Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiangsih
"Penelitian ini bertujuan meneliti keberhasilan Software akuntansi berdasarkan persepsi pemakai. Model yang digunakan untuk menguji keberhasilan Software akuntansi dalam penelitian ini adalah modifikasi model keberhasilan sistem informasi dari Seddon (1997). Secara konsep, model Seddon meneliti dan mengklarifikasi aspek-aspek dari model DeLone dan McLean (1992), dengan demikian secara efektif mengintegrasikan hubungan teori inti didukung dengan literatur keberhasilan sistem informasi. Seddon membagi modelnya menjadi tiga kategori variabel yaitu: pengukuran kualitas sistem dan informasi, pengukuran umum mengenai benefit dari penggunaan sistem informasi, dan perilaku yang berkaitan dengan penerimaan IS Use. Dua kategori pertama merupakan definisi keberhasilan sistem informasi, dan kategori ketiga adalah dampak terhadap penggunaan sistem informasi tersebut. Model dalam penelitian ini diaplikasikan dalam pengumpulan data sebanyak 204 kuesioner terhadap pengguna Software akuntansi yang bekerja di berbagai macam perusahaan di Indonesia. Pengujian terhadap model, peneliti menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan piranti lunak LISREL 8.72.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa system quality terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, dan juga terhadap user satisfaction. Information quality juga terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness dan user satisfaction. Namun hasil penelitian menujukkan bahwa user satisfaction tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap system use.

The purpose of this study is to examine the information system (IS) success of the accounting Software based on the user perception. The model used to examine the IS success is the modified IS success model of Seddon (1997). Conceptually, Seddon’s Model examines and clarifies the aspects of DeLone and McLean’s Model (1992). Therefore, Seddon’s Model effectively integrates the fundamental theoretical supported by the IS success iiteratures. Seddon divides his model into three categories of variables, which are: the measurement of system quality and information quality, and the behavior related to acceptance of IS Use. The first two categories are definition of IS success, while the third category is the definition of the impact of the IS. The model employed in this study is applied on the data collected through 204 questionnaires distributed to the users of accounting Software who work at the variety of companies in Indonesia. In examining the model, I employ the Structural Equation Model (SEM) by using LISREL 8.72 Software.
The results of the study show that the system quality statistically significant affects the perceived usefulness and the user satisfaction. Furthermore, the results show that the information quality statistically significant affects the perceived usefulness and user satisfaction. On the other hand, the result of the study show that the user satisfaction does not affect the system use.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T26419
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istianingsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T5127
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istianingsih
"ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the information system (IS) success of the accounting software based on the user perception. The model used to examine the IS success is the modified IS success model of Seddon (1997). The model employed in this study is applied on data collected through 204 questionnaires distributed to the users of accounting software who work at the variety of companies in Indonesia. In examining the model, we employ the Structural Equation Model (SEM) with the use of LISREL 8. 72 softare. The results of the study show that system quality
significantly affects the perceived usefulness and the user satisfaction. Furthermore,
the results show that informqtion quality significantly ajjects the perceived usefulness
and user satisfaction. On the other hand, the study finds that user satisfaction does
not affect the system use."
Fakultas Ekonomi UI, 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Agustini
"Aplikasi Iuran Wajib merupakan aplikasi berbasis web (web-based) yang dikembangkan oleh unit kerja Teknologi Sistem Informasi PT Askes (Persero). Tujuan dikembangkannya aplikasi ini untuk menjadi alat bantu dalam mengelola data pendapatan premi yang jumlahnya cukup signifikan dan jika pengelolaan data tersebut dilakukan secara manual tanpa aplikasi menjadi tidak efisien (time consuming). Tesis ini membahas penelitian mengenai analisis keberhasilan aplikasi iuran wajib berdasarkan persepsi manfaat dengan menggunakan model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean yang telah diperbarui. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden sebanyak 109 pengguna aplikasi iuran wajib di seluruh kantor cabang, kantor divisi regional dan kantor pusat PT Askes (Persero) di seluruh Indonesia. Model dalam penelitian ini diuji menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) dan diolah datanya oleh software LISREL 8.8 versi student. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelapan hipotesis yang diajukan terbukti signifikan.

Aplikasi Iuran Wajib is a web-based application which was developed by the Information System (IS) Technology Unit of PT Askes (Persero). It was developed as a tool to manage premium revenue data which is quite significant so if it's managed without the application being inefficient (time consuming). This study is purposed to examine the information system (IS) success of aplikasi iuran wajib based on the perceived usefulness. The model adopted to examine the IS success is the updated IS success model of DeLone and McLean. There were 109 respondents participated in this study. Data were collected through questionnaires which are distributed to all of aplikasi iuran wajib users in Indonesia. The model of this study is examined by Structural Equation Modeling (SEM) with the use of LISREL software version 8.8 student. The results show that all of eight proposed hypothesis proved significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan untuk menyerahkan jaringan irigasi kecil dibawah 500 ha kepada perkumpulan petani pemakai air (P3A). Pelaksanaan kegiatan penyerahan irigasi kecil selain dimaksudkan untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada P3A dalam mengelola jaringan irigasi juga untuk mengurangi beban biaya pemerintah pada sub sektor irigasi.
Tulisan ini mengkaji sampai sejauh mana keberhasilan pengelolaan irigasi kecil yang dilaksanakan oleh P3A pasca penyerahan. Jaringan irigasi sampel yang dilakukan di DI Cinangka II dan DI Cipanumbangan, Jawa Barat. Sejumlah analisis yang dilakukan adalah : (i) Kemampuan teknis dan finansial P3A dalam pengelolaan O&P menghasilkan kinerja efisien, efektif dan memuaskan anggotanya. (ii) Analisis NPW, IRR dan B/C bila pelaksanaan O&P dilakukan oleh pemerintah dan P3A menghasilkan nilai NPW Rp 7.160.813, IRR 41,93% .sId 42,64% dan B/C 3,92-3,99 sehingga kegiatan tersebut layak diberi prioritas utama. Bilamana pola tanam diganti dengan yang mempunyai penghasilan yang lebih baik (bawang putih) maka menghasilkan IRR 73,33% s/d 151,07% dan BIC 8,91 s/d 29,87. (iii) Analisis konstruksi dan O&P dilakukan oleh investor hasilnya P3A dapat mengembalikan dana pinjaman. (iv) Analisis regresi dengan memasukkan faktor infasi (4 model) hasilnya 1. LY = 1,824 + LX2, 2. LY = 0,881 + LXI, 3. LY = 0,786 + LXI, 4. LY = 0,498 + LXI, dan analisis regresi dengan memasukkan faktor rate US $ hasilnya LY 1,824 + LX2.
Dimana X1 adalah faktor konstruksi dan X2 faktor O&P. Seluruh model menghasilkan Y (benefit) yang positif.

The Government has implemented the policy of handing over of small irrigation schemes (below 500 ha) to Water User Associations (WUAs or P3As). Implementation of handing over activities in addition to giving more authority to WUAs/P3As in water management of schemes also helping reducing the Government burden of funding for irrigation sub-sector.
This paper analyses howfar the success of WUAsIP3As succeeded in the irrigation management following the hand over. The schemes that have been taken up for sample analysis are DI Cinangka II and DI Cipanumbangan in West Java. The following analysis have been carried out: (i) The technical and financial abilities of WUAs/P3As in carrying out operation and maintenance (O& M/ O&P) in efficient and effective manner to satisfy the board members. (ii) Economic and financial analysis such as NPW, IRR and BIC in the case of operation and maintenance of the scheme carried out by the Government and WUAs/P3As resulted in NPW of Rp. 7,160,813. IRR of 41.93% upto 42.64% and BIC of 3.92 upto 3.99. Thus the activity of operation and maintenance by WUAs/P3As can be given forst priority. If the paddy is replaeed by crop which has more income than paddy say garlic resueted in an IRR of 73.33% upto 151.07% and BIC of 8.91 upto 29.87. (iii) Loan repayment capability of WUAs/P3A based on the investor point of view on construction, operation and maintenance, proved to be feasible. (iv) Regression analysis using inflation factor (4 models) resulted in 1. LY =1.824 + LX2, 2. LY = 0.881 + LX1, 3. LY = 0.786 + LXI 4. LY = 0.498 + LXI, and the regression analysis by considering the effect of exchange rate factor of USA resulted in LY = 1.824 + LX2.
Where XI is construction factor and X2 in O&M factor. All the above 4 (four) methods have shown profitable and positive results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Hari Wijanto
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang pesat akhir-akhir ini tidak saja menyebabkan peningkatan kemampuan teknologi informasi yang luar biasa, tetapi juga menyebabkan penurunan yang tajam harga perangkat teknologi tersebut. Sebagai dampak dari keadaan ini ialah meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi di masyarakat dan meningkatnya pembangunan sistem informasi dalam organisasi. Pembangunan sistem informasi dalam organisasi juga dipacu oleh peningkatan peran sistem informasi yang dewasa ini semakin banyak dimanfaatkan sebagai senjata strategis bagi organisasi untuk berkompetisi. Keadaan ini ditambah dengan beberapa temuan, yang menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi dalam organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah dilaksanakan dan bahkan sering mengalami kegagalan, menjadikan keberhasilan sistem informasi merupakan hal panting yang perlu mendapat perhatian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan pengukuran keberhasilan sistem informasi dalam organisasi-organisasi di Indonesia. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk dan instrumen pengukuran keberhasilan sistem informasi, serta penerapannya dalam organisasi di Indonesia berusaha untuk dicari jawabannya. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan untuk mengkaji penerapan metode penelitian Structural Equation Model (SEM) pada penelitian keberhasilan sistem informasi di Indonesia.
Keberhasilan sistem informasi merupakan konstruk berganda yang mengandung beberapa kategori. Kategori-kategori ini dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu keluaran ekonomi dan keluaran non-ekonomi. Idealnya, keluaran ekonomi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Karena hal ini sukar dilaksanakan, maka kebanyakan pengukuran keberhasilan sistem informasi dilakukan dengan ukuran tidak langsung atau ukuran pengganti yaitu keluaran nonekonomi atau keluaran personal.
Berdasarkan kategori-kategori di dalam kelompok keluaran non-ekonomi dibentuk model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang menggunakan ukuran pengganti Kepuasan Informasi Pemakai (KIP) dan Kualitas Jasa Sistem Informasi (KUALJASA). Kuesioner dibentuk berdasarkan instrumen-instrumen dari beberapa penelitian sebelumnya. Kuesioner disebarkan kepada individu sebagai pemakai sistem informasi dalam organisasi-organisasi di Indonesia. Data yang terkumpul diolah dengan bantuan PRELIS-2, LISREL-8 dan perangkat statistik yang lainnya.
Kesimpulan yang dapat ditarik berkaitan dengan KIP adalah KIP merupakan model konfirmatori 2 tingkat, dimana KIP dapat diukur melalui 4 variabel, dan ke 4 variabel tersebut dapat diukur melalui 17 variabel teramati atau indikator. Demikian juga, kesimpulan yang berkaitan dengan KUALJASA menunjukkan bahwa KUALJASA adalah model konfirmatori 2 tingkat, dimana KUALJASA dapat diukur melalui 4 variabeI, dan ke 4 variabeI tersebut dapat diukur melalui 11 variabel teramati atau indikator. Perbandingan antara KUALJASA-SERVQUAL (yang diukur menggunakan data persepsi performansi minus harapan pemakai) dengan KUALJASASERVPERF (yang diukur menggunakan data persepsi performansi saja) memberikan basil model KUALJASA-SERVPERF lebih baik dari model KUALJASASERVQUAL.
Dalam hubungan kausal disimpulkan bahwa KUALJASA berpengaruh secara positif terhadap KIP. Sementara itu, Tingkatan Departemen Sistem Inforrnasi (DSI) dalam organisasi (TKATDSI) tidak mempunyai hubungan kausal dengan KIP dan KUALJASA. Umur DSI dalam organisasi (UMURDSI) tidak mempunyai hubungan kausal dengan KIP. UMURDSI mempunyai hubungan kausal negatif dengan KUALJASA, tetapi kecilnya koefisien regresi dan rendahnya koefisien determinasi, maka secara praktis hubungan ini dapat diabaikan.
SEM terbukti bermanfaat sebagai metodologi penelitian untuk penelitian sistem informasi. Perbandingan estimasi WLS dengan ML menunjukkan bahwa WLS menghasilkan estimasi data ordinal yang lebih baik dibandingkan ML.
Implikasi penelitian ini bagi praktisi berupa tersedianya alat untuk mengevaluasi keberhasilan sistem informasi dalam organisasi, sehingga usaha untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi lebih terarah. Sedangkan bagi peneliti, dari segi substansi, merupakan penelitian awal tentang sistem informasi di Indonesia yang dapat dikembangkan lebih lanjut, dan dari segi metodologi penelitian, pengalaman penerapan SEM dapat digunakan sebagai pedoman untuk penelitian-penelitian dalam bidang lain, termasuk bidang ilmu sosial dan perilaku.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
D424
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriati
"Kepuasan pemakai adalah suatu keadaan di mana keinginan, harapan dan kebutuhannya dipenuhi, jika hal ini dapat dilakukan maka pelayanan dinilai memuaskan. Apabila pemakai merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pemakai, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, tetapi dalam penelitian ini barn dapat dilihat berdasarkan penilaian pemakai terhadap tiga variabel panting yaitu: (1) Fasilitas Perpustakaan, (2) Ketersediaan dan kelengakapan Koleksi dan (3) Kualitas pelayanan oleh petugas.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini secara umum adalah untuk menetahui kepuasan pemakai atas kinerja pelayanan pada Bidang Layanan Umum.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap : (1) Fasilitas perpustakaan dari masing-masing kelompok kerja layanan, (2) Ketersediaan koleksi dari masing-masing kelompok kerja layanan, (3) Kualitas layanan yang telah diberikan, (4) Hambatan yang dirasakan pemakai dalam pencarian informasi yang mereka butuhkan dan (5) Mengetahui harapan pemakai terhadap pelayanan secara keseluruhan pada Bidang Layanan Umum. Metodologi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai dalam penelitian ini adalah : (1) Metode survei guna mendapatkan data tentang kepuasan pemakai terhadap kinerja layanan yang telah diterima atau dirasakan oleh responden, (2) Diskusi dan wawancara dengan kelompok fokus untuk mengetahui apa yang diharapkan sesungguhnya oleh pemakai dari layanan perpustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat kepuasan pemakai terhadap fasilitas perpustakaan bervariasi yakni : sudah sangat memuaskan untuk sarana penitipan tas, meja dan kursi baca pada masing-masing kelompok layanan dan dan memuaskan untuk kenyamanan dan ketenangan di ruang baca dan ketersediaan mesin fotokopi, namun sangat tidak memuaskan untuk fasilitas / sarana penelusuran baik katalog OPAC maupun katalog kartu dan kemudahan penelusurannya, (2) Tingkat kepuasan pemakai dari ketcrsediaan dan kelengkapan koleksi dari masing-masing kelompok layanan (a) Pada Kelompok Kerja Layanan Berkala Mutakhir pemakai merasa puas untuk koleksi surat kabar, dan Cukup puas untuk koleksi jurnal ilmiah, majalah.

User satisfaction is fulfillment of desire, expectations and need. If this matter can be completed by library, library service is classified into satisfying degree. If library user unsatisfied or sometimes feel uncomfortable to the service, it may be classified into ineffective and inefficient service. Knowing to the degree of library service, is important to the library as a public service. The degree of user satisfaction is also an important factor, when library develop a new service system especially user service oriented, minimize of expense and time, and increase a good service to the user.
There are ways commonly used when make an assessment to user satisfaction, but in this research only three variable are used to predict user satisfaction, they are: 1. Library facilities, 2. Availability and collection completeness, and 3. Staff quality service. In general, the purpose of this research is to get some responses and user expectations on the performance of library service.
For specific aims this research is to know user expectation degree to the following : 1. Library facilities from each working team service. 2. Collection availibility from each working team service. 3. Service quality which has been given. 4. User resistances when seeking information, and 5. Understanding user expectation to the library service. Methodologies of the research are : (1) Survey method to get data of user satisfaction on service staff performance, which has been accepted or felt. (2) Discussion and Interview with the focus group to collect data of user expectation related to the library service.
Research finding shows : (1) Level of user satisfactions to the library facilities vary namely, they are : very satisfied to the locker facility, reading area facilities in each service section, satisfied to the comfortable reading area, and availability of photocopy service, but very dissatisfied to the retrieval facilities, either OPAC or card catalogue and difficulty degree on retrieval procedures. (2) User Satisfaction from availability and collection completeness' of each service section; (a) Current Periodical service section, user classified as satisfied on newspaper collection service, and satisfied enough to journal science and popular magazine, and appropriate technology magazine collection service. From current collection the user classified as very satisfied at Newspaper collection, satisfied enough to journal science and popular magazine, and also dissatisfied to appropriate technology magazine collection. (b) Current Book section; user classified as satisfied enough to the availability collection, but it is still lacking according to what they expect especially; book title, author or subject and its quietness. (c) Magazine and newspaper service section, user classified as satisfied. (3) User satisfaction to the service quality of each section are : (a) Membership section, user classified as satisfied level especially ; easy procedure to be a member, and promptness in preparing membership card. (b) Current periodicals and current book service, user classified as less satisfied with the procedure of closed service system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T37237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Eva Kristina
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pengaduan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengatakan bahwa 21 Cineplex Group telah melakukan praktek persaingan usaha tidak sehat khususnya dalam bidang distribusi film impor maupun film lokal. Dan dengan adanya praktek persaingan usaha tidak sehat tersebut, membawa dampak negatif terhadap perfilman nasional. Hal ini disebabkan karena adanya arus film impor yang besar dan pihak 21 Cineplex Group lebih mengutamakan untuk memutar film impor daripada film lokal hanya demi untuk kepentingan dan keuntungan mereka sendiri tanpa memperhatikan perfilman nasional sehingga pada akhimya perfilman nasional makin lama makin terpuruk. Karenanya penulis merasa perlu untuk melakukan analisis terhadap distribusi perfilman di Indonesia baik itu film impor maupun film lokal serta analisis selera responden terhadap media yang digunakan untuk menonton sebuah film dan selera responden terhadap jenis film yang mereka tonton.
Penelitian ini mengkombinasikan berbagai macam metodologi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif Metodologi yang bersifat deskriptif kualitatif terutama dilakukan dalam menganalisis kebijakan, dan metodologi yang bersifat kuantitatif pada umumnya dilakukan dengan Chi Square Test dan menggunakan SPSS versi 10.
Hasil penelitian ini berupa analisis distribusi film impor maupun film lokal, di mana dalam analisis ini menjelaskan apakah terdapat entry barrier atau tidak bagi pesaing kecil untuk mendapatkan film impor maupun film lokal dari pesaing besar khususnya dari Cineplex 21 Group. Selain itu peneliti juga melakukan analisis selera responden terhadap jenis film dan media untuk menonton sebuah film yang lebih disenangi oleh penonton yang ada di bioskop 21 dengan pembagian kuesioner kepada para responden menurut kelasnya masing-masing.
Di sini juga peneliti melakukan analisis kebijakan dengan menggunakan UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan Usaha Tidak Sehat, UU No 8 Tahun 1992 tentang Perfilman, dan UU No 12 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. DaIam analisis kebijakan ini dijelaskan bagaimana keterkaitan dan keefektifan dari ketiga undang-undang ini dalam mengangkat kasus 21 Cineplex.
Group ini dimana dalam UU No 8 Tahun 1992 mengatakan bahwa film sebagai hasil karya seni dan karya cipta manusia berada di dalam koridor atau ruang lingkup karya cipta dan-kekayaan intelektual dan karya cipta ini dilindungi oleh UU No 12 Tahun 2002 tentang Hak Cipta . Sedangkan dalam UU No 5 Tahun 1999 ada beberapa pengecualian diberikan kepada pelaku ekonomi salah satunya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan demikian dalam penelitian ini diuraikan bagaimana performance dari ketiga undang-undang tersebut dalam mengatasi masalah ini sehingga pada akhirnya dapat memberikan suatu solusi yang membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha perbioskopan di Indonesia dan perkembangan perfilman nasional. Selain itu dalam penelitian ini juga diharapkan dapat menjawab pengaduan LSM Monopoly Watch kepada KPPU terhadap kasus 21 Cineplex Group."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janthi Suwono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Wien Fatma L.
"Penelitian mengenai ketersediaan buku telah dilakukan di perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, pada bulaii Oktober 1995, tujuannya adalah : Mengetahui ukuran ketersediaan buku yang dapat langsung diperoleh pemakai pada saat pemakai mencarinya; Mengetahui ukuran ketidaktersediaan buku; Mengetahui ukuran kinerja ketersediaan di Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia; Menemukan faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktersediaan buku sehingga pemakai tidak berhasil memperoleh buku yang diinginkannya di Perpustakaan Fakultas Psikologi UI; Melihat perbandingan ukuran kinerja ketersediaan dengan penelitian senipa yang pernah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan inelalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Cara penyebaran kuesioner dan pelaksanaan penelitian dijelaskan.
Hasilnya menunjukkan bahwa 43% buku berhasil disediakan oleh peipustakaan dan 57% buku yang tidak berhasil langsung disediakan di perpustakaan. Faktor-faktor yang nienyebabkan tidak berhasilnya buku ditemukan oleh pemakai di Perpustakaan Fakultas Psikologi yang terbesar adalah karena buku tidak dimiliki oleh perpustakaan sebesar 26.18% dari total seluruh buku yang dicuri atau 45,3% dari total buku yang tidak berhasil ditemukan oleh pemakai. Penyebab ketidaktersediaan buku yang lainnya adalah buku sedang dipinjam 41 buku (16,01%), penempatan buku yang salah di rak 13 buku (5,09%), kesalahan pemakai dalam mencari buku sebanyak 12 buku (4,69%), buku difotokopi oleh pemakai lain 7 buku (2,73%), buku sedang menunggu untuk dirakkan kembali 3 buku (1,17%), dalam proses pengolahan 2 buku (0,78%) hilang atau dicuri 2 buku (0,78%) dan 1 buku (0,39%) sudah ditarik dari raknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>