Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brightbill, Charles K.
New York: Prentice-Hall, 1953
790.02 Bri r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cordes, Kathleen A.
London: McGraw-Hill, 1999
306.48 COR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Curry, Nigel
London: E & FN Spon, 1994
333.78 CUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitzgerald, Gerald B.
New York: A.S.Barnes and Company, 1948
790.973 FIT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Butler, George D.
New York: McGraw-Hill, 1949
790.73 BUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bell, Simon
Abingdon: Taylor and Francis, 2008
711.558 BEL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wembi Syarif Chan
"ABSTRAK
Kebutuhan atas ruang rekreasi di perkotaan sangat sulit, terhimpit segala bentuk pembangunan yang tidak menyisakan ruang untuk aktivitas tersebut. Kawasan Situ Cikaret merupakan ruang yang sering digunakan warga Cibinong dan sekitarnya untuk berekreasi. Dengan pendekatan penelitian realistic phenomenology, didapatkan penggambaran ensensi-ensensi konstruksi ruang rekreasi dan motif, tindakan dalam berkegiatan rekreasi di Situ Cikaret. Ruang rekreasi Situ Cikaret adalah ruang diferensial yang merupakan representasi ruang dari warga perkotaan yang menciptakan ruang alternatif atas ruang perkotaannya. Kegiatan rekreasi berlangsung pada setting besar yang berupa ruang alam situ dan setting yang kecil berupa ruang yang diproduksi sesuai dengan motif kegiatannya. Dalam mereprestasikan ruangnya ke set kecilnya, pelaku membutuhkan sebuah atribut untuk mempertegas apa yang akan dilakukan dalam kegiatan meruangnya dan status sosialnya. Hubungan kepribadian para pelaku dalam merepresentasikan ruangnya, berada pada tingkat yang apathy (sikap acuh tak acuh), hubungan mereka bersifat taken for granted atau sesuatu yang apa adanya. Saat ini cenderungan membawa ruang diferensial kawasan Situ Cikaret mejadi ruang abstrak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah penetapan zonasi ruang yang bertujuan untuk menempatkan ruang-ruang agar lebih tertata dan juga guna membatasi kegiatan pada wilayah tertentu di kawasan situ, agar lingkungan situ dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

ABSTRACT
The needs for recreation space in urban areas is very difficult, crushed all forms of development that does not leave room for the event. Cikaret Situ area is a room that is often used by people Cibinong and surrounding areas for recreation. With a realistic approach to phenomenology study, obtained seeing and describing of universal essences construction space and motif recreation activism in action in Situ Cikaret. Recreation space Situ Cikaret is a differential space is a representation space of urban residents who creates an alternative space on urban space. Recreational activities that take place on a large set of natural space and setting it in the form of a small manufactured in accordance with the motif activity. In the space to set his representation, actors need an attribute to reinforce what will be done in space activity and social status. Relationship represents the personality of the actors in space, is at levels apathy, their relationships are taken for granted. Current tendency to bring regional differential space Situ Cikaret becoming abstract space. One possible solution is to space zoning aims to put the spaces to be more organized and also to limit the activities of a specific region in the area Situ Cikaret, so that the neighborhood can be maintained and improved."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martha Romadhona
"Motivasi remaja dalam berekreasi memiliki berbagai faktor yang beragam sesuai dengan klasifikasi wilayahnya. Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Ngasem merupakan Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Kediri, kedua kecamatan tersebut memiliki klasifikasi wilayah yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisa apakah terdapat perbedaan motivasi rekreasi remaja berdasarkan karakteristik wilayah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi, aktivitas, destinasi, jarak, biaya, dan frekuensi. Hasil dari Penelitian ini adalah Klasifikasi Motivasi remaja perkotaan cenderung memiliki klasifikasi Physical Motivation dimana aktivitas yang dilakukan merupakan kegiatan kebutuhan fisik, seperti jalan-jalan, relaksasi, atau bersantai. Sedangkan untuk remaja di wilayah perdesaan cenderung memiliki klasifikasi Social Motivation hal ini dipengaruhi oleh Motivasi eksternal dari remaja wilayah perdesaan yang cenderung karena ajakan teman. Remaja wilayah perkotaan dan perdesaan dilihat dari Motivasi Internal tidak memiliki perbedaan yang signifikan dimana pada kedua wilayah lebih cenderung alasan biaya sebagai motivasi internalnya. Jika dilihat dari Motivasi Eksternal remaja pada wilayah perkotaan lebih banyak mempertimbangkan fasilitas dalam memilih destinasi, sedangkan remaja pada wilayah perdesaan lebih cenderung kepada ajakan teman sebagai motivasinya. Remaja di perkotaan memiliki jangkauan rekreasi yang lebih kecil daripada remaja perdesaan, hal ini dikarenakan jarak menuju pusat fasilitas kota yang lebih dekat daripada wilayah perdesaan.

Motivation of adolescents in recreation has a variety of factors that vary according to the classification of the region. Subdistricts of Banyakan and Ngasem Subdistricts are Sub- Districts which border directly with the City of Kediri, the two Sub-Districts have different regional classifications. Therefore, this study aims to describe and analyze whether there are differences in adolescent recreation motivation based on regional characteristics. The variables used in this study are motivation, activity, destination, distance, cost, and frequency. The results of this study are the Classification of Motivation urban adolescents tend to have a Physical Motivation classification where the activities carried out are physical needs activities, such as walking, relaxation, or just relaxing. Whereas adolescents in rural areas tend to have a Social Motivation classification, this is influenced by the external motivation of rural adolescents who tend to be due to the invitation of friends. Teenagers in urban and rural areas viewed from Internal Motivation does not have a significant difference where in the two regions are more likely to reason for costs as internal motivation. When viewed from External Motivation, adolescents in urban areas consider more facilities in choosing destinations, while adolescents in rural areas are more likely to invite friends as motivation. Adolescents in urban areas have a smaller range of recreation than rural adolescents, this is because the distance to the center of urban facilities is closer than that of rural areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Luthfiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis proses terbentuknya sense of place pengunjung dan pengaruhnya terhadap perilaku repeat visitation pada ruang terbuka publik di Kota Bekasi. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi lapangan, serta data sekunder yang diambil melalui studi literatur yang bersumber dari berbagai instansi terkait. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis fenomenologi untuk memahami dan menggali pengalaman individu terhadap kunjungan ruang terbuka publik di Kota Bekasi. Selain itu, teknik analisis konten juga digunakan untuk mencari intisari dari tiap-tiap data sekunder yang digunakan. Hasil penelitian menjukkan bahwa sense of place pengunjung terbentuk berdasarkan pengalaman dan pemaknaan oleh pengunjung terhadap ruang rekreasi. Ketika pengunjung memiliki pengalaman yang mudah diingat meliputi karakteristik tempat serta kunjungan yang mengesankan, pengunjung akan merasakan kepuasan yang dapat membangun hubungan keterikatan dengan ruang rekreasi. Sense of place juga dapat terbentuk ketika suatu ruang rekreasi memiliki keunikan dan ciri khasnya serta mampu memenuhi kebutuhan rekreasi pengunjung. Terpenuhinya motivasi kunjunan rekreasi serta karakteristik tempat yang melahirkan kepuasan bagi pengunjung dapat menuntun pada fenomena kunjungan berulang atau repeat visitation.

This research aims to determine and analyze the process of forming visitors' sense of place and its influence on repeat visitation behavior in public open spaces in Bekasi City. Primary data was obtained through in-depth interviews, field observations and documentation, as well as secondary data taken through literature studies sourced from various related agencies. The research method used in this research is a qualitative method with phenomenological analysis techniques to understand and explore individual experiences of visiting public open spaces in Bekasi City. Apart from that, content analysis techniques are also used to find the essence of each secondary data used. The research results show that visitors' sense of place is formed based on visitors' experiences and meaning of the recreation space. When visitors have a memorable experience including the characteristics of the place and a memorable visit, visitors will feel satisfaction which can build a relationship of attachment to the recreation space. A sense of place can also be formed when a recreation space has unique and distinctive characteristics and is able to meet visitors' recreational needs. The fulfillment of motivation for recreational visits and the characteristics of places that create satisfaction for visitors can lead to the phenomenon of repeat visits."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deppe, Theodore R.
New York: John Wiley & Sons, 1983
333.783 DEP m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>