Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cresskill, NJ: Hampton Press, 2010
302.230 8 AUD
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi Dahlan
"Penelitian mengenai Pengujian Model Nilai-Harapan Kepuasan terhadap Penggunaan Media bertujuan: untuk mengetahui deskripsi aspek demografi dari responden, motivasi menonton siaran televisi, frekuensi menonton siaran televisi, lama menonton siaran televisi, tingkat kepuasan yang diperoleh responden sebagai upaya pemenuhan kebutuhan mereka, serta untuk mengetahui apakah model yang dibangun sesuai dengan urutan tahapan model Nilai-Harapan Kepuasan terhadap Penggunaan Media.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metade survei dengan type penelitian explanatory. Populasi adalah remaja dan orang dewasa di perkotaan dan pedesaan. Lokasi penelitian ini adalah Kotamadya Makassar dan Kabupaten Soppeng, Propinsi Sulawesi Selatan. Penarikan sampel menggunakan "Multistage Stratified Random Sampling?, dengan jumlah sampel sebanyak 440 rumah tangga (400 orang). Data dianalisis dengan menggunakan Path Analysis for Window Release 8.01.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok responden antara usia dengan GS, Sedang antara usia dengan GO tidak menunjukkan adanya pengaruh yang nyata. Antara pendidikan dengan GS maupun GO memperlihatkan pengaruh yang signifikan. Demikian pula antara penghasilan dengan GS maupun GO juga menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Motivasi Remaja Desa dalam menonton siran televisi menunjukkan bahwa lebih
separuh dari jumlah mereka menganggap dimensi Pengetahuan penting, sedang
dimensi-dimensi lainnya dianggap biasa-biasa saja. Demikian pula motivasi Dewasa Desa, Remaja Kota, dan Dewasa Kota memperlihatkan bahwa sebagian besar dari mereka menganggap dimensi-dimensi yang diukur biasa-biasa saja bagi mereka. Hal tersebut dapat dimengerti karena mereka pada umumnya memiliki media alternatif untuk memenuhi kebutuhannya.
Frekuensi menonton siran televisi (hari/minggu) secara berurut dari tertinggi hingga terendah adalah: Remaja Desa, Dewasa Kota, Remaja Kota, dan Dewasa Desa. Sedang lama waktu menonton siran televisi (jam/hari) pada hari-hari biasa / hari-hari kerja berurut dari tertinggi sampai terendah adalah: Remaja Desa, Remaja Kota, Dewasa Desa, dan Dewasa Kota. Semua kelompok responden mengalami kenaikan jumlah jam menonton siaran televisi pada hari-hari libur, kecuali Remaja Desa.
Kepuasan yang diperoleh responden dalam menonton siaran televisi adalah: terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) antara Remaja Desa dengan Remaja Kota, antara Remaja Desa dengan Dewasa Desa, antara Remaja Kota dengan Dewasa Kota, dan antara Dewasa Desa dengan Dewasa Kota.
Untuk pengujian model Nilai - Harapan Kepuasan terhadap Penggunaan Media, dalam penelitian ini dibangun 10 model. Dan pengolahan data secara statistik dengan menggunakan Path Analysis diperoleh hasil bahwa dari 10 model yang dibangun tersebut hanya 2 model yang sejalan dengan urutan tahapan model Nilai - Harapan yang diuji, yaitu: model Gabungan Kota dan Desa , dan model Gabungan Kota dan Desa yang memasukkan variabel demografi. Sedang 8 model lainnya merupakan model baru (tidak sejalan) dengan model Nilai - Harapan yang diuji. Delapan model tersebut adalah: model Perkotaan, model Pedesaan, model Perkotaan yang memasukkan variabel demografi, model Pedesaan yang memasukkan variabel demografi, model remaja Kota, model Dewasa Kota, model Remaja Desa, dan model Dewasa Desa.
Penerapan model Nilai - Harapan Kepuasan terhadap Penggunaan Media hanya dapat diterapkan bilamana sampel yang diambil terdiri atas remaja dan orang dewasa di perkotaan dan Pedesaan digabungkan. Dalam penelitian model tersebut hendaknya dimasukkan variabel selain media televisi, juga media elektronik lainnya, media cetak, media antar pribadi, dan media kelompok/organisasi, sebab kesemua jenis media tersebut sangat berpengaruh dalam GS, MC dan GO, yang sekaligus mempengaruhi tingkat ketepatan model yang dibangun (Goodness of Fit Index).

Testing on Models of Gratification Expectation-Value toward The Use of MediaThe research aimed to discover the description of demography aspects of respondent, motivation to watch television programs, the frequency, the duration, the gratification level obtained by respondent as an effort to meet their need, and the agreement between the models established and the sequence level of gratification Expectation-Value models of using of media.
The method applied was survey and the research type was explanatory. The population taken were adolescence and adult in towns and rural. The locations taken were Makassar municipality and Soppeng regency of South Sulawesi province. The sample was drawn by employing Multistage Stratified Random Sampling method. The amount of the sample was 400 households (400 peoples). Data was analyzed using Path Analysis for Windows 8.01.
Research result showed that there were significant different between respondent group on age and gratification sought (GS) whereas between age and gratification obtained (GO) did not indicate a significant effect. There was a significant effect between income and GS as well as GO.
Motivation of rural adolescence in watching television program showed that more than a half of the sample population considered the importance of knowledge dimension. Hence other dimensions were judged as usual and so rural adult, town adolescence, and town adult thought of that. This condition could be understood since they generally had alternative media to fulfill their need.
Sequentially from the highest to the lowest, the frequency to watch television (day/week) was rural adolescence, town adult, town adolescence, and rural adult. Whereas everyday duration to watch television (hour/day) was rural adolescence, town adolescence, rural adult, and town adult. All respondent groups experienced increasing the number of hour in watching television program on free days except rural adolescence.
Gratification obtained by respondent in watching television was significant difference between rural adolescence and town adolescence, rural adolescence and rural adult, town adolescence and adult adolescence, and rural adolescence and town adult.
For the testing on models of gratification expectation-value toward the use of media as much as 10 models was established. Based on statistic analysis using path analysis, it was only 2 models in accordance with the sequence of steps of expectation-value model tested namely joining model of town and rural, and that for town and rural involving demography variable. Another 8 models were new models that were not in accordance with the expectation-value model studied. They were town model, rural model, town model involving demography variable, rural model involving demography variable, town adolescence model, town adult model, rural adolescence model, and rural adult model.
The application of models of gratification expectation-value toward the use of media could only be addressed if the sample used covered the combination of adolescence and adult in town and rural. In the models studied, other variables besides television should be included such as electronic media, printed media, inter-personal media, and group or organization media as all the media are extremely influence to GS, MC, and GO as well as the level of model-accuracy built (Goodness of Fit Index).;Testing on Models of Gratification Expectation-Value toward The Use of MediaThe research aimed to discover the description of demography aspects of respondent, motivation to watch television programs, the frequency, the duration, the gratification level obtained by respondent as an effort to meet their need, and the agreement between the models established and the sequence level of gratification Expectation-Value models of using of media.
The method applied was survey and the research type was explanatory. The population taken were adolescence and adult in towns and rural. The locations taken were Makassar municipality and Soppeng regency of South Sulawesi province. The sample was drawn by employing Multistage Stratified Random Sampling method. The amount of the sample was 400 households (400 peoples). Data was analyzed using Path Analysis for Windows 8.01.
Research result showed that there were significant different between respondent group on age and gratification sought (GS) whereas between age and gratification obtained (GO) did not indicate a significant effect. There was a significant effect between income and GS as well as GO.
Motivation of rural adolescence in watching television program showed that more than a half of the sample population considered the importance of knowledge dimension. Hence other dimensions were judged as usual and so rural adult, town adolescence, and town adult thought of that. This condition could be understood since they generally had alternative media to fulfill their need.
Sequentially from the highest to the lowest, the frequency to watch television (day/week) was rural adolescence, town adult, town adolescence, and rural adult. Whereas everyday duration to watch television (hour/day) was rural adolescence, town adolescence, rural adult, and town adult. All respondent groups experienced increasing the number of hour in watching television program on free days except rural adolescence.
Gratification obtained by respondent in watching television was significant difference between rural adolescence and town adolescence, rural adolescence and rural adult, town adolescence and adult adolescence, and rural adolescence and town adult.
For the testing on models of gratification expectation-value toward the use of media as much as 10 models was established. Based on statistic analysis using path analysis, it was only 2 models in accordance with the sequence of steps of expectation-value model tested namely joining model of town and rural, and that for town and rural involving demography variable. Another 8 models were new models that were not in accordance with the expectation-value model studied. They were town model, rural model, town model involving demography variable, rural model involving demography variable, town adolescence model, town adult model, rural adolescence model, and rural adult model.
The application of models of gratification expectation-value toward the use of media could only be addressed if the sample used covered the combination of adolescence and adult in town and rural. In the models studied, other variables besides television should be included such as electronic media, printed media, inter-personal media, and group or organization media as all the media are extremely influence to GS, MC, and GO as well as the level of model-accuracy built (Goodness of Fit Index)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D118
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Understanding media users : from theory to practice focuses on the blurred concept of the “ active audience” at the core of media studies. examines the relationship between media and audiences by one of the world’s leading media scholars provides a history of media effects’ and an overview of the current analytical approaches that constitute media reception theory charts some of the most important interfaces of media reception and interaction, TV, film, the Internet, advertising, journalism, and tourism studies concludes with additional insights into the future of media reception in a global age."
Chichester, West Sussex, U.K.: Wiley-Blackwell, 2009
e20395180
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni Rachmiyarti
"Tesis ini membahas aktivitas dan kepuasan yang diperoleh khalayak terhadap media internal khususnya mengenai pemuatan berita perusahaan dalam rubrik tetap majalah internal GEMA PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe
Menurut Blurrier, aktivitas khalayak tidaklah sama aktifnya dalam mengkonsumsi media. Levy dan Windahl (1904, 1985) mengembangkan temuan Blumer bahwa aktivitas khalayak bervariasi melintasi dimensi temporal, yakni: sebelum, selama dan setelah terpaaan terhadap media yang dikonsumsinya.
Bertolak pada permasalahan tersebut di atas, penelitian ini bertujuan menjelaskan secara deskriptif pola penggunaan media, kepuasan yang dicari sebelum dan membaca dan kepuasan yang diperoleh setelah membaca majalah GEMA, mencari diskrepansi kepuasan yang dicari dengan kepuasan yang diperoleh, hubungan aktivitas khalayak dengan kepuasan yang diperolehnya, serta faktor-faktor kepuasan yang diperoleh khalayak.
Dalam penulisan ini digunakan metode survai. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan yang sebagian besar terdiri dari pertanyaan setengah terbuka. Responden penelitian ini berjumlah 100 karyawan PT Pupuk Iskandar Muda dan berdomisili di wilayah Lhokseumawe den sekitarnya. Hasil pengumpulan data tapangan diolah dengan memakai program komputer SPSS (Statistical Package for Social Science).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada preferensi terhadap isi media majalah internal GEMA yang dibaca, sebagian besar responden menyukai rubrik tetap berita utama terutama berita sosial (93 %). Selama membaca, umumnya responden tidak melakukan aktivitas lain, selain membaca dan hanya sebagian saja dari responden yang memanfaatkan apa yang telah dibacanya.
Terjadi kesenjangan pada pencarian dan perolehan kepuasan pembaca majalah internal GEMA, dengan demikian harapan unluk memperoleh kepuasan dengan membaca Rubrik Tetap Majalah GEMA tentang isu politik, ekonomi dan sosial tidak dapat dipenuhi untuk semua aspek pengawasan lingkungan, integrasi dan integrasi sosial serta manfaat pribadi.
Pada uji signifikansi korelasi terdapat kecenderungan bahwa tidak ada hubungan antara variabel aktivitas responden (sebelum, selama dan setelah membaca majalah GEMA) dengan variabel kepuasan yang diperolehnya melalui rubrik tetap yang dibacanya.
Selanjutnya pada tahap analisis faktor atas variabel kepuasan yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar pernyataan pada variabel tersebut mencerminkan faktor kepuasan yang diperoleh responden, terutama pada level pengawasan lingkungan dan manfaat pribadi."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Parlagutan
"Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan pendekatan agenda setting untuk mengetahui apakah media massa mampu menyeleksi isu-isu dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita-berita tersebut dipersepsikan oleh publiknya sebagai isu yang penting pada kurun waktu tertentu. Dengan kata lain peneliti ingin mengetahui "apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik". Di samping itu ingin mengetahui pula adanya variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara agenda media dan agenda publik tersebut.
Media massa yang menjadi objek penelitian ini adalah surat kabar Kompas dan surat kabar Suara Pembaruan yang terbit di Jakarta. Publik yang terpilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota organisasi GMKI di Jakarta- Dari populasi yang ada, diambil sampel sebanyak 45 orang dengan menggunakan prosedur "acak sederhana" (simple random sampling), dan isu-isu yang diteliti adalah isu-isu yang berskala nasional. Untuk variabel yang diduga mempengaruhi hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik adalah: (1) kredibilitas media, (2) penggunaan media, dan (3) tingkat orientasi. Ketiga variabel tersebut bertindak sebagai variabel kontrol.
Penelitian ini menggunakan dua metode. Pertama, analisis isi (content analysis) yang digunakan untuk mengukur agenda surat kabar. Kedua, survey riset yang digunakan untuk mengukur agenda publik mahasiswa anggota GMKI.
Dari hasil studi penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa hubungan antara agenda surat kabar Kompas dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang kuat (I = 0,80 ), juga diketahui bahwa hubungan hubungan antara agenda surat kabar Suara Pembaruan dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang cukup kuat (Y5=0,67).
Kekuatan hubungan masing-masing agenda surat kabar terhadap agenda publik mahasiswa anggota GMKI, ternyata dipengaruhi oleh variabel kredibilitas surat kabar, penggunaan media, dan tingkat orientasi. Hubungan antara agenda media dan agenda publik, contohnya, lebih kuat dalam kondisi dimana individu mempersepsikan surat kabar yang bersangkutan memiliki kredibilitas tinggi. Jadi ketiga variabel tersebut merupakan specifying variable atau variabel yang merinci hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI pada keadaan kondisi yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Taking issue against the moral panics approach that undergird the works of some media-related researchers in the Philippines, this paper sides with recent works in communication studies that push for a more nuanced understanding of the dialectical, if uneven, relationship between media and audiences...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Her Daneswara Prajna Mahesa
"ABSTRAK
Studi mengenai audience effect telah didokumentasikan dengan baik dalam beberapa dekade terakhir. Namun, ada pula celah dalam literatur yang menyoroti pengaruh ukuran audiens terhadap kinerja tugas sederhana. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah dalam literatur tentang ukuran audiens. Dihipotesiskan bahwa kelompok audiens akan berkinerja lebih baik dalam tugas sederhana daripada kelompok tanpa audiens. Juga dihipotesiskan bahwa kelompok dengan jumlah audiens yang besar akan berkinerja lebih baik daripada kelompok dengan jumlah audiens yang kecil. Partisipan penelitian meliputi 30 mahasiswa dari University of Queensland dengan rentang usia 18-30 tahun, dimana 16 di antarantanya adalah pria and 14 adalah wanita. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat variable independent; grup tanpa audiens, grup dengan jumlah audiens yang kecil (1 orang sebagai audiens), dan grup dengan jumlah audiens yang besar (4 orang sebagai audiens). Semua partisipan diminta untuk mengetik kata-kata yang diberikan yang ditampilkan di layer laptop selama durasi satu menit. Performa diukur dengan melihat jumlah kata yang diketik per menit. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kondisi.

ABSTRACT
Studies on audience effect has been well documented over the past decades. However, there is a scarcity in the literature that highlights on the effect of the audience size on simple task performance. Thus, the current study aims to fill in the gap in the literature on audience size. It is hypothesised that the audience group will perform better in the simple task than the no audience group. It is also hypothesised that the large audience group will perform better than the small audience group. Participants of the study include 30 students from the University of Queensland with an age range of 18-30 years where 16 of which are male. Participants were divided into three groups based on the levels of the independent variable; no audience group, small audience group (1 audience), and large audience group (4 audience). All participants were asked to type given words showed on the laptop screen for a duration of one minute. The performance was measured by looking at the number of words typed per minute. Results indicate no significant difference between the conditions.

 

"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Alifia
"ABSTRAK
Tesis ini mendeskripsikan bagaimana pemaknaan anak perempuan pra-remaja terhadap konsep cinta dan hubungan percintaan yang terdapat dalam konten musik Coboy Junior. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan adanya ideologi dominan yang menyertai pemaknaan anak perempuan pra-remaja terhadap konten musik Coboy Junior. Dengan menggunakan dua metode, yaitu analisis encoding/decoding dari Stuart Hall dan analisis semiotika Roland Barthes, ditemukan bahwa pemaknaan anak perempuan pra-remaja berada pada posisi dominan dan negosiasi dalam membaca teks, berupa konten musik Coboy Junior. Sosok Coboy Junior menjadi salah satu mediator bagi anak perempuan pra-remaja dalam memaknai teks. Berdasarkan hasil penelitian, anak perempuan pra-remaja yang memiliki tingkat konsumsi media dan musik yang tinggi, pengalaman tentang cinta, dukungan dari lingkungan keluarga dan teman, serta memiliki pandangan yang positif terhadap sosok idolanya, akan memaknai konten musik Coboy Junior secara dominan.

ABSTRACT
This thesis describes how the meaning of pre-teen girls towards the concept of love and relationships contained in the Coboy Junior music content. In addition, this study also showed a dominant ideology that accompanies the interpretation of pre-teen girls towards the music content of Coboy Junior. By using two methods, which are encoding/decoding analysis proposed by Stuart Hall and Roland Barthes' semiotic analysis, it was found that the interpretation of pre-teen girls were in a dominant position and negotiated in reading the music content of Coboy Junior. Coboy Junior’s figure becomes one of the mediators for pre-teen girls in interpreting the text. The result of this study was the pre-teen girls who have high levels of media and music consumption, experiences of love, the support of family and friends, and have a positive outlook towards the figure of her idol, will interpret the music content of Coboy Junior dominantly."
2013
T36127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Damayanthi
"Penelitian ini berusaha menemukan posisi khalayak ketika memaknai
pelaku pembunuhan dalam film The Act of Killing/Jagal dengan pendekatan
reception analysis Stuart Hall yang memposisikan 3 (tiga) ?posisi hipotesis?
decoder: dominan, negotiated, dan oposisi. Jagal adalah film dokumenter yang
mengisahkan kehidupan sehari-hari mantan pelaku pembunuhan massal
pemberantas anggota Partai Komunis Indonesia pasca peristiwa Gerakan 30
September 1965 (G30S) dengan tokoh sentral Anwar Congo dan Adi.
Sampling penelitian terbatas pada komunitas interpretatif dengan kriteria:
lahir setelah tahun 1980, pernah menonton film Pengkhianatan G30S/PKI dan
Jagal, pernah mengunjungi museum dan monumen bersejarah terkait G30S, dan
memiliki konstruksi tentang PKI sebelum menonton film Jagal. Peneliti
melakukan wawancara mendalam terhadap 6 (enam) informan dengan beragam
latar belakang. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemaknaan komunitas
interpretatif terhadap 8 (delapan) adegan yang dinilai relevan dengan penelitian.
Peneliti juga menghimpun informasi mengenai encoding sutradara.
Dengan reception analysis, peneliti menemukan bahwa keragaman latar belakang dan pengalaman menyebabkan khalayak juga meng-encode teks media
dengan beragam. Posisi khalayak tidak konsisten di satu posisi tertentu pada tiap
adegan. Ada kalanya cenderung berada di posisi dominan pada adegan tertentu
namun cenderung berada di posisi negotiated atau oposisi pada adegan lain.
This research tried to find audiences‟ position when they interpret
murderer showed in The Act of Killing/Jagal film with reception analysis
approach from Stuart Hall which had 3 (three) ?hypothetical position? of decoder:
dominan-hegemonic position, negotiated position, and oppositional position.
Jagal is a documentary film that told us the daily life of a mass murderer who did
massacre of Indonesian Communist Party (PKI) members after September 30th
Movement (G30S) with Anwar Congo and Adi as the central role.
The sampling were limited to interpretive community with general criteria:
were born after 1980, watched Pengkhianatan G30S/PKI and Jagal film, and had
construction about PKI before they watched Jagal. Researcher did depth interview
with 6 (six) informants that came from various backgrounds. The aim of the
interview was to revealed the meaning of the interpretive community towards 8 (eight) scenes that relevant to the research. Researcher also gathered information
about the encoding that the director‟s wanted to present in the film.
With reception analysis, researcher found that diversity of backgrounds
and experiences caused the audiences encoded media texts in various ways.
Audiences‟ positions are not stick to one position for all relevant scenes. There
were times when they are dominant on particular scenes but negotiated or
oppositional on another]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
384 JPPKI 7:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurfadila
"Efek audiens, yang mengacu pada bagaimana kehadiran orang lain dapat mempengaruhi perilaku individu, telah diteliti secara ekstensif di penelitian terdahulu sebagai bentuk pengaruh sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mereplikasi efek audiens dalam perspektif Evaluation Apprehension. Terdapat empat puluh mahasiswa S1 dari University of Queensland yang berpartisipasi. Penelitian ini menggunakan eksperimen independent group dalam menginvestigasi efek keberadaan audiens terhadap performa tugas dalam dua kondisi: terdapat audiens dan tidak ada audiens. Performa tugas diukur melalui lima belas persamaan matematika. Tingkat evaluation apprehension diukur dengan menanyakan apakah partisipan merasa dievaluasi saat mengerjakan tugas persamaan matematika. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bila dibandingkan dengan kondisi tidak ada audiens, kehadiran audiens dapat menurunkan performa. Selanjutnya, penelitian ini membuktikan tidak ada perbedaan antara level dari evaluation apprehension di dalam dua kondisi tersebut. Penelitian ini menunjukan bahwa ada mekanisme penghambatan sosial atau social inhibition mechanism, di mana tugas yang sulit menimbulkan respons dominan yang salah dan dapat mengakibatkan kinerja yang lebih buruk. Namun, aspek evaluation apprehension dalam penelitian ini belum dapat ditentukan berdasarkan hasil yang ditemukan.

The audience effect, which refers to how the presence of others can influence an individual's behaviour, has been extensively researched in the past as a form of social influence. The current study was attempted as a replication of audience effects from the evaluation apprehension perspective. Forty undergraduate students from the University of Queensland participated in the study. This study used an independent group experiment to investigate the effects of the presence of an audience on task performance in two conditions: audience and no audience condition. Participants’ task performance was assessed using fifteen mathematical equations. Evaluation apprehension level was measured by asking whether the participants feel evaluated while performing the task. The result of this study showed that when compared to the no audience condition, the presence of an audience could lower task performance. Furthermore, the study found no difference between levels of evaluation apprehension in both conditions. Results of the study implied the role of the social inhibition mechanism, in which a difficult task elicits an incorrect dominant response that could result in worse performance. However, the evaluation apprehension aspect in the study was yet to be determined from the results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>