Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bella Nanda Ardhya
"Dalam bisnis perbankan, kepercayaan masyarakat terhadap bank menjadi factor penentu bagi bank dalam meraih dana dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi jika performance suatu bank telah dapat mempengaruhi nasabah-nasabah yang ada, sehingga para nasabah itu bersedia menyimpan dana yang mereka miliki kepada pihak lain, yaitu perbankan. Pada masa ini, persaingan antar perbankan berlangsung dengan sangat ketat, berbagai cara dicari agar bagaimana tempat berusahaanya lebih unggul di banding dengan bank yang lain dan juga bagaimana dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah mereka. Di karenakan pada masa ini masyarakat lebih berpendidikan, dewasa dan lebih kritis, nasabah saat ini sudah tidak mudah dirayu oleh berbagai promosi-promosi yang ada. Dalam menentukan pilihan pun tidak semudah yang dikira. Pada saat ini masyarakat hanya memilih bank-bank yang dapat memberikan pelayanan yang terbaiklah yang pastinya yang akan mereka cari. Pelayanan merupakan salah satu senjata penting untuk memenangkan persaingan di dalam dunia perbankan tetapi dalam pelaksanaanya belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Permasalahan antrian adalah hal yang paling utama diperhatikan bagi seorang nasabah jika akan menuju sebuah bank. Hal itu dikarenakan menunggu adalah hal yang paling dihindari oleh semua orang. Dengan mengantri banyak waktu yang terbuang, yang pada saat ini banyak orang menyebut Time Is Money. Jadi dari pada membuang-buang waktu dengan percuma mereka lebih memilih bank yang dapat melayani mereka dengan cepat dan dengan pelayanan yang memuaskan dan jika hal itu terjadi adalah sebuah keruian yang besar bagi bank tersebut. Melihat gejala-gejala itu, maka dilakukan sebuah penelitian tentang hal-hal apa yang mempengaruhi kondisi pelayanan pada PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng. Kondisi layanan dan kerakteristik dari nasabah di ambil sebagai faktor-faktor dalam melakukan penelitian. Nasabah yang dimaksud dalam penelitian ini tidak hanya nasabah yang memiliki rekening saja, tetapi seluruh nasabah yang menggunakan jasa pada bank tersebut tanpa mempunyai rekening di Bank X atau dengan kata lain adalah walk in customer. Dalam penganalisisan, menggunakan beberapa metode, yaitu metode antrian untuk mengetahui rata-rata waktu menunggu seorang nasabah untuk mendapatkan pelayanan, yang pada penelitian ini terbagi kedalam empat bagian waktu. Metode yang lain yang digunakan adalah metode analisis rentang kriteria, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah kondisi layanan yang diberikan sudah dapat memuaskan nasabahnya atau belum.. dan untuk menunjang penelitian ini maka dilakukan penyebaran kuesioner secara purposive kepada nasabah PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng sebanyak 110 responden Kondisi layanan di PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng, pada saat ini sudah dalam tahap yang memuaskan. Hal ini didapat berdasarkan hasil analisis rentang kriteria atas kondisi layanan secara keseluruhan yang berdasarkan atas lima dimensi servqual. Skor yang didapat adalah sebesar 10524, yang berada pada skor 9351 sampai dengan 11550. Sedangkan pada metode antrian, tingkat kesibuikkan teller perjamnya dalam satu hari adalah 71.88%, panjang antrian terpanjang adalah 6 orang yang terjadi pada kondisi keempat dan waktu menunggu untuk dilayani yang paling lama adalah 8,31 menit yang terjadi pada kondisi keempat. Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa, kinerja PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng, secara keseluruhan sudah sangat memuaskan para nasabahanya dan untuk seterusnya harus dipertahankan lagi dan kalau bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.

At a banking business, public trust over the bank becomes a determining factor of bank to reach fund from public. This is may be occurred if a bank performance has influenced the existing customer, so that customer would save their money in another party, that is bank. At this time, competition among banks is very tight, many ways have been sought with objective their business more superior than the other banks and drawing public interest to become their customer. Because, at this time public was more literate, adult, and more critical, a real time customer does not easy to persuade them with existing promotions. In determining the choice was not as easy as predicted, public only select banks that providing the best service. Service is one of important weapons for winning the competition in banking, but practically was not entirely conducted. Case of queue is a particular thing that customer paid their attention if would to go to the bank. In because of waiting is most avoided thing for every one. With queue many times was lost, there is term 'Time is Money'. So they select the bank which serves them faster and more satisfying than to spend their time in vain, if this happened it is a big loss for the bank.For these indication, hence conducted a research concerning what things that influence the condition of service at PT. X Bank (Persero) of Tbk. Branch Menteng. Condition of service of and characteristic of client was categorized as a factor in conducting the research. The client that was meant In this research was not only client who has account, but entire client that using service at the bank without having account in Bank of X or in other word is customer in walk. In this analysis, are using some methods. They are queue methods to define average time of waiting of client to get the service, were divided into four parts of time. The other methods are analysis method of criteria span. This method is used to identify whether condition of service has satisfied their customer or not, and for supporting this research hence conducted by spreading of questionnaire purposively to client of PT. Bank of X (Persero) Tbk. Branch Menteng as much as 110 responders Service condition at PT. Bank of X (Persero) Tbk. Branch of Menteng, were in satisfying condition. This can be based on the result of analysis of criteria span over the entirely condition of service that based on five servqual dimension. The result score is 10524, which reside score 9351 up to 11550. While at queue method, workload level per hour in one day is 71.88%, longest queue length is 6 people that occurred at four condition and awaiting time to be served which at longest is 8,31 minute that occurred at four condition. From this result of research, it can be concluded that, performance of PT. Bank of X (persero) Tbk. Branch of Menteng, as a whole has been very satisfying for his client and further have to be defended again and better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gargentiana Gian Budi
"ABSTRAK
Persaingan yang sangat ketat dalam sektor perbankan khususnya memaksa setiap penyedia jasa untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang menekankan pada pentingnya pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu bentuk pelayanan bank dituangkan dalam sistem antrian nya. Sistem antrian sebuah bank dapat secara nyata dilihat dan dirasakan pelanggan begitu memasuki bank dan akan memulai melakukan transaksi. Pelanggan dapat langsung memberikan penilaian akan efektif tidaknya, nyaman tidak nya sistem antrian sebuah bank.
Penelitian ini ditujukan untuk memvisualisasi dan memodelkan sistem antrian Bank BNI. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis skenario untuk menganalisis apakah sistem antrian Bank BNI efektif dan mampu melayani semua nasabah nya dengan baik.
Dalam simulasi sistem antrian Bank BNI, terdapat tiga skenario, yaitu skenario pertama dengan mengurangi jumlah teller aktif menjadi tiga teller. Skenario kedua adalah jumlah teller tetap namun arus nasabah yang datang ditambah menjadi dua kali lipat. Lalu skenario ketiga adalah skenario paling ekstrim dimana jumlah teller dikurangi menjadi tiga dan arus nasabah ditambah menjadi dua kali lipat.
Dengan simulasi model menggunakkan ketiga skenario diatas, sistem antrian Bank BNI mampu menangani semua nasabah yang datang. Semua nasabah yang datang tuntas dilayani. Pada jam akhir operasional pelayanan bank, tidak ada nasabah yang tidak terlayani, dengan kata lain semua nasabah telah selesai dan keluar dari sistem. Nasabah lancar dalam mendapatkan pelayanan bank dan sistem antrian bank berjalan dengan baik.
Sistem antrian bank BNI efektif dan memadai dalam melayani nasabahnya, namun penggunaan sumber daya manusia (teller) kurang optimal. Manajemen Bank BNI sebaiknya lebih meningkatkan utilisasi teller, sehingga cost operasional yang dikeluarkan Bank BNI terpakai secara optimal.

ABSTRACT
The tight competition in the banking industry forces every service provider to serve best and emphasize on the importance to fulfill customer?s expectation and needs. A queuing system is one of the services that a bank provides for it?s customer. As a customer enters a bank, they immediately enter the queuing system. Also at the same time customers feel and respond to the queuing system?s effectivity and comfort.
The objective of this research is to visualize and represent a model of the Bank BNI queuing system. This research is to conduct several scenario analysis to analize the effectivity of the queuing system and to figure if the queuing system is capable of serving well each customer.
In the simulation of the Bank BNI queuing system, three scenario?s were conducted. The first scenario, active bank tellers were reduced to three. The second scenario, the number of active tellers weren?t reduced nor added, but the customer flow were doubled. Last, the third scenario is the most extreem , where the number of active tellers were reduced and also the customer flow were doubled.
In the simulation of all three scenarios, the statisitic result shows that the queuing system of Bank BNI was capable of handling every customer. Each and every customer were served. At the end of the service operational period, there were no customers left in the system, meaning that all customers were finished receiving service. Cusomers received service fluently and the system ran well.
The queuing system of Bank BNI were adequate and effective in serving it?s customers, but the usage of the bank?s human resources wasn?t optimal. The management of Bank BNI should increase their teller?s utilization so that the operational cost is optimally used."
2013
S44519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Susanto
"ABSTRAK
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian TAPLUS yang begitu panjang. Kajian dibatasi pada faktor-faktor tertentu saja yaitu jumlah antrian, organisasi dan kewenangan, kebijaksanaan dan jumlah TAPLUS. Kajian terhadap faktor-faktor tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu cara untuk memperbaiki pelayanan yaitu memperpendek waktu tunggu dan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan saat nasabah datang untuk mengambil atau menyetor TAPLUS.
Kajian terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan kerangka pemikiran sebagai berikut:
- Jumlah antrian. Kajian kecukupan jumlah antrian menggunakan Teori Antrian yang penghitungannya dilaksanakan dengan simulasi antrian.
- Organisasi dan kewenangan. Kajian terhadap sasaran unit organisasi yang melayani pengambilan dan penyetoran TAPLUS menggunakan metode statistik Mean sedangkan kajian terhadap kewenangan Teller dan Penyelianya menggunakan metode statistik Modus.
-Kebijaksanaan. Kajian terhadap kebijaksanaan berupa upaya untuk mengurangi penabung dengan jumlah tabungan yang relatif kecil.
- Proyeksi TAPLUS. Proyeksi TAPLUS menggunakan Regresi Linier.
Metode penelitian yang digunakan adalah:
- Melakukan pengamatan selama 15 (lima belas) hari kerja di Bank BNI Cabang X.
- Mengambil data sekunder dari cabang tersebut dan Biro Pusat Statistik.
Bank BNI telah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi panjangnya antrian dengan membuka Cabang Pembantu dan menyelenggarakan ATM. Dari hasil kajian disamping langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut untuk mengurangi jumlah antrian perlu merubah kebijaksanaan dan melakukan kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justina Susiloningsih
"Penelitian ini dilakukan untuk membantu Bank XYZ dalam menyelesaikan masalah antrian teller di kantor cabang yang mengganggu kualitas pelayanan. Akar masalah yang dijadikan fokus dari penelitian ini adalah jumlah teller yang dianggap kurang memadai. Tujuan penelitian adalah mendapatkan alternatif solusi penyelesaian masalah antrian cabang yang dapat memberikan keseimbangan optimal antara jumlah teller yang perlu disediakan agar waktu antrian nasabah tetap dalam batas yang dapat ditoleransi, dengan kapasitas perusahaan terkait dengan biaya penyediaan teller dan keterbatasan ruang atau counter teller di cabang. Penelitian menggunakan model antrian sebagai alat bantu analisis karena sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu mampu memprediksi kinerja sistem antrian dengan baik serta relatif mudah dan sederhana sehingga dapat disarankan sebagai alternatif alat bantu bagi Bank XYZ untuk upaya peningkatan pelayanan selanjutnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada teori antrian. Hasil penelitian memberikan masukan tentang alternatif perhitungan kebutuhan teller standar untuk kondisi saat ini serta inisiatif atau ide pengembangan dan perbaikan antrian yang optimal sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perusahaan.

This study aimed to support PT. Bank XYZ in solving excessive waiting at their teller line in branches. The focus of this study is on the perceived root caused problem i.e. not enough tellers to provide service. The objective of this study is to find an appropriate balance between number of tellers (considering cost of providing teller and limited space or teller counters at branch) and the amount of waiting. Queuing model is used as analysis tool for this study because of its ability to predict queuing system performance such as waiting time. It is also simple and easy to use hence could be recommended as alternative tool for Bank XYZ continuous service improvement program. This research is quantitative and qualitative research based on queuing theory. The researcher suggests the alternative standard number of tellers derived from existing condition using queuing model, and initiatives on queuing system improvement to achieve optimal balance between customer need and company capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26549
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry
"Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian layanan begitu panjang pada sebuah bank. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tersebut; seperti : model, struktur antrian dan jumlah pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian untuk meningkatkan pelayanan, terutama dalam memperpendek waktu layanan yang diberikan saat nasabah datang untuk melakukan transaksi di bank.
Metode Penelitian yang digunakan adalah :
  • Pengamatan selama jangka waktu 20 (dua puluh) had kerja dimulai tanggal 25 Maret - 22 April 2002 atas transaksi yang terjadi di front line pada Bank BNI Cabang Q dari pukul 08.00 Wib sampai 16.00 Wib.
  • Pengumpulan data primer melalui penelitian lapangan sedangkan data
    sekunder dikumpulkan dengan melakukan desk research.
Cara pengumpulan data dengan melakukan teknik-teknik standar yaitu dengan mengunakan data laporan dari mesin antrian di Bank BN1 Cabang Q.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pengkajian dan analisis adalah teori antrian multy channel single phase yang perhitungannya dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak komputer Quantitative Method modul waiting lines. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pelayanan 8 (delapan) teller pada tanggal sibuk ( tanggal 25 s.d 5 ) kurang optimal ditandai dengan terjadinya antrian nasabah yang cukup lama.
Saran yang diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan ialah dengan melakukan penambahan maksimal 2 (dua) orang menjadi 10 (sepuluh) teller pada setiap jam 08.00 -- 11.00 Wib, namun tetap dapat menggunakan 8 (delapan) teller untuk jam 11.00 - 14.00 Wib, dan mengurangi jumlah teller menjadi 5 (lima) untuk jam 14.00 -- 16.00 Wib sehingga biaya akibat penambahan teller tidak terlalu besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, H.R. Francky
"ABSTRAK
Transaksi yang melibatkan pemakaian data tersebar lebih sulit ditangani daripada transaksi yang melibatkan data terpusat.
Protokol 3-phase-commit merupakan aturan yang digunakan didalam menangani transaksi yang melibatkan data tersebar. Pada protokol ini terdapat suatu komputer yang bertugas sebagai koordinalor guna mengkoordinasi komputer-komputer lain yang menjalankan proses partisipan. Komputer-komputer ini dapat mengalami kerusakan (crash). Kerusakan pada sisi koordinator dapat menghentikan jalannya transaksi. Transaksi dapat diteruskan setelah terpilih koordinator baru, oleh karena itu digunakan metode pemilihan (election), yaitu metode yang digunakan untuk mencari komputer yang akan menjadi koordinator baru bilamana koordinator lama mengalami kerusakan.
Dalam tesis ini penulis membandingkan rnetode pemilihan bully dengan. metode pemilihan, sisten\ pool khususnya dalam hal waktu eksekusi yang digunakan kedua metode. Kedua metode mencari komputer yang akan menjalankan koordinator yang baru diantara komputer yang menjalankan partisipan yang terlibat pada transaksi yang mengalami gangguan. Pencarian koordinator baru pada metode bully' hanya melibackan komputer yang menjalankan partisipan, sedangkan metode sistem pool melibatkan juga komputer lain yang bertugas sebagai sistem pool dan yang bertugas menjalankan proses pemilihan koordinator baru. Dari hasil eksekusi kedua metode pada'workstation SUNSPARC 1+ berbasis UNIX, dengan banyak partisipan dari 2 sampai 7 diperoleh hasil bahwa metode sistem pool membutuhkan waktu lebih lama dengan kompleksitas O(n2) daripada metode bully dengan kompleksitas O(n).
Rancangan metode sistem pool menguntungkan metode ini daripada metode bully. Keuntungan ini terjadi bilamana identitas transaksi telah digunakan sebelumnya. Pada metode sistem pool, koordinator akan langsung membatalkan transaksi setelah mengetahui terjadi duplikasi identitas. Sedangkan pada metode bully transaksi dipecah menjadi subtransaksi-subtransaksi dan dilakukan pengiriman data Subtransaksi ke partisipan, kemudian_pengeCekan identitas transaksi dilakukan pada partisipan. Pembatalan transaksi pada metode bully akan melalui tahap-tahap prepare-abort-globalabort-complete yang cukup banyak menggunakan sumber daya disk, CPU dan waktu."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Hanny Sondang Ria M.H.
"Tujuan penelitian pada skripsi ini ialah untuk mengetahui tentang bagaimanakah sistim informasi akuntansi yang tepat untuk menunjang operasi yang efektif dan efisien dari sebuah sistim informasi akuntansi pada umumnya, dan mengenai sistim informasi akuntansi untuk usaha kartu kredit pada khususnya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini ialah dengan melalui penelitian kepustakaan dan pene1itian lapangan. Penelitian kepustakaan untuk rnemperoleh dasar-dasar teori yang benar tentang suatu sistim informasi akuntansi yang baik untuk membantu rnengarahkan penulis dalam pengumpulan data selama penelitian lapangan. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk rnendapatkan gambaran yang lebih jelas dan nyata tentang operasional sehari-hari sebuah card center serta sistim informasi akuntansi yang menunjangnya dengan cara wawancara langsung kepada personel card center PT Bank "X". Card center PT Bank "X" adalah sebuah organisasi penerbit kartu kredit yang sangat berpengalaman dalarn pengoperasian usaha kartu kredit. Pemrosesan transaksi dalam card center dilakukan secara komputerisasi penuh, yakni dengan memakai program cardpac yang didesain khusus untuk pemrosesan transaksi kartu kredit. Sedangkan pencatatan akuntansinya dilakukan dengan meng-key-in jurnal harian card center ke dalarn magnetic tape, kemudian di-restore ke dalarn HOST Computer pada bagian pembukuan kantor pusat PT Bank "X" untuk diproses bersama-sama dengan jurnal cabang-cabang PT Bank "X" lainnya. dari yakni Sumber-sumber pendapatan usaha kartu kredit adalah 4 jenis transaksi, yaitu : IP (Inquiry of berupa merchant discount; IC (Inquiry Purchase) of Cash Advance) yakni berupa cash advance fee; 1M (Inquiry of purchase by Mail) yakni berupa supplier discount; serta FEE and CHARGES. Sedangkan revenue cycle card center terbagi atas 2 subsystem yakni : Sales and Billing System dan Cardholder Payment Collection System, yang saling berkaitan satu sarna lain. Kesimpulan yang d1cpai untuk penelitian skripsi ini ialah card center telah menata struktur organisasinya dengan rapih dan benar sehingga dapat menjamin efisiensi kerja yang optimal, akan tetapi penempatan bagian internal control sebagai karyawan card center adalah kurang tepat, penulis menyarankan sebaiknya bagian ini adalah hanya sebagai perwakilan dari bagian pengawasan yang ditempatkan pada card center dan harus ditukar personilnya setiap 6 bulan atau setahun sekali utnuk menjamin independensi dan kebenaran hasil pengawasannya. Dalam hal pemrosesan transaksi, card center perlu mengadakan kaderisasi ahli program komputer cardpac untuk melepaskan ketergantungan card center pada ahli cardpac yang lama yang adalah mantan karyawannya. Dan daari segi sistim pengendalian intern, card center perlu membuat standar prosedur yang tertulis untuk operasional dan pencatatan akuntansinya; serta mendapatkan pemeriksaan pihak independen yang lebih memadai agar stabilitas perkembangan card center dapat tetap terjaga."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Susanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Putri Wulandari
"Penelitian ini memberikan bukti perhitungan mengenai analisis efektifitas pelayanan antrian pada gardu tol otomatis dan gardu tol reguler. Hasil perhitungan atas gardu tol otomatis dan gardu tol reguler pada gerbang tol Cililitan 1 menunjukkan bahwa waktu pelayanan gardu tol reguler lebih efektif dibanding waktu pelayanan gardu tol otomatis. Selain itu, dilakukan juga peramalan estimasi sistem antrian gardu tol yang efektif di masa depan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan sistem antrian gardu tol di masa depan. Hasil peramalan menunjukkan bahwa sistem antrian gardu tol otomatis akan lebih efektif di masa depan dan butuh dilakukan pengembangan.

This study provides evidence about calculation of analysis for effectiveness of the queue of automatic toll gates and regular toll gates. Calculation results of automatic toll gates and regular toll gate show that service time of regular toll gate is more effective comparing with service time of automatic toll gate. In addition, this study also provides forecasting results to estimate effectivity toll gate queue system in future as consideration to develop toll gate queue system in future. Forecasting results show that automatic toll gate queue system will be more effective in future and needs development to be done."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>