Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Ariawan
"Perkembangan teknologi terutama bidang komputer memaksa perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan kondisi ini. Pergeseran prinsip perekonomian dunia mulai berubah kearah yang serba cepat, jika dahulu mesin dan fisik manusia menjadi topangan utama sekarang sudah ada komputer yang menggantikannya. Sejak itulah mulai berkembang perusahaan yang berbasis teknologi informasi (TI) maupun perusahaan yang menggunakan TI sebagai bagian dari operasional perusahaannya. Dikarenakan banyaknya kebutuhan akan TI, semakin banyak juga perusahaan yang berlomba-lomba menghasilkan produk perangkat lunak (software), namun menjadi sebuah pertanyaan besar apakah pengembangan produk software tersebut menggunakan sebuah standardisasi penjaminan kualitas produk. Tujuan Penelitian ini mencoba mencari tahu sejauh mana penerapan standardisasi kualitas produk software pada perusahaan di Indonesia. Metode yang dilakukan penulis adalah melaui survey dengan sifat deskriptif-korelasi. Penulis mencoba mencari pendapat dari berbagai sumber baik dari pengembang (developer) maupun pengguna (client) megenai penerapan software quality assurance (SQA). Parameter yang penulis gunakan adalah parameter dari ISO 9126-
Penulis melihat frekuensi sebaran data responden dan membandingkannya dengan parameter lainnya dengan menggunakan uji koefisiean korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan jumlah developer yang menerapkan SQA lebih mayoritas dibandingkan dengan yang tidak menerapkan. Sementara itu client melihat produk yang mereka beli atau gunakan telah menerapkan SQA dari sisi yang berhubungan dengan client."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Van Nostrand Reinhold, 1992
R 005.1 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ince, D. (Darrel)
London: McGraw-Hill, 1995
005.106 85 INC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Des Dulianto
"Laporan ini membahas mengenai proses pengukuran kualitas desain terhadap perangka lunak yang berorientasi objek. Laporan ini mengusulkan suatu teknik alternatif dalam menginterpretasikan hasil pengukuran kualitas desain perangkat lunak. Metric yang digunakan adalah Metric for Object Oriented Design (MOOD) untuk mengukur kualitas desain perangkat lunak dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menginterpretasi hasil pengukuran kualitas dengan MOOD.
Pada laporan ini dibahas mengenai penelitian sebelumnya mengenai MOOD dan AHP; proses pengukuran kualitas desain perangkat lunak; peringkat perangkat lunak berdasarkan kualitas desainnya yang diproses dengan MOOD dan AHP; dan proses konstruksi perangkat lunak analisis kualitas desain. Laporan ini juga menyertakan bahasan terhadap proses pengukuran kualitas desain dan penentuan peringkat terhadap beberapa perangkat lunak Java beserta dengan hasilnya. Dan terakhir, terdapat pembahasan mengenai hal-hal yang ditemukan pada saat konstruksi perangkat lunak analisis kualitas desain dan laporan ini diakhiri dengan beberapa usulan mengenai pengembangan tool analisis kualitas desain.

This report discusses about the process of design quality measurement on object oriented software. An alternative technique on interpreting software design quality measurement result is proposed on the report. The metrics being used in the report is Metric for Object Oriented Design (MOOD) to measure software design quality, and Analytic Hierarchy Process (AHP) is being used for interpreting quality result measured using MOOD.
This report discusses previous research conducted on MOOD and AHP; software quality measurement process; software ranking based on it?s design quality using MOOD and AHP; and the construction of design quality analysis software. The report also includes the design quality measurement and ranking for several Java software and their results. Finally, there is a description about lesson learned from quality design analysis tool construction process and this report is concluded with several ideas about the development of the tool."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Abdurrachman Pasha
"Kelengkapan dokumentasi yang dihasilkan dari siklus pengembangan perangkat lunak merupakan hal yang penting untuk dipenuhi agar risiko yang berdampak pada lambatnya penanganan suatu insiden atau masalah dapat diminimalisir. Berdasarkan data yang didapat, XYZ belum mampu memenuhi kelengkapan dokumentasi pada sebagian besar perangkat lunak yang dikembangkan selama 3 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak diterapkannya software quality assurance SQA pada sebagian besar proses pengembangan perangkat lunak yang dijalankan dimana audit luaran merupakan salah satu kegiatan SQA.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan penerapan SQA di XYZ agar dapat diterapkan pada seluruh pengembangan perangkat lunak sehingga permasalahan dokumentasi dapat teratasi. Perumusan strategi menggunakan metode analisis kesenjangan melalui pembandingan kondisi di masa mendatang melalui Critical Success Factors dan kondisi saat ini dari analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat SWOT yang didapatkan melalui Focus Group Discussion FGD.
Perumusan strategi juga menggunakan metode TOWS Matriks dimana poin SWOT yang telah didapatkan dilakukan pemeringkatan terlebih dahulu dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process. Adapun strategi yang disusun divalidasi dengan para narasumber yang terlibat FGD agar strategi yang didapatkan benar-benar dapat menjawab permasalahan yang ditemui. Penelitian ini menghasilkan 10 strategi yang kemudian diturunkan ke dalam 15 program untuk dilaksanakan dalam waktu 5 tahun.

Completeness of documentation generated from the software development life cycle is essential to be met so that the risks which impacting the slow handling of an incident or problem can be minimized. Based on the data, XYZ Organization is unable to meet the completeness of the documentation on most of the developed software over the last 3 years. One reason is because the software quality assurance SQA , which audit the work products is one of its activities, not implemented in most of the software development process.
This study aims to formulate strategies to improve the implementation of SQA in XYZ that can be applied to the whole of software development. Strategy formulation using gap analysis by comparing the future conditions through the analysis of objectives rsquo s Critical Success Factors CSF and current conditions from the Strength, Weakness, Opportunity and Threat SWOT analysis through Focus Group Discussion FGD.
The strategy formulation also used TOWS Matrix method in which the SWOT rsquo s factors are ranked first by using Analytic Hierarchy Process AHP calculation. The strategy developed validated with the speakers who involved in FGD so that the strategies can actually answer the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Weinberg, Gerald M.
New York: Dorest House Publishing, 1993
005.1 WEI q I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Glass, Robert L.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1992
005 GLA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmadi
"Banyak perangkat lunak yang berkembang cepat karena tuntutan bisnis tanpa melalui proses yang matang sehingga berkualitas buruk dan menjadi lebih sulit untuk dikelola. Untuk kasus seperti ini bisa diperbaiki dengan melakukan rekayasa ulang dengan memperhatikan praktik yang baik dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut. PT RAKITEK sebagai perusahaan dengan tim berskala kecil yang mengembangkan produk perangkat lunak CRM untuk multi tenant juga mengalami masalah evolusi perangkat lunak, sehingga berkualitas buruk. Permasalahan dari perangkat lunak tersebut adalah sulitnya pengelolaan karena belum mendukung multi-tenancy dan menghasilkan defect yang susah diperbaiki. Software craftsmanship sebagai ideologi yang menekankan penggunaan praktik keunggulan teknis untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas dan mudah dikelola bisa diadopsi untuk mengatasi masalah ini. Namun, untuk mengadopsi software craftsmanship dengan baik, perlu merancang metode rekayasa ulang perangkat lunak yang tepat sesuai kondisi perusahaan. Penelitian ini bertujuan merancang metode rekayasa ulang perangkat lunak yang mengadopsi software craftsmanship dan menerapkan praktik agile dengan menggunakan metodologi extreme programming yang menekankan keunggulan kualitas perangkat lunak (source code). Faktor kualitas perangkat lunak yang perlu dicapai dari rancangan metode rekayasa ulang adalah maintainability, reliability, testability, dan reusability. Penelitian ini menghasilkan RUPL–SC, sebuah metode Rekayasa Ulang Perangkat Lunak yang mengadopsi Software Craftsmanship, dan hasil pengujian kualitas perangkat lunak yang diperbaiki dengan metode tersebut. Pengujian efektifitas metode RUPL–SC dilakukan dengan studi kasus rekayasa ulang perangkat lunak CRM yang dikembangkan PT RAKITEK. Tim pengembang menggunakan alat bantu SonarQube untuk menilai source code yang ditulis, sehingga kualitas perangkat lunak dapat terus dipantau seiring dengan perkembangan perangkat lunak. Hasil pengujian metode berhasil memperbaiki permasalahan multi tenancy dan meningkatkan kualitas perangkat lunak.

Much software evolves fast, sacrifices the quality, and becomes more challenging to maintain. Reengineering by considering the good practice in the software development process is a solution for cases like this. PT RAKITEK, a company with a small-scale team that develops CRM software products for multi-tenant, also experiences this software evolution problem, resulting in poor quality. The main problem is that it is difficult to manage because it does not support multi-tenancy and produces complex defects to avoid. Software craftsmanship as an ideology that emphasizes technical excellence practices to deliver quality and easy-to-manage software can be adopted to overcome this problem. However, it is necessary to design software reengineering methods that consider company conditions to adopt software craftsmanship smoothly. This study aims to develop a software reengineering method that adopts software craftsmanship and applies agile practices using an extreme programming methodology that emphasizes the power of software quality (source code). The reengineering method design should achieve software quality factors such as maintainability, reliability, testability, and reusability. This research produces RUPL–SC, a Software reengineering method that adopts software craftsmanship, and the results of software quality testing improved by that method. The RUPL–SC testing method's effectiveness is shown using a case study of CRM software reengineering developed by PT RAKITEK. The development team uses the SonarQube tool to assess the source code to monitor the quality of the software in the software development. The method test results show that it succeeded in fixing the multi-tenancy problem and improving the quality of the software."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Insan Rizky
"Perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu kunci kesuksesan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bagi banyak perusahaan di era industri 4.0. Kualitas dari perangkat lunak tentu menjadi perhatian perusahaan untuk kelangsungan bisnis mereka khususnya bagi perusahaan yang bergerak di industri perangkat lunak. Cloud Service Provider XYZ (XYZ) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Platform-as-a-Service (PaaS) yang memberikan layanan yang fokus pada developer experience (DX) sehingga bisa memanfaatkan teknologi terkini untuk memberikan nilai lebih pada perangkat lunak yang dibuat. Sebagai startup baru, XYZ berencana melakukan branding dengan menunjukkan bahwa PaaS yang diberikannya memiliki kualitas yang menunjang kebutuhan developer dan meyakinkan mereka bahwa XYZ tidak kalah dengan PaaS yang disediakan oleh perusahaan besar di lingkup internasional. Sehingga, menjaga kualitas perangkat lunaknya merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis mereka. Namun, XYZ menemukan kekurangan pada layanannya dan belum mampu mengukur kesiapan produknya. Penelitian ini ditujukan untuk melakukan evaluasi kematangan kualitas perangkat lunak yang dikembangkan oleh XYZ. Penelitian ini menggunakan Software Product Quality Maturity Model (SPQMM) dengan ISO/IEC 25010 sebagai acuan karakteristik perangkat lunak yang dievaluasi. Pengukuran karakteristik mengacu pada ISO/IEC 25022 untuk aspek Quality in Use dan ISO/IEC 25023 untuk aspek Software Product Quality. Selanjutnya, peneliti juga menganalisis usulan perbaikan yang dapat dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas produk perangkat lunak. Usulan perbaikan diperoleh dari hasil pengukuran dan ulasan pengguna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan perangkat lunak XYZ berada pada tingkat 3 yaitu Neutral. Hal tersebut diperoleh dari pemetaan tingkat integritas yang berada pada tingkat Sangat Rendah dan tingkat kualitas keseluruhan sistem sebesar 75,45%. Di samping itu, secara garis besar ulasan perbaikan yang diperoleh adalah diperlukannya sistem logging untuk memudahkan proses penelusuran kejadian, penerapan proses pengujian yang lebih lengkap dan otomatis, diperlukannya sistem monitoring proses, serta beberapa ulasan pengguna dari sisi penambahan fitur seperti kompatibilitas bahasa pemrograman lain dan penambahan channel pembayaran.

Software is an important thing and being one of key success to increase competitive advantage for many companies in 4.0 industry era. The quality of the software is certainly a concern for companies for the continuity of their business, especially for companies engaged in the software industry. Cloud Service Provider XYZ (XYZ) is a company engaged in Platform-as-a-Service (PaaS) which provides a server-side service that aims to facilitate both individual and organizational software developers in the server management process. XYZ provides services that focus on the developer experience (DX) so that they can take advantage of the latest technology to provide more value to the software created. As a new startup, XYZ plans to do branding by proofing its quality supports the needs of developers and assures them that XYZ is not inferior to the PaaS provided by large companies in the international sphere. Thus, maintaining the quality of the platform is very important for the continuity of their business. However, XYZ still often finds errors and mistakes in its services and has not been able to measure the readiness of its products. This research aims to evaluate the maturity of the quality of software developed by XYZ. This used Product Quality Maturity Model (SPQMM) as a main model with ISO/IEC 25010 as a reference of the evaluated software characteristics. Each characteristic measurement refers to ISO/IEC 25022 for Quality in Use and ISO/IEC 25023 for Software Product Quality. Furthermore, the researcher also analysed what proposed improvements which could be implemented as a step to increase the software product quality. Proposed improvements were obtained from measurement results and user feedback. The results are the quality maturity level of XYZ is at level 3 which is Neutral. That was obtained by mapping the integrity level which is at Very Low and the Whole Quality Level of 75,45%. Moreover, the proposed improvements are it is necessary to have logging system for helping the process of tracking events, the application of a more complete and automated testing process, require of monitoring system, and some of user feedbacks in feature additions such as other programming language compatibility additions and payment channel additions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Hapsari Suryani
"Tujuan utama dari penyusunan skripsi ini adalah meneliti studi keterkaitan antara produk ditolak (reject) dengan procuk cacat (scrap) dalam suatu hubungan linier. Langkah yang dilakukan dalam melakukan studi ini dilandasi oleh sistem jaminan mutu (Quality Assurance) dengan lebih menitikberatkan pada perencanaan mutu (Quality Planning) dari suatu jenis produk guna mencapai kepuasan konsumen (Customer Satisfaction) yang merupakan prinsip dasar dari manajemen mutu terpadu (Total Quality Management). Prinsip dasar dari studi keterkaitan ini dilakukan dengan pengujian dengan menggunakan alat statistik terhadap perilaku reject dan sebab-sebab terjadinya reject serta pengendalian proses pada proses inspeksi yang menghasilkan scrahlm. Pengujian ini dinyatakan berhasil jika standar scrap dan reject yang dihasilkan lebih kecil dari standar perusahaan. Obyek dari penelitian ini adalah sebuah pabrik kemasan pembungkus di Jakarta, yang memiliki jenis manufaktur job-order dengan urutan proses produksi, printing, ekstrusion, dan slitting disertai dengan proses inspeksi 1 dan inspeksi 2. Langkah analisis yang dilakukan penulis dimulai dari menemukan hubungan keterkaitan reject dengan scrap menggunakan analisis korelasi dan regresi kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan bagan kendali atribut terhadap kedua karakteristik mutu ini sehingga diperoleh standar usulan untuk tahun 1998. Langkah terakhir yang dilakukan adalah pengujian dengan simulasi Promodel untuk menunjukkan hubungan sistem jaminan mutu dengan MRP II yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai MLT dan meningkatnya VAE. Yang paling utama dalam simulasi ini adalah memprediksinilai persen reject dari persen scrap yang dihasilkan dari tingkat kegagalan proses inspeksi pada simulasi Promodel ini. Dengan memprediksi persen reject yang menggunakan hubungan linier hasil analisis korelasi dan regresi, didapatkan bahwa dengan menerapkan usulan standar scrap 1998 PT X akan dapat melakukan penghematan sebesar 33,38% yang berarti melakukan penghematan pada bahan baku dan peningkatan nilai jual produk. Usulan penyempurnaan sistem jaminan mutu pada PT X ini lebih terhadap pemberian form-form yang berguna dalam penyusunan dokumentasi penerapan jaminan mutu pada perusahaan. Sehingga diharapkan PT X dapat memperoleh sertifikat ISO 9000 yang berkaitan dengan dokumen-dokumen tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S49617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>