Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kotter, John P., 1947-
Jakarta: Prehalindo, 1997
W80 Kot N97f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kotter, John P., 1947-
Jakarta: Prenhallindo , 1997
658.409 2 KOT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soeharto
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan aset potensial bagi Pemerintah Daerah untuk masa sekarang dan yang akan datang, karena mengelola air minum, yaitu komoditi yang dibutuhkan oleh semua orang pada semua lapisan masyarakat.
PDAM sebagai perusahaan harus dikelola sebagaimana layaknya perusahaan bisnis, yang membutuhkan suatu pola organisasi bisnis, yang menekankan pada perolehan keuntungan. PDAM juga sebagai bagian dari organisasi Pemerintahan di Daerah, yang menekankan pada pemerataan kesejahteraan masyarakat sehingga organisasi PDAM mempunyai misi sosial disamping misi mencari keuntungan.
Kinerja PDAM di Indonesia pada umumnya kurang memuaskan, khususnya dalam cakupan dan kualitas pelayanannya. Tanga bermaksud mengecilkan upaya yang telah dilakukan oleh para pengelola (Direksi beserta staf PDAM) dan pembinanya (Departemen-departemen Teknis) uraian ini ingin mengungkap sebagian permasalahan organisasi PDAM, khususnya PDAM DKI Jakarta (PAM JAYA).
Masalah perilaku manajerial merupakan permasalahan yang kompleks, dan kepemimpinan merupakan salah satu sisi perilaku manajerial yang dominan untuk pelaksanaan tugas yang efektif. Dengan menunjuk iklim organisasi dan supervisi sebagai in-put, penelitian ini bermaksud untuk mengungkap faktor-faktor kepemimpinan yang mempunyai korelasi pengaruh terhadap pelaksanaan tugas, dan outcome sebagai tujuan fungsionalnya.
Hasil penelitian terhadap perilaku kepemimpinan PAM JAYA mengindikasikan bahwa pada selang kepercayaan diatas 90 % kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan tugas. Sedangkan analisis dengan Path Analysis memberikan hasil bahwa iklim organisasi mempengaruhi outcome, penugasan dan supervise. Indikator yang menonjol dalam outcome, bagi manajer senior adalah berfungsinya tint, sedang pada manajer menengah dan junior adalah kepuasan.
Kata kuncinya adalah "terus terang, terang terus", dimana keterbukaan informasi akan menekan iklim saling curiga dan menjamin kelancaran komunikasi. Hubungan atasan - bawahan, serta antar sesama kolega yang setingkat dan dalam kelompok kerja merupakan kunci dalam efektifitas pelaksanaan tugas."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Prameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
agresi, altruisme, dan locus of control, masing-masing
sebagai variabel bebas, terhadap gaya kepemimpinan
perwira TNI AL. Lebih lanjut, penelitian ini juga untuk
mengetahui bagaimana gambaran tingkat pendidikan, usia,
golongan kepangkatan, dan kondisi tugas dalam
mempengaruhi gaya kepemimpinan perwira TNI AL.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Barat yaitu di
Jakarta. darl di Wilayah. Timur yaitu, di Surabaya dari
bulan Februari hingga Juni 1999. Populasi penelitian
ini adalah perwira TNI AL di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan
teknik analisis varians dengan sampel berjumlah 90
orang perwira. Sampel tersebut diambil dengan teknik
random sampling. Empat buah instrumen penelitian yang
digunakan adalah 1) instrumen pengukur agresi; 2)
instrumen pengukur altruisme; 3) instrumen pengukur
locus of Control; dan 4) instrumen pengukur gaya
kepemimpinan perwira TNI AL. Keempat instrumen tersebut
berbentuk kuesioner dan menggunakan skala likert.
Instrumen agresi memiliki 30 butir pernyataan,
instrumen altruisme memiliki 30 butir pernyataan,
instrumen locus of Control memiliki 74 butir
pernyataan, sedangkan instrumen gaya kepemimpinan
memiliki 30 butir pernyataan. Keempat instrumen
tersebut telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur,
baik validitas maupun reliabilitas. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis varians dua arah pada
taraf signifikansi x = 0,05. Seluruh analisis di dalam
penelitian ini menggunakan perangkat program komputer
SPSS/PC+ Seri 6.
Penelitian menyimpulkan bahwa agresi mempengaruhi
gaya kepemimpinan perwira TNI AL. Hal itu menunjukkan
bahwa semakin tinggi agresi yang dimiliki perwira maka
semakin cenderung otoriter gaya kepemimpinan yang
diterapkannya. Sebaliknya, semakin rendah agresi yang
dimiliki perwira maka semakin cenderung demokratis gaya
kepemimpinan yang diterapkannya.
Di pihak lain, penelitian, menemukan bahwa altruisme
mempengaruhi gaya kepemimpinan perwira TNI AL. Hal itu
menunjukkan bahwa semakin rendah altruisme yang
dimiliki perwira maka semakin cenderung otoriter gaya
kepemimpinan yang diterapkannya. Sebaliknya, semakin
tinggi altruisme yang dimiliki perwira maka semakin
cenderung demokratis gaya kepemimpinan yang
diterapkannya. Focus of control yang dimiliki perwira
ternyata tidak mempengaruhi gaya kepemimpinan yang
diterapkan perwira TNI AL. Terakhir, penelitian
menyimpulkan bahwa agresi, altruisme, dan locus of
control tidak berinteraksi di dalam penerapan gaya
kepemimpinan perwira TNI AL. Berdasarkan kondisi
tugasnya, perwira TNI AL pada marinir yang memiliki
agresi tinggi cenderung menerapkan gaya kepemimpian
otoriter sedangkan pada agresi rendah ada kesamaan gaya
kepemimpinan. Perwira TNI AL marinir memiliki
kecenderungan gaya kepemimpinan yang otoriter
berdasarkan altruismenya. Perwira TNI AL pada marinir
dengan LOC eksternal cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter sedangkan dengan LOC internal
cenderung demokratis. Perwira TNI AL pada kondisi kapal
dengan agresi tinggi cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter- Perwira TNI AL kondisi kapal
yang beraltruisme tinggi cenderung demokratis Sedangkan
yang beraltruisme rendah cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter. Pada kondisi tugas staff,
perwira TNI AL dengan agresi tinggi cenderung
menerapkan gaya kepemimpinan yang otoriter sedangkan
yang beragresi rendah cenderung demokratis. Perwira TNI
AL pada staff dengan altruisme tinggi cenderung
menerapkan gaya kepemimpinan demokratis sedangkan yang
beraltruisme rendah cenderung otoriter. Perwira TNI AL
pada staff dengan LOC internal cenderung menerapkan
gaya kepemimpinan demokratis sedangan dengan LOC
eksternal cenderung otoriter."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budy Suprapto
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Bagian Hukum dan Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Adapun teknik analisis datanya adalah analisis faktor yang digunakan untuk mencari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mampu menjelaskan berbagai indikator independen yang diobservasi. Sedangkan untuk menguji kontribusi setiap variabel dalam penelitian ini, digunakan analisis regresi ganda.
Berdasarkan penelitian terhadap 55 responden, dan setelah dilakukan analisis faktor dan analisis regresi ganda maka diperoleh adanya faktor-faktor baru yang berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Berbasis Tuntaskan Pekerjaan Sesuai Standard dengan probabilitas (sig) < α = 0,05 yaitu: 1) Budaya Organisasi Berbasis Kecukupan, Perhatian pada Pegawai dan Output, 2) Motivasi Berbasis Pekerjaan Menantang, Bervariasi, Bertanggungjawab, 3) Motivasi Berbasis Imbalan, dan 4) Team Work, Inisiatif dan Pengetahuan. Sedangkan faktor yang tidak signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Berbasis Tuntaskan Pekerjaan Sesuai Standard dengan probabilitas (sig) > α = 0,05 adalah 1) Motivasi Berbasis Sikap, Kemampuan, Minat, dan Dukungan, dan 2) Budaya Organisasi Berbasis Inovasi dan Berani Mengambil Risiko dan Terfokus pada Pekerjaan.

The focus of the research is examine some factors which affect to performance employee at Department of Law and Human Resource in Secretariate of General Directorate of Primary Education. The methode of analysis data is Factor of Analysis which use to find and indentificate some independent indicators on the objects. Meanwhile, the methode for examining each variable is Double Regretion Analysis.
Some new factors was found on objects. The object is fifty five respondents which is the data was proceed with Factor of Analysis and Double Regretion Analysis. This factors affect significantly to The Performance based on Finishing Job on standard with probability (sig) < α = 0,05. The factors are 1) Cultural Organization based on Sufficiency, Attention to Employee and Output, 2) A Motivation based on Challenge, Variaty, and Responsible, 3) A Motivation based on Reward, and 4) Team Work, Initiative, and Knowledge. Beside those factors, there is some factors which not affect significantly to The Performance based on the Completely Working Standard with probability (sig) < α = 0,05. There are 1) A Motivation based on Attitude, Capability, Interesting, and Supporting and 2) Cultural Organization based on Inovation, Brave to Take a Risk, and Focus on Job."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30792
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirdha Fahlevi Si
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh gaya kepemimimpinan ethical leadership terhadap kreativitas pegawai dengan menggunakan variabel leader member exchange, motivasi intrinsik dan pemberdayaan psikologis sebagai variabel mediasi. Pengumpulan data dilakukan pada 296 pegawai di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode structural equational modeling SEM . Variabel motivasi intrinsik dan pemberdayaan psikologis memediasi secara penuh hubungan gaya kepemimpinan ethical leadership terhadap kreativitas pegawai. Sedangkan variabel leader member exchange tidak memediasi hubungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran motivasi intrinsik dan pemberdayaan psikilogis sangat penting untuk meningkatkan kreativitas pegawai dalam bekerja. Kata kunci: ethical leadership, kreativitas pegawai , leader member exchange, motivasi intrinsik, pemberdayaan psikologis.

ABSTRACT
This study examines the relationship between ethical leadership and employee creativity with mediating role of leader member exchange, intrinsic motivation and psychological empowerment. Data were collected from 296 employees in Indonesian Ministry of Villages, Disadvantaged Region and Transmigration. This reserach used structural equational modeling SEM to analyze the data form responden. Intrinsic motivation and psychological empowerment fully mediated the relationship between ethical leadership and employee creativity. In addition, leader member exchange does not mediate this relationship. The results showed that the role of intrinsic motivation and psychological empowerment are important to improve employee creativity. Keywords ethical leadership, employee creativity, intrinsic motivation, leader member exchange, psychological empowerment"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Djoko Sujono
"Pemimpin yang baik akan menghasilkan efektivitas kepemimpinan dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya di rumah sakit, pimpinan rumah sakit memerlukan dukungan para manajer yang baik, termasuk para kepala ruangan. Rekruitment kepala ruangan yang terstruktur dengan baik diharapkan menjadi sumbangan yang berharga dalam meningkatkan kinerja pelayanan rumah sakit, dan dengan meningkatnya mutu pelayanan pada akhirnya akan mengangkat citra rumah sakit menjadi lebih baik lagi.
Rendahnya kinerja para perawat pelaksana dan kinerja kepemimpinan para kepala ruangan rawat imp di RSUD Serang pada 2 penelitian tahun 2001 dan 2002 menjadi dorongan untuk melakukan penelitian di kalangan kepala ruangan. Penelitian ditujukan kepada 21 kepala ruangan di RSUD Serang dan dilakukan sejak 1 April 2003 sampai dengan 30 Juni 2003, merupakan cross sectional survey , dengan metode penelitian kuantitatif yang dilanjutkan dengan penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan yang sesuai bagi kepala ruangan di RSUD Serang adalah Participating, dan kemudian Selling Tingkat fleksibilitas kepemimpinan sebagian besar sedang/normal (76,2%) dan sebagian kecil lainnya ( 23,8%) tinggi. Efekiivitas kepemimpinan sebagian besar (81,0%) sedang normal, namun 19,0% memiliki tingkat efektivitas tinggi. Terlihat bahwa faktor kebutuhan psikologis Deference (kebutuhan akan kerendahan hati), Order (kebutuhan akan keteraturan), Affiliation (kebutuhan akan afiliasi atau kerjasama), Nurturunce (kebutuhan akan pengasuhan) dan Endurance (kebutuhan akan daya tahan) merupakan kebutuhan psikologis yang sesuai di lingkungan kesehatan, dan oleh karenanya perlu dimiliki oleh Para perawat dan kepala ruangan pada tingkatan sedang atau tinggi, tidak boleh rendah. Penelitian memperlihatkan model kepala ruangan yang memiliki efektivitas kepemimpinan yang tinggi yang diperoleh melalui tes LBA II dan EPPS. Dari model tersebut dapat dilihat bagaimana hubungan antara faktor kebutuhan psikologis, karakteristik pribadi, fleksibilitas kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan efektivitas kepemimpinan kepala ruangan di RSUD Serang.
Disarankan untuk melakukan perbaikan pola rekruitmen bagi kepala ruangan dengan melakukan penyesuaian profit kepala ruangan yang memiliki efektivitas yang tinggi seperti apa yang telah dirumuskan dalam saran. Diajukan sebagai tambahan alat seleksi calon kepala ruangan adalah uji kepemimpinan dengan tes LBA II dari Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, dan uji kebutuhan psikologis dengan tes EPPS dari Allen L Edward.
Datar Bacaan : 23 ( 1981-2002 )

The Relationship Study Between Factors of Psychological Needs and Individual Characteristics Within Leadership Styles of The Chief of Wards in Serang District's General Hospital, 2003A good leader will produces an effectiveness in his successful leadership in fulfilling the organization objectives and goals. In running the hospital, director needs supports from qualified managers, including chief of wards. A good structure recruitment processes will give a good contribution In enhancing the hospital services performance, and by improving quality of services, the image of the hospital will be better.
Poor performance profile of nurses and chief of wards in Nursing of Serang District's General Hospital as shown in the last two studies conducted in year 2001 by Kuntarto and year 2002 by Mulyati already pushed me to make a far studies in the leadership of chief of wards area. The studies were involved 21 chief of wards of Serang District's General Hospital as respondents and already conducted from April, 1", 2003 to June, 30th, 2003, designed as a cross sectional survey, a combined studies of a quantitative study which was continued by a qualitative study.
This studies shown that the leadership styles which good as chief of wards leadership's styles were a Participating style as the first choice, and a Selling style as the second choice. Most of the level of leadership flexibility were in a moderate degree (76,2%) and a small portion of them were in a high degree (23,8%). The leadership effectiveness were in a moderate degree (81,0%), but 19,0% of respondent are in a high degree of leadership effectiveness. It was shown that psychological need factors of Deference, Order, Affiliation, Nurturance and Endurance were matched or conformed with health services and nursing care, so nurses and their chief of wards much be build in with a normal degree or a high degree of these psychological need factors, and none in a low degree of these need factors. This study shown a highly effective chief of wards model as a result of LBA Il and EPPS test's result . From this model we can see how the relationships between psychological need's factor, individual's characteristics, the leadership flexibility, the leadership styles, and the leadership's effectiveness of the chief of wards in Serang District's General Hospital were.
It was suggested to develop a recruitment model for the chief of wards in Serang District's General Hospital by adopt a highly effective leadership of the chief of ward profile as wrote in suggestion. It was presented as an additional tools or instruments to be used in selection 1 recruitment of the chief of wards were LBA .I1 from Paul Hersey & Kenneth Banchard as a leadership test instrument, and EPPS from Allen L Edward as a psychological need's factor test instrument.
References : 23 ( 1981-2002 )
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kotter, John P., 1947-
Jakarta: Prenhallindo, 1997
658.4092 KOT f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
"Belum optimalnya produktivitas kerja pegawai negeri sipil (PNS) akan berdampak pada upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, disamping terjadinya inefisiensi sumber daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan dan hubungan kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja karyawan baik sendiri mauprm bersamaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan responden penelitian adalah karyawan Dinas Kesehatan Kab. Tabalong dengan jumlah sampel sebesar 65 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan hasil ukur berupa skor. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong berdasarkan skor yang dicapai sebesar 7l,3% dengan nilai di atas rata-rata sebesar 55,4%. Temuan penelitian menunjukkam bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja baik secara mandiri maupun bersama. Hasil ini sesuai dengan model yang diduga mempunyai hubungan dengan produktivitas yakni kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi. Sesuai hasil yang ditemukan, maka agar produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong lebih meningkat maka kepada pihak manajemen secara berjenjang perlu memperhatikan, mengelola dan memuaskan motivasi karyawannya. Di samping itu pula, perlu melakukan intervensi terhadap kepemimpinan dan iklim organisasi yang ada.

The optimum productivity that not yet reached among civil servants should be alfecting good governance effort amd national development, besides the inediciently use of resources. The objective of this study is to find out work productivity of staffs by personal or group and its relation between leadership, motivation and organizational atmosphere. This study using cross sectional method and respondents are 65 staffs in Health Office of District of Tabalong, data collecting instrument of this study is questionnaire with measurement output is score. The results of this study shows that productivity level of Health Once staffs in score has reached 7l,3% with average is 55,4%. Base on this result there is significant relationship by personal or group between leadership, motivation, and organizational atmosphere with productivity whether by partial correlation or multiple. Based on these results, to improve the productivity of staffs in Health Office, the management should be focusing on staffs motivation gradually and intervention to leadership and organizational atmosphere. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34009
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Darmoko
"Tesis ini tentang Faktor Kepemimpinan dalam Proses Pengawasan Seleksi Penerimaan Bintara Polri di Polda X. Perhatian utama Tesis ini adalah kepemimpinan Polri di tingkat Polda dalam proses seleksi penerimaan Bintara Pain di Polda X. Dengan fokus penelitian pada fungsi pengawasan dalam proses seleksi. Adanya kesenjangan kepemimpinan Polri di tingkat pusat dan daerah berdampak Pula kepada pelaksanaan pengawasan dalam kegiatan seleksi penerimaan Bintara Polri di Polda X. Meskipun telah ada peraturan dari tingkat pusat agar pelaksanaan seleksi penerimaan Bintara Polri di Polda-polda dilaksanakan secara obyektif, transparan dan bebas KKN, akan tetapi karena adanya kepentingan-kepentingan dari para pemimpin atau pejabat di Polda maka penyimpangan-penyimpangan tersebut masih saja terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan atau perintah dan pimpinan Polri di tingkat Pusat ternyata masih belum sepenuhnya dilaksanakan oleh para pimpinan Polri di daerah (Polda). Metode penelitian yang digunakan adalah metode desknptif analitis dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan seleksi penerimaan Bintara Polri gelombang I T.A. 2006 di Polda X, Kapolda X kurang berperan dan melimpahkan kewenangannya sebagai Ketua Panitia Daerah Penerimaan dan fungsi pengawasan kepada para stafnya. Akan tetapi, pelimpahan kewenangan ini tanpa disertai pengawasan Iebih lanjut dari Kapolda X. Kondisi ini memberikan peluang kepada para stafnya untuk melakukan diskresi birokrasi dengan cara membantu kelulusan para peserta yang memiliki sponsorship dari Kapolda atau pejabat lainnya. Selanjutnya peluang ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan membantu kelulusan para peserta seleksi dengan cara berkolusi dengan para pejabat tersebut atau para anggota panitia pelaksana seleksi. Akibat dari lemahnya fungsi pengawasan yang ada, maka praktek KKN masih terjadi pada kegiatan seleksi penerimaan Bintara Polri gelombang I T.A. 2006 di Polda X.
Oleh karena itu Kapolda selaku Ketua Panitia Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan seleksi, harus melakukan fungsi pengawasan secara efektif dan juga pemenuhan kebutuhan anggaran serta penjatuhan sanksi hukuman yang berat bagi anggota atau pejabat yang melakukan penyimpangan dapat diterapkan untuk menjamin agar pelaksanaan seleksi dapat berjalan dengan transparan dan bebas KKN."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>