Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Darma Habibillah
"ABSTRAK
Program dana penguatan modal melalui mekanisme pinjaman bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro dilaksanakan pada tahun 2006 di mana terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi pembudidaya ikan di Kota Metro secara signifikan tetapi dari segi pengembalian pinjaman tidak mencapai 100 % yaitu hanya sebesar 68%, hal ini lah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dana penguatan modal bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro. Evaluasi program dana penguatan modal ini dilakukan melalui pengukuran indikator keberhasilan yang terdapat di petunjuk pelaksanaan yaitu indikator input, indikator output, indikator outcome dan indikator benefit.
Berdasarkan hasil pengukuran indikator input, output dan benefit telah berjalan dengan sesuai harapan sedangkan untuk indikator outcome masih perlu adanya perbaikan dalam perencanaan kegiatan di mana perencana kegiatan harus dapat memperhitungkan dampak jangka panjang yang terjadi dari aktifitas program yang dilaksanakan. Dari hasil penelitian, direkomendasikan beberapa kebijakan yang mungkin dapat diterapkan untuk kegiatan yang akan datang.

ABSTRACT
Program funds for capital strengthening small scale fish farmer through borrowing mechanism in metro city implemented in 2006 showed there is an increase in production of fish farmers in the City Metro significantly, but in terms of loan repayment only reach 68%. This was the reason the authors to evaluate the implementation of the program funds for capital strengthening wants small-scale fish farmers in Metro City. Evaluation program of reinforcement capital funds is done through measurement of success indicators contained in implementation of input indicators, output indicators, outcome indicators and indicators of benefit.
Based on the results of indicators measuring inputs, outputs and benefits have proceeded as expected, while for the outcome indicator is still need for improvement in the planning of activities in which the planner must be able to take into account the activities of long-term impacts resulting from the activities of the program implemented. From the results of the study, recommended are several.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Cahyanto
"Tesis ini merupakan penelitian evaluasi sumatif Program Penguatan PUK di Solo dengan pendekatan kuantitatif. Tujuannya yaitu mengukur indikator outcome dan menganalisis faktor faktor yang memengaruhi pencapaian outcome berdasarkan aspek process dan input. Analisis dilakukan dengan cara univariat dan bivariat dengan tabel silang Chi Square dan Tau Kendall.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator outcome belum tercapai. Faktor faktor dalam aspek proses yang memengaruhi outcome yaitu kemampuan identifikasi dan mengatasi masalah kualitas produksi volume usaha inovasi usaha laba pameran serta keikutsertaan dalam pelatihan. Faktor input yang memengaruhi outcome yaitu usia dan pendidikan responden.

This thesis is a study summative evaluation PUK Strengthening Program in Solo with a quantitative approach. The goal is to measure outcome indicators and analyzes the factors that influence the achievement of outcomes based on aspects of the process and input. The analysis was done by means of univariate and bivariate with cross table Chi Square and Kendall Tau.
The results showed that the outcome indicators has not been achieved. Factors that influence the outcome of the process aspect are ability to identify and solve problems quality of production volume of business business innovation profit exhibitions as well as participation in training Input factors affecting outcome that is age and education of respondents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dizza Nur Rahmah
"Skripsi ini membahas tentang evaluasi program penguatan keluarga atau Family Strengthening Program di Komunitas Cikareo dari SOS Children’s Village Jakarta yang secara umum bertujuan untuk memberdayakan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan untuk menggambarkan proses implementasi program penguatan keluarga yang dilakukan oleh SOS Children’s Village Jakarta, serta mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dapat dijadikan dasar untuk pengembangan program tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam program penguatan keluarga di Komunitas Cikareo muncul berbagai permasalahan yang berasal dari keluarga dampingan selaku penerima manfaat program dan SOS Children’s Village Jakarta selaku pelaksana program. Adapun permasalahan yang muncul dari keluarga dampingan yaitu adanya ketergantungan. Sementara hambatan yang muncul dari lembaga ialah kurangnya sumber daya staf edukator dan pelaksanaan awal program yang tidak terarah. Di samping hambatan, terdapat faktor pendukung yang juga muncul di implementasi program penguatan keluarga. Di antaranya ialah keterbukaan keluarga dampingan terhadap lembaga, adanya kerja sama antar staf edukator, dan lain sebagainya yang mendorong pelaksanaan program.

This thesis discusses the evaluation of the Family Strengthening Program in the Cikareo Community of SOS Children's Village Jakarta which generally aims to empower poor families in meeting the needs of their children. This research is a formative evaluation study with a qualitative approach that focuses on describing the implementation process of the family strengthening program carried out by SOS Children's Village Jakarta, as well as identifying and analyzing the supporting and inhibiting factors that can be used as the basis for the development of the program. The results showed that in the family strengthening program in the Cikareo Community, various problems emerged from the assisted families as program beneficiaries and SOS Children's Village Jakarta as program implementers. The problems that arise from assisted families are a dependency. Meanwhile, the obstacles that arise from the institution are the lack of educator staff resources and the initial implementation of the program which is not directed. In addition to obstacles, there are supporting factors that also appear in the implementation of the family strengthening program. Among them are the openness of the assisted families to the institution, the cooperation between educator staff, and so on that encourage program implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Warastuti
"Penelitian ini berfokus pada proses Penguatan Organisasi BNNP DKI Jakarta. Penelitian ini termasuk penelitian Kuantitatif dengan desain deskriptif. Model operasional penelitian menganalisis proses Penguatan Organisasi BNNP DKI Jakarta melalui Kerangka Implementasi 7’S Mc. Kinsey yang terdiri dari Structure, Skill, Strategy, Style, System, Staff dan Share Value. Responden penelitian ini terdiri dari Sekretaris Utama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, Kepala Bagian Tata Usaha BNNP DKI Jakarta dan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP DKI Jakarta.BNNP DKI Jakarta perlu melakukan Penguatan Organisasi Adapun yang mendasari hal tersebut adalah perkembangan organisasi BNN yang telah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Organisasi vertikal, kesempatan BNN untuk mengembangkan organisasinya di tingkat Kewilayah dalam melaksanakan Program P4GN dan merupakan suatu kebijakan antisipatif agar mampu menyesuaikan dengan berbagai tuntutan masyarakat dan lingkungan strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor staf menjadi faktor yang perlu dibenahi di dalam penguatan organisasi dengan bobot faktor prioritas adalah 0,317 sedangkan aktor yang paling berpengaruh dalam penguatan organisasi BNNP DKI Jakarta adalah Sestama BNN, Kepala BNNP DKI Jakarta, dan Kabag TU BNNP DKI Jakarta dengan bobot faktor prioritas adalah masing-masing 0,379 ; 0,383 dan 0,370. Alternatif strategi penguatan organisasi BNNP DKI Jakarta yang dapat digunakan adalah Manajemen Pengoptimalan Kinerja Organisasi dengan nilai 0,616.

The Focus of this study is to describe the condition of BNNP’s Strengthening Organization based on the framework of the theory of 7’S model of Mc. Kinsey. The model of operational research have to analyze the process of strengthening organization of BNNP DKI Jakarta based on the framework of the theory of 7’S model of Mc. Kinsey consist of Structure, Skill, Strategy, style, System, Staff, and Share Value. The Operations research model is to analyze the Process of Strengthening Organization the National Narcotics Booard Jakarta’s Province by Implementation Framework of 7’S Mc. Kinsey consisting Structure, Skill, Strategy, Style, System, Staff and Share Value. The Survey Repondent consisted principal Of Secretary of National Narcotics Board, The Head of Administration of National Narcotics Board of Jakarta’s Province and the Head of Community Empowerment of the National Narcotics Board of Jakarta’s Province. BNNP need to Strengthening Organizations, it’s because to develop organizations of National Narcotic Board to become a Non Government Institutions and Organizations Vertikal. BNN has the opportunity to develop their organizations for implementing of P4GN Program and is an anticipatory policy to keep peace with the demand of Society and Strategic Environment. The result of the research showed that the staff factor is the main factor that need to be addressed for Strengthening Organizations of National Narcotics Board of Jakarta’Province with weighting factors 0,0317, while the most influential actors in strengthening is Sestama BNN, Kepala BNNP DKI dan Kabag TU with weighting factor priorities are respectively 0,379 , 0,383 dan 0,370. Alternative Strategies to Strengthening the Organizations of National Narcotic Board of Jakarta’s Province that can be used is the Organizational Performance Management Optimization value of 0,616."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurjanah Yunus
"ABSTRAK
Geografis Kota Langgur sangat strategis, berpeluang mendukung hinterland yang memiliki potensi pariwisata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi perkotaannya. Diperlukan strategi city branding dalam mengoptimalkan perannya. Penelitian ini menggunakan mix method yang menganalisis kesenjangan supply demand sektor pariwisata Maluku Tenggara, kebutuhan Langgur sebagai kota wisata menurut perspektif wisatawan, perkembangan identitas Langgur, keterkaitan dan komparatif Langgur dengan hinterland serta kota-kota sekitarnya, analisis komunikasi dan image. Membangun Langgur menjadi kota wisata dimulai dari strategi penguatan identitas, wisata dapat menguatkan Langgur sebagai kota wisata. Gerbang merupakan identitas baru Langgur, melalui penguatan identitas dapat menjadikan Langgur sebagai kota wisata yang memiliki daya saing.

ABSTRACT
City Langgur very strategic geographic, may support the hinterland that has the potential of tourism in promoting urban economic growth. City branding strategy is needed in order to optimize its role. This study uses a mix method that analyzes the supply and demand gap of Southeast Maluku tourism sector, needs Langgur as a city traveler 39 s perspective, identity development Langgur, correlations and comparative Langgur with the hinterland and the surrounding towns, communication and image analysis. Build Langgur to tour the city starting from the strategy of strengthening the identity, can strengthen Langgur travel as a tourist town. Langgur gate is a new identity, through the strengthening of identity can make Langgur as a tourist city with competitiveness."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seringkali pada proyek konstruksi terjadi kegagalan pencapaian mutu beton yang diinginkan. Hal ini memang pada umumnya merupakan kesalahan dari beton mix yang bersangkutan, umumnya konsekuensinya kontraktor tidak perlu membayar biaya beton mix. Perkembangan teknologi yang sangat pesat, mendukung mcunculnya berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan aplikasinya khususnya di dunia teknik sipil. Ilustrasi kejadian proyek di atas mendorong dilakukannya penelitian mengenai metode-metode perbaikan kekuatan struktur yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi bagaimana caranya meningkatkan kekuatan struktur suatu bangunan yang mengalami kegagalan tanpa harus membongkarnya. Teknologi mengenai beton juga mengalami perkembangan yang sangat pesat, menuntut adanya suatu bahan yang kuat, awet, mudah dalam pelaksanaannya dan ekonomis. Salah satu bahan aditif yaitu viscocrete menjadikan campuran beton dapat mengalir lebih baik walaupun pada sistem perkuatan yang rapat. Metode yang sedang dikembangkan saat ini adalah peningkatan kekuatan struktur dengan penebalan dimensi secara mortar untuk ketebalan lebih kecil dari 3 cm dan secara concrete untuk ketebalan lebih besar dari 3 cm menggunakan ViscoCrete sebagai bahan aditif campuran beton."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hakim
"Pasar modal sebagai wahana guna menghimpun dana bagi perusahaan dalam menunjang pembiayaan pembangunan nasional memang merupakan alternatif yang tepat. Pada awalnya kegiatan pasar modal baru diramaikan dengan sembilan perusahaan yang melakukan emisi. Namun dari waktu kewaktu kegiatan pasar modal menunjukkan kegairahan yang sangat menakjubkan. Hingga pertengahan bulan Maret 1995, kegiatan pasar modal telah diramaikan oleh 223 perusahaan yang mencatatkan efek untuk diperjualbelikan pada bursa efek Jakarta dengan total kapitalisasi mencapai 104 trilyun rupiah. Saat ini perusahaan kecil menengah telah dapat turut berkiprah pada bursa reguler yang mulai membenahi diri dengan pola otomatisasinya. Peranan pemodal asing juga membawa dinamika bagi kegiatan pasar modal. Go-public BOMN baik melalui bursa domestik, internasional maupun transnasional adalah juga dalam rangka memperbaiki struktur permodalan BUMN serta guna memprediksikan penjadwalan pembayaran hutang luar negeri. Pertumbuhan ekonomi yang mapan, stabilitas politik yang mantap adalah merupakan faktor pendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia. Agar ada kepastian hukum bagi para pelaku pasar modal, maka Undang-undang Pasar Modal yang saat ini sedang dibahas di DPR-RI memang sangat urgent kehadirannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Hartoyo
"ABSTRAK
Industri penerbangan adalah industri yang sarat dengan teknologi canggih, dimana dengan tingkat kemajuan teknologi yang demikian-pesatnya, maka tingkat obsolesence peralatan yang digunakan menjadi tinggi.
Oleh karena itu untuk bisa tetap survive dalam persaingan yang begitu ketat, maka perusahaan penerbangan harus terus menerus mengikti kemajuan teknologi dirgantara yang begitu pesat. Untuk itu dibutuhkan modal yang cukup besar dalam investasi pesawat terbang maupun peralatan lain yang digunakan agar pesawat terbang tetap bisa "up to date" sesuai dengan selera konsumen.
Dalam hal ini modal yang diperlukan untuk investasi pesawat terbang bisa berasal dari pinjaman [debt] atau bisa berasal dari modal saham [equity]. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui struktur modal dari industri penerbangan Indonesia dewasa ini dan kecenderungan dari perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia dalam mendapatkan modal untuk membiayai investasinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan penerbangan di Indonesia lebih cenderung menggunakan modal yang berasal dari pinjaman [debt] dalam pembiayaan investasinya, padahal belum tentu menguntungkan, dimana dalam penelitian ini bisa dibuktikan bahwa industri penerbangan di Indonesia rata-rata menggunakan modal pinjaman yang cukup besar, sehingga leverage rationya jauh melampaui leverage ratio industri penerbangan yang optimal.
Hal ini akan mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang [WACC] industri penerbangan Indonesia akan lebih tinggi dari biaya modal rata-rata tertimbang industri penerbangan yang optimal, sehingga market value of the firm rata-rata industri penerbangan Indonesia menjadi lebih rendah dari nilai optimalnya.
Hal ini berarti bahwa industri penerbangan di Indonesia mempunyai kecenderungan untuk menjadi industri yang berpotensi "biaya tinggi".
Sebenarnya struktur modal optimal bisa dijadikan patokan untuk pembiayaan investasi, dimana apabila struktur modal belum mencapai nilai optimal seharusnya pembiayaan investasi menggunakan modal yang berasal dari pinjaman [debt] tetapi apabila struktur modal sudah lebih besar dari nilai optimalnya maka seharusnya pembiayaan investasi menggunakan modal saham [equity].
Dengan demikian mulai sekarang sudah seharusnya mulai dipikirkan alternatif pembiayaan investasi melalui "go public" dipasar modal dimana sampai saat ini belum satupun perusahaan penerbangan di Indonesia yang "go public"."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawati
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi empiris tentang struktur modal pada perusahaan yang go public di Indonesia. Penelitian dilakukan pada saham yang sudah terdaftar terus menerus di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan mengambil sampel 81 perusahaan, yang dikelompokkan dalam 3 kelompok industri selama 5 tahun, yaitu dan tahun 1990 sampai dengan tahun 1994. Tiga kelompok industri tersebut adalah industri pabrikasi, industri real estat & properti dan industri hotel & travel.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana rata-rata struktur modal (Debt Fequity ratio / DER dan Debt Assets Ratio / DAR) dari ketiga industri tersebut di Indonesia dan perbedaannya antar industri.
Selanjutnya, mengacu pada dua hal yang dipertimbangkan oleh para investor dalam melakukan investasi, yaitu resiko dan return, maka diteliti pula pengaruh faktor resiko yang ada terhadap struktur modal. Faktor resiko pertama yang diuji adalah perubahan nilai perusahaan, yang berkaitan erat dengan probabilita terjadinya biaya kebangkrutan. Dalam penelitian ini, volatility of earning digunakan sebagai proksi perubahan nilai perusahaan.
Faktor resiko kedua yang diuji adalah resiko yang tidak dapat dieliminasi dengan kombinasi portfolio saham, yaitu systematic risk. Proksi yang digunakan adalah beta saham. Beta saham dihitung dengan menggunakan pendekatan Aggregated Coefficients Method Market Model (AC Method-Market Model), diinana model ini menurut penelitian para ahli dianggap tepat untuk pasar yang masih rendah frekwensi perdagangannya (infrequent trading) dan banyak saham yang tidak aktif diperdagangkan di pasar, seperti pada periode sampel penelitian ini. Terakhir, dilihat pula pengaruh struktur modal terhadap return saham.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata struktur modal industri tahun 1990-1994 adalah DER sebesar 1,2189 dan DAR sebesar 0,4788. Dan ketiga industri yang diteliti rata-rata struktur modal tertinggi ada pada industri real estat & properti (DER=1,4708 dan DAR=0,5296), kemudian industri pabrikasi dengan DER=1,2130 dan DAR=0,4825, disusul dengan yang terendah pada industri hotel & travel (DER=0,8393 dan DAR=0,3594).
Uji beda rata-rata DER tiap dua tahunan untuk seluruh industri menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata struktur modal tiap industri pada tahun 1990 dengan tahun-tahun selanjutnya. Tidak signifikannya perbedaan rata-rata DER tersebut terlihat pada keseluruhan uji beda tiap industri maupun industri keseluruhan dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1994.
Sedangkan uji beda rata-rata DAR seluruh industri menunjukkan ada perbedaan rata-rata struktur modal pada tahun 1990 dengan tahun-tahun selanjutnya, sedangkan tahun 1991 sampai tahun 1994 tidak berbeda. Terlihat dari signifikasi hasil uji beda industri keseluruhan pada tahun 1990 dengan tahun 1992 (t=-2,9069) dan hasil uji beda tahun 1990 dengan tahun 1994 (t=-2,4701). Hal ini dikarenakan perbedaan yang signifikan terjadi pada industri pabrikasi.
Hasil analisis Marian terhadap rata-rata DER terlihat sangat signifikan (F=19,146), berarti adanya perbedaan rata-rata struktur modal antar ketiga industri. Demikian juga pengujian ANOVA terhadap rata-rata DAR menunjukkan hasil yang sangat signifikan (F=53,075), yang mengartikan pula adanya perbedaan rata-rata struktur modal antar industri.
Pengujian regresi volatility of earnings terhadap DER sebagai struktur modal terlihat tidak signifikan (t=-0,866), demikian pula hasil regresi volatility of earnings terhadap DAR (t=-1,143). Hal tersebut membuktikan bahwa volatility of earnings tidak berpengaruh terhadap DER maupun DAR, sebagai proksi dart struktur modal.
Regresi systematic risk terhadap struktur modal, baik DER (t=0,629) maupun DAR (t=0,303) menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Berarti hasil regresi tersebut tidak membuktikan systematic risk berpengaruh positif terhadap struktur modal di Indonesia.
Pengujian regresi terakhir untuk membuktikan pengaruh struktur modal terhadap return saham juga tidak menunjukkan hasil yang signifikan, baik dengan DER (t=-0,422) maupun DAR (t=-0,340) sebagai proksi struktur modal. Dengan demikian hasil regresi tersebut juga tidak mendukung adanya penganih struktur modal terhadap return saham.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>