Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dumauli
"ABSTRAK
Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Beberapa variable yang berhubungan dengan kinerja adalah fungsi manajerial kepala ruangan. RSUD Budhi Asih merupakan rumah sakit milik Pemda DKI yang selalu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, salah satunya dengan melaksanakan MPKP di 3 ruang rawat inap. Namun sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang MPKP dan NonMPKP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengatahui hubungan persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang MPKP dan non MPKP Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Jakarta. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 109 perawat, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Analisa hubungan antar variabel dilakukan melalui uji kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang MPKP, adanya hubungan yang bermakna antara fungsi pengarahan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang MPKP, adanya hubungan yang bermakna antara fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang NonMPKP. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat diruang MPKP adalah fungsi pengarahan, sedangkan di ruang Non MPKP adalah fungsi pengorganisasian. Usulan dari hasil penelitian ini bagi Pimpinan Rumah Sakit dan Kepala Bidang Keperawatan perlunya membentuk tim mutu keperawatan, pemberdayaan kepala ruangan, menerapkan standar kompetensi kepala ruangan, pengembangan sumber daya keperawatan. Bagi peneliti lebih lanjut perlu dilakukan penelitian lain untuk menjawab fenomena secara spesifik melalui rancangan penelitian lain yang ada kaitannya dengan kinerja perawat.

ABSTRACT
Performance is a result target level on special duty implementation. Some variables which related to performance are managerial function of room head. RSUD Budhi Asih is a hospital of district government at DKI which always increases nursing care quality. One of them is MPKP implementation at 3 inpatient rooms. But until now it has not been done a research of managerial function implementation of room head by nurse performance at MPKP and non MPKP room. This research is descriptive research by a cross sectional design. Purpose of this research is to find related between executor nurse perception on managerial function implementation of room head and nurse performance at MPKP and non MPKP room of RSUD Budhi Asih in Jakarta. This research samples are all executor nurses population who fulfilled an inclusion criterion, they are almost 109 nurses, while collecting data used a questionnaire instrument method. Analysis of related each variable have been done by kai square test.
Research result indicated that there was no good relationship between planning function, organizational, observation of room head on executor nurse performance at MPKP room. There was a good relation between planning function, organizational, observation of room head on executor nurse performance at Non MPKP room. Dominant factor which effects of nurse performance at MPKP room is guidance function, while at Non MPKP room is an organizational function. From this research result, it was suggested for head of hospital and head of nursing department and room head to form a quality nursing team, enabling of room head, applying room head competency, developing of nursing resource. For next researcher, it is important to do by other research for answering phenomenon specifically by the other research design concerning with nurse performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"ABSTRAK
Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan k epala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan di bulan Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value= 0,004 dengan OR = 0,078. Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih Jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

ABSTRACT
Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description standard which has been determined before. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is not known yet. Object of this research is to get description about
perception of nursing staff in applying of the function of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test. The research was done on May 1st until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan kepala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di mang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta, Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan tangal 1 Mei sampai 28 Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value = 0,004 dengan OR = 0,078, Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description Standard which has been determined befote. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is tiot kiiown yet. Object of this research is to get description about perception of nursing staff in applying of the fonction of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test The research was done on May l51 until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26575
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djuariah Chanafie
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara jenjang karir dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih Jakarta. Populasi penelitian adalah 203 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPKI Bidan. D3 Keperawatan/Kebidanan dan SI Keperawatan/Kesehatan Masyarakat yang bekerja di RSUD Budhi Asih. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 213 dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 145 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir dengan kepuasan kerja digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefficient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih rata-rata merasa agak puas terhadap pekerjaannya. Kepuasan paling tinggi adalah terhadap tanggung jawab dan kepuasan kerja yang paling rendah adalah terhadap gaji. Rata-rata persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir adalah setuju dilaksanakannya penerapan sistem jenjang karir. dengan persepsi yang paling tinggi adalah pekerjaan yang menantang dan yang paling rendah adalah promosi. Didapatkan hubungan yang bermakna antara empat dmensi jenjang karir (pengembangan karir, penghargaan, pengakuan dan pekerjaan yang menantang) dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dimensi penghargaan tidak berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dengan analisis regresi linear ganda penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi yang dominan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja, adalah pengakuan dan dapat menjelaskan 22,1 % dari variasi kepuasan kerja. Hal ini dapat terjadi karena belum diterapkannya sistem kompensasi dan penghargaan atau sistem reward berbasis kinerja. Untuk itu manajemen Rumah Sakit bersama-sama dengan Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan serta Kasubsi Keperawatan segera membuat sistem jenjang karir perawat dan hasilnya disosialisasikan sehingga kepuasan kerja perawat meningkat dan kualitas pelayananpun dapat meningkat.

This research which was conducted by implementing correlated-descriptive model aims to examine the correlation between the level of career and job satisfaction of nurses in Budhi Asih Local Hospital in Jakarta. The number of research population is 203 nurses whose educational backgrounds arc Nursing Vocational School or Midwifery Vocational School. Nursing/Midwifery Academy, and Bachelor of Nursing or Bachelor of Community Health. The number of the samples is the total number of the samples including 58 nurses who are attending academy or university. Therefore, the total number is [45 nurses. Pearson?s Product Moment Correlation Coefficient was used to examine the correlation between the level of career and the job satisfaction.
The result shows that the average of the nurses feel quite satisfied with their jobs. The highest satisfaction is regarding with the job responsibility, while the lowest satisfaction is regarding with the salary. The average nurses' perception concerning the level of career is to agree on the implementation of level of career system. The highest perception is regarding with the challenge, while the lowest is regarding the promotion. The result of correlation analysis, with alpha= 0.05, shows that there is a significant relationship between the four dimensions of the level of career and the job satisfaction. The four dimensions include career development, recognition. promotion, and challenging jobs. Appreciation has no relationship with the job satisfaction. Applying double linear regression analysis, the researcher conclude that the main perception of the level of career has significant correlation with job satisfaction even though only 22.1% of job satisfaction variants can be simultaneously described by the level of career and the most influencing variable is the recognition. This is due to the lack of compensation and appreciation system or performance-based reward system. Therefore, the hospital management in addition to The Head of Medical and Nursing Service Division and The Head of Nursing Section ought to design the system of nurse career and socialize the outcome, so that job satisfaction will increase and the quality of service increases accordingly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retty Octi Syafrini
"Asuhan keperawatan (askep) isolasi sosial merupakan kegiatan MPKP Jiwa yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fungsi sosial klien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi askep isolasi sosial dalam MPKP Jiwa dengan hasil askep pada klien isolasi sosial dan keluarganya, dan mengetahui sustainability implementasi askep isolasi sosial.
Metode penelitian cross sectional. Sampel adalah 58 perawat pelaksana, 32 klien, dan 12 keluarga.
Hasil penelitian : ada hubungan signifikan antara kemampuan perawat pelaksana dalam pemberian askep dengan penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien. Ada hubungan signifikan kemampuan perawat pelaksana dalam implementasi pendekatan manajemen MPKP Jiwa dengan peningkatan kemampuan klien dan keluarganya. Sustainability implementasi askep isolasi sosial telah berjalan dari komponen proses dan staf.

Nursing care (askep) social isolation are soul PNPM activities, is expected to enhance the client's ability to social function.
Aims : to know the relationship of nursing implementation of social isolation in PNPM Soul with the results of nursing on client social isolation and family, and know the implementation of nursing sustainability of social isolation.
Cross-sectional research methods. The sample was 58 nurses, 32 clients, and 12 families.
RESULTS: there was significant relationship between the ability of nurses in the delivery of care with a reduction in signs and symptoms of client upgrades. There was a significant association ability of nurses in Mental PNPM implementation management approach to the upgrading of the client and his family. Sustainability implementation askep social isolation has been running from the component processes and staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Faonasa Natalius
"Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat.

Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p= 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harmini Sundarwati
"Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas kemampuan kepala ruangan dalam melaksanakan supervisi yang dipersepsikan perawat pelaksana. Latar belakang masalah ini bersumber dari temuan masalah pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan resindensi yang menunjukan bahwa kepala ruangan belum optimal dalam supervisi dan supervisi yang dilakukan selama ini bersifat situasional. Tempat penelitian adalah di 8 ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta, dengan responden berjumlah 94 perawat pelaksana yang diambil secara acak dengan teknik simple random sampling (jumlah populasi 210 orang) dengan latar belakang pendidikan SPK, D3/D4 dan S1 Keperawatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis ditetapkan untuk melihat hubungan yang positif antara variabel efektivitas kemampuan kepala ruangan dengan persepsi perawat pelaksana dan variabel confoundinglkarakteristik perawat pelaksana dengan persepsi perawat pelaksana. Uji cobs instrumen dilakukan pada perawat pelaksana di ruang rawat map RSUD Koja Jakarta Utara. Hasil uji coba kuesioner diperoleh nilai a = 0,972. Untuk menguji hubungan antara efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan dan persepsi perawat pelaksana digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefficient. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Pada analisis bivariat digunakan regresi tinier sederhana dan untuk analisis multivariat digunakan analisis regresi linier ganda (multiple linier regression). Hasil uji bivariat korelasi Pearson's Product Moment Correlation Coefficient diperoleh basil adanya hubungan yang sempurna dan signifikan antara variabel efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan dengan persepsi perawat pelaksana dengan nilai F Sig.=98,384 dan memiliki Pvalue - 0,000 (p < a). Sub variabel efektivitas kemampuan supervisi kepala ruangan yang terdiri dari fungsi manajemen, kompetensi supervisi dan ketrampilan supervisi menunjukkan adanya hubungan kuat dan signifikan dengan persepsi perawat pelaksana yaitu fungsi manajemen (r = 0,881; Pvalue = 0,000), kompetensi supervisi (r = 0,887; Pvalue = 0,000) dan ketrampilan supervisi (r = 0,775; Pvalue = 0,000). Pada uji statistik multivariat diperoleh hasil koefisien determinasi (R2 = 0,848) dan menunjukkan bahwa sub variabel kompetensi supervisi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap persepsi perawat pelaksana dengan nilai R = 0,698; Pvalue = 0,000 (p < a). Rekomendasi untuk pimpinan dan manajer keperawatan di RSUD Budhi Asih Jakarta untuk memanfaatkan hasil penelitian ini guna perbaikan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya dengan meningkatkan supervisi keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat pelaksana.

The aim of this research was to analyze the effectiveness of head nurses' ability in conducting supervision which was perceived by the nurses. The background of this problem came from the situation when the researcher had some residential activity which was showed that the head nurses not yet optimal in conducted the supervision, and the supervision had been done until now was still situational supervision. Research place was in 8 inpatient ward of the Budhi Asih Hospital Jakarta, the number of the sample was 94 nurses which were taken with the random technique of simple random sampling (the number of the population was 210 people) with background education of SPK, D3/D4 and bachelor in nursing (S1). Data collecting was done using with the questionnaire which made by the researcher. Research design which was used in this research was analytic method with the cross sectional approach. Hypothesis specified to see the positive relation between effectiveness head nurses' ability variable with the nurses' perception variable and the characteristic of the nurses with the nurses' perception. The test of the instrument had been done on the nurses? inpatient ward RSUD Koja, North Jakarta. Result of the questionnaire test obtained by value of a= 0,972. The test of the relation between effectiveness head nurses' supervision ability and perception of the nurses was using Pearson's Product Moment Correlation Coefficient. This research using univariate, bivariate and multivariate analysis. Bivariate analysis used simple linear regression and for the multivariate analysis used multiple linear regressions. The result of Pearson's Product Moment Correlation Coefficient correlation bivariate test obtained from the result of the relation which was significant between effectiveness head nurses' supervision ability variable with the perception of nurses showed the strong relation and significant with value of F Sig.= 98,384 and pvalue = 0,000 ( p < a). Sub variable of the effectiveness head nurses' supervision ability including management function, supervision competency and supervision skill showed the strong relation and significant with perception nurse with of value management function ( r = 0,881; pvalue = 0,000), supervision competency (r = 0,887; pvalue = 0,000) and supervision skill ( r = 0,775; pvalue = 0,000). Statistical multivariate test obtained the result of determinant coefficient (R2 = 0,848) and indicate that supervision competency sub variable represent the most influenced factor on the nurses' perception with value ( = 0,698; pvalue = 0,000 (p < a ). Recommendation for the Dirrector and the Nursing manager of the Budhi Asih Hospital Jakarta were to exploit the result of this research to improve the quality of the nursing services, specially by improving the nursing supervision conducted by the head nurses to the nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Liestyaningrum
"Sumberdaya manusia yang terbanyak di rumah saldt adalah perawat. Oleh karena itu diperlukan adanya penataan terhadap profesi perawat. Begitu juga halnya yang terjadi di RSAL dr. Mintohardjo pada saat peneliti melakukan residensi guna pengamatan terhadap manajemen keperawatan bulan Desember 2004. Selama residensi didapatkan data bahwa 1) sebesar 66% perawat pelaksana tidak melakukan tugas sesuai uraian tugas, 2) sebesar 33% perawat merasa kesulitan saat merumuskan diagnosa keperawatan, implementasi, dan evaluasi, serta 3) adanya kepala ruangan yang jarang melakukan supervisi disaat perawat bekerja memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan persepsi perawat pelaksana tentang pengawasan kepala ruangan dengan kinerja di ruang rawat inap RSAL dr. Mintohardjo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik perawat pelaksana sebagian besar (75%) berusia kurang dan 35 tahun, 87,1% perempuan; 64,4 % lulusan D III Keperawatan dan S1 Keperawatan; 83,2% belum pernah mengikuti kursus keperawatan; 52,5% perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruangan kurang melakukan koordinasi dengan baik dan 67,3% perawat pelaksana mempunyai kinerja yang kurang baik. Pengawasan yang berhubungati dengan kinerja adalah disiplin dan informasi, dan subvariabel pengawasan adalah yang paling berhubungan dengan kinerja adalah disiplin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan kepada pimpinan rumah sakit, agar tetap mempertahankan faktor disiplin sebagai faktor peningkatan kinerja pada perawat pelaksana, serta meningkatkan faktor subvariabel pengawasan lainnya yang dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana, dan meningkatkan jenjang pendidikan formal perawat kearah yang lebih tinggi. Untuk memperoleh hasil yang lebih balk diperlukan penelitian lanjutan, yaitu adanya penelitian pengawasan yang dilakukan oleh kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana dengan subyek kepala ruangan sebagai responden, kemudian dibandingkan hasilnya dengan hasil yang telah peneliti peroleh. Dari hasil tersebut dapat terlihat apakah ada perbedaan pandang tentang pengawasan.

Generally, the most human resources management in hospital are nurses, so it is really important to do the observation in that profession. So as the researcher did the observation in the Navy Hospital, dr. Mintohardjo in December 2004, the data has shown that 66% nurses, haven't clone their job according to the job description; 33% nurses, found difficulties in formulating the diagnose of nursing, implementation and evaluation; It happened that the room leader rarely conducted supervision by the time the nurse did their job. To improve the nursing service quality, the researcher has done research about the correlation between nurse perception on room leader perception with appraisal performance in the overnight treatment room in the Navy Hospital, dr. Mintohardjo. The method that had been used was cross sectional approach.
The result from this research as follows: From nurse individual characteristic analysis shown that almost 75% under the age of 35 years old, 87,1% female, 64,4% graduated with diploma and under graduate certificate in nursing, 83,2% never join nursing course, 52,5% had their perception that the room leader lacked of coordination and 67,3% had negative appraisal performance in it. The result of supervision of sub-variable analysis which had relation with appraisal performance were discipline, power, information and deviation as a caution. And the most influencing point was discipline. With the result of my research that I had done, I would like to suggest to the head of the hospital to maintain discipline factor as to improve appraisal performance of nurse by developing other sub-variable supervision factors that can improve work environment of nurse and also enhancing formal eduction of nurse through higher education. To get better result, need further research by conducting supervision research which is carried out by room leader through nurse appraisal performance by using room leader as respondent and then comparing the result by the result that I had done. From that result, it can be shown if there is different opinion about the supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mazly Astuty
"Fungsi pengarahan kepala ruangan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian cross sectional pada 146 perawat pelaksana yang diambil secara acak membuktikan tujuan penelitian yang ingin melihat adanya hubungan antara fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Seluruh variabel pengarahan yaitu; motivasi, supervisi, delegasi, manajemen konflik, dan komunikasi terbukti berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p=0,000-0,005; α=0,05). Mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik, dan kepuasan kerja perawat juga baik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah fungsi motivasi kepala ruangan, sehingga perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang optimal.

Nurse manager directing function will increase nurse job satisfaction. The crosssectional study result from 146 nurses by randomn sampling design proved the aim of the study that intended to find the relationship between nurse manager directing with nurses job satisfaction in Rumah Sakit Haji Jakarta. Variables of directing such as motivation, supervision, delegating, conflict management, and communication had relationship with nurses job satisfaction (p=0,000-0,005; α=0,05). Most nurses perceived that nurse manager directing was good, and the nurses job satisfaction were good as well. The most influential factor of nurse job satisfaction was motivational function of nurse manager, so it is needed to be improved to get an optimal nurse job satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>