Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Suprihatin
"Telah diketahui bahwa tingginya AKI sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan mendeteksi adanya faktor resiko dan kurangnya memberdayakan ibu hamil pada perawatan kehamilan resiko tinggi. Kondisi ini memberikan dampak pada tingginya kematian ibu saat persalinan. Melalui program desa siaga, Lumajang telah berhasil menurunkan AKI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenonemonologi deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga di Desa Kenongo Lumajang Jawa Timur. Informan pada penelitian ini adalah para ibu yang telah melahirkan secara fisiologis sejak tahun 2007 dengan riwayat kehamilan risiko tinggi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yang ditetapkan berdasarkan tehnik sampling purposif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri melalui wawancara mendalam dan direkam menggunakan tape recorder. Data dianalisis dengan tehnik Colaizzi, dan menghasilkan 19 tema yang menggambarkan pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dampak program desa siaga di Desa Kenongo yang dipersepsikan ibu dalam perawatan kehamilan risiko tinggi adalah adanya pemantauan terhadap ibu hamil, keterjangkauan pelayanan kesehatan, pemberdayaan biaya persalinan, dan pengelolaan asuhan persalinan. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan pada pelaksanaan program desa siaga dalam merawat ibu hamil risiko tinggi dan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan, dengan lokasi dan informan yang lebih representatif serta pendekatan yang lebih sempurna.

It has been known that the high MMR in Indonesia is mostly caused by the late detection of risk factors and the lack empowerment of pregnant women during their high risk pregnancy care. These conditions gave impact to the high maternal mortality during childbirth. Through Desa Siaga (alert Village) Program, Lumajang has been succeeded to decrease MMR. This study was a qualitative research with descriptive phenomenology design that aims to identify high risk pregnant women's experience in preventing childbirth complication as impact about 'desa siaga' (alert village) Program in Lumajang, East Java. The informants were women who have high risk pregnancy's experience, had physiologic childbirth from 2007 in Kenongo Village. The informants size were six women and was recruited based on purposive sampling. Data were collected through in-depth interview by researcher her self and it was recorded by tape recorder. The data analyzed with Colaizzi's technique, that produced 19 themes showed the women's experience of high risk pregnancy in preventing complication as the impact of Desa Siaga Program. The women's perception about impact of Desa Siaga Program were showed by 4 themes, there are monitoring, health care to be reached, empowerment of delivery cost, and organizing of childbirth. This research is suggested to increase the effort of 'Desa Siaga' program in taking care of high risk pregnant women. The future research should be done in a more representative location with more representative informants and more perfect approach. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Setyaningsih
"Kehamilan berisiko tinggi mempengaruhi kondisi psikososial dan emosional ibu. Paket "Harmoni" merupakan paket intervensi psikososial untuk kecemasan ibu hamil risiko tinggi menghadapi persalinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian paket "Harmoni" pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan. Penelitian quasi-eksperimen ini menggunakan sampel masing-masing sejumlah 20 orang pada kelompok kontrol dan intervensi yang diambil secara purposive sampling. Instrumen penelitian adalah alat ukur kecemasan (HARS) yang dimodifikasi. Hasil penelitian adalah ada pengaruh yang signifikan pemberian paket "Harmoni" pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan (p= 0,03; α = 0,05). Paket "Harmoni" dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan psikososial bagi ibu hamil risiko tinggi.

The High-risk pregnancies affect the psychosocial and emotional condition. "Harmony" package is a psychosocial intervention to reduce the anxiety of high risk pregnant before the labor. The objective of this research is to determine the effect of "Harmony" package on anxiety of high-risk pregnant before the labor. This quasi-experimental study use samples of two groups consisting a control group and an observed group, in each of which 20 people were selected by purposive sampling. Modified HARS measure of anxiety was used as the research instrument. Research finding indicates that there is a significant effect of "Harmony" package on high-risk pregnant women towards their anxiety before the labor (p=0, 03; α = 0, 05). "Harmony" package can be used as a recommended medium in psychosocial health education for high-risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Marischa Malik
"ABSTRAK
Latar Belakang : Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi edukasi tambahan yang diberikan pada ibu hamil dalam mengenal kehamilan risiko tinggi dan tanda bahaya persalinan dengan menilai adanya perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku pada awal kedatangan dan sesudah persalinan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian uji intervensi tersamar tunggal yang berlokasi di poli kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Total sampel sebanyak 52 responder, masing-masing 26 responder untuk kelompok kontrol dan 26 responder untuk kelompok intervensi. Instrument penelitian berbentuk kuisioner yang meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku sejumlah 48 pertanyaan. Kuisioner ini telah melewati uji validasi dan reliabilitas (nilai Alpha Cronbach untuk masing-masing pengetahuan, sikap dan perilaku = 0.885 ; 0.762 ; 0,753 ). Analisa dilakukan dengan analisa bivariate korelatif dan independent dengan menggunakan SPSS 20. Media edukasi tambahan yang diberikan pada kelompok intervensi menggunakan media lembar balik yang dikeluarkan oleh HOGSI dan USAID.
Hasil penelitian : Karakteristik dari kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan bermakna dilihat dari rentang usia (30,65+1,20 dengan 29,38+0,75), pendidikan (kedua kelompok menunjukkan tingkat pendidikan tinggi) dan pekerjaan. Klasifikasi tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku awal pada kedua kelompok juga tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada kedua kelompok didapatkan adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan pengetahuan (nilai p <0.001). Perbandingan antara kedua kelompok kontrol dan intervensi sesudah persalinan memberikan hasil yang secara statistik berbeda bermakna pada sikap dan perilaku (p = 0.001 dan p=0.042), sedangkan untuk pengetahuan kedua kelompok tidak berbeda bermakna ( p=0.36).
Kesimpulan : Penggunaan media lembar balik dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam mendapatkan asuhan antenatal.

ABSTRACT
Introduction: This study aims to assess the impact of additional educational interventions given to pregnant women in identifying high-risk pregnancy and childbirth danger sign by assessing the changes in knowledge, attitudes and behaviors in the early arrival and after childbirth.
Method: This study is a single-blind intervention trial that is located in obstetrics polyclinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Total sample are 52 responders, each of the 26 responders for the control group and 26 responders to the intervention group. Research instrument using a questionnaire form which includes knowledge, attitudes and behavior of a number of 48 questions. This questionnaire has passed the validation test and reliability (Cronbach's Alpha value for knowledge, attitudes and behaviors = 0885; 0762; 0,753). Analysis was done by bivariate analysis and independent correlative using SPSS 20. Media education given to the intervention group using flipchart issued by HOGSI and USAID.
Result: Results obtained for the characteristics of both group are no significant differences in the views from a range of age (30.65 + 29.38 + 1.20 to 0.75), education (both groups showed a high level of education) and employment. Classification level of knowledge, attitudes and behavior early in both groups also no significant differences. In both groups we found differences in knowledge, attitudes and knowledge (p <0.001). Comparison between the control group and the intervention as postnatal results statistically significant difference in the attitudes and behavior (p = 0.001 and p = 0.042), whereas for the knowledge of the two groups was not significant (p = 0.36)."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Bagus Qomaruddin
"Penelitian ini mengembangkan indikator pemberdayaan dan cara pengukurannya yang dapat dimanfaatkan dalam menentukan tingkat keberdayaan desa siaga. Penelitian ini menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian berupa instrumen yang sudah terbukti valid dan reliabel. Desa siaga yang memiliki skor tingkat keberdayaan 60 ke atas lebih dari 85%, namun yang memiliki skor 80 ke atas masih di bawah 25%. Tingkat keberdayaan desa siaga dapat meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, kenaikan berat badan balita (N/D) dan menurunkan jumlah balita gizi buruk. Disarankan agar instrumen ini diuji cobakan di tempat lain untuk mengetahui stabilitas dari indikator.

The objective of this research was to develop empowerment indicators in measuring empowerment level of alert villages. Qualitative and quantitative approaches were used in this research. The research found out that indicators instrument was valid and reliable. Less then 25% of alert villages had score of empowerment level was 80 or more and more then 85% of alert villages had score was 60 or more. The empowerment level of alert villages was able to increase coverage of delivery assisted by health personnel, weight gain (N/D) and decrease the amount of under five children malnutrition. It is recommended to retested the indicators instrument in other places to know stability of the indicators."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
D1385
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willa Susiani Dewi
"Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan masih kurangnya penyuluhan atau informasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap masyarakat oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periyuluhari kesehatari tentang P4K terhadap pemilihan penolong persalinan, dengan desain quasi eksperimen terhadap ibu hamil trimester III jumlah sampel 48, bertempat tinggal di desa karangsari kecamatan karangpawitan kabupaten garut propinsi melahirkan oleh tenaga kesehatan dan 72,9% dan 27,1% oleh non kesehatan. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang bermakna antara pemberian penyuluhan P4K dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Oleh sebab itu disarankan untuk memfasilitasi pelaksaan program P4K di tiap kecamatan, meningkatkan kemitraan paraji dan bidan.

The low to help assistance by health professionals remains one due to lack of education or information program planning and prevention of complications of labor to the community by health personnel. This study aims to determine the eject of health education on P4K for labor helper election, with a quasi-experimental design to the third trimester pregnant women sample number 48, residing in the village district Karangpawitan, Karangsari sub arrowroot provinces for health care delivery and 72.9%, and 27, 1% by non health. The research proves there is a significant association between the provisions of counseling P4K with auxiliary power selection labor. Therefore recommended to facilitate the implementation ofthe P4K program in each district, to improve the functioning of health education group or individual counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Etti Suryani
"ABSTRAK
Salah satu indikator derajat kesehatan adalah angka kematian bayi (AKB). Saat ini AKB nasional adalah 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Berbagai upaya dilakukan Pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Bayi diantaranya program Desa Siaga. Penelitian ini adalah penelitian analitik non eksperiment dengan rancangan Cross sectional. Penelitian ini menganalisis hubungan tingkatan Desa Siaga dengan Angka kematian bayi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di kabupaten Blitar dengan total sampel berjumlah 248 desa dan dianalisis dengan uji T-Independent. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata kematian bayi antar Tingkatan Desa Siaga. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkatan Desa Siaga dengan Angka Kematian Bayi. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya Angka Kematian bayi (AKB).

ABSTRACT
One indicator of healthy level is the Infant Mortality Ratio (IMR). Currently, the national IMR was 34 deaths per 1,000 live births (SDKI 2007). There are many government efforts to reduce infant mortality, one of them is ?Desa Siaga? program. To determine the correlation of ?Desa Siaga? and Infant Mortality Ratio, We conducted research by analyzing the level of ?Desa Siaga? and Infant Mortality Ratio In Blitar, East Java in 2010. The population of this study are all villages in Blitar district total sample are 248 villages and analyzed by the Independent T-Test. This research is an analytic non experiment with cross sectional design. The results showed that there was no significant difference in average infant mortality among level of ?Desa Siaga.? Thus concluded that there was no relationship between levels of ?desa siaga? with Infant Mortality. This is caused by many factors that cause high or low Infant Mortality Ratio (IMR)."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Singgih Prabowo
"[ABSTRAK
Sudah lama jika kehidupan masyarakat Tengger yang mendiami tepian
kaldera Gunung Tengger telah menarik perhatian para ilmuan sosial dan antropolog.
Masyarakat Tengger terkenal dengan kehidupannya yang damai, terartur, tertib,
jujur, dan rajin bekerja. Dataran tinggi Tengger dikenal sebagai wilayah yang damai
dan tentram karena orang Tengger masih memegang teguh nilai budaya yang
diwariskan nenek moyangnya. Selain itu mereka juga apresiatif terhadap tradisi yang
diwariskan leluhurnya yang dijadikan rujukan dalam kehidupan bermasyarakat. Akan
tetapi bagaimana dengan kondisi saat ini, dimana interaksi antara masyarakat dataran
rendah dengan masyarakat dataran tinggi mulai intens karena membaiknya kondisi
insfrastuktur yang menunjang. Apakah meningkatnya interaksi tersebut telah
merubah kehidupan masyarakat Tengger khususnya nilai budaya yang selama ini
menjadi rujukan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kajian ini yang menjadi fokus utama adalah bagaimana sosialisasi
nilai budaya Tengger yang dilakukan keluarga melalui pola asuh dalam membentuk
karakter anak ditengah perubahan yang terjadi. Keluarga inti dipilih sebagai unit
analisis karena sebagai satuan terkecil dalam satuan sosial memiliki kepekaan
terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapai masyarakat dan perubahan yang
terjadi. Hasil penelitian menunjukkan jika pada masyarakat Tengger di Desa Ranu
Pani telah mengalami perubahan, sehingga ada nilai budaya yang tetap dipertahankan
dan ada yang mulai berubah. Selain itu perubahan yang terjadi telah berdampak
sampai tingkat keluarga sehingga berpengaruh terhadap sosialisasi nilai budaya dan
pola asuh dalam pembentukan karakter anak.

ABSTRACT
It's been a long time known that the lives of the people who inhabit the
periphery of Tengger Caldera mountain has attracted the attention of social
scientists and anthropologists. Tengger community famous for a peaceful life,
strong community, orderly, honest, and diligent. Tengger highlands known as the
quiet and peaceful region because of the Tengger still adhere to the cultural values
inherited by their ancestors. In addition, they are also appreciative of the inherited
tradition by their ancestors and it were used as a reference in social life. But what
about the current conditions, where the interaction between the people from the
lowland and highland begin intense because of the improved conditions of
infrastructures. Does increasing the interaction has changed people's lives,
especially Tengger cultural values that have become their reference in social life.
In this study the main focus is how the socialization of Tengger cultural
values carried by families through child rearing in shaping the character of
children amid the changes. Nucleus family chosen as the unit of analysis, as the
smallest unit in a social unit, it has a sensitivity to social problems faced by
society and the changes that happen. The results show that Tengger community at
Ranu Pani village has changed, so there is cultural value will be retained and there
is some that starting to change. Besides the changes have an impact until the level
of the family, it contributes to the changes of socialization of cultural values and
child rearing in the formation of character., It's been a long time known that the lives of the people who inhabit the
periphery of Tengger Caldera mountain has attracted the attention of social
scientists and anthropologists. Tengger community famous for a peaceful life,
strong community, orderly, honest, and diligent. Tengger highlands known as the
quiet and peaceful region because of the Tengger still adhere to the cultural values
inherited by their ancestors. In addition, they are also appreciative of the inherited
tradition by their ancestors and it were used as a reference in social life. But what
about the current conditions, where the interaction between the people from the
lowland and highland begin intense because of the improved conditions of
infrastructures. Does increasing the interaction has changed people's lives,
especially Tengger cultural values that have become their reference in social life.
In this study the main focus is how the socialization of Tengger cultural
values carried by families through child rearing in shaping the character of
children amid the changes. Nucleus family chosen as the unit of analysis, as the
smallest unit in a social unit, it has a sensitivity to social problems faced by
society and the changes that happen. The results show that Tengger community at
Ranu Pani village has changed, so there is cultural value will be retained and there
is some that starting to change. Besides the changes have an impact until the level
of the family, it contributes to the changes of socialization of cultural values and
child rearing in the formation of character.]"
2015
T44087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini membahas tentang kinerja bidan di desa dalam mengelola program Desa Siaga di Kabupaten Kebumen, bertujuan mengetahui kinerja bidan di desa dan hubungan faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi berdasarkan teori Gibson (1987). Penelitian menggunakan desain cross sectional, populasi penelitian bidan di desa dengan jumlah sampel 110 orang. Analisis data meliputi univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bidan di desa yang memiliki kinerja baik 50,9% sedangkan yang memiliki kinerja kurang 49,1%.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam mengelola program Desa Siaga adalah sarana dan prasarana kerja serta dukungan masyarakat.

Abstract
This research discusses about the performance of village midwives in the
management of Desa Siaga program in distric Kebumen, to know performance of village midwives and the related individual factor, psychological factor and organization factor based Gibson theory (1987). This research is cross sectional design, observational population midwives in village with sample amount 110 person. Data analysis used in this research is univariate and bivariate. Result of study show that has good midwife performance 50,9% and 49,1% have insufficiently performance. Observational Result to show factor that is related
performance of village midwives in the management of Desa Siaga program with infrastructure and public support."
Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Farida Yohanik
"Implementation of readiness village in working area of public health center Tanjunganom has not been carried out optimally due to less activity of it`s cadre. Cadre is one of success key for readiness village, as a result of it make researcher interested to make a research about factors related to the activity of cadre in managing of readiness village in working area of public health center Tanjunganom. This study is a survey research using Cross Sectional study design. Data analysis by variate and bivariate test which using Chi Square test (a= 5%). Study result found that there are significant correlations between the activity of readiness cadre and education, experience, knowledge, attitude, counseling, fund availability, incentive, society figure support, society and supervision variable.

Pelaksanaaan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Tanjunganom yang belum optimal disebabkan kurangnya keaktifan kader desa siaga. Kader merupakan salah satu kunci keberhasilan desa siaga, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam pengelolaan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Tanjunganom. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain Cross Sectional. Analisis data yang digunakan adalah uji univariat dan uji bivariat dengan uii statistic Chi Square (a=5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan kader dengan variabel pendididkan, pengalaman, pengetahuan, sikap, penyuluhan, ketersediaan dana, insentif, dukungan tokoh masyarakat, dukungan masyarakat, dan supervisi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mintasih
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesadaran ibu hamil risiko tinggi
terhadap tanda bahaya pada kehamilan dan faktor yang memengaruhi. Penelitian
cross sectional ini melibatkan 107 ibu hamil risiko tinggi yang tersebar di
Puskesmas di kota Depok, dipilih dengan consecutive sampling. Instrumen yang
digunakan adalah Birth Preparedness and Complication Readiness (BPCR) tools
versi Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran ibu hamil
risiko tinggi terhadap tanda bahaya pada kehamilan kurang (54.8%) dan faktor
yang memengaruhi adalah jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan, kualitas
pelayanan, keterpaparan informasi, paritas dan perencanaan kehamilan (p=0.001,
p=0.000, p=0.000, p=0,025, dan p=0,011). Faktor yang paling berpengaruh adalah
keterpaparan informasi (OR=11.565; 95% CI=2.419-55.293). Kesadaran ibu
hamil risiko tinggi terhadap tanda bahaya pada kehamilan perlu di tingkatkan
dengan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) sampai terjadi perubahan
perilaku.

ABSTRACT
The aim of this study was to identification the influencing factors of the awareness
of danger signs of obstetric complications among of high risk pregnant women.
The cross sectional study involved 107 high risk pregnant women in Depok and
using Birth Preparedness and Indonesian version of Complication Readiness
(BPCR) tools. The findings showed that awareness of danger signs of obstetric
complication among high risk pregnant women are less (54.8%) and antenatal
care visits, quality of services, information exposure, parity, and planned
pregnancy (p=0.001, p=0.000, p=0.000, p=0.025, and p=0.011) are the
influencing factors and the dominant factor is information exposure (OR=11.565;
95% CI=2.419-55.293). The pregnant women need to be aware of danger signs of
obstetric complication through providing proper information, education and
communication.;The aim of this study was to identification the influencing factors of the awareness
of danger signs of obstetric complications among of high risk pregnant women.
The cross sectional study involved 107 high risk pregnant women in Depok and
using Birth Preparedness and Indonesian version of Complication Readiness
(BPCR) tools. The findings showed that awareness of danger signs of obstetric
complication among high risk pregnant women are less (54.8%) and antenatal
care visits, quality of services, information exposure, parity, and planned
pregnancy (p=0.001, p=0.000, p=0.000, p=0.025, and p=0.011) are the
influencing factors and the dominant factor is information exposure (OR=11.565;
95% CI=2.419-55.293). The pregnant women need to be aware of danger signs of
obstetric complication through providing proper information, education and
communication., The aim of this study was to identification the influencing factors of the awareness
of danger signs of obstetric complications among of high risk pregnant women.
The cross sectional study involved 107 high risk pregnant women in Depok and
using Birth Preparedness and Indonesian version of Complication Readiness
(BPCR) tools. The findings showed that awareness of danger signs of obstetric
complication among high risk pregnant women are less (54.8%) and antenatal
care visits, quality of services, information exposure, parity, and planned
pregnancy (p=0.001, p=0.000, p=0.000, p=0.025, and p=0.011) are the
influencing factors and the dominant factor is information exposure (OR=11.565;
95% CI=2.419-55.293). The pregnant women need to be aware of danger signs of
obstetric complication through providing proper information, education and
communication.]"
2015
T43275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>