Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ernisfi
"Pencapaian Pembangunan Kesehatan sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 dan Visi Indonesia Sehat 2010, diperlukan sebuah perencanaan yang baik dan mantap.
RSUD Kota Depok yang baru berusia 2 bulan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat yang cukup besar yaitu sebanyak 3.706 dalam kurun waktu 1 ½ bulan sejak beroperasional tanggal 17 April 2008 sampai 30 Mei 2008. dari tingginya kunjungan dari 65 tempat tidur , UGD, Perinatalogi, OK, 6 Poli Rawat Jalan Spesialis dan ruang rawat inap, RSUD Kota Depok hanya mempunyai 69 tenaga perawat, hal ini jelas menimbulkan beban kerja perawat yang tinggi.
Kurangnya tenaga perawat di RSUD Kota Depok memberikan dampak yang sangat besar baik dari sisi perawat yaitu produktivitas kerja yang menurun, hal ini diperlihatkan dari jumlah kehadiran perawat, beban kerja yang berat mengakibatkan terdapat tenaga perawat yang pingsan ketika menjalankan tugas serta seringnya perawat libur menjadi masuk karena menggantikan perawat yang sakit karena kurangnya tenaga keperawatan di RSUD Kota Depok.
Berdasar dari permasalahan diatas maka Penelitian ini dilakukan dengan studi kualitatif yaitu untuk menggali secara mendalam informasi tentang ketersediaan tenaga keperawatan pada RSUD Kota Depok dan melakukan analisis pengembangan yang akan dilakukan oleh RSUD Kota Depok pada tahun 2008- 2012 sesuai dengan Master Plan dan Rencana Strategis RSUD Kota Depok, setelah itu baru dilakukan perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok.
Hasil penelitian berupa gambaran perencanaan pengembangan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok tahun 2008-2012."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Tutik Sri Hariyati
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014
610.730 68 TUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Tutik Sri Hariyati
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014
610.730 68 TUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin
"Strategi paradigma sehat dan desentralisasi dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 mengandung makna begitu pentingnya 2 permasalahan pokok, yakni sumber daya manusia kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Semenjak otonomi daerah awal tahun 2001, dan sejalan dengan visi, misi, strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, maka dipandang perlu untuk mendukung upaya tersebut dengan membuat perencanaan pengembangan kebutuhan tenaga kesehatan di era otonomi pada Dinas Kesehatan.
Dalam penyusunan pengembangan kebutuhan tenaga kesehatan di era otonomi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan penelitian operasional dengan analisis deskriptif, dibantu dengan peramalan menggunakan Time Series Forecasting Penyusunan perencanaan pengembangan SDM Kesehatan ini melalui beberapa tahapan, tahap pertama terdiri dari (Input Stage) analisis subsistem eksternal manajemen sumber daya manusia kesehatan dan analisis subsistem internal manajemen sumber daya manusia kesehatan dari Dinas Kesehatan yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group. Kemudian tahap kedua (Matching Stage) melakukan identifikasi alternatif strategi dengan analisis internal dan eksternal (IE) Matrix dan SWOT Matrix. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap ketiga (Decision Stage) dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan prioritas strategi terpilih yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir.
Berdasarkan hasil penelitian pada pemilihan altematif strategi dengan berdasarkan IE Matrix, diketahui bahwa posisi manajemen sumber daya manusia kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir berada pada sel V yang artinya berada pada posisi Hold and Maintain Strategic, yaitu dengan dua strategi umum Product Development dan Market Penetration.
Dalam penelitian disimpulkan tujuan jangka panjang SDM kesehatan dalam menjalankan otonomi daerah, dalam kurun waktu tahun 2003 -2008 dengan visi "Mewujudkan tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, bermutu dan merata guna mendukung Indonesia sehat 2010" dan misinya "Pemantapan perencanaan Nakes, peningkatan pendayagunaan, perbaikan mutu, pengendalian dan pengawasan Nakes".
Melalui hasil rumusan rencana strategi MSDM yang telah disepakati, maka untuk mencapai kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan harus memprioritaskan program MSDM dengan konsekuen, pemantapan perencanaan program MSDM, memfungsikan tim pengembangan Nakes, menyusun SIM/SOP kepegawaian dan pola strategi penambahan Nakes, kegiatan peningkatan kompetensi, produktifitas, profesional, mutu Yankes, meningkatkan Jumlah SDM kesehatan, upaya percepatan penambahan Nakes dan meningkatkan Advokasi.
Sebagai saran agar perencanaan pengembangan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan yang telah dibuat ini dapat dioperasionalkan, maka perlu disusun Plan of action yang merupakan program kegiatan dari perencanaan pengembangan kebutuhan tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dalam strategi ini.

Health paradigm and decentralization strategy in health development to aim the healthy Indonesia 20I0 contains that the 2 principal problems is very important, it is health human resources and public education.
Since regional autonomy in beginning of 2001, and in accordance with vision, mission, and strategy of Health Office of Indragiri Hilir District, so that can be regarded necessarily to support those efforts by making human resources development strategy plan of the health office.
In arranging of human resources development plan of health office of Indragiri Hilir Regency in autonomy era, the operational research has been conducted using descriptive analysis, which assisted using time series forecasting. The arranging of these human resources development plan through some stages, including the first stage (input stage) consist of the external subsystem analysis for health human resources management and the internal subsystem analysis for health human resources management of health office that carried out by Consensus Decision Making Group. Then On the second stage (Matching Stage), identified strategy alternative by using the Internal and External (IF) Matrix and SWOT Matrix analysis. Finally, the third stage (Decision Stage) conducted by using Quantitative Strategic Planning Matrix for determine selected strategy priority will be implemented by the health office of Indragiri Hilir District.
According to research result in strategy alternative selection with according to IE Matrix, shown that the health human resources management of health office of Indragiri Hilir district position is at cell V, which means it is positioned at Hold and Maintain Strategic, include two commonly strategy, Product Development and Market Penetration.
In the research is concluded that long term purposes health human resources in regional autonomy, range between 2003-2008 with the vision: "creating of health human resources available sufficiently, qualified and evenly distributed to support health Indonesia 2010" and the mission is " stabilization of health human resources planning, performance and quality improvement, and the controlling of health human resources and monitoring.
According to the result of agreed human resources management strategy plan, so to reach expected conditions, the health office must priority human resources management program consistently, planning stabilization, to cause function of health official development teams, making the human resources Management Information System/Standard Operational Procedure and strategy pattern for health human resources addition, activity for increasing of competency, productivity, professionally, health services quality, increasing number of health human resources, efforts acceleration of health human resources addition and advocacy improvement.
As a suggestion in order to apply the plan has been built, so that must be necessarily created Plan of Action that constitute activity program of health human resources development plan of health office of Indragiri Hilir District in these strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Melati Ahaddyah
"Pelaksanaan supervisi keperawatan di RSUD Kota Depok bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Data sekunder mengenai realisasi jaga supervisor menunjukkan bahwa supervisor keperawatan belum sepenuhnya patuh menjalankan tugas jaganya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan supervisi keperawatan di RSUD Kota Depok yang dilihat dari aspek input, proses dan output. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan penelaahan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan keperawatan di RSUD Kota Depok sudah cukup baik walaupun masih sering terdapat komplain dari pasien. Banyak aspek-aspek yang masih harus diperbaiki agar pelaksanaan supervisi keperawatan menjadi lebih optimal. Dengan adanya pelaksanaan supervisi keperawatan diharapkan pelayanan keperawatan yang diberikan tetap terjaga kualitasnya.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi keperawatan di RSUD Kota Depok lebih banyak menangani masalah manajerial dan administrasi rumah sakit dibandingkan dengan keperawatan klinisnya. Namun, hal tersebut cukup membantu petugas lainnya yang tidak terlalu memahami masalah manajerial dan administrasi rumah sakit.
The aims of nursing supervision implementation at Regional General Hospital in Depok are to maintain and improve quality of nursing service. Secondary data regarding on supervisor duty realization shows that nurse supervisors are not fully obedient in performing their duties.
The purpose of this study was to describe the nursing supervision implementation at Regional General Hospital in Depok viewed from the aspect of input, process and output. The research method has been used is a qualitative descriptive study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review.
The results showed that the quality of nursing service at Regional General Hospital in Depok are quite good although there are still many patient complaints. Many aspects are still to be improved in order for nursing supervision implementation becomes more optimal. With the implementation of nursing supervision is expected that nursing services provided are constantly have a good quality. Conclusions in this study is the implementation of nursing supervision at Regional General Hospital in Depok better handle managerial problems and the hospital administration as compared to clinical nursing. However, it is quite helpful to other officers who do not really understand the problem of managerial and administrative hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Nurcandrani H.
"Telah dilakukan penelitian tentang Rencanaan Strategis pengembangan RSUD Kota Bekasi tahun 2005-2009. Penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, meninjau kembali pernyataan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang sampai 2009 clan menentukan alternatif strategi terpilih yang sesuai bagi posisi RSUD Kota Bekasi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam sebagai sumber data primer dan , sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap input, meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal RSUD Kota Bekasi, analisis faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFAS dan IFAS dan meninjau kembali pernyataan visi dan misi RSUD Kota Bekasi. Tahap kedua adalah tahap pencocokan yang meliputi penetapan jangka panjang RSUD Kota Bekasi sampai tahun 2009 dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Selanjutnya pada tahap ketiga yaitu tahap keputusan, dimana dilakukan penetapan strategi terpilih RSUD Kota Bekasi untuk tahun 2005-2009 dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pertgambilan keputusan menggunakan metode CDMG (Consensus Decision making Group).
Berdasarkan analisis lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFAS sebesar 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen RSUD Kota Bekasi sangat concern atas faktor eksternal dengan berusaha memanfatkan peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang muncul. Analisis lingkungan internal menghasilkan nilai total IFAS sebesar 2,90, artinya pihak manajemen sangat yakin secara internal kekuatan yang dimiliki memiliki daya saing yang cukup tinggi
Sesuai denan hasil identifikasi posisi eksternal dan internal, pihak manajemen memutuskan untuk tetap menggunakan rumusan visi dan misi yang sudah ada karena dianggap masih relevan, faktual dengan kondisi lingkungan serta masih sesuai dengan cita-vita dan tujuan RSUD Kota Bekasi. Sedangkan rumusan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai sampai tahun 2009 meliputi aspek operasional pelayanan dan perawatan, aspek keuangan, aspek SDM dan aspek manajemen.
Penetapan strategi alternatif dengan menggunakan QSPM menghasilkan rekomendasi strategi generik yang sesuai dengan RSUD Kota Bekasi adalah strategi pertumbuhan intensif.
Akhirnya disimpulkan bahwa strategi utama yang sesuai bagi RSUD Kota Bekasi untuk tahun 2005-2009 adalah strategi pengembangan produk. Selanjutnya dalam penelitian ini juga telah dirumuskan saran dan rekomendasi dalam mengimplementasikan strategi terpilih agar visi dan misi serta tujuan jangka panjang yang telah di tetapkan dapat tercapai.

Strategic Planning of RSUD Kota Bekasi 2005-2009 Research for strategic planning of RSUD Kota Bekasi 2005-2009 has been done. The scope of the research consist of external environment analysis, internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2009, define strategic alternative and the chosen strategy which suitable to its condition.
The kind of this research is descriptive analytic research used information as a base information of taking strategic decision. The collecting information were done through deep interviewed as primary data sources, secunder data sources and observation by the researcher herself.
The technichs strategy were done through three stages. Stage I is input stage, included external and internal environment analysis. Analyzing of external and internal environment factors used EFAS and IFAS matrix and reviewed vision and mission statement of RSUD Kota Bekasi. Stage II is matching stage included established of long term objective until 2009 and decided alternative strategy used SWOT and IE matrix . And stage III is decision stage were done by decided chosen strategy of RSUD Kota Bekasi for year 2005-2009 used QSPM. The taking of decision was made using CDMG (Concensus Decision Making Group) methode.
As a result, external environment evaluation produced 3,10 of EFAS total value meant that RSUD Kota Bekasi took a good responsible the opportunities and avoided threats. Internal environment evaluation produced 2,90 of IFAS total value meant internally the power of it is average.
After knowing external and internal position, the management decided to keep using vision and mission statement because it is still relevant and suitable with the aim of RSUD Kota Bekasi. The formula of long term objective they try to reach until year 2009 include operational services and nursing, financaial, SDM and management Determination of the alternative strategy produced is intensive strategy, The strategy was chosen by using QSPM.
This research concluded that the major strategy fit to the development of RSUD Kota Bekasi year 2005-2009 is product development. This research is also give ideas and suggestions to implementation chosen strategy to make vision and mission also determined long term objective to be accomplished.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainol Mardhiah
"Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam suatu organisasi: juga penentu berhasil atau tidaknya pembangunan di suatu negara, baik dalam pembanguoan ekonomi dan: kesehatan. Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 menyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan salah satu sumber daya kesehatan yang diperlukan sebagai pendukung Sehingga perlu dikembangkan suatu sistem informasi perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di Puskesmas berdasarkan beban kerja. Dimana sistem yang akan dikembangkan ini diharapkan dapat membantu pengambil keputusan dan d.ijadikan bahan acuan dalam menentukan kebijakan dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan dan distribusi SDM. Sistem infonnasi ini disebut sistem pendukung keputusan. Metodologi yang dipakai adalah dengan menggunakan pendekatan Development Lift Cycle (SDLC) dengan cara wawancara mendalam dengan para informan.
Permasalahan sistem yang ada sekarang adalah data yang ada masih terpisah-pisah dibagian yang berbeda, pengolahan masih dilakukan secara manual, sehingga bel diperolehnya informasi. Pengembangn sistem dimulai dari penetapan kebutuban sitepemodelan sistem serta penetapan sofeware dan hardware yang digunakan dengan harapan dapat penghasilan informasi yang dibutuhkan user dalam perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan.
Software yang digunakan untuk aplikasi prototype ini adalah Fox pro, dengan spesifikasi minimum hardware adalah pentium ll 450 Mhz, kapasitas RAi\.1 128 MB, kapasitas hardisk 106 B.

Human resource is one of the important resources in an organization, it is also a de derminant-factor on success or failure o development in a country, both of economic and health. The health legislation no. 23 in 1992 expressed that a health officer is one of important health resource as a supported health effort in order to existence of public health level optimally.
To reach an efficacy of health development as expressed on legislation no. 23 in research used Development Life Cycle (SDLC) method by a deep interview to informant.
The existing system problem is existing data still separated by different shares, processing is still conducted by manual, so the information is not obtained yet System development is started by determining of system requirement, system model and also determining of software and hardware which is used in order to get an important information for user on requirement of health human resources planning. Software used for the application of this prototype is Fox pro, 'Yioith a minimum specification of hardware is Pentium II 450 :Mhz, memory capacity is 128MB, hard disk capacity is 10 B.
Almost all of required information by user are availaole on development of this system. On the next system, it is expected can result development of health human resources planning and also inventory of health facilities in Depok.
By developing an information system o requirement of health human resources planning. it is expected can improve perfcnnance of program organizer-in managing and analyzing data quickly and efficient, so it can result a required information for user."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Annadoroh
"ABSTRAK
Nama : Hani rsquo; AnnadorohProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Pelaksananan Penyusunan DokumenPerencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan diKota Depok Tahun 2017Pembimbing : Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas, MPHPerencanaan tenaga kesehatan disusun secara berjenjang berdasarkan ketersediaantenaga kesehatan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan serta upayakesehatan. Tahun 2015 Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan MenteriKesehatan nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan PerencanaanKebutuhan SDM Kesehatan. Tahun 2016, kota Depok telah melaksanakanpenyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkanPermenkes 33 Tahun 2015 tersebut, akan tetapi hasilnya belum dapat dijadikanpertimbangan dalam pengangkatan pegawai. Untuk itu peneliti melakukan analisispelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan SDM Kesehatan di Kota Depokuntuk mendapatkan informasi mendalam bagaimana pelaksanaan penyusunandokumen tersebut di tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan teknik pengumpulan data berupa in-depth interview. Triangulasi sumberdilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari satu informandengan informan yang lain. Telaah terhadap dokumen yang dihasilkan, serta studiliteratur dilakukan sebagai pembanding terhadap informasi yang telah didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan dokumenperencanaan kebutuhan SDM Kesehatan kota Depok tahun 2017 belum sesuaidengan tahapan yang terdapat dalam permenkes 33 tahun 2015 sehingga outputbelum menggambarkan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan kota Depoksecara menyeluruh. Faktor komunikasi merupakan faktor yang berpengaruh kesemua tahapan pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMKesehatan di kota Depok tahun 2017 dan perlu ditingkatkan, khususnyakomunikasi ke pemangku kebijakan tingkat kota untuk mendapakan dukungandan komitmen bersama dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumenperencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, komunikasi kepada pelaksana dilapangan, serta komunikasi horisontal ke lintas sektor. Demikian juga faktorsumber daya khususnya kualitas dan kuantitas SDM dan dana, serta faktordisposisi khususnya komitmen dan insentif masih perlu ditingkatkan. FaktorStruktur Birokrasi perlu melibatkan sektor terkait, perlu adanya kejelasan tugassebagai perencana SDM Kesehatan pada individu yang ditunjuk, serta perluadanya SOP pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMKesehatan yang singkat dan jelas.Kata kunci:Perencanaan; SDM Kesehatan; Permenkes 33/2015; Kota Depok

ABSTRACT
Name Hani rsquo AnnadorohStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle Analisis Pelaksananan Penyusunan DokumenPerencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan diKota Depok Tahun 2017Mentor Lecturer Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas, MPHHealth workforce planning is organized in stages based on the availability ofhealth workforce and the needs for development implementation as well as healthefforts. In 2015 Ministry of Health issued Regulation of Minister of Healthnumber 33 of 2015 on Guidelines for Preparation of Human Resource for Health HRH Needs Planning. In 2016, Depok has implemented the preparation ofhuman resource of health needs planning documents based on Regulation ofMinister of Health number 33 of 2015, but the results cannot be taken intoconsideration for recruitment. Therefore, the researcher conducted an analysis ofthe implementation of the preparation of HRH planning documents in Depok toobtain in depth information about how the implementation of the preparation ofthe document in 2017. This research is a qualitative research with data collectiontechniques in the form of in depth interview. Triangulation of sources wasperformed by comparing the data obtained from one informant to anotherinformant. The study of the documents produced, as well as the literature studywere used as the comparison to the information obtained. The result of theresearch indicates that the preparation of human resource of health needs planningdocuments of Depok in 2017 was not in accordance with the stages contained inRegulation of Minister of Health number 33 of 2015, so that the output has notdepicted the human resource for health needs planning of Depok as a whole.Communication is an influencing factor to all stages of the implementation ofpreparation of HRH Needs planning document in Depok in 2017. It needs to beimproved, especially for the communication to city level stakeholders to getsupport and common commitment in the implementation of the activity ofpreparation of HRH needs planning document, as well as communication to thefield executors, and horizontal to cross sector communication. In addition, thefactors of resources, particularly on the quality and quantity of human resourcesand funds, as well as disposition factors, especially the commitment andincentives should be improved. Bureaucratic Structure factors should involve therelated sectors and it requires tasks clarity for HRH planner on the appointedindividual. Moreover, SOPs of implementation of the preparation human resourcefor health needs planning document should be brief and clear.Key words Planning Human Resources for Health Regulation of Minister ofHealth number 33 of 2015 Depok"
2018
T51557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan D.
"Saat ini tenaga perawat yang bekerja di rumah sakit mengalami kesulitan untuk mengembangkan kariernya, baik melalui pendidikan formal maupun tidak formal, disebabkan ketidakjelasan pola yang ada. Pola standar yang ada sekarang adalah pengembangan karier secara struktural, sedang dalam stuktur organisasi jabatan untuk tenaga fungsional keperawatan terbatas hanya ada 15 - 20 jabatan, untuk seluruh ( 200 - 300) tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit. Oleh karena itu pengembangan karier tenaga fungsional keperawatan penting dilaksanakan di rumah sakit, khususnya pengembangan karier melalui peningkatan keterampilan profesi.
Penelitian ini adalah untuk mengembangkan pola, sebagai metoda untuk pengembangan karier tenaga keperawatan di rumah sakit Sumedang, Jawa Barat. Penelitian bersifat studi kasus, juga bersifat kualitatif karena meneliti suatu proses dari pola yang telah ada. Fokus penelitian adalah manajemen sumber daya manusia khususnya tentang pola pengembangan karier tenaga keperawatan di rumah sakit.
Untuk mengembangkan pola pengembangan karier tenaga keperawatan, dibentuk berdasarkan tinjauan pustaka serta pengamatan langsung di rumah sakit "X? Jakarta yang telah melaksanakan pola seperti di atas. Hasil analisa kajian pustaka dan pelaksanaan pola pengembangan karier rumah sakit "X" di Jakarta, dibentuk pola untuk pengembangan karier tenaga keperawatan di rumah sakit Sumedang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pimpinan rumah sakit sangat penting dalam implementasinya, dan pola ini banyak keuntungannya untuk pengembangan karier tenaga keperawatan di rumah sakit Sumedang.
Daftar bacaan : 40 ( 1967 - 1995 )

Nursing Professional Skill Improvement as a Method to Improve Functional Career Development of Nurses in Sumedang General Hospital, West JavaAlmost all nurses working in hospital nowadays have difficulties in their career development both through formal and non formal education, because the standard patterns for nursing career development has not available yet. The standard model for career development is structural career development, while the available organizational structures in nursing profession are limited to 15 - 20 positions from the total of 200 - 300 nurses in hospital. Therefore, functional career development is badly needed in hospital, specifically career development which overlapped with improving the nursing professional skills.
The study objective is to develop a model of nursing professional skill as a method to develop nursing career development in Sumedang General Hospital, West Java. The study used a case study method to describe the current process, and heavily using qualitative research techniques in its process. The study focus on human resource development management, specifically on nursing career development model in hospital.
To develop the nursing professional career development model this study looked at theoretical model from the literature review, and conducted a comparative study at "X" General Hospital in Jakarta where the nursing professional skill improvement model was developed. The synthesis of the theoretical and "X" General Hospital was a model for nursing career development through improving their professional skills. This model then, was applied to Sumedang General Hospital to improve nursing career development in Sumedang Hospital.
Result of the study shown that hospital managers plays an important roles in the implementation of this model, and the model was found very beneficial for nursing career development in Sumedang General Hospital.
References : 40 (1967 - 1995)"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Suriani A.
"Kasus AIDS (Acquired lmmuno Deficiency syndrome) merupakan kumpulan gejaia akibat infeksi HIV yang dapat menurunkan kekebalan tubuh penderita, saat ini semakin banyak ditangani oleh RSUD kota Bekasi. Masih adanya kecelakaan kerja berupa Iuka tusuk jarum bekas pasien, adanya perilaku tidak aman seperti pemakaian APD yang tidak kontinu dan pembuangan jarum bekas pakai tidak pada tempat semestinya yang dilakukan oleh tenaga keperawatan, merupakan hal yang tidak diharapkan.
Heinrich (1941), memperkenalkan konsep penyebab terjadinya kecelakaan kerja, umumnya adalah faktor periiaku manusia (unsafe actlbehavior) sekitar 88%, faktor kondisi tempat kerja (unsafe condition) sekitar 10%, dan sisanya sekitar 2% disebabkan oleh faktor takdir, sedangkan Petersen (1988), menyebutkan bahwa umumnya seorang karyawan cenderung melakukan peri- Iaku tidak aman karena beberapa hat, yaitu tingkat persepsi yang buruk terha- dap adanya bahaya atau risiko di tempat keria, menganggap remeh tentang kemungkinan terjadinya kecelakaan kelja, dan menganggap rendah biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi kecelakaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran persepsi risiko mengenai HIV/AIDS pada tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi, sehingga rumah sakit dapat mengambil sikap yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi saat ini. Oleh karena itu penutis ingin melakukan penelitian agar mendapatkan gambaran mengenai persepsi risiko tenaga keperawatan mengenai HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan stucii analisis deskriptif dengan metode pene- litian C/oss Sectionaf, yang ditakukan di RSUD kota Bekasi pada bulan April sampai dengan Juli 2007. Pengambilan data primer berupa kuesioner dilakukan pada 144 tenaga keperawatan fungsional, karena merupakan pekerja rumah sakit yang paling sering melakukan kontak dengan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat persepsi risiko yang kurang baik mengenai kerentanan penularan HIV/AIDS, dan persepsi risiko yang baik mengenai keparahan HIV/AIDS, pencegahan/perilaku hati-hati dan keuntungan pemakaian APD dalam penoegahan penularan HIV/AIDS. Penelitian mengenai persepsi risiko berdasarkan variabel masa kerja menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok masa kerja, terutama pada kelompok masa kerja dibawah 1 tahun. Berdasarkan variabel pengetahuan menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang baik pada kelompok yang memiliki pengetahuan tinggi, dan persepsi nsiko kurang baik pada kelompok yang memiliki pengetahuan sedang dan rendah. Berdasarkan variabel sikap menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok yang enggan merawat pasien HIV/A!DS, Hepatitis B dan Hepatitis C, terutama pada kelompok yang tidak bersedia merawat pasien HIV/AIDS.
Berdasarkan variabel pengalaman menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok pengalaman mendapatkan Iuka tusuk jarum. Berdasarkan variabel karakteristik tenaga keperawatan, ditemukan adanya angka kejadian Iuka tusuk jarum yang masih tinggi, adanya pemakaian APD yang tidak kontinu, adanya transfer informasi yang kurang efektif, dan adanya kekha-watiran pada tenaga keperawatan akan penularan HIV/AIDS.
Pihak RSUD kota Bekasi perlu membentuk panitia K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit) yang berperan dalam pembinaan program keselamatan dan kesehatan kerja, meningkatkan persepsi risiko tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi dengan cava memberikan edukasi berupa penyuluhan, pemahaman dan informasi yang tepat. Melakukan pengawasan terhadap kinelja tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi, terutama yang berkaitan dengan perilaku iidak aman saat bekerja, dan melakukan pembaharuan atas berbagai informasi menyangkut petunjuk pe iaksanaan atau SOP dan melakukan sosialisasi yang efektif. Meningkatkan rasa kepercayaan dan rasa aman saat bekeria pada tenaga keperawatan dengan menyediakan sarana, prasarana dan kebijakan-kebijakan yang dapat melindungi pekerja.

Over the last few years there is an increase of HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus that caused Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) cases at Bekasi Public Hospital. Similarly accidental cuts and wounds cause by carelessly disposal hypodermic needle and discontinue application of PPE (Personal Protective Equipment) were among the unacceptable behavior by the healthcare worker (nurse and midwive).
Heinrich (1941), introduce the main cause of work accident is about 88% due to unsafe actlbehavior, 10% due to unsafe working condition and about 2% is fate. On the other hand Petersen (1988) stated that the tendency of workers unsafe act/behavior were mainly caused by level of perception on risk/danger on the work place, ignorance of possible work accident and perception that accidental cost is cheap.
The objective of this study is to obtain information on HIVIAIDS risk perception by the healthcare worker at the Bekasi Public Hospital to enable the hospital undertake necessary action and policy improve the current condition. Descriptive analysis using Cross Sectional Method is used on the study by obtaining primary data using questioners for 144 functional healthcare worker(nurse and midwive) as the main personnel in hospital in close contact with the patient.
The result of the study indicated that there is a low level risk perception on susceptibility of HIV/AIDS infection and high level risk perception on the severity of HlVlAlDS infection, prevention/carefull behaviour and the advantage or benefit uses of PPE to prevent HIV/AIDS infecion. The study also indicated that based on the susceptibility of HIV/AIDS infection there is a low level risk perception among all health workers grouped by their work periode, and especially very low for the less than 1 year work periode group. Furthermore, there is a high level risk perception among the high level of knowledge group, but low level risk perception for the medium and low level of knowledge group. There is also a high level risk perception among all group who is unwilling to care patient with HIVIAIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C, especially who is unwilling to care HIV/AIDS patient.
Based on the experience variable, there is a low level risk perception on susceptibility of HlV/AIDS infection among all group. Furthermore, there is a high case of accidental cuts, discontinue uses of PPE, ineffective transfer of information and fear of HIVIAIDS infection among the nurses and midwive.
There is an urgent need on establish a Comettee on Hospital Occupational Safety and Health at Bekasl Public Hospital, to undertake initiative on healthy and safety work, increase the risk perception level among the health worker through education program, includes: guidence and proper information.
Undertaking monitoring on the health worker, especially on the unsafety behaivor during work and information changes on SOP, and effective socialization. Improvement the self confidence during work period among health workers by providing equipment, facilities and policy needs to protect the healthcare workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>