Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adityo Ario Yudanto
"Ditemukannya teknologi untuk layanan pesan singkat (short message service atau SMS) menciptakan peluang baru bagi para pemasar. Namun faktor-faktor penyebab pelanggan bersedia untuk menerima telepon seluler sebagai alat atau media pesan promosi masih belum sepenuhnya difahami oleh pemasar. Begitu juga dengan tingkat penerimaan pelanggan (acceptance rate ) terhadap teknologi telepon selular generasi ketiga atau 3G dengan kemampuannya untuk mengkomunikasikan produk. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong penerimaan pelanggan (customer acceptance) terhadap mobile marketing. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengukur tingkat penerimaan pelanggan terhadap mobile marketing 3G. Penerimaan pelanggan diukur dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Karjaluoto dan Leppäniemi (2006) dari sebanyak 225 sampel responden pelanggan Indosat. Penelitian mengenai penerimaan pelanggan diuji dengan menggunakan Structural Equation Modeling untuk menguji kelima factor pendorong penerimaan pelanggan: (1) utility, (2) context, (3) control, (4) sacrifice, (5) trust.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan pada umumnya menerima kehadiran mobile marketing 3G. Dari hasil pengujian juga ditemu kenali faktor-faktor utility dan context merupakan faktor pendorong yang terbesar, sementara faktor sacrifice berhubungan negatif terhadap penerimaan mobile marketing 3G bagi pelanggan. Implikasinya adalah dalam merancang aplikasi promosi seharusnya pemasar memperhatikan faktor-faktor tersebut, sehingga pesan komunikasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pelanggan. Dalam usaha pengembangan mobile marketing, sebaiknya Indosat sebagai operator seluler yang juga memiliki jaringan telekomunikasi berbasis 3G dapat lebih fokus menggarap lini bisnis alternatif ini. Karena kondisi yang ada saat ini operator seluler (dalam hal ini Indosat) memegang peranan penting dalam rantai nilai industri mobile marketing. Sehingga perkembangan mobile marketing khususnya mobile marketing 3G sangat tergantung kepada kesigapan operator seluler.

The breakthrough of short message service (SMS) creates a whole new opportunity for marketer. Nonetheless, the factors related to the reason why consumers accept to receive cellular telephone as a tool or promotional media is still not fully understood by marketers. So does the consumer acceptance rate for the third generation telephone cellular (3G) with its own ability as a tool to communicate product. This research is dedicated to study factors that affects consumer acceptance towards mobile marketing. Meanwhile, this research is also meant to measure the level of consumer acceptance towards 3G mobile marketing. The level of acceptance is measured using model developed by Karjaluoto and Leppäniemi (2006) from as much as 225 Indosat respondent samples. The research regarding consumer acceptance is tested using Structural Equation Modeling to test 5 stimulating factors to consumer acceptance: (1) utility, (2) context, (3) control, (4) sacrifice, (5) trust.
The research found that in general consumers accept the presence of 3G mobile marketing. Furthermore the result shows that the familiarity to utility and context plays the biggest role, where sacrifice is negatively related to the acceptance of 3G mobile marketing to consumer. The implication is in designing promotional applications where marketers should pay attention to those factors mentioned to get the communication message passed on perfectly to consumers. In effort to the growth of mobile marketing, it is best for Indosat as a cellular operator which owns a telecommunication network with 3G bases could focus more in working on this line of business alternative. Due to the condition today, cellular operator (Indosat in this case) holds a very significant role in the chain of industrial value of mobile marketing. Therefore the development of mobile marketing, especially 3G mobile marketing depends extremely in the readiness of the cellular operator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Nurul Oktavianty
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari keinformatifan, efektivitas, dan hiburan terhadap niat pembelian dan kepuasan yang dimediasi oleh kondisi flow pengunjung toko online Lazada Indonesia dengan konsep model stimulusorganism-response (SOR) yang diperkenalkan oleh Mehrabian dan Russel (1978). Responden penelitian ini berjumlah 160 orang yang telah mengunjungi situs tersebut. Model penelitian menggunakan 7 hipotesis dan diuji oleh metode analisis jalur (path analysis).
Hasil penelitian menyatakan bahwa efektivitas dan hiburan (stimulus) mempunyai pengaruh langsung terhadap flow (organism), begitu pula pengaruh tidak langsung keduanya terhadap niat pembelian dan kepuasan (responses). Namun keinformatifan (stimulus) tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap flow maupun pengaruh tidak langsung terhadap niat pembelian dan kepuasan. Sedangkan pada jurnal penelitian, terdapat pengaruh langsung antara variabel-variabel stimulus terhadap flow dan pengaruh tidak langsung variabel-variabel stimulus kepada variabel-variabel responses.

This study aims to know the relationships between informativeness, effectiveness, and entertainment toward purchase intenton and satisfaction mediated by flow of consumers in Lazada Indonesia online store using the stimulus-organism-response (SOR) concept model introduced by Mehrabian and Russel (1978). This study using 160 respondents who has been visiting Lazada Indonesia website. The model has 7 hypotheses and had tested using path analysis method.
The results declare that effectiveness and entertainment (stimulus) have direct effect toward flow (organism) and indirect effect toward purchase intention and satisfaction (responses). But informativeness does not has any direct nor indirect effect towards them. Whereas, in main reference journal, the three stimulus variables have direct effect toward flow as organism variable and indirect effect toward two responses variables.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dwi Wahyu Dewanti
"Tulisan ini mengevaluasi cara strategi pemasaran konten Ruangguru dapat mencapai langkah-langkah dalam perubahan perilaku konsumen, mulai dari perhatian (attention), ketertarikan (interest), kemauan (desire), hingga tindakan (action). Pendekatan ini melibatkan pemanfaatan iklan dengan daya tarik yang disesuaikan dengan tujuan kontennya. Ruangguru telah berhasil menerapkan pendekatan yang efektif dalam setiap materi promosinya sesuai dengan maksud pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, terlihat bahwa Ruangguru aktif berinteraksi dengan cerita penggunanya, menggambarkan bukti nyata keberhasilan dalam penggunaan platform Ruangguru.

This paper analyzes how Ruangguru's content marketing strategy can achieve the stages of consumer behavior from Attention, Interest, Desire, and Action through the use of advertising appeals tailored to the content objectives. Ruangguru has employed a sound approach in each promotional content, aligned with the message goals. Furthermore, Ruangguru appears interactive by featuring user stories, demonstrating tangible evidence of the success of Ruangguru's users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selmy Patrica Wibawa
"ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.
Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.
Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.
Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.
Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.
Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S25999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rishanty Masruri
"Sebagai pemasar saat ini, kian menyadari pentingnya peran iklan dalam membangun citra (image) baik citra merek (brand image) maupun citra diri (self-image), sehingga dibutuhkan suatu penelitian mengenai hubungan derajat kesamaan (similarity/congruence degree) antara citra merek dan citra diri melalui tipe iklan dan pengaruh derajat kesamaan tersebut terhadap sikap konsumen. Di masa Iampau, peneliti pemasaran sering kali menggunakan teori personality untuk menjelaskan perilaku konsumen, yang sering kali diaplikasikan oleh pemasar adalah bahwa setiap individu memiliki konsep diri (self-concept) secara aktual yang didasarkan pada pola pikir, bagaimana mereka memandang tentang dirinya (who they think they are) dan konsep diri secara ideal yang didasarkan pada pola pikir, mereka ingin menjadi siapa (who they think they would like to be).
Penelitian ini mencoba untuk melihat sejauh mana tipe iklan (advertising type) dapat memperkuat atau memperlemah hubungan kesamaan antara citra merek (brand image) dan citra diri (self-image), dan pengaruhnya terhadap sikap (attitude) konsumen dengan hanya mengambil satu merek pada satu kategori produk yaitu handphone yang paling populer di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia setelah melakukan penelitian pendahuluan secara tidak terstruktur dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Tujuan penelitian ini meliputi :
1. Untuk mengetahui hubungan antara kesamaan/kongruensi citra (antara citra merek dan citra diri) dengan sikap (attitude) berdasarkan tipe iklan (type of advertisement).
2. Untuk mengetahui sejauhmana pemikiran yang terbentuk pada saat membaca ikian (kualitas produk, pemakaian produk, dan citra diri) dapat memprediksi sikap konsumen terhadap merek dan ikian berdasarkan tipe iklan (type of advertisement).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Timothy R. Graeff (1996). Namun untuk penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada penggunaan pesan fiktif sebuah iklan (advertising massage) khususnya iklan media cetak untuk mengelola hubungan kesamaan antara citra merek (brand image) dan citra diri (self-image), serta pengaruhnya terhadap sikap (attitude).
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 10.0.1, dimana untuk menguji masing-masing hipotesa dalam penelitian ini dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisa sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kesamaan citra (antara citra merek dan diri) dengan sikap berdasarkan tipe iklan maka digunakanlah alat analisa Korelasi.
b. Untuk menguji hipotesa kedua digunakan alat analisa Regresi Berganda. Pada kasus regresi berganda, terdapat satu variabel dependen (sikap) dan lebih dari saku variabel independen (kualitas produk, pemakaian produk, dan citra).
Dari hasil korelasi diperoleh bahwa korelasi negatif antara jarak skor dan sikap, mengindikasikan adanya hubungan yang positif antara kesamaan/kongruensi citra dan sikap. Begitupula sebaliknya dari hasil korelasi diperoleh bahwa korelasi positif antara jarak skor dan sikap, mengindikasikan adanya hubungan yang negatif antara kesamaan/kongruensi citra dan sikap. Dampak kesamaan/kongruensi citra (antara citra merek dan citra diri) pada sikap konsumen balk terhadap merek maupun iklan adalah signifikan hanya kepada responden yang diberikan iklan citra diri.
Sedangkan dari hasil analisis regresi berganda diperoleh bahwa tipe pemikiran yang terbentuk pada saat membaca iklan citra diri merupakan prediktor yang signifikan bagi sikap konsumen terhadap merek maupun iklan. Hal ini sesuai dengan apa yang ditemukan Timothy R. Graeff yang menyatakan bahwa tipe pemikiran merupakan prediktor signifikan dari sikap. Berdasarkan analisis penulis hal ini disebabkan oleh: pertama, keterbatasan informasi yang disebabkan oleh pesan iklan fiktif yang sangat generik, kedua, mayoritas responden dimana seluruhnya mahasiswa lebih mementingkan kegunaan dan ketiga harga relatif mengingat mayoritas responden berpenghasilan sekitar Rp 500.000,-sampai Rp 1.000.000,-"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sadariskar
"Susu, merupakan makanan panting yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap zat-zat yang diperlukan tubuh, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Besarnya penduduk Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi kalangan industri susu. Berbagai strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh para produsen susu untuk memenangkan pasar. Salah satu pilihannya adalah melakukan promosi dengan beriklan di media televisi.
Susu bubuk Dancow termasuk salah satu susu bubuk yang paling sering beriklan di media televisi. Ibu dengan anak berusia 1-5 tahun merupakan sasaran pada media promosi ini. Hasil komunikasi tersebut menghasilkan dampak kognitif, afektif atau sudah sampai kepada konatif pada sasarannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut
? Bagaimana pengaruh ikian melalui media televisi terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh iklan melalui media pendukung Iainnya, koran, majalah, media outdoor terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh kegiatan Promosi Penjualan (Sales Promotion) terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh kegiatan promosi Word of Mouth terhadap tingkat afeksi.
Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang memilih 77 ibu-ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun, yang tinggal di RW 08, Kelurahan Kampung Melayu sebagai populasinya. Dengan menggunakan Simple Random Sampling, terpilih sejumlah responden yang mewakili populasi.
Data yang diperoleh diolah menggunakan sofware data analisis SPSS windows versi 11.5. Dad hasil analisis Regresi Linear Berganda diperoleh temuan bahwa variabel terpaan ikian melalui televisi merupakan variabel pokok yang paling menentukan tingkat afeksi ibu
ibu terhadap susu bubuk merek Dancow. Diikuti oleh variabel iainnya yang juga cukup signifikan mempengaruhi tingkat afeksi yaitu frekuensi Word of Mouth, Promosi berhadiah dari Dancow dan Frekuensi terpaan ikian Dancow di majalah.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan strategi komunikasi pads produk susu baik bagi produsen susu maupun praictisi komunikasi lainnya. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan berbagai variasi tingkat status sosial ekonomi untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif mengenai karakter target market claim menyusun strategi komunikasi yang lebih tepat lagi.

Milk is an important dairy food product to fulfill the nutrient required for the normal fisiological function of human body, especially for the growth and development of children.
As the country with large population, Indonesia becomes a very potential market for dairy industries. Many marketing communication strategy have been developed and implemented by these industries in order to lead the market for the milk product. One of the main strategies is a promotion through TV advertisement media.
Dancow is one of the milk brands that is frequently advertised in the television. Mothers having children 1-5 years is often become the target of this type of promotion. This type of promotion activity influence cognitive, affective or conative effect.
This research is aimed to find the answer of these following questions:
? How the influence of TV Commercial Advertisement Exposure to the Affection
? How the influence of News Paper Advertisement, Magazine Advertisement an Outdoor Advertising to the Affection
? How the influence of Sales Promotion to the Affection
? How the influence of Word of Mouth to the Affection
This research was a cross sectional study that chose the mothers with children aged 1-5 years old living in RW 8, kelurahan Kampung Melayu, East Jakarta, as the population. The representative subjects were choosen from the list using the simple random sampling method.
Data obtained from the study were analyzed using software of SPSS for windows version 11.5. The results of multiple regression analysis found that TV Commercial Ad Exposure is the dominant variable that significantly influences the agffection of mothers. The second and third variables are frequency of word of mouth and sales promotion, respectively. And the last variable is magazine ad exposure.
Present study can be useful for both milk manufacturer as well as other communication practitionnaire in determining the communication strategy for milk and other dairy product. Further study will be needed with more varied sock) economic status of the population to give more comprehensive character of target market in developing more appropriate communication strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Fitri Halimah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara endorser credibility, brand credibility, attitude towards brand, attitude towards brand credibility, dan repurchase intention pada merek Wardah. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei yang disebarkan secara online kepada pengguna merek Wardah di Indonesia yang berusia minimal 17 tahun, mengetahui celebrity endorser Wardah, serta pernah melihat iklan Wardah melalui televisi atau media sosial dan membeli produk Wardah dalam rentang waktu bulan April 2020 s.d. Maret 2021. Sebanyak 522 responden terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa endorser credibility dan brand credibility secara positif mempengaruhi attitude towards brand dan brand credibility, serta attitude towards brand secara positif mempengaruhi repurchase intention. Attitude towards brand credibility tidak mempengaruhi repurchase intention dan tidak memediasi hubungan antara endorser credibility dan brand credibility dengan repurchase intention.

The purpose of this study was to examine the relationship between endorser credibility, brand credibility, attitude towards brand, attitude towards brand credibility, and repurchase intention on the Wardah brand. The data was collected by purposive sampling method using a survey distributed online to users of the Wardah brand in Indonesia who are at least 17 years old, know the celebrity endorser of Wardah, and have watched Wardah’s advertisement from the television or social media as well as bought Wardah products within April 2021 until March 2021. A total of 522 respondents were collected which were then processed and analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study indicate that endorser credibility and brand credibility positively affect attitudes towards the brand and brand credibility, and attitudes towards the brand positively affect repurchase intentions. On the other hand, attitude towards brand credibility does not affect repurchase intention and does not mediate the relationship between endorser credibility and brand credibility with repurchase intention. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Nurwibowo
"Berkembangnya pasar kosmetik pria menjadi salah satu kesempatan bagi brand facial wash untuk memperluas jangkauan targetnya Produsen membuat produk facial wash untuk pria sebagai fenomena kebutuhan baru Produsen yang bermain di kategori ini berlomba lomba dan bersaing untuk menjadi pilihan utama konsumen Tulisan ini hanya membahas secara umum untuk mengetahui dampak perilaku konsumen pria terhadap pengambilan keputusan pembelian produk facial wash.

The development of male cosmetics market to be one opportunity for brand facial wash is to extend their range of the target Manufacturers make facial wash products for men as a phenomenon of the new requirements Manufacturers playing in this category compete to be the first choice of consumers This paper only discusses in general to determine the impact of consumer behavior of men towards the purchase decision making facial wash product."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Laksmisari
"ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.
Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.
Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.
Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>