Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Byrne, Barbara M.
Washington: American Psychological Association, 1996
155.28 BYR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Byrne, Barbara M.
Washington D.C.: American Psychological Association, 1996
155.28 BYR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
California: Western Psychological Services, 1971
155.2 SEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sheren Audina
"Game online merupakan salah satu sarana sumber hiburan yang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet. Banyaknya pengguna game online di berbagai kalangan usia membuat para pemain game online rentan terhadap kecanduan game online. Kecanduan game online dapat menjadi faktor yang mempengaruhi konsep diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional pada 222 mahasiswa Universitas Indonesia yang bermain game online pada rentang usia dewasa muda 18-23 tahun. Responden didominasi oleh mahasiswa S1 dan angkatan 2019. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu kuesioner Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) untuk kecanduan bermain game online dan kuesioner Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form untuk konsep diri. Temuan pada penelitian ini menggambarkan 59% mahasiswa memiliki tingkat kecanduan game online sedang dan 50,9% mahasiswa memiliki konsep diri sedang. Hasil analisis memperoleh nilai p=0,001, sehingga membuktikan adanya hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri. Penelitian ini merekomendasikan pelayanan kesehatan untuk menciptakan program dan konseling khusus bagi mahasiswa kecanduan game online.

Online games are a means of entertainment sources that are growing rapidly along with the increasing use of the internet. The large number of online game users of various ages makes online game players vulnerable to online game addiction. Addiction to online games can be a factor that affects individual self-concept. This study aims to determine the relationship between online game addiction and self-concept in college students. The research method used was quantitative research with a cross-sectional research design on 222 University of Indonesia students who played online games in the age range of young adults 18-23 years. Respondents were dominated by the undergraduate student of 2019. The research instruments used were the Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) questionnaire for online game addiction and the Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form questionnaire for self-concept. The findings in this study illustrate that 59% of students have a moderate level of online game addiction and 50.9% of students have a moderate self-concept. The results of the analysis obtained a value of p = 0.001, thus prove there is a relationship between online game addiction and self-concept. This study recommends health services to create special counseling and programs for students who addicted to online games."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S2399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafa Rizkya
"Industri fashion telah mengalami evolusi yang signifikan dari satu abad ke abad berikutnya, dengan perubahan tren dan dinamika yang mendefinisikan setiap periode waktu. Pada setiap zaman, dunia mode menghadirkan tren berpakaian yang unik dan mencerminkan nilai-nilai tersendiri pada saat itu. Perbedaan-perbedaan ini juga tercermin dalam cara pelaku usaha membangun citra merek dan mengelola proses penyebaran informasi produk. Erigo, sebuah merek pakaian yang telah beroperasi selama sepuluh tahun, sukses menciptakan identitasnya sendiri dan meraih tingkat popularitas yang signifikan. Dengan itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari brand engagement in self-concept dan value consciousness terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei kepada konsumen Erigo yang berusia ≥ 18 tahun di DKI Jakarta dengan jumlah sampel 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara brand engagement in self-concept dan value consciousness terhadap brand loyalty.

The fashion industry has undergone significant evolution from one century to the next, marked by changing trends and dynamics that define each period. In every era, the world of fashion introduces unique clothing trends that reflect distinct values at that time. These differences are also reflected in how business actors build brand images and manage the product information. Erigo, a clothing brand that has been operating for ten years, has successfully crafted its own identity and achieved a significant level of popularity. Therefore, the aim of this research is to determine whether there is an influence of brand engagement in self-concept and value consciousness on brand loyalty. This research employs a quantitative approach and survey method targeting Erigo consumers aged ≥ 18 years in DKI Jakarta, with a sample size of 100 respondents. The research findings indicate a significant influence between brand engagement in self-concept and value consciousness on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanie
"Penelitian ini menjelaskan bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh perempuan yang di kesehariannya bergelut di bidang bisnis maskulin dari sudut pandang komunikasi. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode kasus dan paradigma post positivis.
Kasus dalam penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan konsep tentang pembentukkan konsep diri dari Joseph A. DeVito dan komunikasi gender. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi kepada tiga informan (perempuan) yang dipilih melalui rancangan sampling purposif sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa ada berbagai alasan kuat yang dapat membuat seorang perempuan memutuskan untuk terjun menggeluti dunia bisnis maskulin. Selain itu "sisi feminin" yang dimiliki oleh perempuan justru memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka untuk dapat sukses bertahan dan menyesuaikan diri dalam menggeluti bidang bisnis maskulin.

This study explains the women?s self concept in the field of masculine business from communication perspective. This study is using a qualitative approach with study case method and post positivist paradigm.
Cases in this study are analyzed descriptively by using the formation of self concept by Joseph A. DeVito and gender in communication. The data is collected through observation, depth interview, and documentations to the three informants (women), selected by purposive samping design as the objectives of this study.
From the research conducted, it is found that there are a variety of reasons that can make a woman decides to enter in the masculine business industry. Moreover, "feminine side" owned by women actually provides a distinct advantage for them to be able to successfully survive and adapt in the field of masculine business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Utami Sulistianingtyas
"ABSTRAK

Sekolah merupakan sebuah lingkungan sekunder bagi seorang remaja setelah lingkungan keluarga. Siswa memiliki anggapan bahwa dunianya adalah sekolah, tugas sekolah. Gambaran dan penilaian seorang siswa tentang diri sendiri pada saat sekarang akan berpengaruh pada apa yang terjadi di masa mendatang saat pengerjaan tugas sekolah. Konsep diri yang dimiliki oleh siswa dapat memengaruhi tingkah laku siswa untuk menentukan cara untuk menyelesaikan tugas sekolah dan mendapatkan prestasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan menyontek pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Partisipan penelitian ini terdiri dari 93 orang pada siswa yang berada di Sekolah Menengah 1 Palopo. Penelitian ini menggunakan alat ukur TSCS (William H.Fitts), untuk mengukur konsep diri, dan Pattern of Adaptive Learning Scales (PALS, dari Midgley 2000), untuk mengukur tingkah laku menyontek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan skor yang signifikan antara konsep diri dan tingkah laku menyontek.


ABSTRACT

School is adolescent’s secondary environment, after family. Students think that school was their world. Students judgment and perception about themselves will affect how they do shoolwork, and their future. Students self-concept could affect their behavior in doing schoolwork and getting academic achievements. This study aims to discover the relationship between self-concept behavior on high school students. Participants of this study consists of 93 high school students from Palopo high school. Measurments used in this study was TSCS for measuring self-concept and PALS to measure cheating behavior. Results showed that there’s a significant score relationship between self-concept and cheating behavior.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Puspitasari
"Tunanetra merupakan kondisi kurang atau tidak dapat melihat yang disebabkan karena faktor pre-natal maupun post-natal yang dapat mempengaruhi konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri penyandang tunanetra. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 31 responden yang dipilih dengan total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner konsep diri dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang tunanetra memiliki skor rata-rata konsep diri 110,61 ± 11,456 dari skor total 132 (95% CI, 106,41:114,82). Sebanyak 54,8% responden memiliki respon konsep diri positif dan 45,2% responden memiliki respon konsep diri negatif. Lebih dari setengah responden memiliki persepsi citra tubuh negatif. Hal ini dikarenakan keadaan tunanetra sangat berhubungan dengan fisik. Peneliti merekomendasikan untuk diadakannya pendidikan, bimbingan, atau pelatihan yang dapat meningkatkan konsep diri penyandang tunanetra khususnya komponen citra tubuh. Peran perawat seperti mengembangkan kewaspadaan diri klien, mendorong eksplorasi diri, membantu proses evaluasi diri, membantu membuat tujuan-tujuan dalam hal beradaptasi, dan membantu klien menerima tujuan-tujuan tersebut sangat penting dilakukan untuk membentuk konsep diri klien yang lebih positif.

Visual impairment is a condition of lack or can?t see due to pre-natal or post-natal factors. Visual impairment affects in self-concept. This study aimed to describe the self-concept of blind people. With cross-sectional method, 31 respondents were selected with a total sampling. This study used a self-concept questionnaire with a univariate analysis. The result showed that blind people self-concept in this research had average score of 110,61 ± 11,456 with total score of 132 (95% CI, 106,41:114,82). About 54,8% of respondents have a positive self-concept response and 45,2% of respondents have a negative self-concept response. More than half of respondents have a negative perception of body image. This is caused by the state of visual impairment is associated with physical. Researcher recommend the convening of education, guidance, or training that can improve self-concept of blind people in particular body image component. Nursing contribution such as a client develop self-awareness, encourage self-exploration, help the process of self-evaluation, help make these goals in terms of adapting, and help clients accept these goals are very important to form a more positive self concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelique Tallulah Joaqin
"Penelitian mengenai perkembangan psikososial pada remaja yang menderita leukemia belum banyak dilakukan di Indonesia. Perkembangan psikososial adalah suatu momentum ketika terjadi perubahan pada emosi, kepribadian, serta hubungan sosial seseorang. Perkembangan psikososial merupakan salah satu komponen yang berperan aktif dalam mempengaruhi kualitas hidup remaja, tidak terkecuali remaja penderita leukemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan konsep diri dengan perkembangan psikososial remaja yang menderita leukemia di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional dan jenis observasional analitik. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 remaja yang didapatkan melalui teknik non-probability sampling jenis sampling total. Sesuai dengan variabel-variabel yang ada, instrumen yang digunakan adalah kuisioner karakteristik responden, kuisioner Konsep Diri, dan Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17). Hasil penelitian yang dianalisis dengan Fisher Exact Test menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan perkembangan psikososial remaja penderita leukemia (p-value=0,000). Rekomendasi dari penelitian adalah dilaksanakannya skrining secara rutin untuk melihat status konsep diri dan perkembangan psikososial remaja.

Research on psychosocial development in adolescents suffering from leukemia has not been widely conducted in Indonesia. Psychosocial development is a momentum when there are changes in a person's emotions, personality, and social relationships. Psychosocial development is one component that plays an active role in influencing the quality of life of adolescents, including adolescents with leukemia. This study aimed to identify the relationship of self-concept with psychosocial development of adolescents suffering from leukemia at Dharmais Cancer Hospital. This study is a quantitative research with cross-sectional methods and analytical observational types. The sample in this study amounted to 30 adolescents obtained through non-probability sampling techniques of total sampling type. In accordance with the existing variables, the instruments used were respondent characteristics questionnaire, Self-Concept questionnaire, and Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17). The results of the study analyzed with the Fisher Exact Test showed a significant relationship between self-concept and psychosocial development of adolescents with leukemia (p-value = 0.000). The recommendation of the study is the implementation of routine screening to see the status of self-concept and psychosocial development of adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>