Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
616.891 8 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
362.29 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Darmansjah
"Pada kesempatan hari ini yang merupakan tonggak dalam hidup saya, perkenankanlah saya mengemukakan isi hati saya, yang telah mengarahkan dan menggerakkan saya untuk mengabdi pada ilmu yang saya cintai, yaitu Farmakologi.
Untuk hadirin yang mungkin tidak semua mengerti apa yang dimaksud dengan ilmu yang disebut Farmakologi ini, perlu saya jelaskan bahwa Farmakologi mempelajari kerja obat, sifat obat dan nasib obat di dalam mahluk hidup. Dengan sendirinya ilmu ini mempersoalkan efek baik dan buruk obat bila digunakan pada manusia maupun hewan. Farmakologi dalam konteks Fakultas Kedokteran (manusia) tentu menaruh tekanan pada pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan adanya banyak masalah mengenai obat yang akan saya uraikan kemudian, jelaslah bahwa tidak hanya Farmakologi saja yang hams berperan tetapi pengelolaannya membutuhkan partisipasi dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta serta profesi kesehatan dan masyarakat sendiri yang berkepentingan. Namun demikian Farmakologi, inherent dengan ilmu yang dipelajarinya, merupakan ilmu dasar dalam pengelolaan penggunaan obat, dan perlu mendapatkan fokus yang proporsional di Indonesia di masa mendatang."
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0123
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Salmi Sabirin
"Rumah sakit sebagai suatu sarana penyelenggaraan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan bermutu. Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan fannasi dengan baik, maka diperlukan pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai dengan baik
Pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pelayanan di rumah sakit, baik dilihat dari sudut kepentingan pasien maupun kepentingan rumah sakit. Pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai perlu dilaksanakan dengan baik supaya ketersediaan obat dan alat kesehatan habis pakai dalam jenis, jumlah dan waktu yang tepat dapat terlaksana dengan baik. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi RSUP Bukittinggi yang mempunyai masalah dibidang logistik farmasi vaitu terjadinya penumpukan dan kadaluwarsa obat dan alat kesehatan habis pakai dalam jumlah yang cukup besar.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode telaah kasus dan pendekatan pemecahan masalah secara kualitatif, Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, FGD, observasi langsung dan telaah dokumen yang berhubungan dengan siklus logistik (perencanaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian) obat dan alat kesehatan habis pakai. Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan metode.
Dari penelitian tersebut didapatkan hasil penelitian bahwa yang menyebabkan terjadinya penumpukan dan kadaluwarsa obat dan alat kesehatan habis pakai adalah tidak terdapatnva Formularium, metode dan prosedur perencanaan yang kurang tepat, pengendalian dan pengawasan yang lemah serta tidak adanya sistem informasi manajemen yang terpadu.
Sebagai saran untuk memperbaiki hal tersebut adalah pihak rumah sakit perlu sesegera nungkin menetapkan Formularium untuk dijadikan standar perencanaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan habis pakai, metode perencanaan dilengkapi dengan memasukan indika[or-indikator epidemiologi prosedur perencanaan perlu bersifat bottom up dan melihatkan unit-unit yang terkait, perlu peningkatan pengendalian dan pengawasan serta pelaksanakan sistem informasi manajemen yang terpadu.

Analysis on Drug and Consumable Health Equipment Management in Pharmacy Installation of Bukittinggi General Hospital year 2004.Hospital as health service facility is demanded to provide good and high quality service. Pharmacy service is an integral part of hospital activities and services. In order to provide high quality pharmacy service, good management of drug and consumable health equipment is necessary.
Management of drug and consumable health equipment is important not only for the patient, but also for the hospital itself in order to improve the services offered. Good management is important as to maintain the availability of drug and health equipment in term of type, quantity, and appropriate timing. This study was conducted in Pharmacy Installation of Bukittinggi General Hospital which faced problems in pharmacy logistic i.e. the accumulation of and the expiration of drugs and consumable health equipments in large numbers.
This study was descriptive using case study and qualitative approach. Data was collected by in-depth interview, FGD, direct observation, and studying documents related to logistical cycle (planning, storing, distributing, and controlling) of drugs and consumable health equipment. Data was validated through source and method triangulation.
The study reveals that the causes of accumulation and expired drugs and consumable health equipment were unavailability of formula, inappropriate method and procedure, weak controlling and monitoring, and lack of integrated management information system.
To improve the situation, it is suggested to the hospital to set the formula to be used as planning and implementation standard of drug and consumable health equipment, to complement planning method with epidemiologic indicators, to make the planning in bottom up style, to involve related units, to improve controlling and monitoring system, and to conduct integrated management information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny F. Fachrudin
"Pengendalian adalah proses yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa aktivitas yang sebenarnya sesuai dengan rencana. Pengendalian bermanfaat untuk mengevaluasi seluruh kegiatan. Keberhasilan tujuan manajemen farmasi akan tergantung dari unsur-unsur pengendalian yang ada. Instalasi Farmasi merupakan satu-satunya unit kerja dirumah sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan barang farmasi dan mempunyai kedudukan yang sejajar dengan instalasi lainnya.
Kelebihan atau kekosongan persediaan obat dan alkes pada waktu tertentu menunjukkan bahwa pengendalian terhadap pengelolaan obat dan alkes di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kurang baik.
Temuan di Instalasi Farmasi RSD Ciawi menunjukkan bahwa sistem pengendalian obat dan alkes kurang baik sehingga mengakibatkan overstock dan out of stock.
Penelitian ini dilakukan di RSD Ciawi yang bertujuan untuk menganalisa sistem pengendalian obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan Rawat Inap di Instalasi Farmasi, tujuan khusus mengidentifkasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi setiap unsur pengendalian.
Penelitian merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai sistem pengendalian Obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan Rawat Inap diperoleh dengan cara in-depth interview terhadap pejabat struktural dan staf pelaksana. Pengumpulan data melalui telaah dokumen serta pengamatan di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian yang belum efektif, kebijakan yang belum terarah, penyusunan rencana kerja belum optimal, pencatatan dan pelaporan yang belum baik, anggaran yang teratas dan belum terbentuknya pcngawasan intern.
Dalam pembahasan diulas tentang kondisi RSD Ciawi scat ini melalui wawancara, meneliti data sekunder serta pengamatan di lapangan dibandingkan dengan teori manajemen pengendalian logistik. Pembahasan menguraikan tentang struktur yang baik, menegaskan kembali uraian tugas tiap unit kerja, menyusun kebijakan tentang standar terapi dan formularium, proses pengendalian obat dan alkes di Instalasi Farmasi.
Kesimpulan yang didapat dari basil penelitian bahwa proses pengendalian obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan di Instalasi Farmasi RSD Ciawi masih kurang optimal, sehingga banyak terjadi over stock dan out of stock.

Controlling is process used by manager to ensure that activity which in fact as according to plan. Useful controlling to evaluate entire all activity. Efficacy of pharmacy management target will be depended from existing operation elements. Pharmacy Installation is the single unit work at home pain in charge of in management of pharmacy goods and have to domicile the parallel ness with other installation.
Excess or blankness of supply of drug and medical equipment periodically indicate that control to management of drug and medical equipment. Unfavorable Installation Pharmacy Hospital.
Finding Installation Pharmacy of RSD Ciawi indicates that system control of drug and medical equipment. Unfavorable so that results over stock and out of stock.
This research is conducted in RSD Ciawi with aim to analyze system controlling of drug and medical equipment inpatient requirement of to lodge Installation Pharmacy, special target identify and analyze factors influencing each element.
Research is case study with approach qualitative. Data and information concerning system controlling drug of medical equipment inpatient requirement of to lodge to be obtained by interview in-depth to structural functionary and executor staff. Data collecting through document study and also perception in field.
Research result indicate that organization which not yet effective, policy which not yet directional, compilation of plan work not yet optimal, reporting and record-keeping which not yet good, limited budget and not yet been formed by internal control him.
Is under consideration commented by concerning condition of RSD Ciawi in this time through interview, accurate data of secondary and also perception in field compared to management theory operation of logistics. Solution elaborate concerning good structure, re-affirming the breakdown of duty every activity unit, compiling policy concerning therapy standard and of formularium, process controlling drug of and medical equipment in Installation Pharmacy.
Got conclusion of research result that process controlling of and medical equipment inpatient requirement in Installation Pharmacy of RSD Ciawi still less optimal, so that happened many over stock and out of stock.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayun
"The determination of pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride in influenza syrup medicine has been performed using TLC densitometric method. Pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride were extracted using chloroform at pH 12 from the syrup, and separated using HPTLC silica Kieselguhr glass plates 60 F 254, 20x10 cm2 as stationary phase, and a mixture of methanol, ammonia and chloroform (40:2:30) as mobile phase. The plates were analyzed using Camag TLC Scanner 3 with UV-detector at 257 nm for pseudoephedrine hydrochloride and at 290 nm for triprolidine hydrochloride.
The results showed that the linearity, limit of detection, and limit of quantitation of the method for pseudoephedrine hydrochloride were 0.9999, 0.0064 ìg, and 0.2124 ìg respectively; while for triprolidine hydrochloride were 0.9999, 0.0076 ìg, and 0.0254 ìg respectively. The coefficient of variance (CV) of repeatability for the two substances were less than 2.0%; and the recovery values for pseudoepherine hydrochloride and triprolidine hydrochloride were 99.98 + 1.05% and 99.73 + 1,54% respectively. The result showed that the samples analysed contained pseudoephedrine hydrochloride 94.36% of the labeled ammount, and triprolidine hydrochloride 94.44% of the labeled ammount."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
"Persoalan kontak dengan kebudayaan asing pada sebuah masyarakat selalu menarik perhatian para ahli antropologi. Dalam thesis ini saya ingin rnenggambarkan bagaimana unsurunsur sistem medis Barat masuk dan dipergunakan secara luas dalam masyarakat kota di Indonesia. Jakarta saya pilih sebagai lokasi penelitian ini karena pertimbangan penduduknya yang relatif lebih terbuka dan memiliki kesempatan lebih banyak bergaul dengan kebudayaan Barat. Unsur sistem medis Barat yang saya amati adalah obat-obatan yang tersebar, dikenal dan dipakai masyarakat luas. Saya ingin menjelaskan bagaimana masyarakat menggunakan obat-obatan Barat dan mengadopsi sistem medis Barat namun penggunaan itu dilandasi oleh ide yang berasal dari sistem medis tradisional.
Sebagai suatu produk kebudayaan asing, obat seharusnya dipahami,dalam konteks yang tepat sehingga penggunaannya bisa memberikan hasil yang maksimal. Hasil penelitian saya menunjukkan pengetahuan mengenai obat-obatan Barat yang kurang sehingga bayangan kerugian akibat efek samping suatu obat berubah menjadi ancaman. Ditambah dengan kesadaran yang rendah terhadap pranata medis (Barat) yang baru serta tanggungjawab yang kurang, ancaman tersebut bukan mustahil menjadi nyata."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Sophiarany
"Penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012 sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, kriminalitas, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor individu, keluarga, dan lingkungan dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA pada remaja yang bersekolah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara pada tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar/Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011. Sampel berjumlah 5999 responden, berstatus remaja yang bersekolah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara yang berusia 10-24 tahun.
Hasil penelitian ini adalah ditemukannya faktor individu yang berhubungan dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, status merokok, status minum alkohol, dan usia pertama minum alkohol; faktor keluarga, yaitu pekerjaan ayah, ayah melakukan penyalah guna NAPZA, dan saudara kandung penyalah guna NAPZA; faktor lingkungan lokal, yaitu teman sebaya penyalah guna NAPZA dan ketersediaan NAPZA. Penelitian ini menemukan bahwa risiko lebih tinggi untuk penyalahgunaan NAPZA ditemukan pada remaja berada pada usia 17-24 tahun, jenis kelamin lelaki, pendidikan tinggi, perokok, peminum alkohol, usia minum alkohol yang semakin dini, ayah yang tidak bekerja, ayah yang menyalahgunakan NAPZA, saudara kandung yang menyalahgunaka NAPZA, teman sebaya yang menyalahgunakan NAPZA, serta NAPZA yang tersedia di lingkungan tempat tinggal.

The increase of drug abuse among adolescents keeps getting higher from 2010 to 2011, thus creating many health, crime, and social issues. This research aims to see the relationship between individual, family, and environment factors with the drug abuse behaviors among school adolescents in the Provinces of DKI Jakarta, East Java, and North Sumatra in the year 2011. This research is a quantitative study, with a cross-sectional design and uses secondary data from Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar/Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011. The sample amounts to 5999 respondents with the status of school adolescents in DKI Jakarta, East Java, and North Sumatra, ranging from 10-24 years of age.
The result of this research is to find individual factors that associate with the drug abuse behaviors among adolescents, which are age, gender, education, cigarettes consumptions, alcohol consumptions, and the first age of alcohol consumptions; family factors, which are occupation of father, father's drug abuse, and siblings's drug abuse; local environment factors, which is peers's drug abuse and the availability of drugs. This research found that the risk of drug abuse is higher for adolescents around the age of 17-24 years old, male, high education, smokers, consumes alcohol, early age of alcohol consumption, unemployed father, father abuses drug, siblings abuse drug, peers abuse drug, and drug is available in the local environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
362.293 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sadatu Darwin
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas tentang pelaksanaan psiko-religius dengan pertaubatan dan mengetahui pengaruh dalam membina mental pasien pecandu narkotik dan zat adiktif di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi. Konsep taubat digunakan sebagai terapi yaitu dengan meakkukan pendidikan terpadu untuk meningkatlcin kesadaran dan kesungguhan meninggalkan penggunaan napza, sehingga dapat sembula secara fisik dan mental.
Taubat sebagai psiko-religius memiliki tiga indikator umum yaitu: pertama An-Nadamu (penyesalan) yang memiliki ciri-ciri Bari penyesalan antara lain: menagis, takutlkhawtir/cemas {khauf), merenung, mengaharap-harap camas (raja ), mengutarakan kepada orang lain. Kedua keinginan berhenti (berjanji untuk tidak mengulangi doss) dan yang ketiga adalah pembuktian.
Bari penelitian terhadap proses pertaubatan di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi diketahui bahwa proses pertaubatan yang dilakukan adalah sesuai dengan konsep-konsep taubat. Serta dari basil wawancara kepada enam pecandu napza yang telah bertaubat dengan proses pertaubatan di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi diketahui adanya pengaruh dalam upaya membina mental pecandu napza Sehingga dapat dikatsakan dalam studi kasus ini bahwa proses peratubatan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Jannah telah sesuai dengan konsep taubat dan sangat berpengaruh terhadap upaya membina mental pecandu napza.

ABSTRACT
The goal of this research is to know well and analyte about the work of psycho-religy by doing forswear method (Konsep Taubat) and to know the influence factor to recover the user of drug and narcotic in Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi. Religy therapy which is being an alternative wa to cure the users. And it is more success than others method there are many concepts in Islam to recover the users, One of them is forswear ( Taubat ) method.. This method is using particular education or Islamic curriculum to recover the users from eddicted drug ang get a way from Cher community in order to cure both psycho or mentality.
Forswear method as one of the psycho-religy which are involved into three general indicators, they are: An-Nadamu (Regreting) which has specific indicates such as they are crying, scared, frighteny, anxious (Khan ),they are restless in hoping something, (raja') , they will try to express their feeling to some one else. The second, they really want to quite and promise not to do it again (they will promise not to repeat their sin) and the finally they will prove their promise).
From the research we know that the forswear method which is done in Nurul Jannah is suitable with forswear concept it self. From the interview of six users who has already recovered, they proved that The influences of this method is reality successful to cure the users event psycho or mentality.
"
2007
T20785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>