana
"Perkembangan ekonomi Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami kemajuan, hal tersebut juga tentu mempengaruhi perkembangan pasar modal Indonesia, yang juga merupakan bagian dari ekonomi Indonesia. Perkembangan perekonomian tersebut merupakan cerminan dari perkembangan setiap perusahaan-perusahaan pelaku ekonomi. Dan peningkatan kinerja dari setiap perusahaan tersebut akan tercermin dari harga-harganya di Bursa Efek Indonesia.
Dari data Bursa Efek Indonesia yang terbaru, ada 443 saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek hingga saat ini dari berbagai bidang industri. Seluruh saham-saham tersebut dapat terlihat pergerakan nya secara keseluruhan melalui pergerakan IHSG, sebagi indeks yang mewakili seluruh harga saham di bursa efek.
Pergerakan IHSG yang terjadi setiap hari, banyak dipengaruhi oleh kinerja dari dalam perusahaan, dan juga pengaruh dari makroekonomi sebuah negara. Dari situlah peneliti ingin menjelaskan pengaruh tingkat inflasi, nilai tukar, dan tingkat bunga sebagai bagian dari faktor makroekonomi, terhadap pergerakan harga-harga saham yang diwakili oleh IHSG, baik secara simultan, maupun secara parsial.
Ditemukan bahwa secara simultan, seluruh variabel-variable independen terbukti berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Secara parsial tingkat bunga dan nilai tukat berpengaruh singnifikan terhadap IHSG, dan inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap IHSG.

Economic development of Indonesia grow every year, it would also affect the development of the Indonesian capital market, which is also part of the Indonesian economy. Economic development is a reflection of the development of any economic agent companies. And increase the performance of each company will be reflected in their prices in Indonesia Stock Exchange.
Data from the Indonesia Stock Exchange recently, there are 443 active shares traded on stock exchanges now from various industrial fields. The entire stock can be seen his movement as a whole through the movement of the JCI, as a price index that represents all the shares on the stock exchange.
JCI movements that occur every day, much influenced by the performance of the company, and also the influence of a country's macroeconomic. Because of that, this research aim to analyze the effect of the inflation rate, foreign exchange and interest rates on composite stock price index at Indonesian Stock Exchange both simultaneously and partially.
From the result, it can be drawn that there was a big simultaneous impact of the independent variable on Composite Stock Price Index. Partially, interest rates and exchange rates affect singnifikan to JCI, but partially, inflation does not affect the JCI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Acyuninda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang terjadi antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini memiliki cakupan data Indeks Harga Konsumen dan Produk Domestik Bruto periode 2000:2012. Uji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test dan Phillips-Perron (PP) test, dan ditemukan bahwa data stasioner pada first difference. Bounds test dilakukan untuk menguji ada atau tidak hubungan kointegrasi diantara variabel, dimana hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kointegrasi. Pengujian kausalitas Granger antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan menggunakan uji yang dikembangkan oleh Toda-Yamamoto (1995). Hasilnya adalah tidak ditemukan hubungan kausalitas yang terjadi dari pertumbuhan ekonomi terhadap inflasi, melainkan hubungan kausalitas yang ditemukan terjadi dari inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

The purpose of this research is to analyze the relationship between inflation and economic growth in Indonesia. The data covered in this research is Consumer Price Index (CPI) and Gross Domestic Product (GDP) of 2000-2012 period. Stasionarity test was carried out using the Augmented Dickey-Fuller (ADF) and Phillip-Perron test (PP), and found that the data is stasioner at first difference. The bounds test was carried out to find the existance of cointegration between variables, the result is no cointegration between inflation and economic growth in Indonesia. Granger causality test employed using Toda-Yamamoto Approach (1995), where there is no significant result of causality running from economic growth to inflation, but the significant result was found running from inflation to economic growth. The test is stated that inflation has impact on economic growth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuventus Effendi
"Penelitian ini menguji faktor penentu inflasi di negara negara ASEAN khususnya untuk Indonesia dan Filipina periode 2001 2012 Terdapatdua tujuan utama penelitian ini Pertama untuk mengevaluasi apakah faktor global regional dan domestik mempengaruhi tingkat inflasi di 24 negara observasi Kedua untuk menentukan model inflasi untuk Indonesia dan Filipina dengan menggunakanfaktor global dan regional selain variabel dalam negeri seperti perubahan harga minyak keterbukaan perubahan dari REER suku bunga jangka pendek perubahan dari uang yang luas perubahan pengeluaran rumah tangga dan pertumbuhan PDB Untuk mencapai tujuan tujuan tersebut terdapatdua langkah utamadalam penelitianini Pertama penelitian ini menggunakan metode Kalman filter dengan model dinamis untuk mendapatkan faktor global regional dan domestik Kedua penelitianini menggunakan estimasi OLS untuk menemukan model yang terbaik untuk Indonesia dan Filipina Terdapattiga temuan kunci dari penelitianini Pertama faktor global dan regional memilikitingkatkontribusi yang berbeda terhadaptingkat inflasi setiap negara yang diobservasi Kedua negara negara ASEAN dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan faktor global regional dandomestik Akhirnya Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan untuk faktor regional dan perubahan variabel REER yang secara signifikan menentukan tingkat inflasi di kedua negara

This study examines inflation determinants in ASEAN countries in particular for Indonesia and the Philippines period 2001 2012 There are two main objectives in this study First to evaluate whether global regional and domestic factors affect inflation rates in 24 observed countries Second to determine inflation models for Indonesia and the Philippines by adding global and regional factors besides the domestic variables such as changes of the oil price openness changes of the REER short term interest rate changes of the broad money changes of the household expenditure and GDP growth To achieve these objectives there are two steps in this paper First this study uses the Kalman filter method with a dynamic model to obtain global regional and domestic factors Second this paper uses the OLS estimation to find the best model for Indonesia and the Philippines There are three key findings of this paper First the common factors contribute differently for each observation country's inflation rate Second ASEAN countries can be divided into three groups based on these common factors Finally Indonesia and the Philippines have similarities for the regional factor and changes of the REER variable which significantly determine inflation rate in both countries "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>