Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syam Sahril
"Fasad merupakan salah satu elemen terpenting dalam penampilan suatu bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan olahan pada fasad untuk memberikan keindahan atau kesan khusus sesuai dengan yang diinginkan. Fasad juga memberikan citra tentang kondisi sosial suatu masyarakat dan juga dapat menggambarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan.
Jaman dahulu kala orang menggunakan lukisan maupun ornamen geometris atau juga makhluk hidup dalam menghias muka bangunan. Seiring dengan jaman yang berkembang, kini olahan fasad makin beraneka ragam. Ada yang menampilkan transparansi dengan menggunakan material kaca, menunjukkan tekstur kekasaran atau kehalusan, warna, kedalaman, ataupun menunjukkan struktur bangunan.
Penggunaan struktur bangunan untuk ditampilkan pada fasad membutuhkan perhatian khusus yang berbeda dengan struktur yang disembunyikan dengan kulit (skin) bangunan. Namun dengan keterampilan arsitek dalam mengolah struktur bangunannya serta material dan kesan yang ingin ditampilkan dapat menjadi nilai tambah pada bangunan. Bangunan yang menunjukkan struktur pada fasadnya memberikan kesan kestabilan dan kekokohan sekaligus menunjukkan cara bangunan tersebut dapat berdiri.
Mengekspos berarti memperlihatkan sesuatu yang butuh untuk diperlihatkan. Tentu saja jika ingin diperlihatkan maka sesuatu itu harus menyenangkan bila terlihat. Memperlihatkan struktur agar menyenangkan untuk dilihat khususnya pada fasad dapat dilakukan dengan berbagai cara dan olahan bentuk. Hal tersebut tergantung dari sudut pandang mana sang arsitek memandang rencana bangunan dan lingkungan disekitarnya.
Pencarian bentuk dan fasad arsitektur sebagai faktor penting yang membentuk citra bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan fasad sebagai citra bangunan yang menyampaikan konsepnya. Salah satunya adalah Santiago Calatrava yang kerap mengekspos struktur bangunannya pada fasad bangunan. Calatrava juga menggunakan pendekatan kehidupan dari makhluk hidup dan juga dari alam sebagai simbolisasi bentuk-bentuk arsitekturalnya. Pembahasan atas karya-karya Calatrava mencoba menekankan desain struktur dan cara mengungkapkannya sesuai dengan keinginan beliau. Ciri khas dan benang merah juga kita bisa dapatkan dari menyimpulkan beberapa analisis bangunan karya beliau."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Lela Isabella OTS
"Perkembangan teknologi memungkinkan pemilihan perlakuan terhadap struktur bangunan untuk diekspos atau tidak (tertutup), dengan mempertimbangkan faktor keindahan, selain pertimbangan aspek kekuatan konstnAsi dan aspek ekonomi. Struktur merupakan bagian terpenting dalam suatu karya arsitektur, yaitu sebagai sistem berdirinya bangunan untuk memberikan kekuatan, kekakuan dan kestabilan (strengthness, rigidity avid stability) serta hubungannya terhadap bentuk bangunan (form follow function) dan sistem pemeliharaannya (maintenance). Struktur dan arsitektur dapat dikembangkan dalam suatu persesuaianAm moni untuk menambah nilai keindahan sebagai pengungkapan ekspresi arsitektural; salah satunya dilakukan dengan penerapan ekspos struktur dalam desain arsitektur, yaitu pada elemen-elemen struktural utama (seperti dinding, lantai, atap) dan detail bangunan yang diperlukan. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan pengeksposan struktur bangunan dapat membantu menciptakan pemecahan keindahan arsitektural, dengan batasan ekspos struktur atas (upper structure) dari bangunan fungsional (di huni) yang menggunakan material modem, dan teknologi pengeksposan yang diterapkan. Dalam studi kasus, bangunan Sciene Centre di Jakarta dan bangunan Lloyd di London, diungkapkan bahwa banyak elemen dari bangunan yang dapat di desain sedemikian rupa dengan teknologi pengeksposan untuk mendapatkan nilai lebih dari suatu bangunan. Hasilnya, makin tinggi teknologi bahan struktural yang digunakan dan makin tinggi teknologi serta ketelitian dalam pengerjaan ekspos struktur, maka makin tinggi kualitas ekspos yang dihasilkan, sehingga dapat menjadi satu kemungkinan dalam membantu menciptakan pemecahan keindahan arsitektural, meskipun mengakibatkan biaya konstruksi yang semakin besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinna Oktavia
"Penggunaan kembali bahan yang sudah tidak terpakai sebagai salah satu material bangunan menjadi tren di dunia arsitektur. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan alam ketika memproduksi material yang baru. Microlibrary Bima adalah salah satu contoh bangunan yang menggunakan plastik yang sudah tidak terpakai sebagai material fasad bangunan.
Penulisan skripsi bertujuan untuk memahami peran fasad dan mengeksplorasi bagaimana material plastik dengan karakter dan kualitasnya dapat menghadirkan atmosfer ruang. Metode penulisan yang digunakan adalah observasi studi kasus dan studi literatur terkait material dan karakteristiknya serta penerapannya pada fasad bangunan. Skripsi ini menyajikan analisis studi kasus pada ruang interior perpustakaan dengan fokus material plastik sebagai fasad bangunan. Penulisan ini juga mendalami penggunaan material plastik pada fasad bangunan dan perannya dalam menghadirkan atmosfer ruang.
Hasil analisis dari penggunaan material plastik sebagai fasad Microlibrary Bima dapat menghadirkan atmosfer yang dapat membantu memfokuskan pengguna ruang dalam kegiatan membaca di dalamnya.

Reuse of used materials as one of the building materials is becoming a global trend in the world of architecture. It aims to minimize the damage to nature when producing new materials. Microlibrary Bima is one example of a building that reuses plastic as a building facade.
Thesis writing aims to understand the role of facades and explore how plastic material with its character and quality can present a space atmosphere. This thesis presents an analysis of case studies in library interior spaces with a focus on plastic material as building facades. This writing also explores the use of plastic material in building facades and its role in presenting the atmosphere of space.
The results of the
analysis of the use of plastic material as the facade of the Bima Microlibrary can present
an atmosphere that can help focus space users in reading activities inside
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarti Prananingrum
"ABSTRAK
Keindahan dan estetika pada fasad merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah bangunan, karena fasad merupakan bagian bangunan yang pertama kali dilihat dan dinilai oleh orang yang melewati bangunan tersebut. Sebagai bangunan yang mempunyai nilai dagang tinggi, perancangan fasad sangat penting pada bangunan pusat perbelanjaan, karena fasad harus dapat menarik perhatian orang untuk masuk ke dalamnya, sehingga dapat memberikan keuntungan, baik bagi pemilik maupun pengelola bangunan.
Perancangan fasad bangunan pusat perbelanjaan tidak hanya meliputi penataan bentuk bukaan, elemen dekorasi atau omamentasi dengan bentuk dan warna yang berbeda, tapi juga meliputi penataan reklame, yang merupakan identitas dan sarana iklan bagi tiap-tiap toko yang ada di dalam bangunan.
Reklame sebagai representasi dari tiap-tiap toko menampilkan ciri khas, baik berupa tulisan, gambar maupun wama dari masing-masing toko. Adanya keragaman atau variasi dari reklame seharusnya tidak menjadikan fasad kehilangan nilai estetisnya. Kedua elemen tersebut, fasad dan reklame, secara bersama-sama harus dapat memberikan kesan atau citra yang baik pada publik, dan dapat tetap menarik bagi orang yang melewati bangunan tersebut.
Pada skripsi inilah akan dipaparkan dan dibahas mengenai estetika perletakan reklame pada fasad bangunan. Prinsip-prinsip desain klasik akan digunakan sebagai dasar pembahasan penaiaan reklame tersebut, dengan pertimbangan prinsip-prinsip tersebut telah dan masih digunakan dalam merancang bangunan, dan telah menghasilkan karya arsitektur yang tetap indah sampai sekarang.

"
2001
S48266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Budhi Yulianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muqbil Maulana
"Arsitektur Jengki adalah salah satu gaya arsitektur khas Indonesia yang berkembang pada era 1950-1960-an sebagai respons terhadap perubahan sosial dan budaya pasca-kemerdekaan. Gaya ini memadukan elemen modernisme dengan identitas lokal yang unik, mencerminkan semangat kebangsaan dan kreativitas masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, terdapat perbedaan mendasar pada bangunan bergaya Jengki yang dirancang oleh arsitek profesional dengan pendidikan formal dan aannemer yang hanya mengandalkan pengalaman konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bentuk elemen fasad pada kedua kategori bangunan Jengki, dengan fokus pada pengaruh prinsip fungsi dan estetika dalam desain. Studi ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimana perbandingan bentuk elemen fasad antara kedua kategori ini, dan sejauh mana prinsip fungsi dan keindahan memengaruhi desainnya? Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan analisis desain berdasarkan data visual dari bangunan Jengki di Kebayoran Baru dan Sumenep, Madura. Pendekatan ini melibatkan perbandingan elemen-elemen fasad seperti geometri, atap, roster, dan jendela. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang karakteristik dan dinamika arsitektur Jengki sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Jengki architecture is a distinctive Indonesian architectural style that emerged in the 1950s-1960s in response to the social and cultural changes following independence. This style combines modernist elements with a unique local identity, reflecting the nation's spirit and creative expression. However, significant differences exist between Jengki-style buildings designed by formally educated architects and those designed by aannemers relying solely on construction experience. This study aims to compare the facade elements of these two categories of Jengki buildings, focusing on the influence of functional and aesthetic principles in their designs. This study aims to answer the questions: how do the facade element designs compare between these two categories, and to what extent do functional and aesthetic principles influence their designs? The research method involves literature reviews and design analysis based on visual data from Jengki buildings in Kebayoran Baru and Sumenep, Madura. This approach compares facade elements such as geometry, roofs, ventilation blocks (rosters), and windows. The findings are expected to provide deeper insights into the characteristics and dynamics of Jengki architecture as part of Indonesia's cultural heritage. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febianca
"Struktur seringkali dianggap dan diperlakukan seperti pipa plambing, kabel listrik dan elemen-elemen servis lainnya yang keberadaannya harus disembunyikan karena struktur tidak indah untuk diperlihatkan. Hal tersebut disebabkan oleh prinsip penilaian masyarakat pada saat itu hanya rnelakukan penerapan praktis saja, Yang dimaksud penerapan praktis adalah apabila seseorang menilai benda dari segi fungsi atau kegunaannya saja. Mereka tidak menilai dengan penerapan estetika yaitu menilai suatu benda berdasarkan pengalaman panca inderanya terhadap benda tersebut. Namun seiring perkembangan teknologi dalam Arsitektur telah banyak terlihat bangunan bangunan strukturnya. Masyarakat mulai melihat adanya kemungkinan nilai estetika terkandung dalam elemen struktur. Penilaian estetika merupakan penilaian yang cenderung subyektif dimana patokan sesuatu yang dikatakan indah itu tergantung pada pengalaman dan persepsi orang terhadap sesuatu tersebut Namun terdapat beberapa teori yang menyatakan bahwa penilaian estetika merupakan penilaian yang bisa dijadikan obyektif. Suatu struktur harus memenuhi kriteria-kriteria estetika agar dapat dikatakan indah atau memiliki nilai estetika. Kriteria kriteria ini didapat dari berbagai teori estetika. Untuk mendapatkan penilaian obyektif dari estetika harus ditemukan sebuah rumusan yang akan menjadi patokan penilaian estetika struktur. Namun berdasarkan pendapat Plato dan S.A. Kirkegaard yaitu..."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S48519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr Coryna Yusi Rachmawati
"ABSTRAK
Gedung adalah bangunan sipil yang membutuhkan konsumsi energi terbesar. Dengan pengembangan konsep Green Building adalah merencanakan passive design dengan melakukan optimalisasi desain fasad bangunan sehingga berdampak pada efisiensi energi dan penurunan life cycle cost. Bagaimana rekomendasi desain fasad bangunan yang optimum dalam upaya efisiensi energi, dan bagaimana rekomendasi fasad sehingga menurunkan life cycle cost. Window wall ratio adalah salah satu faktor sangat berpengaruh pada luasan area Gedung yang menggunakan pencahayaan alami, dan mempengaruhi besarnya energi yang dibutuhkan dalam mendinginkan suhu ruangan.
Perhitungan Overal Thermal Transfer Value (OTTV) digunakan untuk menghitung besaran external load yang mempengaruhi energi pendinginan dalam bangunan.

ABSTRACT
Buildings are civil buildings that require the greatest energy consumption. By developing the concept of Green Building is planning a passive design by optimizing the design of the building facade so that it impacts on energy efficiency and decreases life cycle costs. How to recommend the optimum building facade design in an effort to improve energy efficiency, and how to recommend the facade so as to reduce the life cycle cost. Window wall ratio is one of the factors that greatly influences the area of a building that uses natural lighting, and influences the amount of energy needed to cool the room temperature.
Calculation of Overal Thermal Transfer Value (OTTV) is used to calculate the amount of external load that affects cooling energy in buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Dyah Puspita
"ABSTRAK
Fasad bangunan atau muka bangunan adalah hal pertama yang dilihat oleh calon pengunjung. Dalam hal restoran, fasad bangunan akan memberikan impresi terhadap servis, kualitas dan atmosfer restoran di dalamnya sehingga suatu restoran membutuhkan sesuatu yang merepresentasikan konsep restoran yang ingin ditampilkan, (Bitner, 1992). Bagi restoran yang memakai bangunan cagar budaya, umumnya restoran tersebut mempunyai konsep yang berhubungan dengan kultur dan kreatifitas (Heritage Lottery Fund, 2013). Namun untuk restoran yang memakai bangunan cagar budaya (BCB), peraturan mengenai adaptasi fungsi bangunan tetap berlaku contohnya adalah larangan dalam merubah fisik bangunan. Hal ini berlaku juga dalam penerapan desain pencahayan fasad. Pencahayaan buatan pada BCB memerlukan perlakuan khusus karena harus mengikuti kaidah pelestarian. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui prinsip dan teknik pencahayaan pada fasad restoran dengan BCB yang dapat sekaligus mengakomodasi elemen fasad yang bersifat komersial. Adapun bangunan restoran yang dijadikan studi adalah Café Batavia yang berada di kawasan Kota Tua dan Tugu Kuntskring Paleis yang berada di Menteng, Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei berupa observasi dan wawancara dengan calon pengunjung.

ABSTRACT
The facade of the building is the first thing that is seen by potential visitors. In the case of restaurants, the facade of the building will give an impression of service, quality, and atmosphere of the restaurant in it so that a restaurant needs something could represent the concept of the restaurant that is wanted to be displayed (Bitner, 1992). Restaurants that use heritage buildings as their trading places can be very commercially unique. Generally, they already have concepts that are related to culture and creativity (Heritage Lottery Fund, 2013). But for them, the regulations regarding the adaptation of building functions will still apply. For example, the prohibitions in changing the physical structure of buildings which affect the applications of the facade lighting designs, so that artificial lighting in commercial heritage buildings requires special treatment because it must follow the preservation rules.
This study aims to analyze the principles and techniques of lighting in restaurant facades with heritage buildings which also accommodate the commercial facade elements. effects on the facades of commercial buildings as well as on cultural heritage buildings. This is a qualitative study based on the survey, and interviews with the potential customers. This study uses Café Batavia in the Kota Tua area and Tugu Kuntskring Paleis located in Menteng as case studies."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>