Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Dwipujiningsih
"Tesis ini membahas bagaimana fluktuasi kurs mata uang asing mempengaruhi economic exposure pada PT ABC selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dan analisis proyeksi fluktuasi kurs mata uang asing dan pengaruhnya terhadap arus kas perusahaan di masa yang akan datang.
Pembahasan menitikberatkan pada analisis hedging untuk pengukuran dan pengelolaan transaction exposure serta analisis faktor keuangan dan faktor lain di luar lingkup keuangan untuk pengukuran dan pengelolaan operating exposure. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode simulasi Crytal Ball untuk pengambilan keputusan.
Hasil penelitian mendapatkan hasil pengukuran economic exposure yang dialami oleh perusahaan selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dan untuk masa yang akan datang bagaimana perusahaan dapat mengarahkan strategi hedging dan strategi lain di luar lingkup keuangan dalam menghadapi fluktuasi kurs mata uang asing apabila cenderung mengalami penurunan atau apabila cenderung mengalami kenaikan
The focus in this thesis is to analyze the effect of the exchange rate fluctuation to economic exposure at PT ABC for period 2006 until 2008 and to analyze the projection of exchange rate fluctuation for next two years which affect the company operating cash flow in the future.
The focus of the analysis especially in the hedging strategy to measuring and managing transaction exposure and the analysis of measuring operating exposure and managing operating exposure from financial aspect and other aspects aside from financial factor . This study is the kuantitative study that used Crystal Ball simulation method for decision making.
The result of this study is to measure the economic exposure that affect the company for period 2006 until 2008 and how the company can conduct the hedging strategy and other strategies from financial aspect and others to deal with the exchange rate fluctuation in the future either the exchange rate fluctuation turn to depreciating or appreciating.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Melisa Leliawati
"Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusabaan mobil multinasional dan merupakan salah satu perusahaan yang terkemuka di Jepang. TMC dibagi dalam beberapa unit bisnis yang salah satunya adalah Toyota Tsusho Corporation (TTC). Operasional TTC dibagi menjadi 6 (enam) divisi, salah satunya adalah divisi Consumer Product, Services & Material. Divisi ini memiliki anak perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang Tomenbo Indonesia (TMB). TMB merupakan perusabaan manufaktur yang memproduksi benang sintetik untuk permintaan dalam dan luar negeri.
TMB memiliki translation exposure yang timbul karena konsolidasi laporan keuangan TMB (dalam USD) ke dalam laporan keuangan TTC (JPY). Fluktuasi nilai tukar USD terhadap JPY yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan nilai asset dan kewajiban TMB ketika dikonsolidasikan dalam laporan keuangan TTC sehingga menimbulkan kerugian atau keuntungan yang timbul ketika salah satu mata uang menguat atau melemah.
Selain itu, TMB juga memiliki operating exposure yang timbul karena arus kas masuk seluruhnya dalam USD sedangkan memiliki arus kas keluar tahun 2003-2007 berupa USD dan IDR. Karena proporsi arus kas keluar dalam IDR yang terekspos ini cukup besar, fluktuasi IDR terhadap USD ini akan mempengaruhi posisi kompetitif TMB di pasar domestik maupun internasional ketika salah satu mata uang tersebut melemah atau menguat. Fluktuasi IDR terhadap USD dan USD terhadap JPY dalam lima tahun terakhir cukup berfluktuasi, karena itu diperlukan strategi hedging yang tepat untuk meminimalkan operating exposure dan translation esposure Penelitian ini tidak membahas mengenai risiko fluktuasi nilai tukar yang timbul akibat transaksi (transaction exposure) karena perusahaan tidak memiliki transaction exposure. Tujuan karya akhir ini adalah untuk mengukur dan mengetahui pengelolaan exposure dan translation exposure TMB
Toyota Motor Corporation (TMC) is a multinational company and is one of the leading companies in Japan. TMC is divided into several business units, one of which is Toyota Tsusho Corporation (TTC). TTC's operations are divided into 6 (six) divisions, one of which is the Consumer Product, Services & Materials division. This division has a subsidiary operating in Indonesia which is Tomenbo Indonesia (TMB). TMB is a manufacturing company that produces synthetic yarn for domestic and foreign demand.
TMB has translation exposure arising from the consolidation of TMB's financial statements (in USD) into TTC's (JPY) financial statements. Fluctuations in the exchange rate of USD against JPY that occur cause differences in the value of TMB's assets and liabilities which are consolidated in TTC's financial statements, resulting in losses or gains that arise when one currency strengthens or weakens.
In addition, TMB also has operating exposure that arises because the cash inflows are entirely in USD, while the cash outflows for 2003-2007 are in USD and IDR. Because the proportion of cash flows in IDR exposed is quite large, fluctuations in IDR against USD will affect TMB's competitive position in the domestic and international markets when one of these currencies weakens or strengthens. The fluctuation of IDR against USD and USD against JPY in the last five years is quite fluctuating, therefore an appropriate hedging strategy is needed to carry out exposure and translation exposure. The purpose of this final paper is to measure and determine the management of exposure and translation of TMB exposure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T24345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Primajar
"ABSTRAK
Pendanaan proyek (project financing) merupakan pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan untuk pembangunan proyek tertentu dan pengembaliannya dikaitkan dengan proyeksi arus kas yang dihasilkan oleh proyek tersebut. PT. ABC yang memiliki ijin untuk membangun sarana telepon tetap nirkabel akan menggunakan metode ini untuk pendanaan proyeknya.
Pilihan pendanaan dapat berupa hutang investasi dari bank atau obligasi yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Kajian kelayakan suatu proyek untuk masing-masing metode pendanaan akan difokuskan pada parameter-parameter keuangan yang dianggap dapat menunjukkan kemampuan proyek memenuhi kewajibannya dan
memberikan return yang disyaratkan pemberi pinjaman dan pemilik ekuitas. Analisa yang dilakukan meliputi analisa cash flow, net present value dari proyek, interest rate ratio, payback period, return on equity ratio, dan cash coverage ratio untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Analisa sensitifitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari proyek menghasilkan arus kas pada kondisi-kondisi yang berbeda, yaitu kenaikan pulsa hanya 8,5% setiap 2 tahun sampai tahun 2010, kenaikan biaya operasional menjadi 15% per tahun, kenaikan bunga bank sebesar 5% per tahun, dan depresiasi nilai rupiah terhadap mata uang US$ sebesar 1% per tahun.
Kesimpulan dan saran dari karya akhir ini diberikan untuk perusahaan dalam menentukan metode pendanaan yang paling sesuai ditinjau dari resiko-resiko yang mungkin terjadi dan kemungkinan pengembangan karya akhir ini.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntari Hudiwinarti
"ABSTRAK
Semakin meningkatnya perdagangan internasional dan investasi internasional diikuti
peningkatan lalu lintas komunikasi dan transportasi serta usaha antar negara untuk
menurunkan hambatan dan tarif, mengakibatkan terjadinya integrasi secara gIobaI dari barang
dan jasa serta peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya. Transaksi perdagangan
dílakukan dalam berbagai mata uang, sehingga perubahan nilai pada suatu mata uang akan
berpengaruh terhadap nilai mata uang lain.
Perubahan kurs valuta asing akan berpengaruh terhadap arus kas perusahaan, baik
perusahaan tersebut melakukan transaksi dengan pihak luar negeri ataupun hanya melakukan
transaksi dengan pihak dalam negeri. Pengaruh resiko valuta asing terhadap perusahaan atau
disebut foreign exchange exposure dapat dikelompokkan daiam 3 bentuk, yaitu Translation
Exposure, Transaction Exposure dan Operating Exposure.
Economic exposure menunjukkan dampak perubahan nilai kurs terhadap arus kas yang
akan datang yang merupakan cerminan niiai perusahaan. Economic exposure terdiri dari
operating exposure dengan transaction exposure.
Berdasarkan uraian di atas, pengukuran economic exposure perusahaan membutuhkan
perspektif jangka panjang, yaitu memandang perusahaan akan terus beroperasi (ongoing
concern) dimana biaya dan harga yang kompetitif dapat dipengaruhi perubahan kurs. Oleh
karena itu pengukuran economic exposure merupakan tugas yang tidak mudah, yang
membutuhkan kemampuan untuk meramalkan nilai dan kepekaan arus kas di masa yang akan
datang terbadap nilai tukar.
Untuk itu penelitian ini ingin melihat economic exposure US Dollar dari perusahaan-
perusahaan go publik yang berada dalam kelompok Industri Barang Konsumsi, US Dollar
merupakan mata uang yang paling sering digunakan dalam transaksi ekspor dan impor di
Indonesia. Sedangkan pemilihan industri barang konsumsi karena industri ini termasuk
industri yang tidak terlalu terpengaruh siklus perekonomian karena industri ini menghasilkan
produk yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari.
Dìsamping itu dalam kelompok industri ini terdapat bermacam-macam sub kelompok
industri yang berbeda karakteristiknya satu dengan yang lain, Sehingga diharapkan
karakteristik yang berbeda ini akan dapat menjelaskan besarnya economic exposure pada
suatu industri pada Umumnya dan perusahaan pada khususnya.
Harga saham dianggap mewakili nilai perusahaan dan dapat merefleksikan penilaian
pemegang saham atas arus kas yang akan datang.
Economic exposure diukur sebagai slope koefisien dalam regresi perubahan harga
saham terhadap perubahan kurs. Slope koefisien menunjukkan sensitivitas dan hubungan
sistimatis antara perubahan harga saham dengan pegerakan kurs. Untuk meminimalkan bias
variabel, perubahan Indeks Harga Saham Gabungan ditambahkan sebagai explanatory
variable.
Hasil pengukuran pada tahun 1997, menunjukkan hanya 8 dari 36 perusahaan
(22,22%) yang economic exposurenya signifikan dan menunjukkan angka yang cukup besar.
Hal ini berarti pada umumnya economic exposure pada perusahaan-perusahaan yang menjadi
obyek penelitian memang rendah.
Pengukuran dengan regresi ini hanya dapat dilakukan sepanjang harga saham
mencerminkan future cash flow perusahaan. Dan ini harus dibuktikan tersendiri. Sehingga
tidak signifikannya economic exposure dapat pula disebabkan hal ini atau periode yang
menjadi cakupan penelitian terlalu singkat.
Adanya perubahan sistem nilai tukar yang disebabkan karena krisis moneter tentunya
mempengaruhi economic exposure perusahaan. Untuk itu regresi dilakukan dalarn dua kurun
waktu. yaitu periode saat menggunakan Managed-float exchange rate system (sebelum 14
Agustus 1997) dan periode saat menggunakan freely floating exchange rate system.
Pada saat Managed-Float Exchange Rate System jumlah economic exposure yang
signifikan sebanyak 3 dari 36 perusahaan, sedangkan pada saat Freely Floating Exchange
Rate System jumlah yang signifikan 12 dari 36 perusahaan dan setelah diuji perbedaannya
cukup signifikan. Pada saat Managed Floating Exchange Rate System, kurs lebih mudah
diperkirakan sehingga ketidak pastian tidak terlalu tinggi. Sebaliknya pada saat Freely
Floating Exchange Rate System, kurs ditetapkan oleh mekanisme pasar sehingga ketidak
pastian sangat tinggi dan berpengaruh terhadap economic exposure perusahaan.
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi economic exposure adalah presentase
kepemilikan saham oleh investor asing, kewajiban bersih valuta asing, prosentase ekspor
terhadap total penjualan, impor bahan baku dan bahan pembantu, perusahaan melakukan
hedging atas fluktuasi kurs dan status perusahaan, PMA atau PMÐN. Faktor-faktor tersebut
dianalisa dengan univariate dan multivarite.
Berdasarkan analisa multivariate ternyata faktor presentase penjualan ekspor
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya koefisien economic exposure.
Presentase penjualan ekspor menghasilkan b yang cukup besar dengan tanda negatif. Berarti
perusahaan yang lebih banyak mengekspor memiliki economic exposure yang lebih besar
daripada perusahaan yang lebih banyak menjual di dalam negeri. Tanda negatif menunjukkan
bahwa semakin besar ekspornya akan menggerakkan arus kas perusahaan berlawanan arah
dengan kurs Rupiah terhadap US Dollar. Artinya semakin melemahnya Rupiah terhadap US
Dollar justru semakin besar arus kasnya sehingga harga sahamnya naik. Sebaliknya
menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan mengakibatkan berkurangnya arus kas perusahaan sehingga harga sahamnya turun.
Berdasarkan analisa univariate, terdapat perbedaan koefisien economic exposure yang
signifikan antara perusahaan yang memiliki kewajiban valuta asing diatas aktiva valuta asing.
perusahaan yang mengimpor atau tidak serta antara PMA dengan PMDN. Namun antara
perusahaan yang melakukan hedging dan tidak melakukan hedging. prosentase kepemilikan
investor asing serta penjualan ekspor tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hedging dengan melakukan kontrak derivatif tidak selalu dapat mengurangi economic
exposure. karena economic exposure cakupannva jangka panjang dan pada umumnya
instrumen hedging digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap perubahan kurs valuta
asing dalam jangka pendek.
Ketidak konsistenan hasil dua analisa tersebut karena terdapat multicorrelation antar
faktor-faktor tersebut.
Untuk Penelitian yang akan datang di dalam menghitung besarnya economic exposure,
sebaiknya jumlah periode yang diamati ditambah demikian pula sampel perusahaannya
Peneliti terbatas pada informasi yang tersedia di publik. Hal-hal lain yang dilakukan
perusahaan untuk mengelola economic exposure apabila dapat diperoleh langsung dari
perusahaan akan dapat lebih menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
economic exposure sehingga bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hastuti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran dan arah economic exposure pads tiap-tiap perusahaan selama periode sampel dan sub-periode sampel serta menganalisis faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi besaran economic exposure tersebut.
Dengan tujuan tersebut maka dilakukan perhitungan terhadap dua persamaan regresi linier dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), yaitu first stage regression yang menu makan data time series clan Agustus 1997 hinges Juni 2003, serta second stage regression yang menggunakan data cross section 35 perusahaan sampel.
Hasil first stage regression menunjukkan besaran dan arah elastisitas economic exposure pada 35 perusahaan sampel selama periode sampel Agustus 1997 hingga Juni 2003 serta pads 3 sub-perinde sampel. Hasil second stage regression meaunjukkan bahwa elastisitas economic exposure secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, lokasi operasional, persentase aktiva dalam mata uang asing terhadap total aktiva, serta persentase hutang dalam mats uang asing terbadap total hutang perusahaan. Sementara traded sector dan sumber pembiayaan tidak mempengaruhi elastisitas economic exposure secara signifikan.

The aim of this research are to examine the elasticity and the sign of economic exposure of listed companies in period sample and sub-period sample, and also to analyse the potential factors that determine the elasticity of economic exposure.
To achieve those goals, we use two linear regression equations with Ordinary Least Square (OLS) method. The first regression called first stage regression use time series data from August 1997 until June 2003. The second one called second stage regression use cross section data of sample 35 companies.
The first stage regression result show the elasticity and the sign of economic exposure of 35 companies during sample period of August 1997 until June 2003 and also in 3 sub-period samples. The second stage regression shows that economic exposure elasticity is significantly influenced by firm size, the company's operational area, the percentage of asset in foreign currency relative to total asset, and the percentage of debt in foreign currency relative to total debt. While traded sector and source of financing don't influence economic exposure elasticity significantly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muljadi Suganda
"Karya tulis ini membahas pengukuran dan pengelolaan nilai perusahaan berdasarkan konsep EVA. Permasalahan-permasalahan akuntansi dalam fungsinya sebagai informasi keuangan dan metode-metode penilaian perusahaan yang mendasarkan pada laba akuntansi tradisional khususnya metode kapitalisasi pendapatan (capitalized Earnings Method) dan metode nilai sekarang dari laba bersih (Present Value of Earnings after Tax Method), yang sering digunakan di Indonesia dalam menilai harga wajar saham. Metode EVA dapat menjawab kelemahan-kelemahan pengukuran akuntansi yang konvensional dengan memberikan informasi-infonnasi yang tepat dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Penulisan karya ini menggunakan metode studi kasus pada PT Bakrie Finance Corporation dalam melakukan akuisisi pada lima perusahaan target. Disamping teori dan konsep EVA juga membahas perhitungan EVA dan analisa laporan keuangan serta interpretasi dari perhitungan EVA dan penerapannya dalam pengambilan keputusan keuangan. Dengan membandingkan hasil perhitungan antara Metode Kapitalisasi Pendapatan (Capitalized Earnings Method), Metode Nilai Sekarang Dan Laba Bersih (Present Value of Earnings after Tax Method), Metode Ants Kas Bebas (Free Cash Flow) dan Metode EVA ternyata masing-masing merniliki hasil yang berbeda, kecuali Metode Arus Kas Bebas dan Metode EVA yang memiliki hasil yang sama. Namun demikian dalam Metode Arus Kas Bebas tidak dapat menunjukkan adanya penciptaan nilai sebelum seluruh nilai proyeksi ants kas bebasnya didiskontokan ke claim nilai sekarangnya. Sedangkan Metode EVA dapat menjelaskan adanya penciptaan atau penghancuran nilai pada suatu perusahaan dari masing-masing proyeksinya. Penilaian akuisisi masing-masing perusahaan target dihitung dengan net value added, yaitu jumlah nilai yang diterima dikurangi dengan jumlah yang dibayarkan. Akusisi yang berhasil adalah apabila perusahaan target akuisisi memberikan net value added yang positif pada perusahaan yang mengakuisisi. Dalam implementasi, metode EVA dianggap lebih praktis karena kemudahannya dalam perhitungan dan penggunaannya serta mencerminkan kondisi perusahaan lebih tepat dan akurat. Namun demikian keberhasilan penerapan metode EVA dalam suatu perusahaan tidak terlepas juga dari ketepatan dalam memahami dan melakukan filosofi EVA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sisharyono
"Kecelakaan yang diakibatkan oleh pekerjaan banyak terjadi diberbagai sektor industri, terutama sektor industri yang mempunyai resiko yang sangat tinggi diantaranya sektor industri M1GAS. Bila kecelakaan kerja terjadi, kerugian-kerugian akan diperoleh baik oleh pengusaha maupun bagi peketja. Bagi pengusaha, bila kecelakaan kerja terjadi akan berdampak pada citra perusahaan yang akan memburuk, kepercayaan dari pihak luar maupun pemegang saham (slake holder) akan menurun dan kemungkinan akan berakibat bangkrutnya perusahaan karena kehi1angan keperecayaan. Bagi pekerja, bila kecelakaan kerja tetjadi akan berdampak kehilangan sebagian atau beberapa artggota tubuhntya atau berakibat cacat permanen dan bisa juga dapat menghilangkan nyawa bagi sipekerja sendiri serta dapat pula kehilangan mata pencahariannya.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi kecelakaan kerja oleh perusahaan baik yang bersifat aktif maupun pasif. Yang bersifat aktif adalah dengan melibatkan pekerja untuk berperan aktif melaksanakan program yang telah ditetapkan perusahaan sehingga perilaku pekerja akan berubah menjadi perilaku aman dan akan selalu mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan perusa.haan. Sedangkan yang bersifat pasif adalah dengan menyediakan peralatan pencegahan keeelakaan agar tidak terjadi eskalasi yang lebih besar bila kecelakaan kerja terjadi. Dalam hal mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja, PT ABC mewajibkan setiap aktifitas yang dilakukan dilingkungan perusahaan harus menggunakan surat ijin kerja yang disebut dengan Safe System of Work (SSOW).
Penelitian bertujuan untuk menganaIisa pelaksanaan program Safe System of Work (SSOW) terhadap indikator keselamatan kerja dan menganalisa pelaksanaan Safe System of Work (SOW) pada setiap tahapan. Penelitian ini dilakukan dengan study evaluasi dengan metode pendekatan kualitatif terhadap orang yang terlibat dalam pelaksanaan atau pembuatan surat ijin kerja ditinjau dari segi Input-Proses-Output.
Hasil penelitian didapatkan dari segi Input didapatkan pemahaman program SSOW adalah sangat baik, ini terlihat dimana 100% orang yang terlibat program ini telah mengikuti training dan 97.1% telah memahami dan mengerti tentang program SSOW. Dari segi Proses didapatkan pada awal tahun dimana pemenuhannya sangat bagus lalu menurun pada bulan April menjadi bagus dan naik kembaIi ketingkat sangat bagus pada bulan Mei dan Juni, karena pelaksanaan audit sudah menjadi pekerjaan rutin sehingga menjadi beban bagi para pekerja. Sedangkan pada segi output, dilihat dari kasus kecelakaan kerja pada tahun 2007 dan 2008 jumlahnya sama yakni 17 kasus, tetapi bila dilihat dari frequency rate pada tahun 2008 terlihat menurun dibanding tahun 2007 yaitu dari 0.31 menjadi 0.19.
Untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja perlu dilakukan audit pelaksanaan SSOW oleh auditor yang benar-benar mengerti bagaimana mengaudit secara benar dan memahami prosedur dengan balk sena pelaksana.an audit tidak dilakukan setiap hari agar basil audit merupakan basil nyata pelaksanaan SSOW dilapangan bukan hanya rutinitas pekerjaan dan tidak membebani pekerja.

Many occupational accidents occurred in various industrial sectors, especially in industrial that has a high potential risk such as oil and gas industry. When accident happened, losses will be obtained both by company and for workers. When accident happened, will affecting to deteriorate the company image, loss of trusty from partnership and stake holder and possibility bankrupt of the company cause by loss of trust. When accident happened will be affected to the employee such as injury, permanent disability or fatality and also they will lose their job.
Various efforts have been done by company to eliminate or reduce the accident both, active and passive. For active by entangled the workers to be active implemented the company program and followed the working procedure with the result behavior of the workers become safe behavior, whereas the passive character by putting the preventive or safety equipments in order to prevent the accident to be escalated. In order of preventing or reducing of the accident, any job activities in area PT ABC have to use permit to work called with Safe System of Work (SSOW).
The aim of research is to analyze the implementation of program Safe System of Work (SSOW) to safe working indicator and to analyze the implementation of program Safe System of Work (SSOW) in each step. This research is conducted by study evaluation with qualitative method approached to the personnel involved in implementation and making permit to work evaluated from Input-Process-Output aspect.
The input aspect research result for the understanding program of Safe System of Work (SSOW) is very good, it's seen 100% program involver have attended training and 97.1% have comprehended and understand concerning program of Safe System of Work (SSOW). On process aspect, at beginning of the year the accomplishment is very good then going down to good on April and returned back to very good in May and June. Whereas on output aspect, on the year 2007 and 2008 the number cases of occupational accident same i.e. 17 cases, but the frequency rate reduced on 2008 compared with 2007 from 0.31 to 0.19.
To prevent or reduce occupational accident, require SSOW audit to be conducted by competent auditor, comprehend procedure and the audit not be conducted every day in order to get the audit result is reality implementation of Safe System of Work (MOW) on the field not merely routine tasks do not encumber of the worker.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T33915
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fajra
"Penilaian kinerja perlu dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan tujuan perusahaan. Beberapa pendekatan peilaian kinerja keuangan diantaranya adalah Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA). Penggunaan pendekatan EVA dan MVA dilakukan untuk mengatasi kekurangan pada pendekatan ROE, dimana ROE tidak memasukkan faktor biaya modal untuk pengukuran apakah perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Astra Argo Lestari, Tbk, dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk pada periode 2003-2007, dengan menggunakan ketiga pendekatan yang sudah disebutkan. Dengan ketiga pendekatan penilaian kinerja yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan memiliki kinerja yang bagus yang ditandai dengan kenaikan nilai MVA. Sedangkan untuk meningkatkan nilai EVA perusahaan dapat mempertimbangkan pinjaman kepada institusi yang menawarkan bunga yang lebih kecil sehingga bisa mengurangi nilai cost of debt . Selain itu perusahaan juga sebaiknya menurunkan nilai cost of equity, dengan cara menurunkan nilai beta perusahaan
Performance appraisal needs to be done to evaluate the success of the company's goals. Several approaches to assessing financial performance include Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), and Market Value Added (MVA). The use of EVA and MVA approaches is done to overcome the shortcomings of the ROE approach, where ROE does not include the cost of capital factor for measuring whether the company has succeeded in creating added value for its shareholders. This writing aims to measure the financial performance of PT. Astra Argo Lestari, Tbk, and PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk in the period 2003-2007, using the three approaches already mentioned. With the three performance appraisal approaches used, it can be concluded that both companies have good performance which is indicated by an increase in MVA value. Meanwhile , to increase the EVA value , the company can consider loans to institutions that offer lower interest rates so that it can reduce the cost of debt . In addition, the company should also reduce the value of the cost of equity, by lowering the beta value of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25535
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Equilibrilla
"Pada dasarnya, Nilai perusahaan dapat ditingkatkan dengan kinerja manajemen yang baik. Sehingga penelitian ini meneliti hubungan antara penciptaan nilai perusahaan (yang diukur dengan Market Value Added) dengan berbagai pengukuran kinerja internal, dalam hal ini penulis menggunakan industri telekomunikasi dan transportasi pada periode 2004-2006 sebagai sampel penelitian. Pengukuran kinerja internal yang dipakai dalam penelitian ini sebagai variabel independen, yaitu Return on Asset, Return on Equity, Earning per Share, dan yang populer baru-baru ini, Economic Value Added. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja internal Return on Asset berpengaruh secara signifikan terhadap Market Value Added. Sementara pengukuran kinerja internal dengan Return on Equity, Earning per Share, dan Economic Value Added tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Market Value Added."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6073
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fakih Ijtihadi
"Tesis ini membahas pengukuran Value-at-Risk pada sukuk dan obligasi. Pengukuran VaR dilakukan dengan cara mengelompokkan arus kas nilai sekarang (present value) dari kupon dan nilai par suatu obligasi ke dalam vertices standar RiskMetrics. VaR dari hasil pengelompokan vertices tersebut akan dikalikan dengan matriks korelasi antar vertces tersebut. Dengan demikian akan diperoleh VaR yang telah terdiversifikasi sesuai dengan vertices standar RiskMetrics. Hasil pengukuran VaR tersebut akan dibandingkan dengan pengukuran duration dan convexity untuk masing-masing obligasi yang digunakan pada penelitian ini.

The focus of this study is about Value-at-Risk measurement on Sukuk and Bond. VaR measurement is being conducted by grouping the present value of cash flow from the coupon and par value of a bond into vertices standardized by RiskMetrics. VaR from the vertices grouping will be multiplied with correlation matrix between those vertices. Diversified VaR will be obtained according to vertices standardized by RiskMetrics. The result from VaR measurement will be compared with duration and convexity measurement for each bond in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>