Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10393 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Emmy Pangaribuan
Yogyakarta: Seksi Hukum Dagang FH UGM, 1994
650 Sim p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Oktavianus
"Peta strategi menyampaikan tautan strategi di seluruh organisasi bersama dengan Balanced Scorecard (BSC). Menggunakan peta strategi, Smith & Jones dapat menjelaskan hubungan sebab akibat dan hubungan antara tujuan strategis dan kinerja fungsi unit kerja. Agar karyawan dapat mencapai target kinerja mereka dengan cara yang masuk akal dan tepat waktu, strategi dalam organisasi harus dikaitkan dengan ukuran kinerja. Yang paling penting, peta strategi digunakan oleh organisasi untuk menyederhanakan hubungan kompleks BSC, menjelaskan model bisnis kepada karyawan menggunakan diagram untuk menyelaraskan 'citra mental' dari apa yang mungkin dimiliki manajer dari organisasi, terhadap model eksplisit ( Lueg, 2015). Bagaimanapun, penyelarasan tujuan akan menjadi kunci untuk mencapai kolaborasi antara karyawan dan unit kerja (Eldenburg et al., 2017). Dengan demikian, peta strategi akan dapat mengatasi masalah utama Sally di mana dia merasa tidak yakin dengan karyawannya, terutama yang berada di kantor regional, memahami tujuan perusahaan dan cara-cara di mana mereka dapat berkontribusi. Ini juga akan membahas masalah alokasi jam pelatihan yang tidak memadai. Dengan peta strategi, karyawan dan manajer akan diberi informasi tentang hak mereka atas jam pelatihan untuk bekerja menuju tujuan mereka.

A strategy map conveys the link of strategy across the organisation together with the Balanced Scorecard (BSC). Using the strategy map, Smith & Jones can explain the causal link and relationship between strategic goals and work-unit function performance. For employees to achieve their performance targets in a reasonable and timely manner, strategy in an organisation should be linked to performance measures. Most importantly, strategy maps are used by organisations to simplify the complex relations of the BSC, explaining the business model to employees using diagrams so as to align the `mental image` of what managers may have of the organisation, against an explicit model (Lueg, 2015). After all, the alignment of goals will be the key to achieving collaboration between employees and work units (Eldenburg et al., 2017). As such, a strategy map will be able to address Sally`s key concern where she felt unsure of her employees, especially those in the regional offices, understood the firm`s goals and the ways in which they could contribute. It will also the address the issue of inadequate training hours allocated. With the strategy map, employees and managers will be informed about their entitlement to training hours in order to work towards their goal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam kedudukan anak
perusahaan, hubungan dan tanggungjawab perusahaan induk, serta penerapan
prinsip limited liability dan piercing the corporate veil dalam kontruksi
perusahaan kelompok berbentuk piramida. Perusahaan kelompok adalah
gabungan atau susunan dari perusahaan-perusahaan yang secara yuridis mandiri, yang membentuk satu kesatuan ekonomi yang dikendalikan oleh pemimpin sentral yaitu perusahaan induk sehingga menimbulkan celah hukum antara aspek yuridis dan realitas perusahaan kelompok yang disebabkan oleh kerangka pengaturan keterkaitan induk dan anak perusahaan dalam kontruksi perusahaan kelompok. Fakta pengendalian oleh perusahaan induk dalam kontruksi perusahaan kelompok yang mempengaruhi kemandirian anak perusahaan disebabkan oleh perubahan status anak perusahaan dari subjek hukum yang mengendalikan menjadi objek pengendalian perusahaan induk sehingga pengurusan sehari-hari perseroan ditunjukan kepentingan perusahaan kelompok sebagai kesatuan ekonomi. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan induk yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan harus bersedia bertanggung jawab atas pengendaliannya tersebut, dimana pada prakteknya anak perusahaan seringkali dijadikan sebagai boneka dari perusahaan induk untuk kepentingannya, sehingga
penerapan prinsip good corporate governance harus ditekankan agar
kepengurusan anak perusahaan dan perusahaan induk terjaga transparansinya

ABSTRACT
The focus of this research is to examine the depth of subsidiaries, relationships and responsibilities of the parent company, as well as the application of the principle of limited liability and piercing the corporate veil in a construction of pyramid shaped company group. The group company is a compound or composition of the companies that are legally independent, which form a single economic entity which is controlled by the leader of the central namely the parent company, giving rise to a legal loophole between the judicial aspect and the realities of this group due to the regulatory framework linkage parent and subsidiary companies in construction of a group companies. The fact is, control by the parent company in a construction of a group companies affect the independence of the subsidiary due to changes in the status of a subsidiary of the controlling legal subjects into a objects of controlling so that the parent company controls the management of the company's daily for the company's interests as a group of economic unit. The results of the study suggest that the parent company that doing an controling should be willing to be responsible for their control, wherein in practice a subsidiary is often used as a puppet of the parent company's interests, so that the application of the principles of good corporate governance should be emphasized that the management of the subsidiary and the parent company maintained its transparency"
2016
T46467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Uli Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh co-insurance effect terhadap biaya utang. Pada peneletian ini co-insurance effect diteliti melalui hubungan kelompok usaha dan biaya utang.Penelitian ini menggunakan metode generalized least square, dengan jumlah observasi 770 titik observasi dari tahun 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha memiliki biaya utang yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan Independen. Dengan demikian co-insurance effect tidak terbukti membuat biaya utang menjadi lebih murah. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan co-insuance effect diantara perusahaan di dalam kelompok usaha. Hal ini mungkin dikarenakan terjadinya tunneling diantara perusahaan dalam kelompok usaha yang disebabkan oleh pemisahan pengendalian dan kepemilikan.

The purpose of this study is to examine the co-insurance effect on cost of debt. The research conducted by analayzing the relationship between group and the cost of debt. There are 770 firm-year observations in this research from 2008-2012. The results suggest that firms that join business group have significant higher cost of debt, compared wih their counterparts. This means that the co-insurance effect has no significant positive effect on cost of debt. Moreover this research shows that there is no significant difference of co-insurance effect among the firms in business group. it maybe due to the probability of the existence of tunneling activities in business group which caused by the divergence of controlling right and cash flow right.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Sujandi
"Prasangka in group-out group eksis dalam perilaku berkelompok. Terbentuknya sikap prasangka diawali oleh proses kognisi, yaitu penerimaan informasi yang menjadi penilaian negatif oleh satu kelompok tentang kelompok lain yang disebabkan karena hal-hal yang bersifat subyektif dan tidak berdasarkan fakta. Dalam situasi hubungan antar kelompok yang saling berkompetisi secara tidak sehat maka prasangka menyebabkan suasana hubungan antar kelompok menjadi tegang sehingga pada gilirannya dapat menimbulkan konflik antar kelompok.
Prasangka in group-out group adalah fenomena sikap yang bersifat laten sehingga tidak mudah untuk diketahui. Penilaian dan sikap kelompok sangat terkait dengan proses dinamika kelompok, dimana penilaian dan sikap kelompok dipengaruhi oleh sikap-sikap individu anggota kelompok. Demikian sebaliknya, penilaian dan sikap individu anggota kelompok juga sangat dipengaruhi sikap kelompok. Hal ini menunjukkan kuatnya pengaruh individu-individu sebagai anggota kelompok dalam membentuk sikap kelompok, dan kuatnya pengaruh sikap kelompok dalam membentuk sikap anggota kelompok. Sikap kelompok dianggap menjadi sesuatu yang bersifat konformitas.
Penguatan sikap prasangka oleh satu kelompok kepada kelompok lain juga dipengaruhi oleh proses identitifikasi kelompok. Identifikasi kelompok yang menjadi diterminasi anggota kelompok untuk membedakan kelompoknya dengan kelompok lain, telah melahirkan ego kelompok yang berlebihan sehingga kelompoknya dianggap mempunyai status lebih tinggi dari kelompok lain. Sesuatu yang berasal dari kelompoknya dianggap paling benar. Demikian sebaliknya, sesuatu yang berasal dari luar kelompoknya dianggap tidak benar. Hal inilah yang memunculkan penilaian yang subyektif oleh satu kelompok terhadap kelompok lain.
Penilaian yang subyektif dan tidak berdasarkan fakta merupakan bukti adanya proses pemberian informasi yang tidak benar. Untuk merubahnya diperlukan proses komunikasi yang terarah dan berimbang. Terarah berarti, dialog dua kelompok dilakukan untuk tercapainyan tujuan yaitu tukar-menukar informasi untuk menumbuhkan sikap saling memahami. Berimbang berarti, kedua kelompok didudukkan dalam status yang sama sehingga akan saling menghargai.
Untuk melakukan komunikasi antar kelompok sebagai sarana kontak sosial antar kelompok, maka perlu dilakukan modifikasi format dan agenda pertemuan. Pertemuan antar kelompok preskriptif dipilih menjadi program intervensi dalam rangka mengurangi prasangka in group-out group karena merupakan proses komunikasi yang memodifikasi format dan agenda pertemuan. Pertemuan perwakilan kelompok yang menjadi format pertemuan diarahkan tidak saja untuk saling tukar informasi tetapi juga diagendakan kegiatan bersama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqiyati
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel CAR, NPFN, ROE,
NOM, QR, GWM dan kondisi makroekonomi dalam membedakan dan
memprediksi probabilitas kinerja relatif baik bank berdasarkan kelompok sekawan
dan tanpa kelompok sekawan. Bank syariah yang menjadi sampel penelitian adalah
Bank Umum Syariah dengan periode penelitian 2005 triwulan 4 sampai dengan
2011 Triwulan 3.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi panel logit dengan model
random effect. Variabel terikat dalam penelitin ini merupakan data biner 1 (kinerja
relatif baik bank) dan 0 untuk (kinerja relatif kurang baik bank). Pendefinisian suatu
observasi memiliki kinerja relatif “baik” dan kinerja relatif “kurang baik” dilakukan
dengan cara memperingkat masing-masing rasio dari 15 rasio keuangan yang
dipublikasikan pada laporan keuangan triwulan berdasarkan Surat Edaran Bank
Indonesia No 7/56/DBPS 2005. Jika suatu observasi memperoleh jumlah hasil
predikat kinerja “relatif baik” berada pada range 1/3 tertinggi, maka hasil akhir yang
diperoleh suatu observasi adalah 1 (relatif baik), selainnya 0 (relatif kurang baik).
Hasil temuan menunjukkan bahwa pada analisis panel logit dengan kelompok
sekawan, berdasarkan hasil estimasi variabel-variabel yang signifikan untuk
membedakan dan memprediksi kinerja realatif bank adalah CAR, ROE dan GWM
dengan arah hubungan yang positif, NPFN dengan arah hubungan yang negatif.
Sementara variabel QR, Inflasi dan pertumbuhan PDB tidak signifikan dalam
membedakan dan memprediksi kinerja relatif suatu bank. Pada analisis tanpa
kelompok sekawan, variabel yang negatif signifikan adalah NPFN, sementara ROE
dan QR signifikan dengan arah hubungan yang positif membedakan dan
memprediksi dan kinerja relatif suatu bank.
Namun demikian, penelitian ini hanya terbatas dengan jumlah sampel 11
Bank Umum Syariah dan periode pengamatan yang pendek secara kwartalan.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah jumlah sampel dan rasiorasio
keuangan lainnya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat
membedakan dan memprediksi kinerja relatif suatu bank.

ABSTRACT
The study was conducted to examine the effect of variable CAR, NPFN,
ROE, NOM, QR, GWM and macroeconomic conditions to distinguish and predict
the probability of the good relative performance of the Bank based on Peer Group
analysis and without Peer Group Analysis. Sharia banks which became a sample
research are The Commercial Syariah Bank’s with time period 2005 Quarter 4th to
2011 Quarter 3rd .
The analysis technique used is logit panel random effect model. Dependent
Variable in this study is binary data 1 (good relative performance bank) and 0 for
(less performance of bank). Defining an observation which has a good relative
performance and the relative less performance by ranking each ratio of 15 financial
ratios which published quarterly financial report was based on Bank of Indonesia
Announcement Letter No. 7/56/DBPS 2005. If the observation which was obtained
the sum of good relative performance is on the range of 1/3 the highest, the final
result of the observation is 1 (relatively good), other is 0 (less performance).
The findings result that the logit panel analysis with Peer Group, based on
result significantly variables to distinguish and predict the relatif performance of
the Bank is CAR, ROE and GWM, with positively direction. NPFN by negative
direction of relation. QR, inflation and GDP growth does not significantly
differentiate and predict the relative performance of the banks. In analysis without
Peer Group Analysis, the significant variable is NPFN, meanwhile ROE and QR
are significant by positive relation so those variables able to distinguish and predict
relative performance of bank
However, the study was limited only with total 11 Sharia Banks and the short
period of observation which was quarterly. For further research, it is suggested that
researchers increase the sample amount and other financial ratios to determine
variables to be able to distinguish and predict the relative performance of a bank., The study was conducted to examine the effect of variable CAR, NPFN,
ROE, NOM, QR, GWM and macroeconomic conditions to distinguish and predict
the probability of the good relative performance of the Bank based on Peer Group
analysis and without Peer Group Analysis. Sharia banks which became a sample
research are The Commercial Syariah Bank’s with time period 2005 Quarter 4th to
2011 Quarter 3rd .
The analysis technique used is logit panel random effect model. Dependent
Variable in this study is binary data 1 (good relative performance bank) and 0 for
(less performance of bank). Defining an observation which has a good relative
performance and the relative less performance by ranking each ratio of 15 financial
ratios which published quarterly financial report was based on Bank of Indonesia
Announcement Letter No. 7/56/DBPS 2005. If the observation which was obtained
the sum of good relative performance is on the range of 1/3 the highest, the final
result of the observation is 1 (relatively good), other is 0 (less performance).
The findings result that the logit panel analysis with Peer Group, based on
result significantly variables to distinguish and predict the relatif performance of
the Bank is CAR, ROE and GWM, with positively direction. NPFN by negative
direction of relation. QR, inflation and GDP growth does not significantly
differentiate and predict the relative performance of the banks. In analysis without
Peer Group Analysis, the significant variable is NPFN, meanwhile ROE and QR
are significant by positive relation so those variables able to distinguish and predict
relative performance of bank
However, the study was limited only with total 11 Sharia Banks and the short
period of observation which was quarterly. For further research, it is suggested that
researchers increase the sample amount and other financial ratios to determine
variables to be able to distinguish and predict the relative performance of a bank.]"
2012
T44082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Maria Olyvia
"Kasus ini mendorong mahasiswa akuntansi untuk rnengubah fokus dari rnernpelajari auditing menjadi rnernpelajari bisnis auditing. Kasus ini menjelaskan strategi, visi, dan rnisi dari sebuah usaha bisnis audit ukuran menengah dari Kanada beserta rnasalah yang hams dihadapi baik dari eksternal rnaupun internal untuk meningkatkan profitabilitasnya. Mahasiswa diharapkan bisa rnenganalisa kebijakan Smith & Jones dalarn rnengambil keputusan dan langkah apa saja yang hams diambil untuk rnendorong para karyawan untuk rnengadopsi kebijakan tersebut.

This case requires accounting students to shift their focus from learning about the practice of auditing to learning about the business of auditing. It describes the strategy, vision, and mission of a medium-sized, Canadian audit firm and the external and internal challenges the firm faces as it looks to improve its profitability. Students should reflect on which behaviors Smith & Jones would like to encourage and what the partners can do to encourage its employees to exhibit these behaviors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rozali Sukamto
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2000 tentang Perusahaan Jawatan (Perjan), diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 116-128 tahun 2000 tentang pendirian 13 rumah sakit menjadi Perusahaan Jawatan. Dasar pertimbangan perubahan status rumah sakit dari unit pelaksana teknis Departemen Kesehatan atau Instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi Perjan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing dibidang pelayanan kesehatan pada era globalisasi dan guna kelancaran dan terjaminnya pelaksanaan pengelolaan rumah sakit secara ekonomis serta diperolehnya manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Perubahan status rumah sakit dan instansi pengguna PNBP menjadi Perjan mengundang perbedaan persepsi bagi seseorang atau sekelompok orang, menimbulkan perbedaan pendapat dari berbagai kalangan baik pejabat Depkes maupun rumah sakit juga kalangan ilmuwan.
Dengan alasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perbedaan persepsi/pendapat dengan melakukan penelitian pada kelompok manajemen keuangan di RSUP Fatmawati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang persepsi kelompok manajemen keuangan RSUP Fatmawati terhadap perubahan status dari instansi pengguna PNBP menjadi Perjan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 informan yang terdiri dari manajemen puncak, menengah dan operasional yang bertindak sebagai subjek dan objek dari perubahan status.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya informan setuju terhadap perubahan status, namun diperlukan persiapan dan sosialisasi terhadap karyawan tentang Perjan mengenai kebijakan, struktur organisasi serta perencanaan anggaran dan laporan keuangan.
Peneliti berkesimpulan bahwa untuk perubahan status menjadi Perjan rumah sakit harus merubah paradigma, kebijakan dan struktur organisasi, kultur pegawai serta sistem pengelolaan keuangan.
Peneliti menyarankan agar dalam perubahan status menjadi Perjan perlu dilakukan perubahan visi dan misi sehingga mampu mamanuhi kepuasan pelanggan dan dapat memenuhi misi pemerintah dalam pemenuhan pelayanan kesehatan, budaya kerja mencerminkan corporate culture dengan menggabungkan sifat pegawai dengan misi organisasi rumah sakit, perlu perubahan sistim akutansi serta perlu adanya strategi perubahan kearah terbentuknya pengelolaan secara profesional.

Perception of Financial Management Group towards Modification of Hospital's Status from a Recipient of Non Tax State Fund Institution into Jawatan Company 2001Referring to Government Regulation no. 6, 2000, about Jawatan Company (Perjan), a Government Regulation no. 116-128, 2000 was issued on the establishment of 13 hospitals to become Perusahaan Jawatan. The rational of modifying the status of hospitals from technical implementation unit or Instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) into Perjan was in the attempt to improve the services for having better capacity towards globalization era. Furthermore, this is also to ensure an economical hospital management as well as to provide best services to community.
The conversion of hospital's status from PNBP into Perjan has triggered different perception either from individuals or group of people, resulted different opinions among Health Ministry officials, hospital personnel as well as scientists.
Based on the above situation the researcher was interested to search for the difference among various perception/opinion by conducting research to the division of financial management at Public Hospital Fatmawati.
Objective of this research was to gain information on different perception within the group of financial management at Public Hospital Fatmawati with regard to conversion of status from PNBP into Perjan.
The research was applying qualitative approach of which the data was collected through in-depth interview from 10 respondents consisting of high and medium level management and operation who are subject and object of the modification of status.
The data showed that the respondents were aware and agreed on the modification of status, however they consider the need for preparing the change and dissemination issues regarding Perjan covering the policy, the organization structure as well as budget allocation and financial report
The researcher concluded that for changing the status into Perjan, the hospital should adapt the paradigm, policy and organization structure, staff culture and system for financial management.
The researcher recommended that for changing the status into Perjan requires adaptation of vision and mission who could fulfill clients satisfaction in providing health services, reflect corporate culture by combining character of staffs with hospitals' mission, lead towards professional management through adaptation of accounting system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopie Janitra
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh dari corporate image terhadap kinerja perusahaan pada industri maskapai penerbangan dengan faktor mediasi inovasi dan kelompok aliansi . Dasar penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) terhadap 35 maskapai penerbangan dunia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa corporate image dan kelompok aliansi tidak berpengaruh signifikan terhadap performance perusahaan. Terdapat pula kecenderungan dimana ketika motivasi untuk membangun corporate image telah tercapai atau ketika maskapai penerbangan telah berhasil masuk ke dalam kelompok aliansi maka perusahaan akan slow down dari segi inovasi dan lebih memilih untuk menjaga atau meningkatkan kualitas produk layanan yang telah ada. Penelitian ini juga menunjukan bahwa kelompok aliansi di industri maskapai penerbangan belum dapat secara signifikan mempengaruhi performance perusahaan.

ABSTRACT
Focus of this study is to know the affect of a corporate image toward a firm’s performance in the airline industry with innovation and alliance group as a mediating factor. This study is based on quantitative research with Structural Equation Modelling (SEM) methods for 35 world airlines.
Results from this study showed that a corporate image and alliance group do not significantly affect firm performance. There is a tendency when motivated to build a corporate image has been achieved or when an airline has been successfully joined an alliance group it slows down their innovation and focus to keep or enhance existing services product quality. This study also shows that the alliance group in the airline industry has not been able to significantly affect the performance of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianinoer Tamatalo Putri
"Penelitian ini dibuat bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara nilai kolektivisme kelompok dan komitmen perubahan pada karyawan di 2 perusahaan BUMN bidang energi. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 176 orang karyawan yang bekerja dalam perusahaan yang sedang berubah dan minimal telah bekerja selama 2 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah Commitment to Change Inventory untuk mengukur komitmen perubahan berdasarkan konsep Herscovitch dan Meyer (2002) yang telah diadaptasi oleh Mangundjaya (2014), lalu menggunakan alat ukur dari proyek GLOBE untuk mengukur kolektivisme kelompok (House, Hanges, Javidan, Dorfman, & Gupta, 2004). Hasil uji korelasi menggunakan teknik statistik Pearson menemukan hasil bahwa kolektivisme kelompok memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen perubahan (r=0.219,p<0.01).

The aim of the study was to find a correlation between in-group collectivism as work values and commitment to change among employees in two energy sector state-owned companies. The total of respondents were 176 employees who worked at least 2 years in the changing company. The inventories that used in this study were commitment to change inventory which was adapted by Mangundjaya (2014), constructed by Herscovitch and Meyer (2002), whereas in-group collectivism measured by GLOBE inventory (House, Hanges, Javidan, Dorfman, & Gupta, 2004). The result obtained in this study showed that there was a positive and significant correlation between in-group collectivism and commitment to change (r=0.219,p<0.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>