Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Pergamon Press , 1979
616.891 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davey, Graham
London : Macmillan, 1981
591.51 DAV a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Barry
New York: W.W. Norton, 2001
150.19 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bao, Zhen
Taibei: Jiu Ge, 1988
SIN 895.13 BAO g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Watson, David L.
Monterey, California: Brooks/Cole , 1985
158.1 WAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Prentice-Hall, 1976
616.891 4 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New york: John Wiley & Sons, 1964
616.891 GAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stevani Dian Rofista
"ABSTRAK
Kepatuhan yang rendah dalam menjalani terapi masih menjadi permasalahan dalam bidang kesehatan. Salah satu keadaan yang seringkali tidak disertai
kepatuhan yang tinggi dalam terapinya adalah hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental dengan metode one group pretest and
posttest. Penelitian dilakukan untuk menganalisis pengaruh leaflet sebagai media
pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pasien dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien. Penelitian dilakukan dengan mengukur
kepatuhan pasien dalam pengobatan dan pola makan, serta mengukur aktivitas fisik pasien sebagai komponen penting dalam penatalaksanaan keadaan
hiperkolesterolemia. Sampel adalah pasien hiperkolesterolemia di dua puskesmas
kecamatan Kota Depok yang berusia ≥40 tahun, yaitu Pancoran Mas dan
Sukmajaya. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Kepatuhan dalam pengobatan diukur dengan menggunakan kuesioner Morisky, sedangkan kepatuhan dalam pola makan dan aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner
yang dibuat sendiri. Total sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 39 orang. Hasil analisis yang diperoleh antara lain p-value = 0,000 untuk kepatuhan pola makan, p-value = 0,000 untuk aktivitas fisik dan p-value = 0,001 untuk
kepatuhan minum obat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, leaflet sebagai media pendidikan kesehatan memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kepatuhan pasien hiperkolesterolemia. Pada analisis bivariat, diperoleh p-value = 0,031,
sehingga dapat disimpulkan bahwa umur dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pengobatan.

Abstract
Low therapy adherence was still being a problem in the health sector. One situation that often is not accompanied by a high therapy adherence is hypercholesterolemia. This research is one method pre-experimental with pretest
and posttest group design. The study was conducted to analyze the influence of the leaflet as the health education media on therapy adherence in hypercholesterolemic patients and factors of patient that may affect adherence
therapy. The study was conducted to measure patient adherence in medication and diet, as well as measuring the patient's physical activity as an important component in the management of hypercholesterolemia. Samples were hypercholesterolemic patients at two subdistrict public health centers in Depok
city, namely Pancoran Mas and Sukmajaya. Samples were taken with a
consecutive sampling technique. Adherence to treatment was measured using the Morisky questionnaire, whereas adherence to diet and physical activity were measured using self-made questionnaire. Total samples obtained in this study is 39 people. Analytical results obtained include p-value = 0.000 for diet adherence,
p-value = 0.000 for physical activity and p-value = 0.001 for medication
adherence. Based on the results obtained, as a medium for health education leaflet as the health education media gives a significant influence on patient adherence hypercholesterolemia. In the bivariate analysis, obtained p-value = 0.031, so that it can be concluded that age may affect patient compliance in treatment."
Universitas Indonesia, 2012
S43557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heppi Sasmita
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa terkena gangguan jiwa. Survei tentang penderita gangguan jiwa tercatat 44,6 per 1.000 penduduk menderita gangguan jiwa berat seperti skizofrenia Seseorang yang mengalami skizoprenia sering diawali dengan masalah harga diri rendah dengan gejala: konsentrasi dan perhatian kurang, kepercayaan diri kurang, rasa bersalah, tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis. Salah satu terapi yang dilakukan untuk meningkatkan kognitif dan perilaku klien adalah cognitive behaviour therapy(CBT).
Tujuan penelitian: menilai efektivitas cognitive behaviour therapy untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien harga diri rendah.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan cognitive behaviour therapy dengan pendekatan pre-post test. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t- Test regresi linier sederhana, chi-square dan Anova. Penelitian dilakukan di RSMM Bogor terhadap 58 klien yaitu 29 orang kelompok intervensi dan 29 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien skizoprenia dengan harga diri rendah secara bermakna (p value< 0,05). Efektiiitas cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif sebesar 29,31% dan kemampuan perilaku sebesar 22,4%. Kemampuan kognitif dan perilaku lebih tinggi secara bermakna pada klien yang mendapatkan cognitive behaviour therapy dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan.
Rekomendasi hasil penelitian cognitive behaviour therapy dijadikan salah Satu terapi spesialis pada klien skizopronia dengan masalah harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florensa
"ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa di kota Depok, Jawa Barat terdapat 71% dari 229 remaja SMA yang mengalami depresi. Depresi terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah efikasi diri yang rendah. Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan terapi yang dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan efikasi diri dan depresi setelah mendapat CBT. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan pre-post test with control group pada penerapan CBT yang dilakukan secara berkelompok. Analisis yang digunakan adalah dependen dan independent sample t-Test, chi-square dan pearson product moment. Responden penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMPN Kota Bogor. Populasi target penelitian ini adalah 222 remaja yang memiliki efikasi diri rendah dan depresi dengan sampel sebesar 72 remaja. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja yang mendapat CBT lebih tinggi secara bermakna dibanding remaja yang tidak mendapat CBT, depresi remaja yang mendapat CBT lebih rendah secara bermakna dibandingkan penurunan depresi pada remaja yang tidak mendapat CBT. Peningkatan efikasi diri mempunyai hubungan yang kuat dalam menurunkan depresi pada remaja dengan arah hubungan negatif. Terapi CBT direkomendasikan pada remaja dengan efikasi diri rendah dan depresi.

ABSTRACT
Research shows that in Depok City West Java, 71 % of 229 high school teenagers experience depression. Depression occurs because of various factors, one of them is low self-efficacy. Cognitive Behavior Therapy (CBT) is a therapy performed to improve self-efficacy and counteract depression. This study aimed to determine the alteration of self-efficacy and depression after receiving a CBT. This research applied a quasi experiment method with pre-post test with control groups in the CBT performed in groups. Data were analyzed using dependent and independent sample t-Test, chi-square and pearson product moment. Respondents of this research were teenagers of class VII at a Junior High School in Bogor. The target population of this research was 222 teenagers who had low self-efficacy and depression with 72 teenagers as the samples. The result showed that the improvement of self-efficacy of teenagers who received CBT was significantly higher than the teenagers who didn’t get CBT, and the depression of teenagers who accept CBT was significantly lower than the depression of teenagers who didn’t get CBT. The improvement of self-efficacy had a strong correlation with the decline of teenagers’ depression in a negative direction. CBT therapy is recommended for teenagers with low self- efficacy and depression. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>