Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Rusli dilahirkan di Medan ,Sumatera Utara tahun 1916. Ia merupakan pribadi yang mencintai kebebasan dalam arti positif. Kebebasan ia wujudkan dalam hidupnya dengan melukis dan berjuang mengusir penjajah..."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Kusuma Wardhana
"Apapun bentuknya, seni adalah sesuatu yang disukai banyak orang, bisa berupa lukisan, musik, menari, dll. Alasan mengapa seni dicintai oleh banyak orang adalah karena seni dapat diekspresikan dalam bentuk apa saja suasana, mulai dari ceria, sedih, dan marah, tidak ada suasana khusus yang tercipta seni, salah satunya adalah seni lukis yang dapat mengungkapkan semua perasaan dan emosi kita. Lembur, Perkembangan teknologi juga berdampak positif bagi perkembangan seni lukis. Ray & Art adalah merek global yang menjual dua jenis lukisan, yaitu lukisan buatan tangan dibuat di atas kanvas dan lukisan digital yang dibuat dengan aplikasi komputer seperti Photoshop atau Corel. Selain menjual lukisan, Ray & Art juga menyediakan masterclass untuk umum tentang cara melukis membuat lukisan bagus di atas kanvas atau secara digital menggunakan aplikasi komputer. Alasan mengapa Ray & Art juga menjual lukisan dalam bentuk digital dikarenakan maraknya perkembangan teknologi, terutama teknologi layar yang membuat gambar terlihat sangat nyata dan tajam. Munculnya perkembangan aset digital seperti NFT juga membuat seni digital bisa dijual dengan harga fantastis harga.

Whatever its form, art is something that many people like, can be painting, music, dance, etc. The reason why art is loved by many people is that art can be expressed in any atmosphere, ranging from cheerful, sad, and angry, there is no special atmosphere in creating art, one of which is painting that can express all of our feelings and emotions. Over time, technological developments also have a positive impact on the development of painting. Ray & Art is a global brand that sells two kinds of painting, handmade painting that?s made on canvas and digital painting that?s created with computer apps like Photoshop or Corel. In addition to selling paintings, Ray & Art also provide a masterclass for public on how to make great paintings on canvas or digitally using computer apps. The reason why Ray & Art also sells painting in digital form is due to the proliferation of technological developments, especially screen technology that makes images look very real and sharp. The emergence of the development of digital assets such as NFT also makes digital arts able to be sold at fantastic prices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The Puppeter Mask Klaten is a form of ancient folk arts which the existence cannot be separated £rom the history of the kingdoms in Central Java. Klaten is becoming a place for creative community who are able to create many artistic expressions and one of them called as Dalang Mask. Agrarian culture, communality, family and togethemess are becoming the value of life which represented through Dalang Mask Klaten. However, because of the era change, Dalang Mask Klaten is isolating by modem culture. Also the passed away of the Puppeter, the absence of regeneration process are often occured in the family becomes the reason why this art is difficult to be preserved. This study uses a performance studies approach based on analysis system of performance studies to observe the layen of this arts including the story background, movement, actors, fashion, accompaniment, mask property and contextualization which apply to fmd out the purpose and the idea behind it.. The results showed Puppeter Mask Klaten is not just an object of artistic expression, but also a livehood and communal bonding power. This idea is essential to define Puppeter Mask Klaten in the context of artistic expression as an ideology, something that can be represent the pride of their owners. Art becomes a means of education for the community, both as history review, reflection and also as the provision of visionary towards its future."
MUDRA 31:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Wulan Sari
"Public art hadir di ruang publik sebagai upaya untuk memperkenalkan seni kepada khalayak ramai dan menghadirkan benda seni sebagai bagian kehidupan sehari-hari dari masyarakat kota. Karena nilai estetisnya, maka seringkali penekanan kehadirannya adalah untuk kepentingan esetika sebuah ruang dan untuk memenuhi kebutuhan secara visual. Keadaan ini mengakibatkan public art hadir sebagai sebuah benda asing bagi pengguna ruang dimana public art diletakkan.
Sebagai sebuah benda seni yang diletakkan di ruang publik, maka kehadlran public art adalah lebih dari sekedar sebagai elemen pengisi ruang kosong dan elemen dekoratif di ruang kota melainkan juga mempunyai fungsi sosial yaitu public art harus dapat menjalin hubungan dengan pengamat yang juga merupakan pengguna ruang dimana public art diletakkan, dan merupakan pertimbangan utama dalam menilai keberhasilan pengolahan public art di ruang publik.
Pada kenyataannya tidak semua benda seni yang dijuluki public an bernasil membangun komunikasi dengan pengamatnya, sehingga keberadaan benda seni di ruang publik dianggap sebagai tindakan pemborosan Hal ini sangat disayangkan karena public art sebagaimana layaknya karya seni, berkemampuan umuk menjadi stimulus yang dapat membantu masyarakat kota untuk mengembangkan kemampuan intelektual maupun emosional secara individual selama interaksi antara public art dan pengamalnya terjadi.
Pada karya tulis ini penulis hendak mengkaji tentang keberadaan public art di beberapa ruang publik di Jakarta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inleraksi fisik antara pengamat dan Public art dari aspek clesain meliputi pembahasan mengenai benda seni, perilaku pengamat yang juga pengguna ruang dimana public art diletakkan dan ruang."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S48298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Intan Pramesti Putri
"Seni pertunjukan Wayang Beber termasuk salah satu jenis seni pertunjukan Wayang yang tertua di Indonesia, yang kini menjadi semakin langka dan menuju kepunahan. Ditempat asalnya yaitu daerah Pacitan dan Wonosari, asal Wayang Beber ini berada, semakin ditinggalkan oleh pengikutnya. Akan tetapi, ternyata di Jakarta sebagai kota metropolitan terdapat komunitas Wayang Beber Metropolitan yang mencoba untuk mengembangkan Wayang Beber tidak hanya dari segi seni rupa tetapi juga dari segi seni pertunjukan hingga menjadi sebuah pertunjukan Wayang Beber kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara pengamatan terlibat, wawancara dan dokumentasi visual dan auditif.
Tulisan ini mengenai perkembangan seni pertunjukan Wayang Beber yang ada pada saat ini dan tidak lepas dari perkembangan yang telah terjadi di masa lalu. Perubahan dan transformasi yang terjadi pada pertunjukan Wayang Beber adalah hasil adaptasi dan sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada didalam masyarakat dengan kondisi sosio kulutral yang telah berkembang dengan pesat. Hal ini dapat membuktikan bahwa tradisi itu tidak mati dan masih dapat hidup di tengah masyarakat perkotaan.

The Performing arts of Wayang Beber including one of the oldest Wayang performing arts in Indonesia, which is now becoming increasingly scarce and headed for extinction. Pacitan and Wonosari, which is the area the origin of Wayang Beber is came from, increasingly abandoned by its followers. However, turned out in Jakarta as a metropolitan city, there is a Wayang Beber Metropolitan community that tries to develop a Wayang Beber not only in terms or art, but also in terms of the performing arts to become a contemporary performing of Wayang Beber. Research method used is a qualitative method by way of participant observation, interviews and documentation of visual and auditory.
This article about the development of Wayang Beber performing arts that existed at the moment and cannot be separated from the development that has occurred in the past. Changes and transformation that occur in the performing of Wayang Beber is the result of adaptation and in accordance with the progress of science and technology in the community with socio-cultural condition which have develop rapidly. This can prove that the tradition does not die and still be living in urban society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Aribowo Andrik Purwasito
"Slowly but sure traditional society has changed into a capitalistic one, and this has split the taste of the traditional society. Social change in the Javanese community has altered the face ofwayang kuwait. On the one hand, the old society still maintains the high taste of wayang kulit (purwa) because wayang kulit is a part of spiritual conduct. On the other hand, the new generation are crazefor pop culture. There has been a degradation in the high art. A number of artists felt anxious because the high art has declined with the rise of pop art. In this situation Wayang Kampung Sebelah has emerged as a counter culture. However, its emergence has truly enriched the world of wayang kulit. Using ethnographic methods, this research has found that a discourse has emerged and the utilization of social media in conveying the ideology of democracy does not reckon the dichotomy between high culture and low culture."
Yogyakarta: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA, 2017
400 JANTRA 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wy. Suratni
"ABSTRACT
Film sebagai karya sent memiliki kelengkapan dari beberapa unsur seni yaitu seni rupa dan desain, seni fotografi, seni artitektur, seni tari, seni puisi sastra, seni teater (drama) dan seni musik. Salah satu unsur seni dalam film adalah drama, untuk itu fungsi dan peran teater (drama) dalam film sangat erat relevansinya. Materi tentang drama pada Program Studi Film dan TV ISI Denpasar masuk dalam mata kuliah Dramaturgi. Materi pada mata kuliah dramaturgi memiliki karakteristik berbeda dengan prodi lainnya. Hal ini merupakan masalah bagi pengampu untuk dapat menyesuaikan kebutuhan drama dalam film. Luaran dari matakuliah dramaturgi dapat memerankan tokoh
dalam film sesuai tuntutan skenario. Guna menghasilkan luaran tersebut maka diperlukan metode pengajaran yang efektif mengingat latar belakang mahasiswa dari non pertunjukan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan 3 tahapan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses pembelajaran Dramaturgi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa adalah dengan menggunakan pendekatan belajar tuntas (mastery learning). Dosen tidak hanya menggunakan metode ceramah untuk materi yang bersifat teori namun juga mengkolaborasikan dengan metode diskusi kelompok. Materi
yang bersifat praktek, dikembangkan dengan mengkombinasikan metode dernontrasi, simulasi, sandiwara dan permainan. Dosen bertindak sebagai fasilitator mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dosen mengembangkan media pembelajaran yang tidak hanya menggunakan LCD dengan PPT tapi juga menambahkan bantuan video,
musik illustrasi dan puisi untuk mempermudah mahasiswa dalam kelas praktek, Serta memindahkan kelas praktek ke alam terbuka untuk membantu mahasiswa mendalami proses penjiwaan kelas praktek Dramaturgi. Pembaharuan tersebut membawa dampak sangat signifikan yaitu meningkatkan hasil belajar mahasiswa setiap tahapannya."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Rochkyatmo
"ABSTRAK
Wayang Klithik atau masyarakat Jawa Timur menyebutnya Wayang Krucil adalah salah satu jenis wayang yang dapat dikatakan tinggal sisa. Hidupnya telah diambang senja dan dalam kondisi merana.
Pengertian sisa atau hidup merana bukan bermakna tinggal satu-satunya atau tersia-sia, akan tetapi diakibatkan oleh berbagai sebab, kemajuan teknologi elektronik di bidang seni rekreasi banyak memberikan banyak pilihan dan ada yang menganggapnya lebih atraktif dan ongkosnya murah. Selain itu jenis wayang yang lain pun, seperti wayang purwa dirasakan lebih populer terhadap minat masyarakat peminat. Dampaknya kehidupan wayang klithik makin terdesak ke pinggir. Peminat jarang, panggilan tanggapan kian berkurang. Kelanjutannya seniman pendukung dan dalang hidup mengawang.
Penelitian ini bermaksud menguak perhatian peminat seni tradisional untuk menggugah minat, membangkitkan semangat dan memacu hasrat untuk meminati kembali kesenian ini. Beberapa grup wayang klithik masih ada meski jumlahnya tidak sampai puluhan, dalang dan panjaknya masih tersedia, wayang dan peralatannya juga masih ada, namun permintaan atau panggilan pentas makin menyusut. Untuk itu perlu ada penelusuran lebih lanjut sebab musabab makin surutnya perhatian.
Metode yang dipergunakan adalah metode pengumpulan data, khususnya data pustaka, dilengkapi dengan data yang dikumpulkan dari lapangan saat berlangsungnya pergelaran.
Hasil penelitian merupakan paparan atas kondisi kesenian bersangkutan yang dapat memberikan masukan guna ;
1. Mengenal kembali jenis kesenian tersebut.
2. Penanganan pembinaan dari instansi terkait secara berkelanjutan
Dengan masukan tersebut mudah-mudahan dapat diatur upaya pembinaan demi kelestarian kehidupan wayang klithik.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The Puppeter Mask Klaten is a form of ancient folk arts which the existence cannot be separated £rom the history of the kingdoms in Central Java. Klaten is becoming a place for creative community who are able to create many artistic expressions and one of them called as Dalang Mask. Agrarian culture, communality, family and togethemess are becoming the value of life which represented through Dalang Mask Klaten. However, because of the era change, Dalang Mask Klaten is isolating by modem culture. Also the passed away of the Puppeter, the absence of regeneration process are often occured in the family becomes the reason why this art is difficult to be preserved. This study uses a performance studies approach based on analysis system of performance studies to observe the layen of this arts including the story background, movement, actors, fashion, accompaniment, mask property and contextualization which apply to fmd out the purpose and the idea behind it.. The results showed Puppeter Mask Klaten is not just an object of artistic expression, but also a livehood and communal bonding power. This idea is essential to define Puppeter Mask Klaten in the context of artistic expression as an ideology, something that can be represent the pride of their owners. Art becomes a means of education for the community, both as history review, reflection and also as the provision of visionary towards its future."
780 MUDRA 31:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wachid B.S., 1966-
"The ecstatic experience of a Sufi often drives him or her to producing such unusual sayings ordinarily called as shathiyya, which are sometimes problematic for common people. This is due to the fact that the expressions are not in common language; they are articulated in “the language of heart”, which is figurative and symbolic, since they state conative experiences. In this regard, love poems with their erotic expressions are chosen as a media for a Sufi’s reflection. In addition, the writer discusses the rationale of Sufis in connection with their erotic-love poetic illustrations. Some poems of Sufi Poets, such as those of Sana’i, Rabi‘a al-Adawiyya, Sa‘di, Jami‘,and Amir Hamzah, are elaborated for a further appreciation of the Sufis’ shathiyya."
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005
297 JAMI 43:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>