Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyono
"Di era sekarang ini telah banyak kantor-kantor pemerintah yang secara besar-besaran mulai membangun sistem informasi di unitnya masing-masing. Hal ini berdampak pada semakin besarnya beban pengeluaran negara sebagai akibat dari adanya proyek-proyek/kegiatan pengadaan TI yang harus di laksanakan. Namun pada kenyataannya banyak dijumpai bahwa penerapan sistem informasi yang telah dibangun belum mencapai maksud dan tujuan yang sesungguhnya (belum optimal). Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai salah satu kantor pemerintah di dalam melaksanakan tugasnya telah pula mengimplementasikan berbagai perangkat sistem informasi di unit nya masing-masing khususnya pada unit Sekretariat Jenderal. Berbagai proyek/kegiatan pengadaan TI dilakukan demi untuk mewujudkan suatu Tata Kelola yang efektif dan efisien. Penelitian yang bersifat deskriptif ini mencoba untuk mengetahui apakah pengelolaan proyek-proyek/kegiatan pengadaan TI tersebut sesuai dengan Standar Tata Kelola TI dan Rencana Strategis Sistem Informasi yang sudah dibuat. Dengan menggunakan beberapa model IT Governance yang sudah ada. Penggunaan beberapa model ini diharapkan dapat memetakan kondisi IT Governance di Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dikaitkan dengan pengelolaan proyek-proyek/kegiatan pengadaan TI di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

In this era, many government institutions have been developing information systems in large scales. This results in dramatic increases of the state expenditure needed for IT procurement projects/activities. But in reality, many applications of information systems in the government sector have not achieved their intended objectives. Department of Energy and Mineral Resource is one of the government organizations that have been actively implementing various information systems, especially at the Secretariat General office. A variety of IT procurement projects/activities have been conducted in the effort to improve the organization's efficiency and effectiveness. The condition of the current IT governance at the Secretariat General of the Department of Energy and Mineral Resources is mapped using a number of IT governance models and the control objectives for IT Project Management from CobiT 4.1."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Syamsu Hudaya
"Faktor-faktor utama penyebab pembengkakan biaya terdiri. faktor internal dan eksternal. Dengan analisa statistic kinerja dan analisa pendekatan resiko pada proyek-proyek yang telah lampau (telah selesai) kemudian dimodelkan dengan regresi dengan bantuan SPSS dan disimulasikan dengan perangkat lunak Crystali ball dapat diperoleh karakteristik-karakteristik yang berguna untuk perbaikan estimasi dan pelaksanaan proyek-proyek yang akan datang.
Dari data yang telah dianalisa diperoleh hasil statistik adalah kontrak pekerjaan struktur mempunyai kinerja paling buruk yaitu 96 % dan yang paling baik adalah kontrak finishing & ME mempunyai kinerja 104 %, berdasarkan pola pelaksanaan maka pola full swakelola mempunyai kinerja paling buruk 71 % dan paling baik dengan pola full subkontraktor kinerja 108 %. Item pekerjaan paling buruk kinerja adalah pekerjaan dinding, tanah, beton, bekisting dan besi masing-masing 91 %, 91 %, 94 %, 94 % dan 96 %, sedang paling baik adalah pekerjaan ME, Water proofing, sanitair, realing yaitu 108 %, 108 %, 108 %, 106 % kesemua pekerjaan tersebut umumnya full subkontraktor. Berdasarkan wilayah kinerja luar jawa paling buruk yaitu 97 %, untuk kepemilikan proyek tidak terdapat angka signifikan namun kinerja kepemilikan swasta masih dibawah 100 %, berdasarkan ukuran skala proyek proyek besar dan kompleks paling buruk kinerjanya 98 %. Dan terakhir dari segi peruntukan bangunan proyek pusat. Perbelanjaan mempunyai kinerja yang paling buruk 95 % paling baik untuk jenis peruntukan fasilitas umum, sekolah, gudang yaitru101 %.
Dengan analisa korelasi, regresi dan simulasi Monte Carlo hubungan antara kinerja dengan faktor-faktor sumber resiko yang mempengaruhinya, diperoleh hubungan model antara kinerja pekerjaan plafon yang dipengaruhi oleh variabel manajemen kerja dan pola pelaksanaan, pekerjaan cat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan pekerjaan beton dipengaruhi oleh manajemen kerja dan konsultan pengawas, sedangkan untuk kinerja total seluruh item pekerjaan dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan kebijakan pemerintah. Hasil simulasi pekerjaan plafon, cat, dan beton diperoleh rentang penyimpangan biaya untuk lower berturut-turut 5.885 %. - 30.27 %, -23.57 % dan upper berturut-turut + 18.155 %, + 24.03 % + 11.71 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Adikara Badrus
"Tingkat kesuksesan sebuah peroyek bergantung pada bagaimana organisasi mengelola proyeknya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesuksesan suatu proyek adalah tingkat kematangan manajemen proyek. Terdapat korelasi antara tingkat kematangan manajemen proyek dengan tingkat keberhasilan perusahaan dalam melakukan implementasi sebuah proyek. Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan manajemen proyek, budaya organisasi merupakan satu faktor yang jarang dianalisa korelasinya pada literatur sebelumnya. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisa untuk mendapatkan tingkat dominansi dimensi budaya organisasi organisasi dengan mengacu pada framework GLOBE. Kemudian berdasar framework manajemen proyek PRINCE2, penulis melakukan analisa untuk mengetahui perspektif manajemen proyek, selanjutnya melakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek berdasar teori P3M3, dan terakhir penulis melakukan analisa untuk mengidentifikasi pengaruh budaya organisasi terhadap kematangan manajemen proyek.
Penelitian dilakukan di PT. PQR dan terbatas hanya pada departemen yang terlibat langsung dalam proyek. Penulis menggunakan metode focus group discussion, wawancara, quesioner, studi dokumentasi dan observasi langsung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dimensi budaya organisasi PT. PQR didominasi oleh budaya organisasi humane orientation dan memiliki tingkat kematangan manajemen proyek sebesar 2.00 dari skala 5.00. Selain itu juga ditemukan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap kematangan manajemen proyek perusahaan.

The level of success on an IT project is depend on how an organization manage its project. One of factor for its goal is the maturity level of a project management. It has founded that there is a correlation between the project management maturity level with the successful on how organization do their project implementation. Among many factors which has influenced to it, organization culture is one of factor which still rarely has been studied before. On this research, writer try to analyze to get the dominant level of cultural organization dimension based on Global framework, and then to know the project management perspective based on PRINCE2 project management framework, do some measurement of project management maturity level based on P3M3 theory, last but not least, writer also has analyzed to identify the impact of organization culture on project management maturity level.
Research has been done on P.T PQR and has only focused on some departments which get involved with the project. Writer has used FGD method, doing some interviews, make some questioners, do the documentation study and some observations. The result of this research shows that the dimension of PT.PQR culture is dominant by its humane oriental culture and has about 1.71 maturity level (from scale of 5.5 level). Through this research, it has obviously founded that the culture of an organization also give some variety impacts on the project management maturity level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Permana
"Keterlambatan dalam pengerjaan suatu proyek masih sering dialami oleh perusahaan berbasis proyek sehingga menyebabkan kerugian seperti keterbatasan dalam alokasi sumberdaya, biaya operasional yang meningkat dan keterlambatan waktu pembayaran. PT Kairos Utama Indonesia merupakan perusahaan berbasis proyek yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, spesifik dalam pembuatan perangkat lunak, perancangan dan pemeliharaan infrastruktur. Perusahaan ini juga mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek sebesar 66 dari total proyek yang ada pada tahun 2015.
Tingkat kesiapan dalam perencanaan dan pengerjaan sebuah proyek menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya proyek yang mengalami keterlambatan. Dengan tingginya tingkat kematangan dalam manajemen proyek maka perusahaan akan memiliki persiapan yang lebih matang dalam pengerjaan proyek. Maka dari itu diperlukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek saat ini agar nantinya perusahaan ini dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar mencapai target tingkat kematangan tertentu dalam manajemen proyek. Model pengukuran tingkat kematangan yang digunakan adalah PMMM. Metode yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dari pertanyaan yang sudah ada dan wawancara terhadap responden.
Dari pengukuran yang dilakukan, terdapat dua dari enam manajer proyek yang lulus pada pengukuran tingkat pertama dan tiga dari lima kategori pada pengukuran tingkat kedua. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan pertama dan kedua, beberapa rekomendasi diberikan di setiap tingkatan agar perusahaan ini dapat memenuhi nilai minimum pada masing-masing tingkatan seperti memberikan pelatihan dan sertifikasi dalam manajemen proyek, mengintegrasikan jadwal dan biaya di dalam sebuah sistem, membangun kurikulum pelatihan tersendiri dan mendorong karyawan untuk memaksimalkan penggunaan tools dalam pengerjaan proyek.

Delay in project implementation is still experienced in project based organization. It can impacted on cost such as limited resource allocation, increasing operational cost, and delay in payment from customer to the company. PT Kairos Utama Indonesia is one of project based organization in Jakarta, which specified in software development, design and maintenance infrastructure. This organization also experienced delay in project implementation for almost 66 from their project in 2015.
Readiness level in planning and executing project is one of the factor that cause delay in project implementation. If a company have higher level in project management maturity, there will be higher readiness level when planning and executing the project. Therefore this company will need measurement for maturity level in project management to enable the company decide which step they need to do to gain higher level in project management maturity. PMMM will be used as measurement model for this research. Questionnaire and interview will held for specified respondents.
Based on measurement, two out of six project manager passed the first level and three out of five category also passed in second level. Based on the result, some recommendation on each level submitted to this company to ensure this company comply with PMMM minimum passing score. The recommendations are arrange training and certification to each PM with own curriculum, integrate cost and schedule control in new system, and encourage all project member to use proper tools or system on each project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono
Yogyakarta: Andi, 1995
658.404 PRI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Bayuni Rahmat
"Kualitas manajemen proyek dalam melaksanakan pekerjaan proyek tergantung dengan kualitas manajer proyek. Dimana manajer proyek merupakan wakil dari perusahaan kontraktor memimpin tim kerja proyek, yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang di hasilkan oleh tim proyeknya. Kinerja mutu produk sendiri terdiri dari kinerja waktu, kinerja biaya, dan kinerja mutu. Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja proyek antara lain meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajemen proyek (manajer proyek ) merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (Quality Management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan.
Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi Sipil Umum seperti jalan, jembatan, fly over, pelabuhan laut, bandara udara, bendungan, pengairan yang ada di Indonesia pada perusahaan kontraktor PT Wijaya Karya. Dari analisa yang didapat factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja manajer proyek dalam meningkatkan kualitas dlam kinerja waktu dan biaya dengan pengembangan kemampuan dibidang sociotechnical system. Yaitu suatu system yang mencakup system manajemen proyek (PMBOK) yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi serta system social, yaitu masalah hubungan antar manusia.

It is a common knowledge that the quality of project managmement is depends on the quality of the appointed manager it self, where he/she leads project team, representing the contractor company, which has minor and major effect on the performance of the product produced by his/her team. Product performance it self consists of three aspects, which are time, cost and quality. One way to improve the performance of the project is by improving the quality of the individual who works in the project, in this case the project manager, as the leader which is the key for a successful project. Project management quality improvement (for project manager) is a part of quality management improvement.
This research is focused on the civil construction project, such as the road, bridge, flyover, seaport, airport, and water dam in Indonesia which done by PT Wijaya Karya. Analyzes says the factors that affect project manager performance in improving the quality of product, in terms of time and cost, by develop socio-technical system, which is a system designated to solve project management problems, covering managerial, technical, organization, and last but not least human interaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T23485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Soeharto, compiler
Jakarta: Erlangga, 1992
658.5 IMA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amaryadi
"Pada awal tahun 1990-an Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Pertumbuhan ekonomi tersebut, ikut memacu pula pertumbuhan pusat-pusat perbelanjan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat yang mencakup berbagai lapisan masyarakat.
Modernisasi pasar dalam pengelolaannya, sesuai dengan tuntutan masyarakat/konsumen perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil. Selain itu juga perlu dilakukan peremajaan prasarana dan sarana yang mendukung pengelolaan pasar secara modern sesuai dengan tututan perkembangan perkotaan dan lingkungannya.
Untuk melaksanakan peremajaan pasar tradisional yang umumnya dikelola oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini oleh badan usaha milik daerah dengan keterbatasan dana yang ada, perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan melibatkan dan mengajak sektor swasta serta pelaku-pelaku ekonomi lainnya yang profesional untuk dapat mengakomodasi tuntutan dan pola belanja masyarakat.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Dengan pola pendanaan yang tepat menggunakan Model "Project Financing", akan meningkatkan profit bagi PD. Pasar Jaya". Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggunakan kuesioner dua tahap yaitu: tahap I ditujukan kepada pakar untuk mendapatkan variabel pola pendanaan yang dapat diterapkan pada pengelolaan pasar, yang pengolahan datanya dengan metode analisis AHP (analytical hierarchy process) dan tahap H yang ditujukan kepada stakeholders yang terlibat secara langsung ataupun yang punya potensi untuk terlibat dalam pendanaan pengelolaan pasar untuk mendapatkan tingkat pengaruh variabel pola pendanaan, dimana pengolahan datanya dilakukan dengan Metode Analisis Deskriptif. Sedangkan untuk analisis proporsi penyertaan modalnya dilakukan dengan Simulasi Monte Carlo. Hipotesis seperti yang tersebut di atas, terbukti karena dengan menggunakan pola pendanaan Model project financing (Joint Venture atau Joint Operation dengan jangka waktu 15 tahun) serta penyertaan modal dari PD. Pasar Jaya berkisar antara 20% s/d 40 % untuk Joint Operation dan 40% s/d 60% untuk Joint Venture yang dapat meningkatkan profit antara 30,73 % s/d 47,26% untuk join! venture dan 54,67% s/d 57,65% untuk joint operation, bila dibandingkan pola existing yang selama ini dilakukan, yaitu joint operation dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai 5 tahun.

In early 1990 years, the Indonesia economic grows fast. The economic growth followed appears of shopping centre, likewise the taste of every level the people.
Modernization the operational of the traditional market accordance the needed of the people?s should be to do for increasing income of the small traders. That is needed to reconstructions of infrastructure, which will support the operational of the market according to the growth of the city and environment.
For doing the reconstruction of the traditional market which usually under operational at the municipal government company is very limited of fund, must be diversification source of fund for financing, with joint private sector and the others the professional economic playing like is a partnership for accommodation and the people's shopping trends.
The hypothesis used in the research is "With type of which using the project financing models, will increase profit for PD. Pasar Jaya ?. This research make use of the case study method with object is PD. Pasar Jaya, with two phases of questionnaire, the phase 1(one) only for the experts to getting information about the variables of financing influenced and can be applied in operational the market, and data processed make use of AHP method, and then for phase 2(two) the questionnaire has spread for direct practical stakeholders and I or to potentials stake holders to get the level of influences from variables financing. For processing data make use of Descriptive Analysis Method and then for the analysis-sharing of fund proportion make use of the Monte Carlo simulations. The hypothesis like has wrote at the upper, is proofed, because using the type of fund project financing models (with type of partnership join operation & joint venture and period of concession 15 years, where is a sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 20 % up to 40% for joint operation, can increase profit between 54,67%-57,65% and sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 40%-60% can increase profit between 30,73%-47,26%, when to compare to the existing condition have be done with the joint operation type of partnership and the concession period 2 years until 5 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Hermawan
"Proyek merupakan suatu rangkaian dari berbagai macam kegiatan yang dibatasi oleh dimensi biaya, waktu dan mutu. Untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal pada ketiga dimensi tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem atau metode untuk diterapkan pada proyek sehingga dapat mengoptimalisasi baik biaya, waktu maupun mutu akhir proyek. Salah satu metode yang telah dikenal luas sebagai metode peugorganisasiaii proyek yang efektif adalah metode Manajemen Konstruksi yang telah dikembangkan oleh para ahli negara-negara Barat.
Penelitian kali ini difokuskan pada pembuktian apakah penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek (optimalisasi biaya).
Dari data-data yang didapat berdasar hasil kuesioner yang disebar ke proyek-proyek di lingkungan PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk dan diolah secara statisti dengan software program SPSS, diketahui bahwa ada hubungan antara peningkatan kinerja biaya akhir proyek dengan pelaksanaan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi. Kemudian dari berbagai variabel kegiatan yang dilakukan oleh metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain, diketahui bahwa pemberian masukan penyusunan jadwal pada setiap paket konstruksi, modifikasi desain untuk mengurangi biaya konstruksi sesuai dengan anggaran dan pembuatan estimasi biaya sesuai dengan besamya nilai proyek menjadi variabel penentu terhadap variasi peningkatan kinerja biaya akhir proyek.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa penerapan metode Manajemen Konstruksi Profesional pada tahap desain proyek secara berkualitas oleh sumber daya manusia yang handal dan mengerti tentang penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek.

Project is a sequence of activities that limited by three constraints which are cost, time and quality. To obtain an optimal project result based on these constraints, a good project management method is needed to be applied in construction project. And one of the most well known project management method is Construction Management which has been developed by project management experts since many years ago.
The purpose of this research is to find out that if there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance (cost optimization).
Data was collected by questionnaire (case study in PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk construction projects) and statistically processed by SPSS software program. From the processing result it is known that there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance. And it is also known that there are three variables of Construction Management method activities which have significant impact on increment of variation of total project cost performance. These variables are : schedule development input in each construction stage, design modification to reduce construction cost and cost estimation that appropriate with project budget.
From the research we can conclude that an application of Professional Construction Management in construction project design phase by skilled and competent human resources will increase total project cost performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Hartawan
"Proses Perencanaan hingga Pengendalian Proyek selama Pelaksanaan Konstruksi merupakan kegiatan limiting dari suatu proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek berjalan kurang atau bahkan tidak effisien, hal ini tentunya akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa, dimana waktu kerja manajemen dibatasi oleh jadwal yang telah ditentukan. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk dapat mengantisipasi keadaan, berikut menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data, informasi, kemampuan dan pengalaman.
Pekerjaan dalam proses perencanaan merupakan pekerjaan suatu tim, tanpa susunan tim yang tangguh, mustahil perencanaan dapat dibuat dengan baik. Keterlibatan pihak-pihak yang terkait merupakan persyaratan khusus, namun demkian bukan be rarti, 'semua pihak harus selalu bersama-lama mengerjakan seluruh urusan kegiatan proyek Disinilah letak pentingnya variasi keterlibatan pimpinan yang terkait dan pandistribusian wewenang dam tanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pengendalian. Penelitian ini membagi proses perencanaan sampai dengan pengendalian menjadi 4 tahap, yaitu; tahap Pengumpulan Informasi, tahap Pengembangan Alternatif, tahap Pemilihan Alternatif, tahap Pembuatan Keputusan, ketiga tahap ini merupakan kegiatan proses perencanaan dan terakhir tahap Pengendalian. Pihak-pihak (pimpinan) yang terkait atau berperan aktif adalah; Project Manager (PM), General Super Intendant (GM), Project Engineer (PE), Home Office (HO) dan External (Client, Design Engineer dan Subcontractor). Jabatan ini mewakili semua kepentingan proyek. berlaku untuk semua kegiatan dari berbagai macam jenis proyek. Keterlibatan Proyek Manajemen dicerminkan oleh Degree of Involvement (DOI) atau derajat keterlibatan, dalam suatu variasi pada setiap kegiatan perencanaan atau pengendalian. Keterlibatan proyek manajemen dapat diketahui dari aktifitasnya dalam rapat maupun meeting, karena meeting merupakan salah satu sarana utama manajemen proyek untuk melakukan koordinasi, menjaring permasalahan, mencari jalan keluar penyelesaian dan tempat dimana pimpinan proyek dapat memberikan pcngarahan dan motifasi kepada seluruh jajaran yang terkait Proses ini bukan cuma dilakukan pada awal kegiatan proyek tapi selama umur proyek melalui rapat reguler, insidentil maupun yang tidak terjadwal.
Hasil-hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai bcrikut 1) Keterkaitan antar kegiatan dalam proses perencanaan sampai pengendalian, 2) Kontribusi dan peranan manajemen proyek selama proses konstruksi, 3) Pengelompokan jenis jenis kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, 4) Penyusunan klasifikasi kontraktor berdasarkan kemampuan, 5) Matriks Proporsi dari DOI, yang dapat memberi gambaran secara jelas partial proporsi keterlibatan berbagai pimpinan sesuai jenis pekerjasn, termasuk pendelegasian tugas dari kantor pusat kepada site manajemen dalam membuat keputusan selama pelaksanaan proyek Bagi pimpinan perusahaan matriks proporsi ini dapat digunakan sebagai alat prediksi dan mengevaluasi kemampuan Proyek Manajer dalam melaksanakan kegiatan proyek.
Hasil-hasil tersebut diatas diperoleh dari hasil analisa multivariat (Corelasston, regression, cluster dan factor analysis) dari sejumlah data yang diperoleh dari 11 perusahaan kontraktor dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisa ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan softwear "Statgraphilcs" , hal ini dilakukan mengingat penelitian ini melibatkan banyak variabel."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>