Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ubaidilah
"Efektivitas perancangan struktur portal ? dinding geser perlu dievaluasi guna mendapatkan desain yang paling efektif. Dalam hal ini adalah struktur yang membutuhkan tulangan paling minimum. Tetapi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam peraturan harus tetap diikuti guna keselamatan pengguna bangunan tersebut.
Efektivitas struktur bangunan ini dapat dilihat berdasarkan variasi persentase gaya geser dasar yang ditahan portal terhadap gaya geser dasar total untuk berbagai nilai faktor reduksi gempa (daktilitas struktur). Pemodelan juga dilakukan dengan variasi tingkat struktur. Pembebanan gempa dilakukan dengan respon spectrum gempa zona 3 pada tanah lunak.
Struktur dengan nilai faktor reduksi gempa 6,5 SRPMM (Sistem Rangka Penahan Momen Khusus) umumnya membutuhkan penulangan paling minimum. Berdasarkan gaya geser dasar yang ditahan portal, persentase gaya geser dasar portal lebih dari 25% merupakan struktur yang paling efektif untuk bangunan 16 lantai kebawah. Untuk bangunan yang lebih tinggi, struktur dengan gaya geser dasar portal di antara 15% dan 25% adalah struktur yang paling efektif.

Effectiveness of frame ? shear wall structure design has to be evaluated to obtain the most effective structural design. In this case, the most effective structural design is the structure which requires minimum reinforcement. However, following the requirements that have been stated in the regulation is a must to save the building user.
The effectiveness of building structure can be considered according to percentage of vane base force on frame to total vane base frame for various seismic reduction factor (structural ductility). Structural model is also evaluated with various of its stories. Seismic load is modeled by spectrum response zone 3 on soft soil.
The structure with value of seismic reduction factor 6.5 IMRF (Intermediate Moment Resisting Frame) commonly requires the most minimum reinforcement. Base on vane base force which endured by frame, percentage vane base force on frame more than 25% to total vane base frame is the most effective structure for 16 stories building below. For the higher building, structure with percentage vane base force on frame between 15% and 25% to total vane base frame is the most effective."
Lengkap +
2008
S40501
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salvadori, Mario
Jakarta: Jakarta Erlangga, 1986
624.17 SAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzan
"Gempa bumi yang diikuti gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 dan gempa susulan padu tanggal 28 Maret 2005, telah menghancurknn sebagian besar wilayah Provinsi X dan Kepulauan X Provinsi Y dengan korban lebih dari dua ratus ribu jiwa meninggal dan menyisakan kerusakan flsik yang luar biasa. Kerusakan Esik meliputi hampir di seluruh sektor kegiatan, termasuk sarana dan prasarana (infrastruktur) perkotaan dan pedesaan.
Dalam rangka percepatan proses penanganan bencana dan dampak luar biasa yang ditimbulkan tersebut, Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 2 Tahun 2005 untuk membentuk Badan XX Pemerintah Provinsi X, Sena mengeluarkan Perpres No. 30 Tahun 2005 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi X dan Kepulauan X Provinsi Y sebagai acuan bagi proses percepatan tersebut. Rencana Induk ini merupakan acuan dasar hagi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pemerintah Provinsi X. Pembenrtukan Badan XX ini di rencanakan berakhir Sampai 2009 setelah seluruh proses pemulihan di mncanakan selesai.
Penelitian ini mencoba untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang peran tim ahli di Badan XX pada tahap desain yang berhubungan dangan proyek konstmksi yang dibangun terutama dengan peningkatan mutu desain pada proyek konstruksi, Survey ini terbagi alas dun bagian, pada tahap pertama mendapatkan masukan dari engirneer-engineer senior yang duduk di badan pelaksana dan pcngawas yang kemudian hasil tersebut di lakukan perengkingan dengan Mcetode Analytical Hierarcy Process (AHP) dan kemudian hasil perengkingan tcrscbut diambil untuk memastikan di lakuakan survey tahap kedua kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi, dan data tcrsebut diubah secara statistik dengan bantuan Statistical Program for Social Science (SPSS).
Dari Hasil AHP di dapat 12 variabel yang mempunyai perbandingan dengan level Pemahaman 60%-100% mcnurut engineer-engineer senior yang duduk di Badan XX tersebut. Dari hasil Slatistik di dapat pengaruh yang Signifikan dan berkorelasi peran Tim Ahli dengan kinerja mutu desain, ditunjukan dengan persamaan yang dihasilkan bahwa rata-rata Change order antara 5%-7%.
Dari variabel yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Mutu desain yang dilakukan Oleh tim ahli owner ditunjukan oleh Variabel X2 : Koordinasi berkala antara Tim ahli Owner dengan Konsultan berencana man mitra kerja lainnya, setiap 1% dari Kinerja peranan ini meningkatkan kerja hasil desain sebesar 0,895 % dan Xu : Menentukan Standar-standar dan batasan teknis atau spekteknis yang dipilih, Sctiap 1% dari Kinerja Peranan ini memberikan peningkatan hasil desain sebesar 0,849 %.

Earthquake that following with Tsunami at 26 December 2004 and scnal of Earthquake at 28 March 2005 Caused hundred thousand dead vicum and destroyed most rnfmsttllcture rn Pl`0Vll`|$l X and Kepulauan X at Pm/mst Y Damages W affected an every sen project especially improve of quality doctor not only at the vrllage but also an the city.
For Recovery alter disaster Government has make regulation Perpu No 2 Tahun 2005 about Agency XX an local government X, also another perpres No 30 tahun 2005 about Rehabilitation and Reconstruction as an arm master plan for Regional People at Province X and Kepulauan X Province Y. This Master-plan due to plus government regulation all planing, implementation, control and evaluation an local government Province X based on Masterplan Agency XX Was planing Will be end on 2009 after all recovery planed has finished to implement.
This Research Tried to Describe about role of Expert on Agency XX an design level due to construction project especially improve of quality design for construction design Survey has divided into 2 part of element first Collected input and sugestion from senior engineer in implementation and supervision agency that result using analytical hierarchy Process (AHP) Methods. Second, result from first step will be based for assure another survey for people that directly involve in implementation all data next after all step was process into SPSS program.
The Measurement from AHP resulting 12 Variable Possibility with understanding level between 60% 100% Based on Senior Engineer Opinion Pro Agency XX Based On Statistic Program Resulting Significant Influence an Correlation with expert Team With Quality Design Result, That Can Appear From Change Order? With Avarage Number between 5% &%.
The Most Influenced variable to improve quality design by tl-ns research due to variable X2 Regular Coordination between expert team owner with design consultan or other shareholder every 1% of Performance show an Increase In design result between 0 895% and XII Built and standar and technical restriction for Spekteknis Each l/6 of Performance has Quality design about 0 849°."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T33063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francis D.K. Ching
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2018
690 CHI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schodek, Daniel L.
Jakarta : Erlangga , 1999
624.17 SCH st (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schodek, Daniel L.
Bandung: Eresco, 1991
624.17 SCH st (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Maurice F.
"ABSTRAK
Ada tiga tahapan kegiatan yang dilakukan di dalam menganalisis keamanan suatu struktur pesawat terbang umumnya dan struktur dudukan mesin (engine mount) khususnya, yaitu:
1. Pengujian awal melalui permodelan komputer dengan menggunakan program NASTRAN. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi beban yang tenadi pada struktur yang dimodelkan.
2. Analisis kekuatan slruktur (strength analysis structure). Melalui analisis kekuatan struktur ini, kita menganalisis bagian-bagian kritis, dimana terdapat konsentrasi tegangan yang lebih besar dibandingkan yang lainnya, dengan teori-teori mekanika struktur yang ada.
3. Pengujian akhir melalui serangkaian test yang diadakan untuk mensimulasi kekuatan struktur terhadap kondisi penerbangan yang sebenarnya.
Penulis dalam hal ini melakukan tahapan kegiatan yang kedua dan melakukan tahapan kegiatan pertama secara tidak Iangsung.
Penulis mencoba menganilisis kekuatan struktur dudukan mesin (engine mount) dengan menggunakan modei yang lebih teliti dibandingkan permodelan sebelumnya, yang hanya menggunakan elemen rangka batang, dengan mengambil sampel salah satu bagian dari struktur dudukan mesin (engine mount), yakni struktur rangka batang melengkung dudukan mesin (curve strut machine engine mount), yang berfungsi sebagai penyambung antara dudukan mesin (engine mount) dengan sayap (wing).
Hasil yang diperoleh melalui analisis ini berupa batas keamanan atau margin of safety dari eIemen~eIemen kritis yang ada pada struktur yang diteliti.

"
Lengkap +
1996
S36236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dungky Purwoko
"Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan yang tersedia maka untuk mendapat ketersediaan lahan dibutuhkan pembangunan gedung bertingkat sehingga salah satu solusinya adalah dilakukan pembangunan basement. Metode konstruksi basement yang dianggap cukup efektif adalah dengan menggunakan konstruksi penahan tanah. Masalah terjadi ketika timbulnya resiko keruntuhan selama pelaksanaan konstruksi penahan tanah akibat kondisi tanah sehingga dibutuhkan suatu stabilisasi tanah untuk mengatasi resiko ini. Studi ini dilakukan dengan melakukan simulasi dengan metode elemen hingga terhadap penggunaan turap sebagai stabilisasi tanah dalam konstruksi basement dengan mencoba beberapa variasi jenis permodelan untuk mendapatkan kestabilan tanah dan sebagai fokus penelitian adalah untuk mengevaluasi perilaku dinding turap dengan bentuk plane strain dan axisimmetry. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasi penelitian adalah PLAXIS.

Along with the growth of population and the space constraint to build a high rise building, one of the solutions is to build a basement. A basement construction method considered quite effective is the use of sheet pile. There is a collapse risk with the sheet pile construction and a soil stabilization is needed to overcome this risk. This study was conducted using a soil finite element method to simulate the use of sheet pile in basement construction with various kinds of models. The focus of this study was to evaluate the difference in behavior of plane strain and axisimmetry sheet pile walls. The program used in this research was PLAXIS ver. 8"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Michael Loreantz Steven
"Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi desain seismik berbasis performa pada sebuah struktur laboratorium dengan alternatif sistem lantai konvensional dan alternatif sistem lantai posttensioned flat slab (PTFS). Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi hasil desain linier kedua alternatif struktur dengan pendekatan metode pushover analysis dan non-linear time history analysis. Model non-linier dibangun dengan mendefinisikan sendi plastis yang sesuai dengan klausul yang berlaku. Khusus pada model PTFS, dilakukan simplifikasi model analisis menggunakan equivalent beam width. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil desain kedua alternatif struktur sudah memenuhi level performa life safety (LS). Lebih lanjut diketahui performa elemen equivalent beam width pada sistem PTFS masih berada pada level immediate occupancy (IO), menunjukkan sistem struktur posttensioned flat slab masih dapat diterima di wilayah dengan aktivitas seismik yang tinggi bila didesain dan dievaluasi dengan baik.

In this research, a performance-based seismic design evaluation is used to a laboratory building structure with conventional floor system alternative and posttensioned flat slab (PTFS) floor system alternative. The research is  conducted by evaluating the resulting linear design of the two alternatives using pushover analysis and non-linear time history analysis. Non-linear models are constructed by defining plastic hinges adhering to building codes.  Specific to the PTFS model, simplified analysis model using equivalent beam width is used. The result of this study shows that both structural system alternatives have fulfilled the life safety (LS) performance level. It is further known that the equivalent width model in the PTFS system still complies the immediate occupancy (IO) level, showing that posttensioned flat slab structural system may be acceptable in a high seismic activity with proper design and evaluation procedures. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwin Soelaksono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>