Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142874 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudirman
"ABSTRAK
Tesis ini merumuskan strategi pertumbuhan untuk PT. Yummy Food Utama dalam mencapai target pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013 di tengah persaingan yang sangat ketat di industri pengolahan susu dan produk turunannya. Penelitian ini merupakan qualitative exploratory berdisain studi kasus perusahaan menengah yang sedang berkembang dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Analisa dimulai dengan melakukan analisa eksternal (lingkungan
umum, industri, dan pesaing), dilanjutkan analisa internal (sumber daya dan kemampuan). Diperoleh profil kompetensi inti yang berpotensi menjadi keunggulan daya saing, yang jika menggunakan strategi yang tepat dapat melahirkan daya saing strategis yang berkelanjutan di bidang bisnisnya. Hasil ini dikombinasikan dengan pemetaan portofolio produk YFU ke dalam matriks BCG pertumbuhan pasar versus pangsa pasar relatif, sehingga menghasilkan gambaran
rencana masa depan untuk masing-masing portofolio produknya. Kemudian dirumuskan pilihan strategi pertumbuhan mana yang sesuai dengan profil YFU secara keseluruhan. Hasil penelitian memperlihatkan YFU untuk menerapkan strategi pertumbuhan kombinasi antara penetrasi pasar dan pengembangan produk, dengan variasi
implementasi pada masing-masing segmen produk (pasteurized milk, soft cheese, dan yoghurt). Terlihat dengan perhitungan sederhana, pilihan strategi ini diprediksikan mampu mengantarkan YFU memperoleh peningkatan pangsa pasar yang signifikan dan mencapai pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013. Sebagai alternatif dan backup, penulis juga merekomendasikan strategi
akuisisi pada level korporasinya, hal ini akan memberikan keleluasaan YFU dalam mengantisipasi retaliasi dari para pesaing sebagai konsekuensi dari kedinamisan sebuah industri. Strategi ini memberikan implikasi perubahan pada level taktis seperti struktur organisasi dari pola tradisional (yang belum fokus) menjadi model divisional dengan tiga Strategic Business Unit (SBU) untuk masing-masing produknya. Tujuannya agar YFU dapat menjalankan strategi pertumbuhan
tersebut sehingga mampu meningkatkan responsiveness perusahaan terhadap perubahan yang sangat cepat yang sedang dan akan terjadi di lingkungan bisnisnya. Penulis juga menyarankan perlunya rencana manajemen perubahan dan manajemen inovasi sebagai bagian penting dari implementasi strategi pertumbuhan tersebut. "
2009
T26593
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhtar Ikhsan
"Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan kunjungan di Poliklinik Khusus
RSUP Persahabatan maka perlu dilakukan analisis situasi guna pengembangan strategi
bisnis.
Dilakukan penelitian melalui tiga tahap yaitu:
l. lnput Stage melalui proses identifikasi External Factor Evaluation (EFA) dan
Internal Factor Evaluation (IFE)
2. Matching Stage dengan m enggunakan tool SWOT matrix Internal-External
Matrix.
3. Decision Stage dengan Grand Strategy.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan data sekunder, mengidentifikasi
berbagai faktor eksternal dan internal melalui wawancara mendalam serta CDMG
(Concensus Decision Making Group). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Poliklinik
Khusus RSUP Persahabatan mempunyai posisi pada sel V dan kuadran lnternal Fix-it.
Sedangkan sebagai SBU, pada saat ini belum mencapai break even point.
Guna tercapainya visi dan misi Poliklinik Khusus RSUP Persahabatan perlu
melakukan Strategi Penguatan (Enhancement) dan Pengembangan Produk (Product
Deveiopment).

Abstract
In order to increase the service quality and visit number in Spesial Polyclinic of
Persahabatan Hospital, it is necessary to make situational analysis to develop the bussines
planning.
Study has been done through three steps :
l. The input stage using of External Factors Evaluation (EFE) and lnternal Factors
Evaluation (IFE)
2. The matching stage using TOWS Matrix and Internal-External Matrix.
3. The Decision Stage using Grand Strategy
Data collecting has been done using observation of secondary data, indepth interview
and Concensus Group Decision Making.
The result of this study are : By using Internal-External Matrix is in Internal Fix-it
Quadran and by using TOWS matrix is in V cell means Hold and Maintain. As a
Strategic Business Unit until now is still not gain the break even point.
To get the vision and mision it is suggested for Special Polyclinic to perform strategy
using Enhancement and Product Development."
2001
T3123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanungbayu Setiyabisma
"Kondisi lingkungan usaha menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, yang akan dimulai antar negara ASEAN — AFTA pada tahun 2003 dan negara-negara Asia Pasific APEC tahun 2008. akan semakin kompetitif. Di tengah semakin derasnya arus globalisasi dan kepercayaan masyarakat dunia akan keterbukaan ekonomi dan pasar bebas, menyebabkan kondisi iingkuiigan saat ini sedang dan di masa mendatang akan terus berubah secara substansial. Berbagai macam tantangan dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan semakin besar di dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Hanya ada satu cara bagi perusahaan untuk dapat bersaing dan tumbuh, serta berkembang memasuki era baru ini, mengembangkan usahanya atau akan terlempar dan habis tak berdaya. di tengah persaingan yang superketat. Dengan mengambil kasus dari perusahaan ekspor furnitur, CV Serat Jati Jepara yang mengandalkan teknologi internet sebagai ujung tombak promosinya : 1. Arti penting perencanaan strategis menjadi salah satu cara untuk dapat memahami secara lebih jelas kecenderungan perubahan yang terjadi dalam lingkungan eksternal sehingga perusahaan dapat melakukan antisipasi dan reaksi yang sesuai. Kemudian perusahaan harus mampu memafaatkan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya, yaitu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada, serta mengoptimalkan segala peluang bisnis yang timbul, agar perusahaan dapat tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya, tumbuh, dan terus berkembang di masa depan. 2. Pengukuran kinerja dan kesehatan laporan keuangan perusahaan, dengan melihat tingkat pertumbuhan dan profitabilitas adalah salah satu landasan dan acuan dalam pengembangan usaha. Hasilnya dari pengukuran tersebut adalah kondisi keuangan perusahaan bagus. Dengan pondasi dan struktur keuangan yang kuat, perusahaan dapat terus dikembangkan usahanya. 3. Ketepatan dan kejelian perusahaan dalam menangkap adanya peluang usaha saat ini dan yang diperkirakan ada di masa depan adalah salah satu hal yang krusial untuk mengembangkan usaha. Adanya pertumbuhan nilai pasar dunia dan timbuinya pangsa pasar baru, serta keunikan dan kekhasan produk furnitur perusahaan, memberikan peluang yang besar bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Bill
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1984
341.52 SCO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Fahmi
"ABSTRAK
Sinergi menjadi suatu konsep penting dalam corporate strategy sejak puluhan tahun yang
lalu, ketika banyak perusahaan memulai strategi diversifikasi. Pertamina adalah BUMN
Energi terbesar dinegeri ini dan mempunyai lebih dari 25 Anak Perusahaan, oleh sebab itu
sinergi merupakan strategi dari korporat yang sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan
ini.
Penelitian ini berfokus padaproblem solving dan research interest dan mempunyai tujuan
yaitu : 1)Merumuskan strategi kebijakan dan HRM Process agar terciptanya Sinergi antara
PT. Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan Hulu. 2)Merumuskan strategi untuk
internalisasi tata nilai (values) perusahaan agar tercipta sinergi antara PT. Pertamina
(Persero) dengan Anak Perusahaan Hulu. Dalam penelitian ini menggunakan desain studi
kasus (case study) pada Anak Perusahaan Hulu dan PT.Pertamina (Persero). Data
dikumpulkan yang digunakan untuk analisis dalam penelitian ini adalah data yang
dikumpulkan melalui berbagai sumber yang ada pada persero dan anak perusahaan, yaitu :
dokumen, catatan arsip, wawancara mendalam, observasi dan juga Focus Group Discussion
(FGD). Untuk teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah :Corporate strategy,
Sinergi, HRM Process dan ValuesPerusahaan.
Hasil penelitian ini adalah mendapatkan rumusan strategi terhadap HRM proses yang
mendukung sinergi yang dapat diterapkan pada Induk Perusahaan dan Anak Perusahaannya
dan juga strategi terhadap internalisasi values (6C) terhadap seluruh APH. Juga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan khususnya dalam bidang
administrasi bisnis dan SDM. Strategi ini perlu didukung oleh kebijakan Direksi baik
ditingkat Persero maupun AP yang terintegrasi dan saling mendukung dalam pelaksanaan
kebijakan SDM tersebut

ABSTRACT
Synergyhas been one of the most important concept in Corporate Strategy since the last
decade , when many companies embarked on a strategy of diversification. Pertamina is the
largest State-Owned-Enterprises (SOE) engaged in oil & gas in Indonesia and has more
than 25 subsidiaries , hence synergy is one the most sought after strategy which will play a
vital role for the enterprise growth and progress.
This researchfocused onproblem solving and research interest,and it has following set of
objectives : 1) to formulate a policy strategy and HRM Process in order to create synergy
between PT Pertamina ( Persero ) and Upstream?s Subsidiaries. 2) to formulate a strategy
for the internalization of valuesof theCompany in order to create synergy between PT
Pertamina (Persero) and Upstream Subsidiaries (APH) .This study used a case study in
Upstream subsidiaries and Pertamina (Persero). The data collected is used for analysis in
this research is data collected through various sources that exist in limited company and its
subsidiaries, namely :Corporate and public documents, interviews, observation and focus
group discussion. Meanwhile the theories concept used in this research are : Corporate
Strategy, Synergy , HRM Process and Corporate.
The outcomes of this researchare strategy formulation of Human ResourcesManagement
(HRM) process which support applicable synergy for Upstream Subsidiary, and strategy
formulation of values internalization (6C) for all Upstream Subsidiaries. The outcomes of
this research also benefit the scientific progress nowadays. Especially in Business
Administration and Human Resources discipline. The strategy requires a set of supports not
only from Board of Directors? subsidiary level who are well-integrated and supportive for
Human Resources policy implementation."
2016
D2179
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Setya Budhie
"ABSTRAK
Sebagaimana ditetapkan oieh Pemerintah bahwa dalam rangka
pencapaian swasembada padi, kedelai dan jagung (palagung) serta untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani pemerintah telah
mencanangkan Gema Palagung 2001. Untuk menunjang program tersebut
pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan diantaranya; menghapuskan subsidi
harga pupuk dalam negeri sehingga dapat menghilangkan dualisme harga dan
distorsi penyaluran pupuk di lapangan, selanjutnya membebaskan pula tata
niaga pupuk (distribusi, impor dan ekspor) sesuai dengan mekanisme pasar.
PT. Pupuk Sriwidjaja saat ini di kategorikan sebagai salah satu
pwrusahaan pemerintah dengan predikat Sehat Sekali, dengan pengelolaan
perusahaan yang baik dapat memenuhi target, sehingga perusahaan menjadi
leader dibandingkan dengan pabnk pupuk Iainnya. Untuk itulah dalam rangka
mengantisipasi persaingan dimasa yang akan datang PT. Pusri juga dituntut
dan memandang perlu serta seialu berupaya agar kinerjanya tetap baik di
tengah-tengah persaingan yang semakin ketat.
Peneiitian ini dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang ada
serta untuk mencari solusi masalah dengan pendekatan analisis hierarki
proses, guna mendapatkan rumusan tentang strategi bisnis yang tepat.
utamanya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka
memenangkan persaingan bisnis, dengan tujuan sebagai berikut : menganalisis
lingkungan, situasi pasar dan situasi persaingan bisnis serta mencoba untuk
mengidentifikasi posisi industri pupuk PT. Pusri dalam menghadapi persaingan.
menganalisis tentang gambaran peluang yang dapat dimanfaatkan dalam
mengembangkan strategi dan meningkatkan daya saing PT. Pusri,
menawarkan alternatif strategi daya saing untuk meningkatkan dan
mengembangkan peranan kinerja yang lebih optimal.
Metode Pembahasan dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy
Process untuk mendapatkan bobot kekuatan bisnis atau faktor-faktor internal
perusahaan dan daya tarik industri atau faktor-faktor eksternal perusahaan,
setelah hasil diperoleh Ialu dipetakan ke General Electric Matrix, sehingga di
dapatkan posisi perusahaan industri pupuk PT. Pusri.
Dari hasil analisa diperoleh didapal total bobot nilai kekuatan bisnis
perusahaan sebesar 3,591, sedangkan daya tank industri total bobot nilainya
sebesar 3,534 dan setelah dipetakan perusahaan PT. Pusri berada pada
kuadran V, Hold and Maintain, yang berarti dalam mengoperasional
perusahaan diperiukan investasi yang selektif.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisyawati Nurcahyani
"Tenun Ikat Sintang merupakan salah satu produk tradisional yang keberadaannyaterancam punah. Tujuan penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi masyarakat Sintangdan pemerintah daerah merespon ancaman ini melalui kebijakan dan kerja sama dalampengembangan produk tenun ikat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganmelakukan wawancara dan pengamatan di lapangan serta didukung dengan studikepustakaan. Subyek penelitian adalah para perajin, lembaga swadaya masyarakat, danPemerintah Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan berjalandengan baik dan diperlukan keterlibatan pihak lain seperti yayasan dan Pemerintah Daerah.Walaupun pengembangan telah dilakukan, masih ada hambatan yang belum terselesaikanterutama dalam penyediaan bahan baku dari tumbuh-tumbuhan alam yang ada di hutandan dalam bidang pemasaran yang disebabkan tingginya biaya produksi sehingga membuatharga tenun ikat menjadi mahal."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
370 JPK 3:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu P. Moeliodihardjo
"ABSTRAK
Pasca Krisis ekonomi Asia 1998 lalu. menyebabkan perubahan perilaku pasar dan
perusahaan-perusahaan di Asia Perubahan-perubahan tersebut ditandai dengan banyak nya
perusahaan yang tutup karena tidak mampu menaban gelombang krisis ekonomi Asia tersebut.
Pcrusahaan-perusahaan yang dapat keluar dan krisis pun dipaksa melakukan penibahan
strategi perusahaannya agar mampu bertahan.
Computer Science Corporation (CSC) adalah salah satu perusahaan penyedia layanan
inhiMmasi dan Amerika yang metnpunyai cabang di wilayah Asia- Salah satu unit usaha CSC
bergerak di bidang penvedia layanan pembantu bagi industri finansial yaitu Financial Service
Group (CSC FSG). Saat ini produk yang disediakan di Asia adaLah produk bagi industri
perbankan dan asuransi seria layanan pendukung berbasis internet. Namun produk asuransilah
yang paling banyak dijual di Asia, sedangkan produk untuk perbankannya dapat dikatakan
penjualannya tidak signifikan.
Target pasar yang dituju oleh CSC FSG, pada awalnya, adalah grup perusahaan
perusahaan di luar Asia yang telah menggunakan produk CSC FSG di negara asalnya, Eropa
dan Amerika. Perusahaan-perusahaafl mi relatif mudah didekati karena telah mempunyai
pandangan yang baik terhadap kinerja produk-produk CSC FSG. Dan perusahaan-perusahaan
asing ini, maka CSC FSG masuk ke pasar perusahaan Lokal dan dapat menguasai pasar di Asia,
terutama bagi produk Teknologi informasi pendukung asuransi.
Seperti juga perusahaan lain yang beroperasi di Asia, CSC juga mempunyai masalah
dalam penjualan produknya di Asia, Antara lain adalah menurunnya daya bell pasar karena
tumnnva nilai mata uang Asia sedangkan produk CSC dihargai dengan US$. Disamping itu
CSC FSG juga mengalami kendala dalam penjualan produk-produk CSC FSG lainnya seperti
produk perbankan dan produk layanan berbasis Internet. Masalah-masalah tersebut
menyebabkan berubahnya peta pasar yang telah diperkirakan sebelumnya sehingga berdampak
pada tidak tercapainya target penjualan maupun target pendapatan perusahaan.
Narnun demikian prospek pemasaran produk CSC masih cerah karena munculnya
peluang-peluang pasar baru. Peluang pasar baru antara lain adalah kebutuhan perusahaan
perusahaan asuransi, baik Icikal maupun asing, dalam bersaing memberikan Iayana,n terbaik
bagi pelanggannya. Peningkatan layanan ini mau tidak mau memaksa perusahaan-perusahùn
asuransi tersebut nieningkatkan kinerjanya, antara lain dengan meningkatkan kemampuan
Teknologi Informasi yang dimilikinya.
Hal lain yang perlu dicermati oleh CSC adalah perbedaan tingkat pemulihan ekonomi di
Asia. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan CSC harus membedakan strategi
pemasarannya pada tiap wilayah di Asia. Wilayah di Asia dalam hal ini dapat dibagi menjadi
tiga wilayah berdasarkan tingkat pemulihan ekonominya. Wilayah pertama adalah negara yang
mampu keluar dan knisis dengan cepat ada seperti Jepang, Malaysia, Singapura dan
Hongkong. Wilayah kedua adalah negara-negara yang mengalami keterlambatan dalam proses
pemulihan ekonorninya seperti Indonesia, Thailand, Vietnam dan Filipina. Terakhir adalah
negara-negara yang tidak terkena dampak krisis lerlalu besar karena pemerintahannya
menerapkan sistem ekonomi setengah tertutup, seperti India dan Srilangka.
Pada wilayah yang memiliki perbaikan ekonomi Lebih balk diterapkan strategi penjualan
paket, dalam artian ada fitur tambahan dalam tiap produk asuransi CSC yang dibeli oleh suatu
perusahaan asuransi Fitur tambahan tersebut adaLah layanan internet bagi perusahaan asuransi
untuk dapat erkomu,iikasi denian pelanggannya. Pada wilayah ekonorni yang tingkat
perbaikan ekonominya lebih rendah diterapkan sistem penyewaan, selain sistem pembelian
tunai atau cicilan. Sistem ini terutama ditujukan untuk perusahaan asuransi lokalnya.
Sedangkan wilayah ketiga dimana pasarnya barn dibuka untuk perusahaan asuransi asing, CSC
akan inenyiapkan infrastri.ktur untuk mendukung perkembangan pasarnya.
Dengan strategi pernasaran yang berbeda pada tiap wilayah tersebut, diharapkan CSC
FSG dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan maksimal. Jadi walaupun secara
keseluruhan kondisi ekonomi dan pasar di Asia sedang menurun, tetapi CSC FSG dengan
pembagian strategi pemasaran per wilayah, dapat tetap meraih keuntungan sesuai dengan
tuntutan pusat.
"
2001
T4511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Hotnida Triarima
"Perusahaan penerbangan adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang angkutan udara baik untuk penumpang maupun barang (cargo). Pada awalnya industri jasa ini dimulai sekitar tahun 1930-an di Amerika Serikat, pesawat angkutan yang dipergunakan masih sangat sederhana baik dalam bentuk maupun performansinya, seperti kapasitas angkut dan keccpatan terbang dan jarak jelajah. Praktis pada saat itu jenis angkutan lainnya seperti angkutan lain dan angkutan darat masih merupakan jasa substitusi yang dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam menggunakan jasa angkutan.
Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang memerlukan investasi tinggi, mempergunakan teknologi tinggi dan beresiko tinggi. Kenapa dikatakan beresiko tinggi karena dalam bisnis ini sering dijadikan objek sasaran oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan, seperti misalnya : pembajakan pesawat, pemboman, serangan terorisrne.
Pesawat udara merupakan modal dalam bisnis penerbangan. Sementara batasan pesawat udara itu sendiri dalam Annex Konvensi Chicago 1944, yakni Annexes 8,9 dan 10 yang mengatakan bahwa pesawat udara adalah " setiap pesawat yang memiliki tenaga (power) untuk bergerak di ruang udara atau di atmosfir, karena memperoleh reaksi gas udara kepadanya dan reaksi ini bukan reaksi clan permukaan bumf, misalnya hydrofoil ". Kejelasan arti pesawat udara (aircraft) diperlukan, sebab dari pusat kegiatan penerbangan, salah satu faktornya adalah pesawat udara.
Peristiwa penyerangan teroris pada 11 September 2001 yang lalu memberikan dampak yang cukup besar tcrhadap bisnis penerbangan internasional dan dunia pariwisata yang berkaitan erat dengan penerbangan internasional. Peristiwa tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian bahkan kebangkrutan seperti yang dialarni beberapa penerbangan di Amerika Serikat.
Dampak tersebut tercermin dengan adanya perubahan besarbesaran dalam dunia penerbangan, seperti misalnya : Restrukturisasi perusahaan, pengurangan rute penerbangan, penurunan operasi perusahaan, penurunan pendapatan, melemahnya / menurunnya harga saham, rasionalisasi pegawal
Berdasarkan uraian lersebut di atas, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai " Efisiensi Strategi Bisnis PT.Garuda Indonesia Pasca Scrangan Tcrorisme 11 September 2001". Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak peristiwa penyerangan gedung WTC di Amerika Serikat pada 11 September 2001 terhadap PT.Garuda Indonesia dan sejauh mana efsiensi strategi yang dilakukan PT.Garuda Indonesia pasca peristiwa tersebut.
Untuk membahas pokok pcrmasalahan dalam tesis ini, penulis mcmpergunakan penelitian yang bersifat deskritif analitis yang bertujuan mendeskripsikan dan menganalisa hal-hal yang ada sehingga hasil penelitian dari data-data yang telah diperoleh tersebut dapat memberikan dukungan yang kuat terhadap teori atau konsep yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini. Dalam penulisan tesis ini dipergunakan data berupa angka-angka, namun angka-angka tersebut hanya berfungsi sebagai pelengkap karena adanya penerapan metode penulisan kualitatif. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nastiti Budianti
"ABSTRAK
PT Great River International (GRI) adalah perusahaan pembuat pakaian
jadi dengan Iisensi merek-merek terkenal dunia. Sebagai perusahaan yang
terintegrasi dan menguasai pangsa pasar terbesar pakaian jadi untuk segmen
menengah ke atas di Indonesia dan telah melakukan ekspor ke Iebih dari 20
negara di dunia, posisi PT GRI sebenarnya tergolong kuat. Tetapi dengan
dihapuskannya Multi Fibre Arrangement secara bertahap sampai tahun 2004,
maka struktur pasar PT GRI jadi berubah. Yakni dari pasar Iokal yang semula
diproteksi menjadi pasar terbuka, sehingga mengakibatkan produk impor
membanjiri pasar domestik. Selain itu, tingkat kompetisi bisnis pakaian jadi di
dunia juga semakin meningkat.
Untuk menghadapi peningkatan persaingan dan mempertahankan
survival korporasinya, PT GRI perlu menyusun dan merencanakan strategi
bisnisnya dengan merespon setiap perubahan yang terjadi di Iingkungan internal
maupun eksternal perusahaan.
Dari analisis Iingkungan eksternal diketahui bahwa ancaman utama yang
dihadapi PT GRI adalah perkembangan ekonomi dan politik selama kurun 2
tahun terakhir yang buruk. Sedangkan faktor peiuang adalah permintaan ekspor
yang tinggi akibat depresiasi rupiah dan perkembangan jumlah penduduk yang
terus meningkat. Dari analisis lingkungan internal perusahaan, terutama faktor
manajemen, pemasaran dan produksi menunjukkan indikasi yang kuat.
Sebaliknya faktor keuangan cukup lemah. lni disebabkan depresiasi rupiah yang
taiam telah menaikkan biaya impor dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayar
dalam dolar AS.
Hasii analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi bisnis PT GRI berada
pada kwadran I, yang berarti perusahaan harus meiakukan strategi
pertumbuhan. Namun demikian dengan mempertimbangkan kondisi keuangan
perusahaan, maka perusahaan dapat mengkombinasikannya dengan strategi
devensif dengan tujuan penghematan dan memperbaiki posisi keuangan
perusahaan. Sedangkan strategi generik yang sesuai untuk PT GRI adaiah
strategi diferensiasi. Untuk mengurangi risiko akibat penerapan strategi
diferensiasi, perusahaan perlu memiliki kemampuan, diantaranya 1 strategi
pemasaran yang kuat, inovasi/kreativitas mode atau fashion dan reputasi
perusahaan untuk memimpin mutu dan teknologi pada industri pakaian jadi.
Hasil analisis Competitive Profile Matrix menunjukkan posisi PT GRI di
pasar domestik unggul dalam segmen pakaian dalam wanita, pakaian pria dan
pakaian anak. Sedangkan pada segmen pakaian dalam pria dan jeans &
pakaian santai, posisinya di bawah pesaing, terutama pada faktor harga,
promosi dan distribusinya. Untuk memperbaiki posisi bersaing kedua segmen ini
di pasar domestik, perusahaan dapat melakukan pengembangan produk dan
pasar terutama pada segmen menengah yang diyakini daya belinya masih
cukup tinggi. Perusahaan juga perlu menurunkan harga, meningkatkan
anggaran periklanan dan memperbaiki jalur distribusi yang ada.
Hasil analisis portofolio General Electric menunjukkan : Segmen
pakaian dalam wanita dan pakaian pria pada posisi daya tarik industri tinggi dan
kekuatan bisnis perusahaan yang juga tinggi, maka slrategi unit bisnis dan
alokasi sumber daya diarahkan untuk mempertahankan dominansi pasar,
melindungi kekuatan yang ada dan kelola sebaik-baiknya untuk laba sekarang,
serta maksimumkan investasi. Segmen pakaian anak pada posisi daya tarik
industri tinggi dan kekuatan bisnis perusahaan sedang, maka strategi unit
bisnis dan alokasi sumber daya diarahkan untuk memelihara dan
mempertahankan posisi sekarang, identifikasi segmen pasar yang bertumbuh,
pengembangan produk dan pasar, sementara investasi dilakukan hati-hati dan
selektif. Sedangkan segmen pakaian dalam pria dan jeans & pakaian santai
pada posisi daya tarik industri sedang dan kekuatan bisnis perusahaan sedang,
maka strategi unit bisnis dan alokasi sumber daya diarahkan untuk
mengidentifikasi segmen pasar yang bertumbuh, pengembangan produk dan
pasar, sedangkan investasi dilakukan selektif dan dipusatkan pada segmen
dengan Iaba yang baik dan risiko yang rendah.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T16680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>