Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Purnama
"CSR di Indonesia baru mulai berkembang beberapa tahun yang lalu jadi kenyataann.ya masih banyak perusahaan yang hanya melaksanakan CSR secara tidak benar: Dalam hal ini Unilever sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia dan merupakan perusahaan terbuka sudah seharusnya mcmpunyai program CSR yang
Terencana maka dari itu penilitian ini dimaksudkan untuk mengetahui detail pelaksanaan CSR. di Unilever apakah program CSR nya hanya semata mata untuk terlihat baik saja atau mcmang dilaksana.kan secara terencana dan bertanggungjawab. Penelitian ini juga akan melihat pengaruh CSR nya terhadap reputasi Unilever Indonesia di mata para stake holder nya.
Adapun tujuan penelitian terhadap CSR Unilever Indonesia ini adalah untuk mengetahui apakah praktek CSR yang dijalankan oleh Unilever Indonesia ini telah dilaksanakanan sesuai dengan praktik CSR yg benar dan bagaima pengaruh program CSR Unilever Indonesia ini terhadap pembentukan reputasi dimata stakeholder Unilever Indonesia.
Dalam rangka untuk mendap_atkan data primer maka metode penelitian yang adalah menggunakan metode Qualitative research dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dengan pihak stakeholder Unilever. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder, metode penelitian yang akan dipakai adalah riset melalui internet (world wide web), referensi, jurnal, artikel.
Walaupun berdasarkan temuan bahwa Unilever telah melaksanakan CSR sesuai prinsip dari beberapa teori, namun berdasarkan temuan bahwa dalam pelaksanaan nya masih ada hal hal yang perlu diperbaiki yaitu diantaranya seperti ada nya pro dan kontra di mata para Stakeholders Unilever atas strategi CSR Unilever yang selalu menggandeng merek nya di dalam melakukan CSR, program-program CSR Unilever kegiatannya leoth banyak terfokus di pulau Jawa, kurang ada nya pemerataan program di luar pulau Jawa dan untuk program woman entrepreneur, bantuan Unilever dalam hal akses ke market masih belwn maksimal.
Ada pun saran yang diberikan untuk perkembangan pelaksanaan CSR Unilever di antaranya adalah: (1) Mengadakan dan memperbanyak Program CSR yang membawa nama korporat dan mengkomunikasikan nya pada stakeholder Unilever, (2) Mengembangkan program CSR di kabupaten-kabupaten diluar Pulau Jawa, (3) Membantu pengembangan produk daur ulang.

The development of Corporate Social Responsibility in Indonesia has urged corporations to practice Corporate Social Responsibility. CSR’s implementations in corporations are different one to another. Due to the fact that it is considered a new concept therefore there are so many corporations implementing it the wrong way.
PT Unilever Indonesia tbk, a public listed company and also considered as one of the big corporation in Indonesia is expected to implement a very well plan CSR, therefore the research is held in order to know the detail implementation of Unilever, s CSR program, whether Unilever doing it the right way. and also in order to know how the CSR program influenced it reputation in the eye of it stakebolden. The objectives of the research are:
The objectives of the research are:
1. To find out whether Unilever already practice a good CSR
2. To find out the influence of Unilever, s CSR for the development'of its
reputation in the eye of its stakeholders.
In order to gain primary data, Qualitative research using interview technique to interview the stakeholders of Unilever is used. And in order to gain secondary data, the techniques used are through internet, literatures, and articles.
The finding and analysis shown that Unilever is already implementing the CSR guidelines according to OECD and Prof Alyson Warhurts, yet the researcher/writer found that there are some issues regarding the CSR implementation which are: 1) there are pros-cons from stakeholders due to Unilever's CSR Strategy that almost always tie the CSR with its brands, 2) most of its CSR’s programs focus only in Java island, and 3) the woman entrepreneur program is not maximum in ten of market access. Meanwhile, despite of several issues mentioned above, the Unilever CSR programs already develop good reputation in the eyes of their stakeholders
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurdianty
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola hubungan yang terjadi diantara Pengungkapan Corporate Governance (CG) dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok industri high profile yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode content analysis atas laporan tahunan perusahaan sampel pada tahun 2006. Penelitian ini menguji dua buah model penelitian. Dimana, pada pengujian pertama, Pengungkapan CG berlaku sebagai variabel dependen dan Pengungkapan CSR berlaku sebagai variabel independen, pada pengujian kedua berlaku hal sebaliknya. Selain itu, untuk lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan CG dan Pengungkapan CSR, penelitian ini menggunakan beberapa variabel independen yaitu Status Afiliasi, Komisaris Independen, dan Kepemilikan Manajemen serta Ukuran Perusahaan, Resiko, dan Profitabilitas sebagai variabel pengendali. Untuk menguji masing-masing variabel terhadap Pengungkapan CG maupun Pengungkapan CSR, dilakukan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian pertama, Pengungkapan CSR berhubungan positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CG. Sedangkan, Resiko, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, serta Komisaris Independen berhubungan positif namun tidak signifikan dengan Pengungkapan CG. Sebaliknya, Kepemilikan Manajemen berhubungan negatif dan signifikan terhadap Pengungkapan CG. Selanjutnya, pada pengujian kedua hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengungkapan CG, Status Afiliasi, dan Kepemilikan Manajemen berhubungan positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR. Sementara, Ukuran Perusahaan dan Komisaris Independen berhubungan positif namun tidak signifikan dengan Pengungkapan CSR. Sebaliknya, Resiko berhubungan negatif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

This research is conducted to develop an understanding of the relationship between Corporate Governance (CG) Disclosure and Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure involving companies that are included within the high profile industry that are listed in the Indonesian Stock Exchange. The method used in developing this research is through content analysis based on companies? annual report samples taken from the year 2006. This study investigates two different model, where in the first model the consequences of CG act as an dependent variable and CSR act as an independent variable. While, in the second model the two variables act vice versa. Beside other than the interaction between those two variables, there are other independent variables that also affect CG Disclosure and CSR Disclosure such as Affiliation Status, Independent Commissioners and Management Ownership in addition to the Size of the company, Risk and Profitability as controlling variables. To test each variable?s effect towards the CG Disclosure and CSR Disclosure, a multiple linear regression analysis was done. The result in the first model shows that CSR Disclosure has a positive and significant effect to CG Disclosure. Meanwhile, Risk, Profitability, Size, and Independent Commissioners have a positive effect but insignificant to CG Disclosure. On the other hand, Management Ownership have a negative effect and significant to CG Disclosure. Then, on the second model show that CG Disclosure, Affiliation Status, and anagement Ownership have a positive and significant effect to CSR Disclosure. Meanwhile, Size and Independent Commissioners have a positive but insignificant effect to CSR Disclosure. On the other hand, Risk has a negative and significant effect to CSR Disclosure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Primadini
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa persaingan perusahaan-perusahaan di dunia bisnis semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produknya. Unilever sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi consumer?s good memilih cara lain untuk berpromosi. Melalui salah satu produknya, yaitu Lifebuoy, Unilever mempublikasikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Lifebuoy. Publikasi itu menggunakan salah satu tools Marketing Public Relations (MPR) yaitu advertorial. Salah satu tugas Public Relations (PR) adalah mendukung perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, termasuk mendukung kegiatan marketing perusahaan.
Masyarakat akan melakukan kegiatan pembelian jika citra perusahaan dan citra produknya baik di mata mereka. Banyak hal yang bisa membentuk citra positif mengenai suatu produk, salah satunya melalui CSR. Atas dasar itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kredibilitas advertorial terhadap persepsi khalayak mengenai isi advertorial tentang CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy dan untuk mengetahui pengaruh persepsi khalayak mengenai CSR tersebut terhadap citra Lifebuoy (brand image), serta untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi mengenai CSR yang dilakukan Lifebuoy dan citra merek Lifebuoy antara pemakai dan bukan pemakai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma positivis pada pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekstensi FISIP UI. Sampelnya diambil secara acak dari populasi yang telah dipilih dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Penelitian ini memerlukan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui company profile dan kepustakaan.
Dari hasil survei dan analisis data yang dilakukan, diketahui tingkat kredibilitas advertorial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mengenai CSR dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat sedang. Sementara persepsi mengenai CSR juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek Lifebuoy dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat lemah. Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara pemakai maupun non-pemakai Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek.
Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kredibilitas advertorial CSR maka persepsi khalayak mengenai CSR pun akan semakin positif, diterima. Dan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak mengenai CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy maka semakin positif pula citra merek, juga diterima. Sementara hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi antara pemakai dan non-pemakai produk Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek, tidak diterima.

This research is based on the fact that competition in the business world today has become fiercer. Companies have done many things in order to promote their products. Unilever, as one of the companies that produces consumer?s goods has chosen a different way in promotion. Through one of their products, Lifebuoy, Unilever publicizes the Corporate Social Responsibility (CSR) activity which is organized by Lifebuoy. The publication uses one of tools Marketing Public Relations (MPR) that is advertorial. One of the duties of Public Relations (PR) are to support the company in achieving their aim, including supporting company?s marketing activities.
People will purchase if the company?s image and products are valuable for them. There are many things which can establish a positive image about a product, one of them is through CSR. On the grounds of, this research is aimed to recognize the influence of the advertorial credibility rate in people?s perceptions regarding the content of the advertorial about CSR which has been did by Lifebuoy, to recognize the influence of people?s perception regarding CSR to Lifebuoy brand image, and to recognize whether there are the perception differences between users and non-users about CSR and brand image.
This research is done by using ?positivist? paradigm with quantitative-explanative approach. This research is needed primary and secondary data. The primary data was collected through a survey by spreading questionnaires while the secondary data was gained through company profile and literatures. The populations of this research were taken from college students of the Faculty of Social and Political Science Extension Program University of Indonesia. The sample was taken randomly from 60 persons in the chosen population.
From the survey and the data analysis, it has been recognized that the advertorial credibility rate gives significant influences in the perceptions considering CSR and its relation strength is in the medium level. CSR also gives significant influences in the Lifebuoy brand image in the low level. There are no significant perceptions differences between Lifebuoy users or non-users concerning CSR and brand image.
According to the result of the data analysis, the research hypotesis which explain that the more higher CSR advertorial credibility rate, the more positive people?s perception about it is accepted. The hypotesis which explain more positive people?s perception about CSR ? did by Lifebuoy ? so the brand image will be more positive too is also accepted. Whereas the hypotesis which explain that there are perception differences about CSR and Lifebuoy brand image between user and non-users is not accepted.
"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Laksana
"Penelitian ini membahas program Corporate Social Responsibility di PT Pupuk Kalimantan Timur, yaitu Program Peduli Pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi sebuah program CSR dapat membentuk reputasi perusahaan di mata stakeholder-nya. Melalui penelitian ini diketahui implementasi program ini sudah sangat baik tapi belum ditunjang oleh strategi komunikasi yang dapat membentuk identitas perusahaan secara luas. Meskipun demikian, program CSR Peduli Pendidikan terbukti dapat membentuk reputasi perusahaan di mata para peserta program. Untuk masa mendatang, penelitian ini dapat dilengkapi dengan penelitian kuantitatif sehingga dapat menjangkau responden yang lebih banyak dan pengukuran reputasi yang lebih luas.

This research discusses the CSR Program in PT Pupuk Kalimantan Timur, namely Peduli Pendidikan program. The research uses qualitative method in order to describe how the implementation of a CSR program could form the reputation of a company by its stakeholder. The research discovered that the implementation of the program is already been well-executed but haven?t been supported by a communication strategy that could help build the corporate identity. However, the Peduli Pendidikan program is proved to have been succesfull in forming the corporate reputation on its participant. For the future, this research should be equiped with a quantitative research so that it would be able to reach a wider respondent and more thorough research on reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"India's increasing population has attracted a host of multinational corporations (MNCs) to enter the country to tap its market. Because of their enthusiasm and the favorable market conditions, these MNCs get carried away and sometimes regulations are flouted. The absence of clear regulations leads to problems when government agencies find fault with MNCs products."
[s.l]: [s.n], 2006
300 APS 6:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Hutomo
"PT XL Axiata (XL), sebuah perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi telah melakukan corporate social responsibility (CSR) sebagai bagian dari kegiatan public relations. Harapannya dari CSR, yaitu adanya peningkatan reputasi positif perusahaan. Salah satu CSR unggulannya yang telah dilakukan sejak tahun 2012, yaitu XL Future Leaders (XLFL). Program ini dibuat untuk mengembangkan pendidikan soft skills mahasiswa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pelaksanaan program XL Future Leaders dalam meningkatkan reputasi XL. Hasil analisis tentang strategi pelaksanaan program menunjukkan bahwa XL sebelum melaksanakan program XLFL telah melakukan penelitian terkait kebutuhan mahasiswa di aspek pendidikan di Indonesia. Kemudian dalam melakukan komunikasi terkait program XLFL, XL melakukan roadshow ke berbagai universitas dan kota di Indonesia yang sekarang disebut dengan acara XL Youth Town Hall dan juga memaksimalkan media sosial yang XL miliki terutama, Instagram. Kesimpulannya menunjukkan bahwa strategi pelaksanaan program XL Future menggunakan dua strategi CSR dari Galbreath, yaitu strategi timbal balik dan kewarganegaraan.

PT XL Axiata (XL), a company operating in telecommunication industry, has done corporate social responsibility (CSR) as a part of public relations activities. From the CSR, XL hopes it can increase its positive reputation. One of XL most distinguished corporate social responsibility programs that has been executed since the year 2012 is XL Future Leaders. The program is created to develop Indonesian students soft skills education. This research has a purpose to analyze the implementation strategy of XL Future Leaders program to increase company ™s reputation. The analysis result shows that before executing the program XLFL, XL has done a research regarding the needs of students in education aspect in Indonesia. To communicate the XLFL Program, XL does roadshow to various universities and cities in Indonesia which is now named as XL Youth Town Hall and also maximizes its own social media, especially Instagram. The conclusion of this research is that XL Future Leaders program uses two CSR strategies from Galbreath, which are reciprocal strategy and citizenship strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Hanifhah Wulandhari
"ABSTRAK
Program corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah kewajiban sosial yang harus dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan dan memelihara reputasi perusahaan yaitu melalui implementasi program corporate social responsibility pada stakeholder. Artikel ini menjelaskan bagaimana keberhasilan program CSR PT Astra Daihatsu Motor yang telah diukur menggunakan tiga indikator keberhasilan program dapat menjadi manajemen reputasi perusahaan untuk menjadi lebih baik.

ABSTRACT
Corporate social responsibility (CSR) is a social obligation that must be implemented by the company. One of the ways for companies to keep improving and maintaining the company's reputation is through the implementation of corporate social responsibility to stakeholders. This article describes how the success of the CSR program of PT Astra Daihatsu Motor, which have been measured using three indicators of the success of the program can be a reputation management for the company’s reputation to be better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herdiana Sukmadhany
"Tesis ini membahas salah satu strategi dari Public Relations (Hubungan Masyarakat) yakni CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai salah satu strategi bisnis yang mampu meningkatkan reputasi perusahaan termasuk pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan. Dengan melakukan kegiatan sosial dapat dilihat sebagai bentuk pendekatan atas perhatian perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak serta pengaruh yang ditimbulkan dari salah satu strategi perusahaan ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain eksploratif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi CSR termasuk dalam strategi bisnis yang turut serta membantu meningkatkan citra dan reputasi perusahaan pembiayaan walaupun tergolong terbatas pada kegiatan sosialnya saja. Ukuran keberhasilan secara tertulis dan mendapatkan feedback baik dari karyawan maupun masyarakat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan strategi ini.

This study discussed on one of Pubic Relations strategy that is CSR (Corporate Social Responsibility) as one of business strategy that can build company reputation including to finance company in service sector. Execute social activities had seen as consideration in approaching implementation company responsibility to public. This research happen to see the impact also influence that arise from this one of company strategy. This research is using qualitative research with explorative des ign.
The result of this research conclude that CSR strategy include in business strategy that get involve to help increase image and finance company reputation although limited only in social activities. Hence, success measurement in written and get feedback either from employee or public can use as effectiveness indicator of this strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33963
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Arum Rinanti Hendrasaputra
"Menurut survei yang dilakukan oleh GlobeScan di 23 negara, disimpulkan bahwa semakin banyak konsumen yang peduli akan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial atau yang dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) pada umumnya disertakan dalam laporan tahunan atau terpisah, sesuai kebutuhan perusahaan. Kegiatan CSR tersebut terbagi dalam empat tema besar dimana menurut penelitian oleh Utomo (2000), baik perusahaan highprofile maupun low-profile, mengungkapkan tema ketenagakerjaan lebih besar dari ketiga tema lainnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andrew et al. (1999) di Singapura dan Malaysia. Penelitian ini mengkaji lebih dalam pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan, yaitu dengan melihat nilai indeks CSR baik secara keseluruhan, per jenis industri, per tema pengungkapan dan per kegiatan; melihat apakah ada perbedaan pengungkapan antara perusahaan highprofile dibanding dengan perusahaan low-profile. Sampel diambil dari laporan tahunan 2004 perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 34 perusahaan ? 19 perusahaan high-profile dan 15 perusahaan lowprofile. Laporan tahunan tersebut kemudian ditelusuri dan kegiatan-kegiatan yang diungkap perusahaan dimasukkan ke dalam daftar yang telah dipakai oleh Utomo (2000). Dari daftar tersebut dihitung indeks CSR dengan rumus. Hasil riset menunjukkan bahwa baik perusahaan high maupun low-profile melakukan pengungkapan CSR tidak merata pada keempat tema, dimana pengungkapan terbesar adalah pada tema ketenagakerjaan, diikuti oleh tema kemasyarakatan, produk dan konsumen dan lingkungan hidup. Hasil regresi menunjukkan bahwa indeks CSR memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan. Didapat pula bahwa perbedaan pengungkapan CSR antara perusahaan high-profile dengan lowprofile tidak signifikan. Penelitian juga mengungkapkan bahwa perusahaan dalam industri high-profile cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan CSR dibanding perusahaan low-profile.

According to the GlobeScan?s survey in 23 countries, nowadays many consumer are give more attention to the corporate social responsibility . The corporate social responsibility or CSR disclosure usually become one of the part of annual report, whether it attach to annual report or the company present it separately, adjust to the company need. The CSR activities are divide into four theme, and according to Utomo (2000), the high-profile or low-profile companies are diclosed the worklabour theme more than the three other theme. These same result is supported the study by Andew et al. (1999) in Singapore and Malaysia. This study are explain more detail about disclosure of CSR by reviwing the CSR index in total, by the type of industry, by the disclosure theme and by the activity; to find out whether there are difference between disclosure done by high-profile company and by lowprofile company. Samples are taken from 2004 annual report issued by companies that listed in Indonesia Stock Exchange ? totals 34 companies, 19 high-profile companies and the rest, 15 low-profile companies. The activities presented in annual report are move to the list that already make by Utomo (2000). The list is then calculate by certain formula. The result shows that high-profile and lowprofile companies are dislcose the four CSR theme unequallly. The biggest disclore are in the work-labour theme, follow by social theme, product and consumer and the last one environmental theme. Regression result indicates that CSR index have a postitif relationship with financial performance. The difference in CSR disclosure between high-profile and low-profile companies are insignificant. This study also found that companies in high-profile industry are tend to disclose CSR more than companies in low-profile industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Axel Pradikie
"Reputasi berperan penting dalam pertumbuhan suatu perusahaan. Reputasi baik dapat memberikan berbagai keuntungan terhadap perusahaan. Hal tersebut mendorong banyak perusahaan meningkatkan reputasi baik perusahaan. Studi menunjukkan salah satu cara meningkatkan reputasi perusahaan, yaitu dengan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Danone-AQUA melaksanakan CSR untuk memenuhi Peraturan Pemerintah sekaligus meningkatkan reputasi perusahaan. Makalah ini membahas mengenai strategi program CSR WASH AQUA Lestari oleh Danone-AQUA dan peran public relations dalam meningkatkan reputasi. Hasil analisis menjukkan Danone-AQUA dalam program WASH menggunakan strategi the citizenship strategy, dan merupakan inisiatif socially responsible business practice, yang dibantu peran public relations dalam meningkatkan reputasi perusahaan, dengan pembuktian berupa penerimaan penghargaan oleh Danone-AQUA.

Reputation plays an important role in the growth of a corporate. A good reputation can provide various benefits to the corporate. This has encouraged many corporates to improve their good reputation. The study shows that one way to improve a corporate's reputation is by implementing corporate social responsibility (CSR). Danone-AQUA carries out CSR to fulfill government regulations while enhancing the corporate's reputation. This paper discusses the strategy of the WASH AQUA Lestari CSR program by Danone-AQUA and the role of Public Relations in enhancing reputation. The results of the analysis show that Danone-AQUA in the WASH program uses the citizenship strategy, and is a socially responsible business practice initiative, which is assisted by the role of Public Relations in improving the corporate's reputation, with proof in the form of receiving awards by Danone-AQUA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>