Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guntur Sukmawan Putra
"Fokus dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2007-2009 pada tiga aspek kinerja (aspek keuangan, aspek, aspek operasional, dan aspek administrasi) sebagaimana diatur dalam Kepmendagri No.47 Tahun 1999. Dengan menggunakan 10 indikator kinerja pada masing-masing aspek, diketahui bahwa kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2007-2009 masuk dalam kategori Cukup. Terdapat lima hambatan dalam upaya pencapaian kinerja yang lebih baik. Dari aspek keuangan diketahui bahwa pada tahun 2007-2009 masih mengalami kerugian akibat beban pembayaran cicilan hutang. Dari aspek operasional diketahui bahwa cakupan pelayanan masih rendah karena kecilnya investasi pada sumber air baru dan jaringan distribusi. Tingkat kehilangan air masih cukup tinggi (di atas 30%) dan penggantian meter air pelanggan belum sepenuhnya dilakukan. Dari aspek administrasi, bahwa jajaran direksi belum membuat rencana jangka panjang.

The focus of this study is measuring performance of Ponorogo Regency's Water Supply Company (PDAM) in 2007-2009 with three aspects of performance (financial aspect, operational aspect and administration aspect) as regulated by the Decree of Interior Minister Number 47 Year 1999. Using 10 indicators performance from each aspect of performance, performance of Ponorogo Regency's Water Supply Company (PDAM) in 2007-2009 are classified as sufficiently. The result are found that five obstacles in achieving better performance. From the financial aspects, that PDAM still incur losses because bear large debt repayment. From operational aspects found that service coverage still low because of small investments in new water sources and distribution networks. The water loss are high (above 30%) and customer water replacement not fully being done. From administration aspect, that board of director has not made a long-term planning."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrini Evianty
"ABSTRAK
CV. RP mempakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang retail
(perdagangan eceran). Untuk memenuhi kebutuhan stok di sehu~uh tempat
penjualan RP memililci 2 pabrik, yaitu konveksi dan pabrik rajut, Konveksi
dikelola secara outsourcing, dimana RP menyediakan pera!atan, bahan baku dan
modal kcrja. Sernentara pabrik rajut dikelola sendin. Sebagai perusahaan retail
pendapatan RP sangat tcrgantung pada omzet (basil penjualan) dari setiap tempat
penjualannya yang sekarang berjumlah 33 tempét penjualan.
Dengan banyaknya iempat penjualan yang dimiliki serta pabrik yang ada
maka RP harus mempekerjakan banyak tenaga kerja. Untuk menjalankan
aktivitas sehari-hari, RP memiliki 19 orang karyawan di kantor pusat, 45 orang
SPG (Sales Promotion Girl), 20 orang di konveksi dan 35 orang di pabrik rajut
Sebagian besar karyawan RP berusia antara 19-26 tahun, pendidikan SMU dan
yang sedcrajat, dan belum memiliki pengalaman kerja sebelum bekelja di RP.
Rata-rata karyawan tclah bekerja lebih dari 3 tahun, kecuali SPG dan karyawan
pabrik yang keberadaannya sangat tcrgantung pada kebutuban penjualan dan
produksi pada waktu tertentu.
RP belum melakukan pengelolaan sumber daya manusia dcngan baik,
seperti perencanaan sumber daya manusia, proses rekrunnen, seleksi, penempatan
yang terstmktur, pelatihan diiakukan sambil bekerja, dan belum mcmiliki sistem
evaluasi kinerja _ Meskipun menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya
manusia, namun waktu dan perhatian pimpinan masih terpusat pada usaha. untuk
meningkatkan pendapatan dan memajukan perusahaan.
Saat ini Pimpinan RP mcngeluhkan penjualzm yang tems menunm,
padahal produk yang dihasilkan diakui dari segi kualitas, mode, maupun harga
yang tedangkau. Sikap dan hasil kerja karyawan juga dinilai tidak seperti yang
diharapkan (kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, tidak disiplin,
suka bergunjing, melakukan kecurangan, dll). Meskipun perusahaan berada dalam situasi yang sulit, Pimpinan RP bertekad untuk bertahan dan torus
memajukan perusahaan. Konsekwensinya RP hams bcrsikap Ientur dan seialu
menyesuaikan diri dengan pennbahan yang texjadi di iuar. Untuk itu RP hams
meningkatkan efektivitas dan kualitas kinerja karyawannya
Setelah menganalisa situasi dan kondisi perusahaaan maupun karyawan
RP serta membandingkan beberapa altematif yang mungkin dilakukan, Penulis
mengusulkan agar RP menerapkan sistem manajernen kine1ja_ Sistem
manajemen kinelja merupakan suatu proses atau serangkaian proses yang
dilakukan dalam mengidentiiikasi, mengevaluasi dan mengembangkan kinerja
individu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Proscs ini mcliaatkan
komunikasi yang berkasinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara
seorang karyawan dan pcnyelia langsungnya, Komponen sistem manajemen
kinezja terdiri dari perencanaan kinerja, coaching dan evaluasi kinexja.
Untuk dapat menerapkan sistem manajemen ldnerja dibutuhkan sosialisasi
lebih dulu agar lcaryawan dapat mengenali konsepnya dan mengetahui cam
melakukannya. Mengingat kesulitan RP untuk secara khusus melakukan
pelatlhan, maka dalam sosialisasi ini karyawan juga diminta untuk
mempraktekkan informasi yang diperolehnya Schingga bagi RP program ini
akan terasa lebih efisien dasi segi tenaga, waktu dan biaya, namun cukup efektifi
Sebelum masuk kc tahap sosialisasi ini, ada beberapa hal yang hams dilakukan
oleh RP, seperti penetapan visi, misi, strategi dan merampungkan job description
setiap jabatan. Pada tahap awal, program sosialisasi sistem manaiemen kinexja
dilaksanakan bagi karyawan di kantor pusat sebagai Sentra! operasional RP.

"
2004
T34021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Agristya Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dari Badan Usaha Milik Derah, yaitu PT MRT Jakarta, selama pandemi Covid-19 berlangsung pada tahun 2020-2021. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja dari PT MRT Jakarta adalah Balanced Scorecard milik Kaplan dan Norton yang menganalisis performa organisasi melalui empat (4) perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, persepektif learning and growth, dan proses bisnis internal. Penelitian ini menggunakan sampel karyawan tetap PT MRT Jakarta dan pengguna MRT Jakarta dengan teknik penarikan sampel non-probabilitas accidental sampling. Data pada penelitian ini merupakan data kuantitatif dan kualitatif, yaitu terdiri dari hasil kuesioner dari sampel, laporan keuangan PT MRT Jakarta periode 2020-2021, dan wawancara dengan beberapa narasumber yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari kinerja keuangan PT MRT Jakarta periode 2020-2021 menunjukkan hasil yang rendah, sedangkan untuk indikator internal seperti learning and growth perspective dan internal business process menunjukkan hasil yang tinggi. Indikator dengan hasil paling tinggi adalah customer perspective yang mengindikasikan bahwa PT MRT Jakarta berhasil untuk mempertahankan kualitas dari pelayanan yang diberikan. Dari hasil keempat perspektif tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja PT MRT Jakarta selama pandemi Covid-19 adalah tinggi.

This study aims to analyze the performance of the Regional Owned Enterprises, namely PT MRT Jakarta, during the Covid-19 pandemic in 2020-2021. The method used to measure the performance of PT MRT Jakarta is Kaplan and Norton's Balanced Scorecard which analyzes organizational performance through four (4) perspectives, namely financial perspective, customer perspective, learning and growth perspective, and internal business processes. This study uses a sample of permanent employees of PT MRT Jakarta and users of MRT Jakarta with non-probability accidental sampling technique. The data in this study are quantitative and qualitative data, which consists of the results of a questionnaire from the sample, the financial statements of PT MRT Jakarta for the 2020-2021 period, and interviews with several related sources. The results of this study indicate that in terms of the financial performance of PT MRT Jakarta for the 2020-2021 period, the results show low results, while internal indicators such as the learning and growth perspective and internal business processes show high results. The indicator with the highest result is the customer perspective which indicates that PT MRT Jakarta has succeeded in maintaining the quality of the services provided. From the results of the four perspectives, it can be said that the performance of PT MRT Jakarta during the Covid-19 pandemic is high."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Pramita Wibowo
"Pemerintah mengawasi dan mengavaluasi kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena mayoritas sahamnya dimiliki oleh Negara. Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara harus selaras dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah. Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah salah satu media yang dijadikan pedoman untuk mengukur kinerja Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di bawah Kementerian BUMN. Peningkatan kinerja pada perusahaan BUMN menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumbuh dan berkembang secara positif dapat mempengaruhi profitabilitas dan nilai suatu perusahaan. Penelitian ini berfungsi untuk melihat seberapa signifikan pengaruh antara penerapan pengukuran kinerja menggunakan KPKU dengan tingkat profitabilitas suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan pengukuran kinerja menggunakan system KPKU. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan KPKU pada perusahaan BUMN dapat mempengaruhi kinerja perusahaan pada sisi keuangan.

The Government oversees and evaluates the performance of State Owned Enterprises (SOEs) because the majority of its shares are owned by the State. Improved performance of State-Owned Enterprises must be in harmony with programs proclaimed by the government. Criteria for Superior Performance Assessment (KPKU) is one of the media that serve as a guide to measure the performance of State Owned Enterprises under the Ministry of SOEs. Improved performance in state-owned companies shows that companies that grow and develop positively affect the profitability and value of a company. This study serves to see how significant the influence between the implementation of performance measurement using KPKU with the level of profitability of a company compared with companies that do not apply performance measurement using KPKU system. Based on this research, KPKU implementation will affect company’s performance on the financial performance’s side.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernisfi
"Tesis ini membahas mengenai kinerja Puskesmas dan peningkatan kinerja Puskesmas dalam pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kota Depok tahun 2018. Tesis ini menggunakan teori sistem dimana peneliti mendeskripsikan faktor input Puskesmas, factor proses puskesmas berupa penyelenggaraan pelayanan puskesmas dan output Puskesmas yaitu Kinerja Puskesmas berdasarkan 12 indikator SPM. Meode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods, yaitu penelitian kuantitatif dari univariate hingga multivariate dengan menggunakan data sekunder. Metode kualitatif menggunakan wawanara mendalam dan diskusi terarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kinerja Puskesmas terhadap pencapaian SPM sangat rendah, fackor yang berpengaruh terhadap kinerja Puskesmas adalah factor bangunan, alat kesehatan dan BMHP serta factor ketenagaan. Hasil uji regresi logistik menunjukan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor ketenagaan.

This thesis discusses the performance and efforts to improve the performance of Puskesmas in achieving minimum service standards in the health sector in Depok City. This thesis uses a system theory where the researcher describes the input factor, the process factor in the form of puskesmas service delivery and the output factor, namely the Health Center Performance based on 12 SPM indicators. The research method used is mixed methods research, which is quantitative research from univariate to multivariate using secondary data. Qualitative methods use in-depth interviews, focused discussions and document review. The results of the study showed that the performance of the Puskesmas towards achieving SPM was very low, the factors that affected the performance of the Puskesmas were building factors, medical devices and BMHP as well as workforce factors. The results of the logistic regression test show that the most influential factor is the workforce factor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helas Ferdy Pramudya
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan metode OPQR, pada industri tepung terigu yaitu PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei kepada para pimpinan perusahaan yaitu Vice President, Manajer, dan Asisten Manajer. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. OPQR merupakan metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Sardana (2008), dimana metode ini terdiri atas empat subsystem yaitu Organizational Design, Process Management, Quality Management, dan Recipient atisfaction. Dari keempat subsystem kemudian dipecah lagi menjadi 16 sub-subsystem dan kemudian menjadi 64 indikator Key Performance Areas (KPAs). Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menerjemahkan visi dan misi perusahaan pada keempat subsystem di atas, sehingga melalui penerjemahan tersebut akan diketahui prioritas KPAs yang harus dicapai sesuai visi dan misi. Selanjutnya melalui metode survei dilakukan pengukuran kinerja oleh 56 pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa perbedaan antara indikator KPAs yang menjadi prioritas berdasarkan penerjemahan visi dan misi dengan indikator kinerja berdasarkan hasil survei. Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut maka perlu dilakukan peningkatan pada indikator kinerja yang menjadi prioritas sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai.

This research aims to measure corporate performance by using the approach method of OPQR in the wheat flour industry, that is PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. The method used is a survey method to the leaders of the company those are Vice President, Manager, and Manager Assistant. While the analytical method used is descriptive analysis. OPQR is a performance measurement method developed by Sardana (2008), where this method consists of four subsystems of Organizational Design, Process Management, Quality Management, and Recipient Satisfaction. The four subsystems was divided into 16 sub-subsystems, thus become 64 indicators Key Performance Areas (KPAs). This study measured the performance of corporate by translating its vision and mission on the four subsystems above, so through that translations KPAs priorities that must be achieved according to the vision and mission will be found. Furthermore, through the survey method, the 56 leaders conducted performance measurement. The results revealed that there were some differences between the KPAs indicator as a priority indicator based on the translation of vision and mission with the key performance indicators based on survey results. So, with these differences it is necessary to increase the performance indicators as a priority in accordance with the vision and mission that will be achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27681
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Arifianto
"Kota-kota di dunia terus mengalami pertumbuhan, baik dari segi ukurannya maupun dari sisi demografinya. Kondisi ini akan membawa tantangan tersendiri bagi wilayah perkotaan. Dengan makin banyaknya penduduk yang tinggal di kota maka tuntutan akan pemenuhan kebutuhan dan pelayanan mendasar di wilayah perkotaan juga akan meningkat. Permintaan akan kebutuhan dan fasilitas perkotaan mendasar seperti fasilitas pendidikan, air bersih, sanitasi, persampahan, listrik, komunikasi dan lain sebagainya akan meningkat. Tesis ini mencoba untuk mengukur kinerja kota-kota di Pulau Jawa, baik metropolitan, besar maupun sedang dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan mendasar bagi penduduknya dengan menggunakan pendekatan City Development Index (CDI).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar di kota metropolitan lebih baik daripada kota besar dan pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar di kota besar lebih baik daripada kota sedang. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kota yang memiliki kinerja di bawah rata-rata dalam hal penyediaan air bersih, sanitasi, limbah rumah tangga, sampah, kesehatan dan aktivitas perekonomian.

Cities in the world continues to experience growth, both in terms of size and demography. This situation will bring challenges for these cities. With the increasing number of people living in cities the demand for basic need and facilities will also increase. The demand of basic facilities and needs such as education facilities, clean water, sanitation, garbage, electricity, communications and others will increase. This thesis attempts to measure the performance of cities in Java, whether metropolitan, large or medium in meeting basic needs and services for its residents by using City Development Index (CDI) approach.
The results show that the overall fulfillment of basic needs and services in a metropolitan city is better than big cities and the fulfillment of basic needs and services in big cities is better than the medium city. In addition the research also shows that there are several cities that have a performance below average in terms of water supply, sanitation, household waste, garbage, health and economic activity."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hably Warganegara
"ABSTRAK
Dalam meningkatkan kualitas SDM Rumah Sakit (RS) Khusus THT-Bedah KL
Proklamasi, maka perlu menciptakan sistem manajemen kinerja yang baik, yaitu
melakukan penilaian kinerja dengan merumuskan Key Performance Indicators
(KPI) yang berfungsi sebagai alat ukur tercapainya tujuan RS. Dilakukan
pendekatan kualitatif dengan metode diskusi kelompok terarah (FGD) dan
wawancara mendalam terhadap seluruh unit di RS untuk merancang KPI yang
sejalan dengan tujuan RS, dimana terbentuk 196 rancangan KPI untuk 23 unit
dimana setiap unit terdiri dari 8-10 KPI yang dapat menjadi pertimbangan RS
untuk digunakan sebagai penilaian kinerja unit yang sesuai dengan tujuan RS

ABSTRACT
Improvement in human resources quality in Proklamasi- ENT Hospital requires
creation of a good performance management system through implementation of
performance measurement by formulating Key Performance Indicators which
function as a measuring instrument to achieve hospital goals. A qualitative
approach with focus group discussions and in depth interviews method with all
divisions in the hospital was performed to formulate KPI which compatible to
hospital goals. A 196 KPI draft was formed for 23 divisions whereas each division
consist of 8-10 KPI to became hospital consideration to measure all division
performance that compatible with hospital goals"
2016
T46795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Indah
"Sebuah sislem penilaian kineqa yang terstandarisasi amat penting keberadaannya dalam sam organisasi, baik organisasi besar, menengah, maupun kecil. Penilaian kinelja membantu organisasi untuk lcbih mengenali kelemahan dan kelmatan karyawan-karyawannya. Data mengenai karakteristik-karakteristik karyawan yang berkaitan dengan pekexjaannya (job relaxed) hams dimiliki sebagai arsip pada sebuah organisasi. Hal ini disebabkan karena karyawan memegang peranan pcnting dalam memajukan kegiatan organisasi. Penilaian kinerja bagi organisasi berguna untuk menyebarkan budaya organisasi dan dapat juga sebagai landasan hukum dalam rnengambil tindakan yang berhubungan dengan kinerja karyawan. Sedangkan bagi kalyawan, penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai fasilitas untuk memperoleh umpan balik atas kinedanya Umpan balik ini berguna bagi karyawan untuk mengetahui dan mengenali potensi yang ada dalam dirinya.
Dalam hal ini, pada PT X ditemui masalah-masalah yang berkaitan dengan karyawan dan organisasi sehingga mempengaruhi etbkrivitas organisasi. Diantara masalah-masalah tersebut adalah data mengenai kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang terbatas, aturan pemberian imbalan yang mmih xancu, scrta kurang tertanamnya budaya dan tujuan organisasi dengan baik pada diri sctiap karyawan. Masalah~masalah ini dapat diatasi dengan melakukan kegiatan pcnilaian kinerja.
Penilaian kinerja adaiah scbuah usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengcvaluasi kinenja. para karyawan dalam satu periode waktu tenentu. Individu yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian kinerja adalah departemen surnber daya manusia, atasan langsung, bawahan, rekan kezja, karyawan itu sendiri, pelanggan, dan kombinasi dari semuanya Pada rancangan ini yang akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penilaian kinerja adalah kombinasi dari atasan langsung dan karyawan itu sendiri dcngan menggunakan metode graphic raring scale."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T34146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Igor Prakash Putra
"Pcrkembangan industri rumah sakit akhir akhir ini sangatlah bcrkembang, hal ini menunlut industri rumah sakit unluk bersain dan mempunyai kincrja yang baik. Bnicmced Score Card adalah salah satu alat untuk mengukur kincrja dari sualu organisasi, yang akan membcrikan seperangkat ukuran bagi pecapaian stratcgi industri dan memberikan kcrangka kcrja bagi pengukurzm dan sistem manajemeu strategis.
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pcrlunya kinerja yang balk oleh Rumah Sakil Husada. Rumah sakit Husada rnemerlukan pcngukuran kinerja menggunakan mctode Balanced Score Card karena selama ini pcngukuran pada Rumah sakit Husada hauya bcrdasarkan pengukuran Iinansial saja.
Pengukuran kinerja Rumah Sakit Husada dengan menggunakan mctode Balanced Score Card memberikan hasil yang bervariasi pacla keempal perspektifnya. Secara kcseluruhan tiap perspeklif membcrikan hasil yang cukup memuaskan pada pengukuran tahun 2004.

These days the growth of /realtlr lrrduslry raises the hospital to compete and have a good performance. Balanced Score Card is one of the tools to measure the performance of an organotatlon. which will provide j?-anrework to pejarrnance rrreasurerrreftl and cornpan y 's slralegic system.
This research is based on yhe need of good performance evaluation in Husada Hospital. Hrrsada Hospital need to use the Balanced Score Cardfor- performance evaluation to improve the old method that only rneasrrre the financial perpspectfve.
Performance evalualiorr in Husada Hospital using the Balanced score card gave a various result for each perspective. Overall each perspective gave a good resullfor-evaluation in the year' 2004.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>