Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idianto M.
"Tesis ini membahas etnisitas guru yang hadir bersama-sama dengan kolegalitas dan kolaborasi guru sebagai bentuk interaksi sosial assosiatif di lingkungan sekolah. Fokus penelitian adalah bagaimana identitas etnik berperan dalam relasi¬relasi sosial antar guru sebagai komunitas profesional yang teramati pada aktifitas kolegalitas dan kolaborasi di lingkungan sekolah dan kontribusi identitas etnik dalam konstruksi budaya sekolah. Kolegalitas dan kolaborasi merupakan aspek penting dalam menumbuhkan profesionalisme guru dewasa ini sehingga dengan memperhatikan hal ini akan tercipta budaya kolaboratif pada guru-guru khususnya guru SMA.
Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Bekasi, sebuah sekolah standar nasional yang gurunya berasal dari beberapa kelompok etnik yang ada di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian deslariptif kuantitatif yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner observasi dan wawancara mendalam.
Kesimpulan studi adalah bahwa dalam komunitas guru sebagai profesional identitas etnik tetap saja merupakan identitas sosial yang penting dan seeara bergantian dengan identitas sebagai guru diaktifkan dalam relasi-relasi sosial di lingkungan sekolah. Sebagai konsekuensi dari tingginya derajad keterikatan guru dengan kelompok etniknya maka kolagelitas dan kolaborasi yang terbangun di antara guru juga didasarkan pada kesamaan identitas etnik tersebut. Begitupun klik yang muncul dalam kelompok formal guru juga didasarkan pada kesamaan etnisitas meskipun kemunculan awalnya lebih disebabkan oleh faktor kelas sosial.
Sebagai elite di lingkungannya kepala sekolah memiliki modal sosial untuk mempengaruhi pola-pola hubungan antar guru dengan membangun ruang fisik yang memberikan lebih banyak kesempatan para guru untuk berinteraksi tatap muka dan menyediakan waktu-waktu luang untuk memperkenalkan norma-norma kolegalitas dan kolaboratif serta mempraktekannya dalam aktifitas sehari-hari sebagai pimpinan sekolah.

This thesis is discussed teacher's ethnicity which come along with teacher collaboration and collegiality as a form of associative social interaction around school's neighborhood. Focus of this research is how ethnic identity taking part in social relation among teacher as professional community found in schools collaboration and collegiality and contribution ethnic identity in a schools cultures construction. Collaboration and collegiality are significant aspect in evolving teacher's professionalism nowadays therefore by notice this matter wick create collaborative culture to teachers particularly high school teacher.
The location of this research was at SMA Negeri 2 Bekasi, a national standard schools where the all their teacher are derived from various ethnic groups throughout Indonesia. This research is a quantitative descriptive research in which the data collection using an observation questionnaire and in-depth interview.
The conclusion of this study is that during teacher's community as professional ethnics identity yet still a significant social identity and shifted with identity as teacher would be activated in social relation around schools neighborhood. As consequent of highly degree teacher's bind with their ethnic groups thus collaboration and collegiality which is formed among teacher also based on ethnic identity equality. So as emerged in teachers formal groups that are based on ethnic equality despite of initiate emergence was more caused by social factor class.
As an elite in his neighborhood The principal has a social asset to influence in pattern of relationship among teachers by establishing physical space which provide more opportunity to them to be interacted face to face and spend more time to introduce a collaboration and collegiality norms and apply it in daily activity as master of school."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"Ketahanan Sekolah yang baik ditandai adanya kepemimpinan kepala sekolah yang kuat dan etos kerja guru yang tinggi. Sebuah arah pemikiran yang menjadi langkah awal dalam penyusunan tesis ini. Untuk menghasilkan pemahaman yang akurat berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan Etos Kerja Guru dalam upaya meningkatkan ketahanan sekolah di SMA Negeri kota Bekasi, dilaksanakan penelitian dengan metode campuran pada 3 sekolah SMA Negeri di kota Bekasi. Informasi yang diperoleh dengan mengadakan kuesioner tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap guru dan siswa, wawancara mendalam tentang etos kerja guru dan upaya peningkatan etos kerja guru, observasi lapangan, serta dokumentasi. Dalam diri kepala sekolah, kemampuan kependidikan, personal, relasional, intelektual dan keorganisasian menjadi indicator utama kepemimpinan agar sekolah dapat berkembang sesuai dengan visi-misi, tujuan sekolah serta dapat meningkatkan ketahanan sekolah. Etos kerja guru sebagai faktor lainnya ditandai melalui pemaknaan bahwa kerja adalah rahmat, amanah, panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan serta bentuk pelayanan. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri kota Bekasi sudah berupaya untuk menciptakan kondisi untuk menjaga tingkat ketahanan sekolah bahkan upaya untuk meningkatkannya. Adapaun tahapan-tahapan yang sudah dilakukan yaitu peningkatan kualitas manajemen sekolah, kedisiplinan, rasa kebersamaan-kepemilikan atas sekolah, saling menghormati, bekerja sesuai tugasnya dengan sungguh-sungguh dan tanggungjawab, berkomunikasi secara efektif-efisien, serta bertingkah laku sopan dan baik kepada setiap elemen sekolah.

Good schools resilience marked by strong principal?s leadership and high teacher?s work ethic, was the foundation concept for forming this thesis. To produce an accurate understanding related to school leadership and teacher Work Ethics in order to increase the resilience of schools in SMA Bekasi, research conducted by the mix method at 3 state high school in Bekasi city. Information obtained by conducting a questionnaire on school leadership to teachers and students, interview about teachers work ethic and how to increase it, observation, and documentation. Within the principal, the ability of educational, personal, relational, intellectual and organizational be a major indicator of leadership so that schools can develop in accordance with the vision, mission, goals, and can improve the schools resilience. Teacher?s work ethic as other factors characterized by the meaning that work is mercy, trust, calls, actualization, worship, art, honor and form of service. In general, it can be concluded that SMA Bekasi has sought to create the conditions to maintain the degree of schools resilience and even attempt to increase it. The steps that have been done is improving the quality of school management, discipline, a sense of community-ownership of the school, mutual respect, to work in accordance duties earnestly and responsibility, communicate effectively and efficiently, and behave polite and kind to each element of the school."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annetha Novika Adnan
"ABSTRAK
Tesis ini memapaparkan mengenai kebijakan sertifikasi guru yang di terbitkan di Indonesia setelah dikeluarkannya UU Guru dan Dosen No 14 tahun 2005. Dalam menggali data, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menambahkan studi kasus di 2 dua sekolah SMA Negeri 2 Bogor dan SMA Bosowa Bina Insani Bogor untuk melihat implementasi kebijakan sertifikasi guru. Level analisis yang dibahas ada 3 tiga yaitu tingkat mikro pada proses perumusan UU guru dan dosen serta perumusan dan pengesahan kebijakan sertifikasi guru di level pemerintah, di level meso berusaha melihat bagaimana institusi pemerintah daerah dan sekolah menjalankan kebijakan sertifikasi guru. Serta pada level mikro dengan melihat dampak dan pengalaman yang diterima oleh guru terhadap kebijakan sertifikasi guru ini di dua sekolah yang menjadi studi kasus. Dengan memanfaatkan kerangka historical institutionalism berusaha menjelaskan bagaimana perumusan kebijakan UU guru dan dosen merupakan path dependence terhadap pilihan institusi Kemdikbud untuk melakukan perubahan terhadap sistem pendidikan, khususnya kepada profesionalitas guru. Kemudian keterkaitan aktor-aktor dalam menentukan sejarah yang dikenal dengan antecedent condition critical juncture yang kemudian berdampak pada bagaimana aturan-aturan pendukung tersebut ditegakkan dalam tingkat interaksi antara sekolah dan guru sebagai bentuk reproduction mechanism. Kata kunci:Sertifikasi guru, kebijakan, institusi, historical institutionalism, path dependence, critical juncture, reproduction mechanism

ABSTRACT
This thesis describes the teacher certification policy published in Indonesia after the issuance of the Law on Teachers and Lecturers No. 14 of 2005. In digging the data, this research uses qualitative method by adding case study in 2 two schools there are SMA Negeri 2 Bogor dan SMA Bosowa Bina Insani Bogor to see the implementation of teacher certification policy. Level of analysis discussed there are 3 three that is micro level in formulation process of teacher and lecturer law and formulation and validation of teacher certification policy at government level, at meso level try to see how local government institution and school run teacher certification policy. As well as at the micro level by looking at the impact and experience received by teachers on this teacher certification policy in the two schools that became the case study. By utilizing the framework of historical institutionalism trying to explain how the policy formulation of teachers and lecturers is the path dependence of Kemdikbud institution choice to make changes to the education system, especially to guu. Then the linkage of actors in determining the history known as antecedent condition critical juncture which then impact on how the supporting rules are enforced in the level of interaction between school and teacher as a form of reproduction mechanism. Keywords Teacher certification, policy, institution, historical institutionalism, path dependence, critical juncture, reproduction mechanism "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Purwanti
"Tesis ini mencoba melihat mengenai implementasi nilai-nilai "Budi BAMBU" (Baik Arif Mumpuni Berani Ulet ) dengan menggunaan pisau analisa dari Lickona. BAMBU, merupakan nilai-nilai budi strategis yang dikembangkan untuk membangun karakter di SMAN 106 Jakarta. Jenis penelitiannya adalah studi kasus, dasar ini yang kemudian mengarahkan pada pendekatan kualitatif sebagai metode yang digunakan. Data kuantitatif digunakan untuk mendukung proses analisa yang dilakukan. Informan yang dipilih dalam proses pencarian data merupkan stakeholder yang terlibat lansung dalam pelaksanaan kegiatan ini, atau dengan kata lain dipilih secara perposive. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, penelusuran dokumen, studi pustaka dan angket/kuesioner.
Berdasarkan temuan lapangan, dalam nilai Budi BAMBU dibagi menjadi tiga yaitu pembuat kebijakan, pengguna kebijakan di dalam sekolah dan pengguna kebijakan di luar sekolah. Secara umum, Nilai-nilai ?budi BAMBU? secara umum stakeholders sudah memahami dan melaksanakan nilai-nilai "BAMBU". Dalam hal pelanggaran yang dilakukan dapat ditoleransi serta dilakukan dilakukan pembinaan sebagai konsekuensinya. Secara umum nilai budi BAMBU diterapkan dalam kehidupan di sekolah.
Berdasarkan pengolahan hasil penelitian ditemukan tiga tipe kepribadian yaitu tipe idealis, kompromistis dan berfikir kritis. Pada penelitian ini ditemukan pula model yang dilakukan oleh sekolah dalam mengimplementasikan nilai-nilai "BAMBU" sebagai bentuk rekomendasi model dalam pembentukan karakter siswa.

This thesis attempts to look at the implementation the values of 'Budi BAMBU' by the use of knives analysis of Lickona. BAMBU, the values developed strategic minds to build character in SMAN 106 Jakarta. Type of research is a case study, this base which then leads to a qualitative approach as the method used. Quantitative data used to support the process of the analysis carried out. Informants were selected in the search process the data is a stakeholders involved directly in the implementation of these activities, or in other words chosen at perposive. Data collection was performed using in-depth interviews, observation, document tracking, literature study and questionnaire.
Based on the findings from the field, the value of 'Budi BAMBU' divided into three, namely policy makers, user policies in schools and outside school policy manual. In general, values of "Budi BAMBU" in general stakeholders already understand and implement the values of "Budi BAMBU". In the event that violations can be tolerated and do be developed as a consequence. In general, the cultivation BAMBU applied in school life.
Based on the processing results of the study found three personality types, namely the type of idealistic, uncompromising and critical thinking. In this study also found that the model is done by the school in implementing the values of "BAMBOO" as a form of recommendation models in the formation of student character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musyawir
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dan penyebab penyimpangan. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan siswa atau wacana percakapan lisan dan informasi situasi tutur. Adapun sumber data diperoleh dari siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik rekam, teknik catat, dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data melalui empat tahapan,yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian sekaligus penganalisisan data dan penyimpulan /verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa yang terjadi dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang, yakni penyimpangan tunggal dan penyimpangan ganda. Penyebab penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang meliputi (1) penyimpangan disebabkan oleh penutur sengaja menuduh mitra tutur, (2) sengaja berbicara tidak sesuai dengan konteks, (3) protektif terhadap pendapat, (4) dorongan rasa emosi penutur, (5) kritik secara langsung dengan kata-kata kasar, dan (6) mengejek, serta (7) tidak memberikan rasa simpati kepada mitra tutur."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiana Afwina
"Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode dekriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan terhadap 10 informan yang sengaja dipilih secara purposive oleh peneliti berdasarkan kebutuhan informasi yang diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian didapatkan pokok-pokok hasil kesimpulan bahwa keberhasilan kebijakan sekolah gratis di Kabupaten Musi Banyuasin dikarenakan dalam proses implementasi kebijakan itu dilakukan mulai dari aktifitas organisasi, interpretasi dan penerapan sesuai dengan prosedur dan maksud dari kebijakan serta didukung oleh faktor-faktor komunikasi, sumber daya, sikap pelaksana dan struktur birokrasi.

This research using quaiitativc approach with deseriptive method. Data collectcd by using interview, observation and literature study. Interview was done to 10 informan whose being chosen purposive by researcher bccause of the needs of the research.
According to analysis, some principal can be take as conclusion of the research is the successed of the free school policy at Musi Banyuasin District happened because of the process it self that begin since the organization activity, the interpretation and aplication that fit with procedur and the purpose of the policy and also being support by communication faetor, the resources, executor attitude and birocrat structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25921
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saepudin
"ABSTRAK
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah mempengaruhi
kinerja guru. Kinerja guru menentukan keberhasilan dalam pembelajaran di
sekolah. Pentingnya persiapan mengajar dengan desain RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang meliputi pembukaan, kegiatan inti dan evaluasi
dilaksanakan dengan proporsi yang akurat serta menggunakan media yang
modern dan metode yang variasi sehingga mengurangi kejenuhan siswa dalam
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dan pengaruh antara
supervisi akademik dengan kinerja guru pada jenjang SMA Negeri di Guligas 2
Sliyeg Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada tahun 2011. Analisis ini dilandasi
teori Amatembun (1981) dan Alfonso, Farith, serta Novella (1981) yang isinya
bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya adalah supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif (mix method). Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi kemudian dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana.
Hasil uji korelasi dan regresi bahwa variabel bebas (supervisi akademik)
dalam penelitian ini ada hubungan dan mempengaruhi variabel terikat (kinerja
guru) secara signifikan sebesar 58,8% di Guligas 2 Sliyeg.

Abstract
Academic supervision done by the shool principal influenced teachers
performance. Teachers performance determined teachers success in teaching
learning process. The importance of teachers preparation in teaching by using
lesson plan : opening, core activity and evaluation done by using accurate
proportion and various methods to avoid students' boredom in learning.
The purpose of the research is to analyze the correlation and influence
between academic supervision and teachers performance at SMA Negeri Guligas
2 Sliyeg, Indramayu West Java in 2011. The analisys was based on Amatembun
theory (1981), Alfonso, Farith, and Novella (1981) said that the factor which
influence teachers performance was academic supervision done by the school
principal.
The research is eksplanative research with quantitative and qualitative
approach (mix method). The tecnique of data gathering was through questionaire,
interview and observation then analyzed by simple regression analisys technique.
The result of correlation and regression analisys show that independent
variable (academic supervision) has the correlation and significantly influence the
dependent variable (teachers performance) about 58,8% in Guligas 2 Sliyeg."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilhan Khazin
"Tidur merupakan hal yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup, bahkan tidur menghabiskan sepertiga dari hidup manusia. Kejadian kurang tidur saat ini menjadimasalah yang umum terjadi di sekolah menengah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 288 responden yang terdiri dari kelas 10 dan kelas 11. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sebagian remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi memiliki sikap, dukungansosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene yang baik tetapi memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini dikarenakan untuk memiliki kualitas tidur yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan praktik untuk menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebanyak 191 responden (66,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara efikasi diri dan praktik sleephygiene dengan kualitas tidur, yang artinya siswa dengan efikasi diri dan praktik sleep hygiene yang baik maka kualitas tidurnya akan baik. Sementara pada sikap, dukungan sosial, dan niat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kualitas tidur. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi maupun program kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada remaja.

Sleep is essential for humans to survive, even it takes one-third of human life. Sleep deprivation is now a common problem in middle school students. Based on research conducted in various high schools in Indonesia, It shows that more students have poor sleep quality than students who have good sleep quality. This research was conducted to identify a possible relationship between attitudes, social support, self-efficacy, intentions and sleep hygiene practices with sleep quality in adolescents at SMA Negeri 21 Bekasi. This study used a cross-sectional method. The sample used in this study was 258 respondents consisting of grades 10 and grade 11. The research conducted showed that some adolescents at SMA Negeri 21 Kota Bekasi have good attitudes, social support, self-efficacy, intentions, and sleep hygiene practices but have poor sleep quality, this is because to have good sleep quality, awareness and practices both needed to implement things that can improve sleep quality. 191 respondents or 66,3% had poor sleep quality. The results showed that there was a positive association between self-efficacy and sleep hygiene practices and sleep quality, which means that students with good self-efficacy and sleep hygiene practices will have good sleep quality. Meanwhile, attitudes, social support and intentions did not show a relationship with sleep quality. Therefore, education and health programs are needed to improve the quality of sleep in adolescents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakran
"Dalam tesis ini mengukur efektivitas pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah di SMA Negeri 2 Bantaeng berdasarkan persepsi guru. Permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 2 Bantaeng adalah tidak berjalannya pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas rumpun mata pelajaran, sehingga supervisi akademik dilaksanakan oleh pengawas pembina. Tujuannya adalah untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah di SMA Negeri 2 Bantaeng menurut persepsi guru. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 58 orang guru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah di SMA Negeri 2 Bantaeng kurang efektif menurut persepsi guru.

In this thesis measure the effectiveness of academic supervision by school Supervisor in SMA Negeri 2 Bantaeng by teachers perceptions. The problems that occur in SMA Negeri 2 Bantaeng is not the passage of implementing academic supervision by school Supervisors subject clusters, so that academic supervision carried out by supervisors builder. The aim is to analyze the effectiveness of the implementation of academic supervision by school Supervisors as perceived by teachers. The method used is descriptive quantitative by the number of respondents were 58 teachers. The conclusion from this study is that the implementation of academic supervision by school supervisor in SMA Negeri 2 Bantaeng less effective as perceived by teachers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafika Mauldina
"Penelitian ini mengenai peran guru pembimbing khusus (GPK) dalam mengembangkan interaksi sosial anak autis di Sekolah Inklusi yang dibahas dari disipilin ilmu kesejahteraan sosial. Umumnya, anak autis memiliki kesulitan untuk melakukan interaksi sosial. Beberapa penelitian terdahulu mengemukakan bahwa interaksi sosial penting untuk dikembangkan pada anak berkebutuhan khusus, khususnya pada anak autis. GPK merupakan salah satu significant other yang membersamai perkembangan anak autis di sekolah. Lebih lanjut, GPK memiliki peran signifikan dalam mengembangkan pola interaksi sosial anak autis, khususnya di sekolah inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran GPK dalam mengembangkan pola interaksi anak autis di suatu sekolah inklusi yaitu Sekolah Semut-Semut The Natural School. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian didapatkan melalui depth interview bersama 5 narasumber di Sekolah Semut-Semut The Natural School, yaitu 3 GPK, 1 guru kelas, dan 1 guru bidang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa GPK memiliki peran penting dalam mengembangkan interaksi sosial. Peran yang diberikan oleh GPK adalah membimbing anak autis dengan antusias, meningkatkan kepercayaan diri anak autis di sekolah, membimbing dalam kegiatan serta mengingatkan jika salah, sehingga anak autis dapat berinteraksi dan dapat mengikuti pembelajaran menjadi lebih baik. Selain itu, GPK juga melakukan penyelarasan murid autis dengan murid regular di sekolah dengan cara memotivasi anak autis untuk aktif berinteraksi, memberikan edukasi untuk menerima semua teman, melakukan penanganan jika anak tantrum.

This study discusses the role of special guidance teachers (GPK) in developing autistic children's social interactions in the School of Inclusion discussed from the discipline of social welfare. Generally, autistic children have difficulty in social interaction. Some previous studies suggested that social interaction is important for development in children with special needs, especially in autistic children. The GPK is one of the significant others that brings together the development of autistic children in schools. Furthermore, GPK has a significant role in developing patterns of autistic children's social interaction, especially in inclusion schools. The study aims to describe the role of GPK in developing patterns of autistic child interaction in an inclusion school, the Ant-Semut School of The Natural School. This study uses a qualitative approach and a descriptive research type. The research data were obtained through a depth interview with 5 sources at Ant-Semut School The Natural School, namely 3 GPK, 1 class teacher, and 1 field teacher. The results of this study show that GPK plays an important role in developing social interactions. The role given by the GPK is to guide autistic children enthusiastically, increase the confidence of autistic children in school, guide in activities and remind them that they are wrong, so that autistic children can interact and be able to follow learning for the better. In addition, the GPK also harmonizes autistic students with regular students at school by motivating autistic children to actively interact, providing education to accept all friends, handling if children are tantrums."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>