Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Dirgantari Pratiwi
"Berdasarkan permenkes 269/MENKES/PER/III/2008, pada pasal 4 menyebutkan bahwa ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Resume medis mencerminkan ringkasan segala informasi yang penting, menyangkut pasien dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut. Oleh karen itu mutu resume medis kurang baik, dapat dilihat apakah tidak adanya resume medis atau tidak lengkapnya pengisian resume medis, maka secara keseluruhan akan menyebabkan mutu rekam medis kurang baik, dan diikuti dengan mutu rumah sakit yang kurang baik. Akibat dari resume medis yang tidak ada atau tidak di isi dengan lengkap. Penelitian ini bertujuan menganalisa dalam kelengkapan pengisian resume medis pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu Anak Budi Kemuliaan tahun 2008-2009 dengan menghitung persentase kelengkapan pengisian resume medis dari masing-masing variabel yang ada pada lembaran resume medis tahun 2008-2009. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan melakukan penelitian terhadap kelengkapan formulir resume medis yaitu menggunakan checklist/daftar tilik, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sampel yang dilakukan pada analisis kuantitatif sebanyak 254 sampel dari berkas rekam medis pasien rawat inap bulan Januari 2008, Januari 2009 dan Februari 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel instansi pasien paling tinggi dibandinkan dengan variabel lain dan selama 3 bulan tersebut. Kemudian yang mempengaruhi kelengkapan dari resume medis pasien rawat inap yaitu kurangnya sosialisasi resume medis kepada rumah sakit dan dokter-dokter yang ada di rumah sakit ini baik dokter baru maupun dokter lama. Tidak hanya sosialisasi namun, Sumber daya manusia seorang dokter masih kurang, sehingga mempengaruhi kelengkapan dari resume medis. Dokter merangkap kerjanya yaitu bertanggung jawab pada seluruh lantai ruang perawatan, sehingga dokter tidak memiliki waktu untuk mengisi resume medis sendiri. Namun berdasarkan hasil analisa selama wawancara dengan informan, bahwa dokter, bidan dan petugas rekam medis mengetahui segala sesuatu tentang akan pentingnya resume medis yang lengkap dan memiliki pengetahuan yang baik tentang resume medis.
Berdasarkan hasil analisa, disarankan agar dibentuknya panitia rekam medis, kemudian adanya petugas khusus yang menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif, terbentuknya petugas khusus yang menganalisa maka perlu penambahan staff dengan latar belakang pendidikan rekam medis ataupun diikutsertakan petugas rekam medis dalam seminar maupun pelatihan tentang rekam medis. Dilakukan sosialisasi resume medis ke dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan yang ikut dalam mengisi resume medis. Diberikan reward atau punishment kepada dokter atau bidan yang rajin maupun tidak dalam pengisian resume medis, supaya tertib administrasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Andyta Ramadhana
"Dalam usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, rumah sakit dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dalam pemberian pelayanan bermutu dengan meningkatkan kualitas kerja untuk memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan yang bermutu bukan hanya dilakukan pada pelayanan medis saja, tetapi juga pada pelayanan penunjang salah satunya yaitu penanganan rekam medis di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu rumah sakit yang dapat diketahui melalui kelengkapan pengisian rekam medis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap RS Hermina Depok Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan metode telaah dokumen, telaah data dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 60 sampel penelitian, ditemukan bahwa 78,3 berkas rekam medis pasien rawat inap tersebut belum terisi dengan lengkap. Selanjutnya terlihat ada hubungan antara usia dokter, pendidikan dokter dan status kepegawaian dokter dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap. Namun tidak ditemukan keberpengaruhan sarana dan prasarana, SPO dan biaya dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di RS Hermina Depok.

In an attempt to increase customer satisfaction, hospitals are required to always repair in provision pf service quality by improving the quality of work to meet the expectations of customers. Quality service do not only on medical section, but also on the supporting one of them is handling medical record in the hospital that was one of indicator of the quality hospital that can known through completeness filling medical record.
Research aims to understand factors affecting completes charging file record medical patient in patient Hermina Hospital Depok 2018. The kind of research is quantitive and qualitative with the methods review of documentation, review of data and in depth interviews.
The result of the study showed that from 60 sample, that found 78,3 file medical record inpation has yet fill with complete. There was a correlation between the ages of doctor, education of doctor and the doctors employement status completeness filling medical record inpatiens, but there was not found correlation of facilities and infrastructure, standard operating procedur and financing with completeness charging record file medical inpatient in Hermina Hospital Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariz Fazli Putra
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu.
Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat.
Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan.
Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar.
Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )

Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed.
The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted.
Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed.
Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method.
The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlia Murtafia
"Rekam medis di Rumah Sakit Gading Pluit berupa manual rekam medis. Pengisian kelengkapan rekam medis di Unit Rawat Inap bulan Januari-Maret tahun 2016 di Rumah Sakit Gading Pluit masih ada yang dibawah indikator mutu kelengkapan rekam medis.
Tujuan penelitian ini menganalisis pengisian kelengkapan rekam medis bulan Januari-Maret tahun 2016 di unit rawat inap RS Gading Pluit.
Metode Penelitian analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dengan studi kasus terhadap kelengkapan dokumen rekam medis bulan Januari- Maret tahun 2016.
Hasil penelitian yaitu form resume medis, dimana tanda tangan dokter yang merawat lengkap sebesar 97,2%, tidak lengkap 2,8%. Form catatan pasien terintegrasi dimana nama dokter lengkap sebesar 35,5% tidak lengkap 64,5%, form informed consent dimana tanda tangan saksi lengkap hanya 37,91% tidak lengkap 62,09% dan nama saksi 16,80% lengkap, dan tidak lengkap 83,20%.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang memegang peranan dalam pengisian kelengkapan rekam medis rawat inap seperti pelatihan tentang rekam medis, standar operasional prosedur tentang rekam medis kurang disosialisasikan serta masih belum ada sanksi tegas bagi dokter yang sering tidak melengkapi rekam medis.

Background : The medical records at Gading Pluit Hospital are still done manually. The completeness of medical records filling form at inpatient unit of Gading Pluit in January until March 2016 are still below the standard indicator quality.
Purpose : to analyze the charging form completeness of medical records in January until March 2016 at inpatient unit of Gading Pluit Hospital.
Methode: Qualitative anaylisis by in-depth interviews and case studi of medical records completeness in January until March 2016.
Results : Resume of medical records form, with signature of doctor who treat 97,2% completed, 2,8% incomplete. Integrated data patient form where there is a doctor name 35,5% completed, 64,5% incomplete. Informed consent form where there is a signature of witnesses 37,91% completed., 62,09% incomplete, and witnesses name 16,80% completed, 83,20% incomplete.
Conlusion : Factors that held an important role of the completeness of medical records filling form in inpatient unit are training about medical record, standar operating procedure about medical record which is still less socialized and still there is no sanction for the doctors who did not complete the filling of medical record.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Purwaningtias
"Penyelenggaraan Rekam Medis merupakan proses kegiatan yang dimulai dari saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan dan pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan.
Untuk mendapatkan rekam medis yang bermutu rekam medis tersebut harus lengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum. Serta didukung oleh tenaga pengisi rekam medis, karena hal tersebut merupakan cerminan terhadap mutu pelayanan yang diselenggarakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Budhi Asih tahun 2002 serta faktor-faktor yang menyebabkannya.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, dilakukan penelaahan terhadap berkas rekam medis rawat inap yang kembali pada periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002 serta pengamatan terhadap petugas yang terlibat dalam kegiatan pengisian lembar rekam medis, formulir rekam medis, karakteristik ruang perawatan dan karakteristik pasien.
Desain penelitian adalah telaah dokumen dengan pendekatan cross-sectional, dengan besar sampel sebesar 384 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji chi-square dan Fisher Eruct).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak berkas rekam medis yang tidak diisi dengan lengkap dibandingkan yang diisi lengkap serta lebih banyak berkas rekam medis yang kembali lebih dari 2 x 24 jam. Faktor yang mempengaruhinya yaitu formulir rekam medis, kelas perawatan, ruang perawatan, kedaruratan kasus dan jenis pembayaran.
Untuk meningkatkan kualitas kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian maka disarankan untuk meningkatkan disiplin dari para petugas pengisi rekam medis dan dalam jangka panjang perlu kiranya dipikirkan untuk memberikan penghargaan dan sanksi kepada para petugas pengisi yang tidak melaksanakan pengisian sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Daftar bacaan : 34 (1982 - 2002)

Factors Related to Inpatient Medical Record Admission Filling and Delay of Return at RSUD Budhi Asih, 2002Medical Record activities represent a process started from moment accepting a patient at the hospital, continued with recording of historical patient medical data during he is being served at the hospital , and continued with medical record management handling to and from its depository.
To obtain certified medical record, the content of data has to be complete, accurate, on schedule and fulfill conditions of law. And also supported by qualified medical record staff, because its represent to service reflection.
Objective of this research is to find out the condition of medical record completeness fulfillment accuracy of return time in RSUD Budhi Asih within 2002 and its related factors.
To observe related factors, data investigation had been done since January 1s` 2002 until December 31a 2002 and also observe to the staff who involved in medical record activities, medical record form, treatment room characteristic and patient characteristic.
Research was done in document study with approach of cross-sectional, using up to 384 document medical record. Research methodology is analysis of univariat and bivariate (Chi-Square test and Fisher Exact).
Result of research indicate that incomplete medical record sheet is more than the complete one. And so many medical record sheet returned back exceed than two days. It was caused by medical record form, category and quality of room, emergency case and payment type.
In order to increase quality of admission filling and accuracy of returning time, hence suggested to increase discipline or medical record staff and also reward and punishment concept is possibly to be applied in the future based on standard operational procedure.
Bibliography: 34 (1982 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aisyah
"Penelitian ini membahas kelengkapan resume medis rawat inap di RS Umum Hermina Depok. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran hasil analisis kelengkapan resume medis rawat inap. mendapatkan gambaran hasil analisis kelengkapan resume medis rawat inap. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain studi cross sectonal dan kualitatif dengan wawancara mendalam dan terstruktur menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan, kurang sesuainya sanksi dan insentif, instrumen yang penting, format instrument kolom, huruf, perlengkapan, uji coba, revisi, sosialisasi, kelengkapan, ketidaklengkapan dan dokter penanggung jawab resume medis rawat inap.. Hasil penelitian didapatkan rata-rata resume medis rawat inap lengkap sebesar 84,6% dan yang tidak lengkap sebesar 15,4%. Hal ini menunjukkan bahwa standar kelengkapan resume medis rawat inap masih belum sesuai RS Umum Hermina Depok sebesar ≥ 95%. Kurangnya sosialisasi terkait peraturan resume medis kepada para dokter merupakan salah satu hambatan dalam pengisian resume medis rawat inap masih belum lengkap.

This research discuss about the completeness of Inpatient Medical Resume at Hermina Depok Hospital. The purpose of this research is to get the illustration of analysis the completeness of inpatient medical resume. The research uses quantitative method with cross sectional design and qualitative by in-depth interview and structural interview by using both primer and secondary data. The result of this research are less knowledge, inappropriate sanction and incentive, important items. Column instrument format, character, tools, trial test, revision, socialization, completeness, incompleteness, and physician responsible due to inpatient medical resume. Concludes that the average of completeness inpatient medical resume is about 84,6% and discompleteness medical resume is about 15,4%. It shows that the completeness of inpatient medical resume yet with the standard of Hermina Hospital Depok which is about >95%. The minimum socialization about the rule of medical resume to the physician become one of obstacle when filling inpatient medical resume still not complete."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Apriyantini
"Tesis ini membahas tentang kelengkapan pengisian resume medis (diagnosis utama, diagnosis sekunder, prosedur utama) terhadap kesesuaian standar Tarif INA-CBGs di Instalasi rawat inap Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian masih ditemukannya ketidaklengkapan pengisian resume medis terkait variabel diagnosis utama, diagnosis sekunder, dan prosedur utama, sehingga menyebabkan potensi ketidaksesuaian standar tarif INA-CBGs. Ketidaklengkapan pengisian resume medis disebabkan banyak faktor dan hasil peneltian ini menyarankan agar dilakukan evaluasi dan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO), diberlakukannya system reward dan punishment, Monitoring dan Evaluasi tentang formulir rekam medik, ditambahkan buku atau daftar kode diagnosis dan pemutakhiran software INA-CBGs.

This research discussed on the completeness of medical resume (primary diagnostic, secondary diagnostic and major procedure) in consistency with INACBGs costing at Teratai Inpatient Instalation Central General Hospital (RSUP). This research used mix methods approach with cross sectional design.
This research found that there is still incompleteness in filling medical records especially for primary diagnostic, secondary diagnostic and major procedure that potentially may cause inconsistency with INA-CBSs costing. The incompleteness were caused by many factors, and this research suggest to conduct evaluation and socialization of the Standard Procedure Operational (SPO), the implementation of reward and punishment system, monitoring and evaluation on medical record forms, addition of book or list of diagnostic code, upgrading of INA-CBGs software.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>