Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengelolaan taksi Bandara di Indonesia pada saat ini dikeluhkan oleh konsumen taksi. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya taksi dari bandara menuju tempat yang ingin dituju oleh konsumen. Maka komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) sebagai lembaga independen yang bertugas mengawasi persaingan usaha di Indonesia, melakukan penelitian terhadap mahalnya ongkos taksi yang harus dibayarkan oleh konsumen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey terhadap pelaku usaha taksi, koperasi taksi, pengelola wilayah taksi dan konsumen taksi di Batam. Penelitian ini dianalisis melalui pendekatan terhadap UU No. 5 th 1999 dengan analisis ekonomi untuk melihat pengaruh penetapan tarif taksi terhadap surplus produsen dan surplus konsumen.
Penelitian ini menghasilkan suatu indikasi adanya praktek monopoli dan penguasaan pasar oleh pelaku usaha di Bandara Hang Nadim. Kemudian adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha taksi yang bertentang dengan peraturan yang berlaku di daerah Batam."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Angkutan kota di Kota Surakarta,adalah merupakan sarana angkutan yang diperuntukkan bagi masyarakat kota dan daerah sekitarnya,dalam rangka mobilitas penduduk untuk membantu aktivitas kegiatan ekonomi,sosial dan keperluan lainnya untuk mengetahui kondisi eksekutif pelayanan angkutan kota terutama kinerja pelayanan di lakukan survei opini dari pemakai/pealanggan yang sekaligus mendapat responden tentang harapan yang di inginkan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Bandara Hang Nadin yang berlokasi di Propinsi Kepulauan Riau merupakan sebuah banda udara yang memiliki prospek kedepan yang sangat dekat dengan wilayah negara tetangga kita sepertiSingapura dan malaysia, selain itu daerah pulau Bandara merupakan kawasan industri sesuai dengan keputusan Presiden. No. 41 tahun 1973, dinyatakan bahwa bandara Hng Nadin di bangun dengan tujuan untuk dapat memberikan dukdungan terhadap pembangunan Batam menjadi kawasan industri...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando JPP Dairi
"Skripsi ini berisi tinjauan yuridis Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat mengenai studi kasus praktek monopoli pelayanan jasa taksi yang dilakukan oleh Koperasi Karyawan Otorita Batam (KKOB) selaku pelaku usaha tunggal dalam pelayanan jasa taksi di Bandara Hang Nadim. Untuk itu dalam pembahasan skripsi ini akan dijelaskan mengenai praktek monopoli dilihat dari perspektif hukum persaingan usaha dan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan jasa taksi di Bandara Hang Nadim. Pada penulisan skripsi ini juga ditinjau apakah Badan Otorita Batam telah melanggar Peraturan KPPU Nomor 3 Tahun 2011 yang merupakan pedoman pelaksanaan pasal 19 Huruf D Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

This thesis contains a review juridical Law Number 5 Year 1999 concerning the ban of monopolistic practices and unfair business competition case study monopoly on taxi service performed by Koperasi Karyawan Otoria Batam (KKOB), as a single bussinessin the sevice of taxi service at Hang Nadim Airport. For it in the discussion of thesis will be explained about monopolistic practices viewed from to perspective of competition law and regulation relating to taxi services at Hang Nadim Airport. The writing of this thesis will also reviewed whether there has been a violation of agency authority Batam conducted using the KPPU Regulation number 3 Year 2011 which is the guidelines the implementation of article 19 article d of Law 5 Number 1999."
2012
S42394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sumardana Eka Putra
"ABSTRAK
Analisis pergerakan sedimen meliputi mobilisasi sedimen di lingkungan air. Analisis ini
memungkinkan untuk dapat membuat model, salah satunya berdasarkan total transportasi
padatan tersuspensi yang dikembangkan secara luas untuk wilayah pesisir pantai,
khususnya muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika morfologi
di muara Sungai Torasi sebagai batas perairan Merauke Papua berdasarkan penginderaan
jauh dan simulasi hidrodinamika. Sebagian besar, tekstur sedimen yang ditemukan di
sungai ini adalah lumpur dan pasir. Algoritma Budhiman (2004) digunakan untuk
membuat gerakan sedimen berdasarkan model penginderaan jauh. Model hidrodinamika
dibuat menggunakan Delft 3D-FlOW yang diverifikasi oleh data dari pengukuran
lapangan seperti pasang surut, arus, dan material padatan tersuspensi. Data yang
dikumpulkan dipilih dari beberapa periode, yaitu 2002, 2011 dan 2016. Keberadaan
beberapa titik dasar dan karakteristiknya dari pemodelan hidrodinamika dapat
menjelaskan pergerakan sedimen yang berakibat sedimentasi ataupun erosi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pergerakan sedimen dari penginderaan jauh dan
pemodelan hidroinamika baik untuk arah dan nilai kosentrasinya relatif konsisten, hal ini
menunjukkan bahwa dalam monitoring titik dasar di sekitar perairan Torasi penggunaan
citra satelit dapat diterapkan selama periode tersebut. Meskipun dalam hasil model citra
satelit dan model hidrodinamika terdapat perubahan kosentrasi di sekitar titik dasar yang
mengindikasikan terjadinya fenomena alam, khususnya dominasi unsur oseanografi
berupa tunggang pasut dan kecepatan arus yang tinggi. Menurut UNCLOS (1982) tentang
Mulut Sungai, jelas menyatakan setiap perubahan yang dihasilkan dari proses alami tidak
akan mengubah batas wilayah laut. Selanjutnya model yang dibuat diharapkan dapat
dijadikan sebagai metode ilmiah dalam memantau titik-titik dasar berdasarkan material
(gerakan sedimen) dalam hal mengelola batas laut dengan negara lain.

ABSTRACT
Sediment transport analysis covers the sediment mobilization in water environment. This
analysis makes it possible to make a model, one of which is based on the total suspended
solids transportation which is widely developed for coastal areas, especially river
estuaries. This study aims to determine the morphological dynamics at the mouth of the
Torasi River as the boundary of Merauke Papua waters based on remote sensing and
hydrodynamic simulation. Most of the sediment texture found on this river is mud and
sand. The Budhiman (2004) algorithm is used to make sediment movements based on the
remote sensing model. The hydrodynamic model was created using Delft 3D-FlOW
which was verified by data from field measurements such as tides, currents, and
suspended solids. The data collected was chosen from several periods, namely 2002, 2011
and 2016. The existence of several basic points and their characteristics from
hydrodynamic modeling can explain the movement of sediments resulting in
sedimentation or erosion. The results showed that sediment movement from remote
sensing and hydro-dynamic modeling for both direction and concentration values were
relatively consistent, this indicates that in monitoring the base points around the waters
of Torasi the use of satellite imagery could be applied during that period. Although in the
results of satellite image models and hydrodynamic models there is a concentration
change around the base point which indicates the occurrence of natural phenomena,
especially the dominance of oceanographic elements in the form of tidal range and high
current velocity. According to UNCLOS (1982) on the River Mouth, it is clear that any
changes resulting from natural processes will not change the boundaries of the sea.
Furthermore, the model created is expected to be used as a scientific method in monitoring
basic points based on material (sediment movement) in terms of managing sea boundaries
with other countries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 24:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulianto P.
"Salah satu upaya dalam perekayasaan muara adalah menganalisa watak aliran dan transport sedimen yang terjadi. Untuk itu, diperlukan adanya suatu model yang dapat mensimulasikan dinamika muara. Model yang diperlukan dapat berupa model fisik dan model numerik. Dibandingkan dengan model fisik, model numerik lebih praktis dan luwes, sebab parameter-parameter yang berpengaruh dapat secara mudah diubah-ubah sesuai skenario simulasi.
Salah satu model numerik dua dimensi yang dapat diterapkan untuk kasus-kasus hidrodinamika adalah RMA2 untuk simulasi arus dan SED2D-WES (versi beta) untuk simulasi sedimen. Model SED2D-WES (versi beta) perlu diuji terlebih dahulu keandalannya mengingat model numerik ini masih dalam tahap pengembangan. Sedangkan model RMA2 sudah banyak diterapkan dan dianggap cukup mapan.
Uji spesifikasi numerik ini diperlukan sebab pada kenyataannya, hasil eksekusi suatu model numerik akan menyisakan kesalahan yang dicirikan dari nilai ketelitian (accuracy) dan ketepatannya (precision). Selain sebagai akibat penggunaan hampiran (approximation) dalam menyatakan operasi dan besaran matematis yang eksak, kesalahan numerik ini juga bisa disebabkan karena kesalahan sintaksis dan kesalahan logikanya.
Justifikasi model numerik 8E02-WES ini dilakukan dengan menilai kemampuannya dalam mensimulasi karakteristik utama dari fenomena alam yang terwakili pada governing equation-nya. Metodologi yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kasus perubahan bathymetri di muara dan membandingkan keluarannya dengan prediksi teoritisnya. Pada tesis ini, model SED2D-WES diaplikasikan pada muara yang didominasi oleh pengaruh pasang surut.
Menurut Nur Yuwono, 1994, muara tipe ini cenderung berbentuk corong atau lonceng dengan pola bathymetri pada bagian mulut sungai berbentuk jari-jari. Pola ini diduga terbentuk sebagai akibat proses penggerusan dan pengendapan sedimen yang tidak hanya disebabkan oleh arus longitudinal sebagai arus utamanya, tetapi juga karena adanya arus melintang (secondary flow) (Yen,1967).
Hasil keluaran simulasi ini menunjukkan pola dan bentuk yang sesuai dengan prediksi teoritisnya. Namun demikian, tidak menunjukkan adanya peristiwa penggerusan pada bagian hilir muara sebagai respon dari dominasi pasang surut. Pola jari-jari yang terbentuk hanya disebabkan oleh peristiwa pengendapan sedimen yang berasal dari sungai (hulu). Hal ini menunjukkan bahwa dominasi pasang surut saja tidak cukup kuat untuk menggerus daerah dasar muara sehingga diperkirakan ada faktor lain yang tidak terwakili pada simulasi ini dan perlu dikaji lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan Rahimy
"Daerah muara sungai Jeneberang dari waktu ke waktu memperiihatkan proses perubahan fisik yang sangat dinamis. Proses ini meliputi perubahan garis pantai dan intensitas sedimen pembentuk endapan di sepanjang garis pantainya. Untuk mensimulasikan pengendapan angkutan sedimen perlu dilakukan kalibrasi atas parameter-parameter hidrologi menggunakan perangkat lunak pemodelan numerik dua dimensi. Pemodelan dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak Surface Water Modelling System (SMS).
Proses kalibrasi dilakukan melalui dua model yaitu model hidrodinamika dan model angkutan sedimen. Domain komputasi dibentuk mesh dengan jenis elemen triangular quadratic sebanyak 1319 elemen. Data kedalaman batimetri dirubah menjadi elevasi untuk mempermudah perhitungan dan analisa dengan mengambil datum elevasi pada muka air rata-rata (Mean Sea Level) 25 meter. Pada kondisi steady digunakan debit konstan rata-rata sebesar 10 m3/ detik di bagian hulu (inflow). Pada kondisi steady di bagian hilir (head boundary), digunakan elevasi sebesar 26 meter. Proses simulasi pada kondisi unsteady dilakukan dengan menggunakan data aliran debit harian selama tahun 1997 pada bagian hulu (sungai) dan pada bagian hilir (head) berupa fluktuasi elevasi muka air akibat pasang surut.
Pada simulasi awal secara steady masing-masing perubahan parameter tidak berbeda secara signifikan terutama pada grafik elevasi muka air (water surface elevation) yang dihasilkan. Pada kondisi dinamis (unsteady) dengan rentang waktu 24 jam, kalibrasi dilakukan dengan membandingkan perubahan elevasi muka air serta besaran dan arah kecepatan arus dengan hasil pengukuran lapangan. Kalibrasi yang cocok untuk arah kecepatan dihasilkan dari simulasi dengan Viskositas Eddy sekitar 10.000 dan Koefisien Kekasaran Manning antara 0,02-0,03.
Untuk simulasi dengan rentang waktu yang lebih panjang perbedaan nilai viskositas eddy tidak terlalu memberikan perubahan berarti pada proses pengendapan yang tejadi. Sedangkan pada titik-titik tertentu perubahan koefisien Manning cukup berpengaruh. Perubahan debit aliran air, koefisien difusi yang digunakan serta besamya pasokan konsentrasi sedimen tersuspensi sangat mempengaruhi pengendapan di daerah ini. Perubahan amplitudo pasang surut hanya mempengaruhi beberapa titik tertentu di daerah muara.

The Jeneberang estuary has dynamics physical change during the time. Those include coastline changes and sedimentation process along the beach. Calibration of hydrological parameters should be emphasized prior to simulate the two dimension numerical model of sediment transport process in this area. Surface Water Modeling System (SMS) has been used as the model software.
The calibration has been treated for both hydrodynamic and sediment transport model. The computation domain has been built by 1319 triangular quadratic mesh elements based on the bathymetric data from field survey in 1997.
Constant flow rate of 10 m3/sec and water surface elevation of 1 meter above mean sea
level has been used as inflow and head boundary for steady state simulation, respectively. The dynamic simulation using the daily river discharge and tidal water surface elevation during 1997 as both inputs.
There are no significant differentiations between six types of material properties composition on steady state initial condition. The dynamic simulation for 24 hours has been compared to the field survey at the same observation point for water surface elevation, velocity magnitude and velocity vector. The velocity vector shows some significant relation between simulation and field data for material properties of Eddy Viscosity about 10,000 and Manning Roughness Coefficient of 0.02- 0.03.
The sensitivity of model has been tested for longer simulation time by different variables of inflow, suspended sediment concentration, diffusion coefficient and tides amplitude. There are some significant results for above variables except for tides amplitude. The roughness coefficient of Manning affects on different nodes of mesh element.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>