Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rindiarni Inten Putri
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. DI Kabupaten Garut, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dibandingkan AKB Jawa Barat yaitu 55,9 per 1000 KH sedangkan di Jawa Barat 43,4 per 1000 KH. Salah satu penyebab angka kematian bayi masih tinggi yaitu tidak adanya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan IMD bagi bayinya yang baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan IMD. IMD merupakan suatu proses pemberian ASI pertama pada satu jam pertama setelah bayi dilahirkan dengan meletakkan bayi diatas perut atau dada ibu sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedures (RAP) dan analisis yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah ibu yang mengetahui arti dan manfaat IMD, akan memiliki sikap dan niat yang kuat untuk melakukan IMD. Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa penyediaan informasi mengenai IMD penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Selain itu juga didukung oleh adanya tenaga kesehatan penolong persalinan yang terlatih untuk melakukan IMD yang mudah dijangkau oleh ibu hamil yang akan melahirkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizki Santy
"Untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari tingkat kesehatan ibu dan balita yang tergambar dari besarnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai upaya penurunan AKB, pemerintah menggalakkan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilanjutkan dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang, mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, tempat persalinan, metode persalinan, pengetahuan, sikap, paritas, riwayat kunjungan Ante Natal Care (ANC), dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dan sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan mix method melalui pendekatan sequential explanatory. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang selama periode penelitian dengan jumlah responden untuk penelitian kuantitatif sebanyak 103 orang yang diperoleh melalui metode systematic random sampling, dan 10 informan kunci untuk penelitian kualitatif. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur dan pedoman wawancara yang dibuat dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Sedangkan analisis data pada penelitian kualitatif meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

A country's health status can be measured from the health level of mothers and toddlers, which is reflected in the magnitude of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). As an effort to reduce IMR, the government is promoting the Early Breastfeeding Initiation (IMD) program which is followed by exclusive breastfeeding for 6 months. This study aims to describe the behavior of IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City, to find out the relationship between knowledge, education, work, age, attitude, parity, history of Ante Natal Care (ANC), family support, support from health workers, and health service facilities with behavior IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City. This study uses a mixed method through a sequential explanatory approach. The population of this study was all patients who gave birth at the Neglasari Health Center in Tangerang City during the study period with a total number of respondents for the quantitative study of 103 people obtained through a systematic random sampling method, and 10 key informants for the qualitative study. The instrument uses a structured questionnaire and interview guidelines that are made and adapted to the research objectives. Quantitative data analysis using univariate, bivariate, and multivariate data analysis. While data analysis in qualitative research includes data reduction (data reduction), data display (data display), and drawing conclusions or verification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"ABSTRAK
Kolostrum merupakan cairan ASI pertama yang kaya akan protein dan mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi. Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kemantian balita. Masih sedikitnya penelitian mengenai hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Penelitian yang melihat hubungan IMD terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2018 ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian adalah 62 kasus dan 62 kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2018 dengan OR 2,527 (95% CI 1,173 - 5,364). Artinya, balita usia 2-23 bulan yang tidak melakukan IMD memiliki risiko 2,527 kali lebih besar menjadi sakit pneumonia dibandingkan dengan balita usia 2-23 bulan yang melakukan IMD.

ABSTRACT
Colostrum is the first breast milk that rich in protein and contains antibodies or immune serving as bodies protection against infection. Pneumonia is one of main causes of death among infants. Fewer researchers on relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among infants was the reason for this study. This research sees relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 months infants on MTBS at Kalideres public health center 2018 by using case control method. Samples of this research are 62 cases and 62 controls. Result of this research shows relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 infants on MTBS at Kalideres public health centers 2018 (OR 2,527 ; 95% CI 1,173 - 5,364). It means infants among 2-23 months without early initiation of brestfeeding have 2,527 times greater risks of pneumonia than infants among 2-23 months with early initiation of brestfeeding."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuswil Bernolian
"Latar Belakang: Inisiasi Menyusui Dini IMD adalah proses alami yang memberi kesempatan bayiuntuk mencari dan mengisap air susu ibu sendiri, dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya.Pelaksanaan program IMD merupakan tanggung jawab semua praktisi kesehatan, mulai dari lingkuppelaksana dan manajerial rumah sakit.
Tujuan: Mengevaluasi pelaksanaan IMD di RSMH dan faktor-faktor yang mem, pengaruhinya.
Metode: Penelitian berdesain cross sectional dengan subjek penelitian ibu bersalin dan tenagakesehatan di Bagian Kebidanan RSMH. Subjek dipilih secara purposive sampling. Data sekunderdiperoleh dari kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil: Selama periode November-Desember 2016, terdapat 19 51,3 pasien pascamelahirkan yangmelakukan IMD dan 18 48,6 pasien tidak melakukan IMD. Terdapat perbedaan bermakna padametode persalinan, dimana persalinan perabdominam mayoritas didapat pada kelompok yang tidakmelakukan IMD p = 0,003 . Penelitian ini melibatkan 43 responden pelaksana bidan dan dokter ,serta 12 responden manajerial. Kondisi medis pasien yang tidak memungkinkan IMD, tidakterlaksananya IMD pada pasien pascaseksio sesaria, dukungan dan sosialisasi rumah sakit kurangmengenai IMD, serta pengetahuan ibu rendah merupakan keluhan responden pelaksana. Penelitian inimenemukan adanya disintegrasi antara pihak manajerial dan pelaksana sehingga menimbulkanketidakjelasan pada pelaksanaan IMD.
Simpulan: Peluang terlaksana atau tidaknya IMD dipengaruhi oleh kondisi medis ibu dan janin,metode persalinan, pengenalan dan dukungan rumah sakit terhadap IMD, sosialisasi kebijakan IMD,tingkat pengetahuan ibu. Tantangan melakukan IMD adalah belum ada kebijakan melakukan IMD diruang operasi, kondisi medis ibu sering tidak memungkinkan IMD, ketidakseragaman pengetahuanmanajer terkait IMD, rendahnya sosialisasi peraturan pelaksanaan IMD, ada disintegrasi antara pihakmanajerial dan pelaksana, dan tidak adanya pengawasan IMD di lapangan.

Background: Early Initiation of Breastfeeding EIB is a natural process of breastfeeding, byallowing the baby to find and suck the breast milk itself, within the first hour of the beginning of life.EIB programme implementation is the responsibility of all health care practitioners, ranging fromexecutive staff and manager.
Objective: To evaluate the implementation of EIB and influences factors in RSMH Palembang.
Method: This is a cross sectional study. All of birth mothers and health professionals doctor andmidwives were include in this study. Samples were selected by purposive sampling. Secondary datawere obtained from the questionnaire respondents which have been tested for validity and reliability.
Results: During the period November to December 2016, there were 19 51.3 patientsswith postspontaneous delivery or abdominal delivery did EIB and 18 48.6 patients did not do EIB. Therewas no significant differences in demographic characteristics between the two groups. There wassignificant differences in the variable method of delivery. Most of patients in no EIB group hadabdominal delivery p 0,003. This study also included 43 doctors and midwives as EIB implementers also 12 managerial staffs. Most of implementer respondents stated that EIB alreadydone well. The patient 39 s medical condition that does not allow the EIB, no EIB in post cesareanpatient, less support and socialization about EIB from hospital, as well as low maternal knowledgewere the executive respondents complaints. This study found the disintegration between the managerial and executive staff, causing ambiguity in the implementation of the EIB.
Conclusion: The opportunitiy of EIB implementation is affected by medical condition of mother andfetus, method of delivery, hospital support, EIB policy socialization, and patient rsquo s level of knowledge.There are so many challenges for our hospital to implement EIB, such as no policy of EIB in operatingroom, the majority of patients are obstetric referral case with complication so that the mother 39 scondition is often not possible to run EIB, knowledge of the managerial about EIB differ greatly, lowsocialization regulations and other elements of the EIB implementation. There is also disintegration between the manager and executive staff causing ambiguity in the implementation of the EIB and thelack of supervision of EIB implementation in the field.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T48660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widi Astuti
"Keputusan memberikan ASI pada ibu remaja merupakan hal yang dilematis, ibu harus memenuhi tugas perkembangan remaja dan harus menjalankan peran sebagai orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna pengalaman ibu remaja dalam menjalani IMD dan memberikan ASI eksklusif. Penelitian menggunakan desain fenomenologi. Analisis dilakukan dengan tematik konten dari hasil wawancara terhadap 8 partisipan. Didapatkan sebelas tema, yaitu: pemahaman dan respon ketika melakukan IMD, pemahaman, masalah, keputusan, berbagai upaya dan kebutuhan serta harapan ibu remaja dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian merekomendasikan bahwa ibu remaja membutuhkan dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan untuk dapat memberikan ASI eksklusif.

Decision to give breastfeeding in teenage mothers is a dilemma, the mother must meet the developmental task of adolescence and need to perform the role as parents. This study aim to identify the meaning of teenage mothers experience in implementing the early initiation and providing the exclusive breastfeeding. This study use a phenomenological research design. The data are analyzed using thematic content analysis from the interview of 8 participants. The researcher found eleven theme, namely the understanding and responses during the early initiation implementation, the understanding, the problem, the decision, a various attempts, and the teenage mothers needs and hopes in providing the exclusive breastfeeding. It is recommended that the teenage mothers need a family and health professionals supports to be able to provide the exclusive breastfeeding."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurweni Setyo Pratiwi
"Penelitian bertujuan menganalisis faktor faktor yang berhuhungan dengan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di Kabupaten Pacitan tahun 2012. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional, analisa data dengan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor faktor yang berhubungan dengan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini Oleh Bidan di Kabupaten Pacitan tahun 2012 adalah 41,7% responden tidak melakukan IMD saat persalinan. Pengetahuan(p<0,05). Lama kerja(p<0,05), Motivasi (p<0,05). Supervisi (p<0,05), Kebijakan (p<0,005)

The study aims to analyze the factors related with Early Initiation of Breastfeeding by Midwives in Pacitan 2012. This type of quantitative research with Cross Sectional design, analysis with the ChiSquare.
The results showed the factors related did not commit Early Initiation of Breastfeeding by Midwives in Pacitan 2012 is 41.7% of respondents did not perform IMD during labor. Knowledge (p <0.05). Old work (p <0.05), motivation (p <0.05). Supervision (p <0.05), Policy (p <0.005)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herfia Risfiani
"IMD (inisiasi menyusu dini), pemberian ASI dini pada jam pertama sesudah bayi lahir, selain berdampak pada pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan bayi, juga akan berdampak pada keberhasilan pemberian ASI eksklusif . Proporsi IMD di Kecamatan Wanaraja masih rendah yaitu sekitar 53,3% lebih rendah dari kecamatan tetangganya yaitu Kecamatan Karangpawitan, 63,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya gambaran IMD di wilayah Puskesmas DTP WanarajaGarut tahun 2012 dan faktor-faktor apa saja yang terbukti berhubungan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, bersifat observasional yang cross sectional dengan pengumpulan data primer yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012 pada 97 responden.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi inisiasi menyusui dini di Puskesmas DTP Wanaraja tahun 2011 masih rendah yaitu 53,6%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan inisiasi menyusui dini adalah promosi kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas.
Masih rendahnya proporsi IMD di Puskesmas DTP Wanaraja disarankan agar Kepala Puskesmas DTP Wanaraja dapat memfungsikan petugas kesehatan di wilayah kerjanya untuk mempromosikan dan memfasilitasi IMD. Petugas kesehatan khususnya bidan, lebih proaktif dalam menyampaikan informasi tentang IMD. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar membuat kebijakan tentang IMD, sekaligus membuat petunjuk pelaksanaan dan media informasi serta evaluasi dan koreksi tentang pelaksanaan dan pengawasan program tersebut.

IMD (early initiation), early breastfeeding in the first hour after birth, in addition to impact on growth, development and protection of infants, will also impact on the success of exclusive breastfeeding. Wanaraja proportion of IMD in the District is still low at about 53.3% lower than the neighboring sub districts Karangpawitan, 63,3%.
This study aims to prove the existence of IMD in the picture Wanaraja Garut DTP health centers in 2012 and what factors are shown to be associated.
The study was conducted using a quantitative approach, is a cross sectional observational study with primary data collection is carried out in March through June 2012 in 97 respondents.
The results showed the proportion of early initiation of breastfeeding in the health center in 2011 Wanaraja is still low at 53.6%. Variables that have a meaningful relationship with early initiation of breastfeeding is a health promotion, support my husband, and support staff.
The low proportion of IMD in the health center is recommended that the Head Wanaraja health centers Wanaraja can enable health workers in their working area to promote and facilitate the IMD. Health workers, especially midwives, to be more proactive in providing information about the IMD. Garut District Health Office in order to make policy on the IMD, as well as create guidelines and media as well as evaluation and correction of information about the implementation and supervision of the program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hajrah
"Belum adanya laporan mengenai IMD di Kabupaten Berau. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kabupaten Berau Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada bulan April sampai Mei 2012. Responden adalah bidan yang berada diwilayah kerja Kabupaten Berau berjumlah 90 orang. Hasil penelitian didapatkan 47,8% bidan melaksanakan IMD. Ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD, bidan yang telah mengikuti pelatihan cenderung untuk melaksanakan IMD 3,98 kali dibanding bidan yang tidak pernah pelatihan. Atas dasar tersebut diharapkan untuk meningkatkan pelatihan terkait dengan IMD kepada bidan.

There has been no reports of Early Initiation of breastfeeding in Berau regency. The purpose of this research was to determine the factors related with the behavior of midwifes in the implementation of Early Initiation of breastfeeding (IMD) in Berau Regency in 2012. This study uses cross sectional methode, conducted in April to May 2012. Respondents were midwifes working in the Berau area totaled 90 people. The research found that 47.8% midwifes who perform the IMD.There is a significant association between the training and behavioral of midwifes in the implementation of the IMD, midwifes who have attended the training tend to perform the IMD 3.98 times more, compared with the midwifes who have never attended the training. On the basis of that, thus expected to be able to improve the training related with the IMD to the midwife."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>