Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirnasari Dewi
"Testing merupakan tahap penting yang harus dilakukan dalam setiap pengembangan perangkat lunak. Testing bertujuan untuk menjaga kualitas dari perangkat lunak. Testing dilakukan dengan cara menguji test case yang telah disusun. Langkah awal penyusunan test case adalah membuat use case scenario berdasarkan deskripsi tekstual use case. Untuk mendapatkan use case scenario secara otomatis, titik-titik percabangan pada deskripsi tekstual use case harus dapat dikenali. Pemrosesan bahasa alami dapat digunakan untuk mengenali titik-titik percabangan pada deskripsi tekstual use case. Penelitian ini membahas pembuatan use case scenario dengan melakukan pemrosesan bahasa alami terhadap deskripsi tekstual use case. Pemrosesan bahasa alami yang dilakukan adalah pengenalan entitas bernama atau name entity recognition (NER), dengan pendekatan machine learning. Metode dalam machine learning yang digunakan adalah Association Rule. Pengenalan entitas bernama digunakan untuk mendapatkan titik-titik percabangan pada deskripsi tekstual use case. Selanjutnya use case scenario dapat disusun berdasarkan titik-titik percabangan tersebut. Akurasi use case scenario yang dihasilkan bergantung pada ketepatan pengenalan entitas bernama dalam mengenali titik-titik percabangan pada deskripsi tekstual use case. Berdasarkan hasil uji coba didapat bahwa pengenalan entitas bernama dengan Fmeasure sebesar 96,34% mendapatkan use case scenario dengan akurasi senilai 96,53%. Sedangkan dengan F-measure 100% yang berarti bahwa sistem mengenali semua titik-titik percabangan dengan tepat, didapatkan use case scenario dengan akurasi 100%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Tri Laksono
"PT XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia produk dan layanan pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture) di Indonesia. Salah satu spesialisasi PT XYZ adalah menyediakan produk perangkat lunak aplikasi untuk kebutuhan pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC. Pengembangan berbagai produk aplikasi untuk pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC dilakukan oleh PT XYZ. Namun, ketika produk aplikasi tersebut sudah dilakukan deployment atau release ke pelanggan, masih ditemukan adanya bug yang menyebabakan aplikasi tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan data internal bug aplikasi setelah deployment atau release, menunjukkan terdapat berbagai bug aplikasi EDC yang ditemukan dari beberapa klien PT XYZ. Permasalahan ini disebabkan oleh kelemahan pada proses pengujian perangkat lunak yang dilakukan di PT XYZ sehingga masih ditemukannya bug yang berdampak pada fungsional aplikasi EDC setelah proses deployment.
Pada penelitian ini, dilakukan penilaian tingkat kematangan proses pengujian perangkat lunak di PT XYZ menggunakan kerangka kerja TMMi. Penilaian berdasarkan pada tingkat 2 TMMi yang terdiri dari 5 proses area. Penulis melakukan penentuan prioritas peningkatan proses pengujian berdasarkan hasil penilaian. Penentuan prioritas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis diagram pareto terhadap kategori kelemahan beserta jumlah weak specific practices yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, rekomendasi peningkatan proses pengujian disusun menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act) berdasarkan prioritas yang telah ditentukan.
Dari hasil penilaian, tingkat kematangan proses pengujian yang dicapai PT XYZ adalah maturity level 1 TMMi. Pada penelitian ini, dihasilkan juga urutan prioritas peningkatan sesuai dengan kategori kelemahan. Terdapat sejumlah weak specific practices dari setiap kategori kelemahan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan proses pengujian di PT XYZ. Rekomendasi yang disusun pada penelitian ini ditujukan pada setiap weak specific practices tersebut. Selain itu, rekomendasi disusun sesuai dengan urutan prioritas peningkatan sehingga dapat digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan proses pengujian di PT XYZ.

PT XYZ is one of the companies providing electronic payment products and services using EDC (Electronic Data Capture) machines in Indonesia. One of the specialties of PT XYZ is to provide application software products for electronic payment needs using EDC machines. The development of various application products for electronic payments using EDC machines is performed by PT XYZ. However, when the application product has been deployed or released to the customer, there are still bugs that cause the application can not function properly. Based on the internal data of the application bugs after deployment or release, it shows there are various EDC application bugs found from several clients of PT XYZ. This problem is caused by weaknesses in the software testing process carried out at PT XYZ so that bugs are still found that affect the functional EDC application after the deployment process.
In this research, the maturity level of the software testing process at PT XYZ was assessed using the TMMi framework. Assessment is based on level 2 TMMi which consists of 5 process area. The authors determines the priority of the testing process improvement based on the results of the assessment. Priority determination in this study was conducted by pareto diagram analysis of the weaknesses category along with the number of weak specific practices contained in it. Furthermore, recommendations for improving the testing process are composed using the PDCA method based on predetermined priorities.
From the results of the assessment, the maturity level of the testing process achieved by PT XYZ is TMMi`s maturity level 1. In this research, the priority order of improvement was also produced according to the category of weaknesses. There are a number of weak specific practices from each category of weaknesses that must be met to improve the testing process at PT XYZ. The recommendations compiled in this study are aimed at each of these weak specific practices. Moreover, recommendations are arranged in accordance with the priority order of improvement so it can be used as a solution to improve the testing process in PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Bertha Rotua
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan inovasi semakin memacu industri untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Lebih khusus lagi pada industri jasa keuangan. Perusahaan asuransi adalah salah satu industri jasa keuangan yang memberikan pelayanan manajemen asset dan asuransi jiwa. Selaras dengan visi dan misi perusahaan, PT XYZ berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah dengan membangun sebuah sistem yang transparan dan mudah untuk diakses berupa perangkat lunak. Pada PT XYZ produk yang dihasilkan harus melalui proses pengujian regresi karena permintaan perubahan dan penambahan fitur yang tidak jarang dilakukan oleh user untuk mengikuti perkembangan teknologi di bidang asuransi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses pengujian regresi terotomatisasi mengacu pada ISO/IEC 29119 Software Testing Standard. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk meneliti proses pengujian perangkat lunak pada perusahaan PT XYZ, menemukan masalah dan menemukan solusi penyelesaian yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Penelitian ini fokus kepada aspek yang menyangkut penyusunan rencana pengujian, sumber daya, tools pengujian, pemilihan kasus pengujian, metode testing, dan peran manajemen pada pengujian perangkat lunak.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rekomendasi alur kerja pengujian regresi ter-otomatisasi menggunakan metode continues integration dengan tool Gitlab CI yang mengikuti software testing standard ISO / IEC 29119.

ABSTRACT
The developments of information and technology as well as innovation encourage the industry to create a system that can provide the best service for customers. These phenomena also applied in Financial Service Industry. Insurance Company is one of the financial services industries which provide asset management services and life insurance. Aligned with the vision and mission of the company, PT XYZ is committed to provide the best service for customers by building a system that is transparent and easy to access in the form of software. Currently PT PT XYZ is using SDLC as software development method. Each product has to meet the quality criteria that have been defined and agreed by stakeholders.
This research aims to design an automated regression testing process based on ISO / IEC 29119 Software Testing Standard. The study was conducted using qualitative approaches to examine the software testing process in the company of PT XYZ, found the problem and find a solution that is tailored to the company's condition. This study focuses on aspects related to the preparation of test plans, resources, test tools, test case selection, testing methods, and the role of management in software testing.
Results from this study is a recommendation of workflow for automation regression testing using the method continues integration with CI Gitlab tool that follows the software testing standard ISO / IEC 29119.
"
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Anjar Pratiwi
"Selama beberapa tahun terakhir, kompleksitas perangkat lunak yang berkembang berlipat ganda dan diperparah oleh perluasan dalam cakupan, ukuran dan cakupan teknologi menyebabkan peningkatan kompleksitas dalam siklus hidup pengujian. Hal ini memicu organisasi yang bergerak pada bidang teknologi informasi menyadari pentingnya pertumbuhan pengujian perangkat lunak dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan. Oleh karena itu, organisasi memperkuat proses pengujian dalam upaya meningkatan kualitas perangkat lunak yang disajikan kepada pelanggan. Test Maturity Model integration TMMi merupakan salah satu kerangka kerja test process improvement berbasis model yang ditujukan untuk peningkatan berkelanjutan terhadap keefektifan dan efisiensi proses pengujian dalam keseluruhan proses pada perangkat lunak. Penggunaan TMMi dengan assessment dijalankan berdasarkan panduan yang ditetapkan pada TMMi Assessment Method Application Requirements TAMAR. Fakta dan kajian pada proses pengujian perangkat lunak saat ini yang dianalisis memperlihatkan kekuatan dan kelemahan pada setiap area dan menghasilkan tingkat kematangan.Hasil evaluasi yang dilakukan melalui assessment dengan TMMi menunjukkan bahwa proses pengujian pada PT. AS berada pada tingkat kematangan TMMi Level 2. Selanjutnya dalam mendapatkan proses area yang diajukan sebagai fokus penyusunan rekomendasi, penulis melakukan pengurutan prioritas dengan prioritazion matrix terhadap kategori manfaat dan tiga proses area yang memiliki nilai terendah dari proses area lain. Proses pengurutan prioritas menghasilkan PA 3.3 Test Lifecycle and Integration dengan nilai prioritas paling tinggi. Penyusunan rekomendasi pada PT. AS dilakukan menggunakan deming cycle.

Over the past few years, the complexity of software which multiplied and aggravated by expansion in the scope, size and coverage of technology cause to increased complexity in the test life cycle. This provoke the organizations which engaged in the field of information technology realize the importance of software testing growth in the overall software development lifecycle. Therefore, organizations are reinforce the testing process in effort to improve the quality of software delivered to customers. Test Maturity Model integration TMMi is one of the model-based test process improvement frameworks aimed at continuous improvements to the effectiveness and efficiency of the testing process in the overall software process. The use of TMMi with assessment is carried out according to the guidelines set forth in the TMMi Assessment Method Application Requirements TAMAR . Facts and studies on the current software testing process analyzed show strengths and weaknesses in each area and result in a level of maturity.The evaluation results through assessment with TMMi prove that testing process in PT. AS is at TMMi maturity level 2. Furthermore to acquire the process area as the focus of the recommendations, the author performs priority ranking with prioritazion matrix against defined categories and three process areas which have the lowest value among others. The priority ranking process obtain PA 3.3 Test Lifecycle and Integration with the highest priority value. Finally, the author construct the recommendations to PT. AS with deming cycle."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vonk, Roland
New York: Prentice-Hall, 1990
005.1 VON p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Fadjari
"ABSTRAK
Salah satu faktor pendukung lancar atau tidaknya suatu proyek pengembangan perangkat lunak adalah perencanaan. Demgam perencanaan yang baik diharapkan pengembangan perangkat lunak bisa sesuai dengan target yang diharapkan. Kegiatan perencanaan terdiri dari penjadwalan, pelacakan dan perkiraan (estimasi). Estimasi yang baik dapat membantu menjaga agar jadwal proyek tidak terlambat dan dapat menjaga ketepatan biaya yang dianggarkan. XYZ sebagai institusi perumus kebijakan perbankan di Indonesia menggunakan metode Use Case Point (UCP) untuk melakukan estimasi usaha dan biaya dalam rangka menjaga jadwal proyek tepat waktu dan tepat biaya. Selain ketepatan jadwal proyek dan alokasi anggaran, XYZ juga harus dapat melakukan estimasi biaya proyek yang sesuai harga pasar. Hal ini untuk tetap menjaga kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. Apabila estimasi biaya pengembangan perangkat lunak terlalu rendah dikhawatirkan perangkat lunak yang dikembangkan akan turun kualitasnya. Berdasarkan sampling proposal penawawaran harga pengembangan perangkat lunak yang pernah masuk ke XYZ dalam rentang waktu 2016-2018, beberapa vendor dengan kualifikasi baik, mengajukan proposal harga penawaran 20-40% lebih tinggi dari pada Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dibuat oleh XYZ. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa mekanisme estimasi yang ada saat ini perlu ditinjau ulang atau di-enhance agar lebih akurat. Selain itu dalam laporan semester I - 2018, dari 121 proyek terdapat 23,14% proyek yang terlambat dikarenakan ada beberapa tahapan yang tidak sesuai estimasi UCP. Terkait hal tersebut, pimpinan pengembangan perangkat lunak XYZ meminta untuk dilakukan kajian terhadap metode estimasi yang lebih baik. Use Case Point Activity Based-Costing (UCPAbc) merupakan integrasi antara UCP dan metode ABC yang sudah banyak digunakan sebagai suatu standar dalam menghitung aktivitas dalam proyek dapat menjadi alternatif pilihan untuk peningkatan akurasi estimasi. Hal ini karena UCPAbc dapat menghubungkan UCP dengan 12 aktivitas pengembangan dengan lebih lengkap. Dalam penelitian ini digunakan 3 sample data dari beberapa sektor pengembangan perangkat lunak yang ada di XYZ. Dari hasil penelitian terhadap 3 sample data tersebut apabila dibandingkan dengan biaya aktual didapatkan kesimpulan bahwa UCPAbc memiliki rata-rata nilai akurasi yang lebih baik yaitu 85,69%, dibandingkan rata-rata nilai akurasi metode UCP 78,57%.

ABSTRACT
One of the supporting phase for a smooth development project is planning. With good planning software development can be in accordance with the expected target. Planning activities consist of scheduling, tracking and estimation. Good estimates can help keep the project schedule not too late and can maintain the accuracy of budgeted costs. XYZ as an institution of banking policy formulation in Indonesia uses the Use Case Point (UCP) method to estimate business and costs in order to maintain the project schedule on time and on budget. Furthermore to the accuracy of the project schedule and budget allocation, XYZ must also be able to estimate project costs according to market prices. This is to maintain the quality of the software developed. If the estimated cost of developing software is too low, it is feared that the software developed will decrease in quality. Based on tsampling of software development proposals offered by vendors who have submitted it to XYZ in the 2016-2018 period, several vendors with good qualifications submitted their proposals for offer prices of 20-40% higher than the Self Estimated Prices (HPS) made by XYZ. This can be an indication that the current estimation mechanism needs to be reviewed or enhanced to be more accurate. In addition, in the 1st semester 2018 report, out of 121 projects (23.14%) are late because there are several stages that do not match the estimation of UCP. Related to this, the leader of XYZ software development requested a review of a better estimation method. Use Case Point Activity Based-Costing (UCPAbc) which is an integration between UCP and the ABC method that has been widely used as a standard in calculating project activities can be an alternative choice for increasing accuracy of estimates. This is because UCPAbc can connect UCP with 12 development activities more details. In this research there are 3 data samples were used from 3 software development sectors at XYZ. The results of 3 data samples when compared with the actual costs it was concluded that UCPAbc had a better average accuracy value of 85.69%, compared to the average accuracy of the UCP existing method 78.57%."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko
"PT DAnS Multi Pro sejak awal berdiri telah dipercaya untuk memegang beberapa proyek aplikasi dari beberapa klien namun PT DAnS Multi Pro baru menjalankan pengembangan perangkat lunak sederhana yang berpedoman pada siklus PDCA (Plan, Do, Check, and Act). Dengan konsep pengembangan perangkat lunak yang belum terstruktur pada saat itu, tujuan utama dari setiap pengembangan perangkat lunak yang dilakukan hanya untuk menyelesaikan setiap task permintaan dari klien dengan memenuhi deadline. Seiring berjalannya waktu, beberapa aplikasi yang sudah digunakan oleh para klien semakin banyak digunakan dan semakin krusial dalam bisnis masing-masing klien tersebut. Hal ini membuat semakin tinggi kebutuhan enhancement pada proyek-proyek yang harus dilakukan oleh PT DAnS Multi Pro. Manajemen telah berinisiatif dengan memulai implementasi kerangka kerja Scrum dalam proses pengembangan perangkat lunak. Namun setelah perusahaan mengimplementasikan Scrum, setiap proyek yang dikerjakan tersebut masih belum memenuhi standar dari sisi deliverability dan quality. Adanya penurunan dari hasil kinerja ini dapat berdampak pada bisnis PT DAnS Multi Pro dalam hal membangun kepercayaan dari klien. Penelitian ini menganalisis penyebab tidak
berjalannya Scrum pada PT DAnS Multi Pro dengan melakukan penilaian pada aktivitasaktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Daftar aktivitas tersebut dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas dalam Scrum Guide. Konsep yang digunakan dalam penilaian aktivitas tersebut adalah dengan memanfaatkan konsep appraisal dari Dr. Kneuper yang
biasa digunakan untuk pengukuran maturity suatu pengembangan perangkat lunak. Hasil temuan dari metode appraisal tersebut dianalisis terkait aktivitas Scrum apa yang kurang dalam pelaksanaannya dan solusi untuk peningkatan pelaksanaan aktivitas Scrum pada perusahaan. Analisis yang dilakukan menunjukkan adanya pengaruh negatif dari suatu aktivitas dalam Scrum akan berdampak negatif hingga terakumulasi dalam suatu Sprint karena aktivitas negatif tersebut akan membuat aktivitas lain ikut menjadi negatif.

PT PT DAnS Multi Pro has been trusted to handle some of application projects from many clients since it was established. But PT PT DAnS Multi Pro have just run the basic software Development that refer to PDCA (Plan, Do, Check, and Act). The software Development concept was not structured yet for the company, their objectives for each software Development was just to finish the requested tasks from client under a deadline. As time goes by, some of software applications that have been used by the user clients and they have a crucial role in the each of client`s businesses, there are more and more the project enhancements and new requirements that have to be done by PT PT DAnS Multi Pro. The management has made an initiative to implement the Scrum framework in the software Development process. But, after the implementation of Scrum, each of these projects, that is handled by company still not reach the producing standardization of deliverability and quality. The decrease of deliverability and quality will affect to PT PT DAnS Multi Pro to build belief from the clients. This research analyzes the cause of Scrum is not running in PT PT DAnS Multi Pro through the assessment for the activities in the company. The activity list that run on company is compared to the activities from the Scrum Guide. The concept that applied for this research is using appraisal concept from Dr. Kneuper that used to be for software Development maturity measurement. The result of this appraisal is analyzed the activities that have defect in the Scrum practice and the solution to enhance Scrum activities in the company. The analysis result says that if
there is any negative node or activity in the Scrum activity, that will affect to the whole of Scrum activity in a Sprint iteration because of the other activity that has already affected to be negative will affect to other activities to be negative.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beizer, Boris
New York: Van Nostrand Reinhold, 1983
005.3 BEI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ammann, Paul
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2008
004.24 AMM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>