Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S. Nugroho
Jakarta Abdi Tandur 1997,
R 389.6 Nug p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mengarah pada perdagangan yang bebas dan transparan, masalah penerapan standar dan penilaian kesesuaian menjadi perhatian di kalangan pelaku usaha, terutama masalah penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO 9001). Standar ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu dan bersifat sukarela serta dapat diterapkan oleh berbagai jenis, bentuk, dan ukuran organisasi. Untuk itu dalam memasuki perdagangan dunia yang bebas dan transparan tersebut pelaku usaha perlu melakukan upaya dan strategi yang salah satunya adalah dengan menerapkan ISO 9001. Untuk membuktikan bahwa suatu industri atau organisasi telah menerapkan dan memenuhi persyaratan ISO 9001 adalah melalui assesmen oleh lembaga pihak ketiga yang independen, kredibel, dan transparan. Lembaga pihak ketiga tersebut dikenal dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Penerapan standar ISO 9001 merupakan alat untuk meningkatkan daya saing produk baik di pasar nasional maupun internasiohal. Penerapan ISO 9001 di kalangan industri diharapkan tidak hanya akan memberikan jaminan konsistensi produk yang dihasilkan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi, kerapian dalam dokumentasi dan mampu telusur serta memberikan image/citra yang positif terhadap kepercayaan pasar sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap produk yang dibelinya (costumer satisfaction).
"
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The ISO 9001 implementation trend has spread to small and medium enterprise (SME) sector. Given this, the research aims to examine the motives, problems, and the benefits gained by the SME after applying that quality management system standard. The research uses a case study descriptive approach. The research object is a rubber processing SME. Data were gathered through informal interviews and discussions with the research object‘s ISO 9001 consultant and a review of quality documents and records that are owned by the research object. The research result shows that the research object‘s motives in implementing ISO 9001 is an external drive (customer requirement). The problems faced are financial limitations, lack of resources, and lack of human resource skills. Meanwhile the significance benefits gained are the mapped business processes, documented working methods, and fulfilled customer requirement. As a comparison, the findings were compared with similar research on a SME in Canada."
JSTA 12:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN),
070 SNIV
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"
Kemandirian peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan dan keamanan (hankam) dalam menghadapi kemungkinan darurat perang akibat diembargo mutlak dilakukan, termasuk dalam bahan pelat munisi buatan dalam negeri untuk munisi kaliber kecil 5,56 mm khususnya tipe kode Pindad MU 5TJ sebagai peluru yang paling banyak digunakan di pasukan TNI, satu paket dengan senjata senapan serbu SS1. Percobaan dilakukan terhadap pelat kuningan munisi kaliber 5,56 mm mengikuti persyaratan standar perusahaan yang mengacu pada standar NATO SS 109. Bahan baku: Kawat tembaga super, Zinc Ingot SHG, Nikel Screen, Posphor copper, dan pelat Alumunium. Peleburan tanpa Al sebanyak 80 kg (4 Slab), dan peleburan + Al sebanyak 160 Kg (7 Slab). Hasil karakterisasi uji coba pembuatan pelat kuningan (Cu-Zn 70-30) . Komposisi kimia slab: kandungan kimia Cu masih dalam rentang standar Perusahaan, demikian pula unsur Pb, Fe, Ni, P, Sb, dan Sn masih berada di bawah ambang batas standar perusahaan. Percobaan lain yang dilakukan adalah uji pengerolan, pengamatan metalografi (mikro-struktur) pelat kuningan, pengujian kekerasan pelat kuningan, dan pengujian anil pelat kuningan yang kesemuanya secara umum telah memenuhi persyaratan standar perusahaan yang mengacu pada standar NATO SS 109. Biaya produksi pelat kuningan per kg= Rp 55,838.000/160 kg= Rp 348,987.5, atau Biaya produksi pelat kuningan per lembar= Rp 55,838.000/11 lembar= Rp 5,076,181.8 yang tentunya akan lebih rendah harga dibanding produk impor, karena tidak termasuk biaya transpor dan asuransi dari luar negeri."
JSTA 12:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"
Salah satu instrumen kebijakan yang dapat diterapkan untuk melakukan penghematan penggunaan energi adalah standar manajemen energi. Standar tersebut memberikan pedoman bagi fasilitas-fasilitas industri untuk memasukkan efisiensi energi ke dalam praktek-praktek manajemen industri dan meningkatkan efisiensi energi sistem industri. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa penerapan standar manajemen energi di industri Indonesia dengan intensitas energi yang tinggi diperkirakan memberikan keuntungan dalam penghematan energi yang pada akhirnya dapat mengurangi emisi CO2Kata Kunci: Standar, manajemen energi, mitigasi, perubahan iklim, dukungan kebijakan . Selain itu, berdasarkan data yang ada juga menunjukkan bahwa standar manajemen energi akan dapat diterapkan oleh industri tersebut dengan lancar. Penerapan standar manajemen energi di industri untuk mitigasi perubahan iklim dapat berhasil, jika dilakukan bersama-sama dengan dukungan kebijakan lainnya. Dukungan kebijakan tersebut adalah membangun kesepakatan penetapan target, membangun kapasitas optimasi sistem, memberikan penghargaan, menerapkan kebijakan fiskal dan moneter dan pendanaan inovatif."
JSTA 12:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Physiological quality is one of the parameter used to determine the seed quality standard in a certification procedure. Information on the physiological quality often not readily available since germination test as a direst test takes time...."
JSTA 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
S. Nugroho
Jakarta: Abdi Tandur, 1997
658.401 3 NUG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Recently, international trade regime has rejected cultural perceptions of what is safe to eat, overturning millennial of tradition. In WTO Agreement on Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS), science has been used as the arbiter in resolving disputes related to food safety. However, the SPS Agreement is under attack by many parties, critics cite concern on ethical, local culture, unpredictably changing technology, etc. The WTO-SPS approach is increasingly challenged for its balance in favor of economic consideration towards its a unique cultural identities. Food as culture and food as commerce. Dispute on Beef Hormones is the ideal example on this matter. The local perception of food and food safety, evolution of food production technologies, and security aspects of food, then being explored, in order to analyze the relationship between SPS Agreement, food tradition, science and technology. At the end, it is realized that no matter how strong the faith in science and economics, it is unwise to dismiss the deeply-rooted beliefs of many people in the world."
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>