Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Iman Gelar Santika
"Total Productive Maintenance (TPM) sebagai program manajemen pemeliharaan telah terbukti nyata dengan penerapan yang luas dalam bidang manufaktur dapat meningkatkan produktivitas sehingga kegiatan pemeliharaan tidak lagi menjadi sumber pengeluaran biaya bagi perusahaan. Pertumbuhan industri penerbangan menarik minat pengelola bandara untuk menerapkan TPM dalam kegiatan pemeliharaan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan terutama dengan penurunan biaya pemeliharaan, dengan tetap terpenuhinya standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kegiatan utama yaitu pemeliharaan fasilitas landasan, dengan mengukur OEE (Overall Equipment effectiveness) dan produktivitas parsial bandara, analisanya merupakan masukan dalam perancangan penerapan TPM yang mengacu pada tahap persiapan, pelaksanaan awal, pelaksanaan' dan pemantapan. Hasil penelitian adalah rancangan rencana induk TPM yang dapat diterapkan pada jasa pengelolaan bandara khususnya fasilitas pemeliharaan landasan.

Total Productive Maintenance (TPM) as maintenance program has been proven by extensive implementation in manufacture sector in order to improve productivities so that maintenance activities are not as cost center for the company. Growth in aviation business attract airport authority to implement TPM in their maintenance activities to improve productivities most important to reduce maintenance cost but persistent in comply with safety, security and Service at its Standard level. Research is developed in runway maintenance as one of main airport maintenance aetivities are chosen. by measuring OEE (Overall Equipment Effectiveness) and airport partial productivity. the analysis are input for TPM implementation design which refer to preparation stage, preliminary implement stage. TPM implementation stage and stabilization stage. As result TPM master plan could implemented in airport maintenance activities to suppon airport business Service especially in runway maintenance facility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26166
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Andam Dewi
"Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik serta menghasi lkan kuantitas yang banyak. Akan tetapi kenyataannya, tidak semua produk dihasilkar dalam kondisi bai~ sebaliknya proses produksi dapat menghasilkan produk yang rusak Produk yang rusak dihasilkan salah satu alasannya terjadi akibat mesin bekerja tidak sesuai, untuk itu dibutuhkan suatu penggukuran kinerja maintenance secarn detail untuk setiap mesin maupun terhadap seluruh sistem secara lengkap. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang merupakan dasar dari Total Productive Maintenance (TPM). Penggukuran OEE pada PT.XXX ini sebagai acuan untuk menerapkan :sistem Total Productive Maintenance (TPM) yang merupakan salah satu rencana dari manajemen PT.XXX. lmplementasi pengukuran OEE berupa penggumpulan data., penggolahan data, analisa, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis. Hasil dari pengukuran OEE tersebut dapat memberikan informasi tentang kerugian-kerugian yang terjadi di proses manufaktur bagian Compoun PT. XXX, kcmudian nilai OEE dibandingkan dengan teori dasar dari berbagai literatur sehingga dapat dijadikan acuan untuk melakukan eliminasi terhadap kerugian-kerugian tersebut.

Every company has the goal to make products with good quality and at the required quantity. The fact is not all products perfect, the production process could also produces bad ones. One of tho reason of bad products is the substandard function of the machines wh!:.h is caused by unmeasurabllity of the maintenance performance on each machine or as a system. One method that can be used for that is the Overali Equipment Effectiveness (OEE) which is the basic of Total Productive Maintenance (TPM). The goal of this research is to measure the OEE at PT XXX as the basic to apply the TPM. The result of the measurement are informations of the losses which actually happen at Compound manufacturing unit. The OEE values are then compared with the theories from several literatures to find ways to eliminate the losses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Messelinus Christian
"Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang merupakan bidang usaha yang dijalankan oleh PT Lippo Cikarang dengan menyediakan layanan jasa berupa pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha atau produksi yang ada di kawasan industri Lippo Cikarang yang memiliki jumlah tenant yang beroperasi sebanyak 871 unit. Sistem pengolahan limbah tersebut bersifat kontinyu selama 24 jam. Untuk menjaga kontinyuitas proses pengolahan air limbah maka diperlukan penanganan yang tepat terhadap system perawatan yang berlaku di Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang. Berdasarkan data tahun 2020 sudah terjadi breakdown peralatan dalam semester pertama tahun 2020 dengan total waktu padam mencapai 101 jam. Hal ini berakibat pada penurunan produktivitas dan efisiensi pengolahan air limbah yang mencapai mencapai 20%. Berdasarkan analisa menggunakan Metode Total Productive dengan pendekatan Overall Equpment Efectiveness maka didapatkan kondisi eksisting OEE sebesar 58 %. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan upaya penerapan perbaikan yang dibagi menjadi 4 komponen, yaitu man power, machine, environment dan equipment. Dan pada hasil perhitungan nilai OEE menunjukkan perbaikan efektifitas peralatan dengan nilai peningkatan sebesar 38 % dari tahun 2020.

Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang is a line of business run by PT Lippo Cikarang by providing services in the form of managing waste generated from business activities or production in the Lippo Cikarang industrial area which has a number of tenants operating as many as 871 units. The waste treatment system is continuous for 24 hours. To maintain the continuity of the wastewater treatment process, proper handling of the treatment system applicable at the Lippo Cikarang Waste Water Treatment Plant is required. Based on data in 2020, there has been a breakdown of equipment in the first half of 2020 with a total outage time of 101 hours. This resulted in a decrease in productivity and efficiency of wastewater treatment which reached 20%. Based on the analysis using the Total Productive Method with the Overall Equipment Effectiveness approach, the existing condition of OEE is obtained at 58%. Based on this, it is necessary to implement improvements which are divided into 4 components, namely man power, machine, environment and equipment. And the results of the calculation of the OEE value show an improvement in the effectiveness of the equipment with an increase of 38% from 2020.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Matrodji
"Peralatan industri obat- obatan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar yang sekarang banyak menggunakan teknologi canggih pada peralatan-peralatan produksi dan penunjang produksi. Saat ini pemeliharaan yang dilakukan belum mampu memberikan efektifitas pemakaian alat yang tinggi. Hal ini terlihat dari frekuensi dan jumlah mesin yang mengalami kerusakan masih cukup banyak dan hal ini sangat mengganggu aktifitas proses produksinya. Untuk mengatasi hal ini, maka pihak manajemen perlu melakukan peningkatan pemeliharaan dengan menerapkan TPM. Total Productive Maintenance (TPM) merupakan system pemeliharaan yang sedang berkembang karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
Dalam melakukan penelitian ini digunakan teknik pengambilan data dengan interview dan data- data perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan TPM. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu rencana program master plan penerapan TPM sistem pemeliharaan. Dalam menerapkan TPM terdiri atas tiga tahap utama yang harus dilaksanakan dan merupakan prosedur penerapan. Masing-masing tahap diuraikan lagi menjadi beberapa langkah dan program yang dimulai dari tahap persiapan, tahap penerapan dan tahap stabilisasi.

The Drug Industry Equipment is one of the largest pharmaceutical companies now use more sophisticated technology in equipment production and production support. Currently, the maintenance has not been able to provide the effectiveness of the use of a high. This is evident from the frequency and number of machines that are still quite a lot of damage, and this activity is the production process. To overcome this, the management need to do maintenance improvement with implementing TPM. Total Productive Maintenance (TPM) is the maintenance of the system is growing because of advantages that they had.
In conducting this research techniques used by the dissemination of personal interview data and company data. Results analysis shows that companies need the TPM. The next step is to create a program master plan for implementing the TPM system maintenance. In implementing the TPM consists of three main stages that must be implemented and is implementing procedures. Each stage described a few more steps and the program that started from the preparation stage, the stage of implementation and stabilization stage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
"Pemeliharaan peralatan pada pelayanan jasa laboratorium merupakan bagian dari manajemen mutu untuk menjaga peralatan dalam kondisi baik, aman, handal, konsisten serta akurat. Untuk menjamin kualitas dan mengurangi kerugian kegagalan peralatan mesin, diperlukan pendekatan metode pemeliharaan. Total Productive Maintenance TPM sebagai konsep pemeliharaan yang menjaga dan meningkatkan kualitas produk dengan memperbaiki kondisi kerja mesin, dan mengurangi kegagalan.
Pengukuran TPM dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Efektiveness OEE untuk meningkatkan kinerja organisasi yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu availability, performance rate dan quality rate. Hasil pengukuran OEE kemudian dianalisis dengan bantuan diagram pareto dan fishbone. Hasil penelitian menunjukkan nilai OEE rata-rata masih rendah dari standar world class, dimana nilai availability 84 , performance rate 67 , quality rate 99 dan nilai OEE 56.

Equipment maintenance on laboratory services is part of quality management to keep equipment in good condition, safe, reliable, consistent and accurate. To ensure quality and reduce the loss of machine equipment failure, a maintenance method approach is required. Total Productive Maintenance TPM as a maintenance concept that maintains and improves product quality by improving machine working conditions, and reducing failure.
TPM measurement is done using Overall Equipment Effectiveness OEE method to improve organizational performance, which consists of three main components namely availability, performance rate and quality rate. The results of OEE measurements were then analyzed with the help of pareto and fishbone diagrams. The results show that the average OEE score is still lower than the world class standard, where the availability is 84, the performance rate is 67 , the quality level is 99 and the OEE value is 56.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Julius Chaidir
"Penelitian bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pemeliharaan dari sebuah pabrik kantong semen, dan sekaligus mempelajari dan menganalisa kebutuhan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksinya guna memenuhi permintaan kantong yang meningkat diwaktu-waktu mendatang.
Untuk studi ini penulis memilih pendekatan penelitian yang mengkombinasikan bacaan literatur, survey lapangan/pabrik, dan wawancara. Prosedur operasional baku, sasaran mutu pabrik dan praktik-praktik yang diterapkan di lapangan dipelajari dan diamati, serta metoda-metoda yang sesuai diaplikasikan untuk pengukuran kinerja.
Hasil studi adalah berupa nilai-nilai kinerja dan kapabilitas proses yang terekam selama kurun waktu pengamatan yang diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen pabrik kantong untuk mengembangkan indikator-indikator yang lebih bisa diandalkan untuk menjelaskan kesehatan pabrik serta memilih opsi investasi yang bijak untuk penambahan kapasitas produksi pabrik.

The purpose is to measure and evaluate the maintenance performance of a manufacturing plant producing quality paper bags for portland cement, while at the same time studying and analyzing the plant's needs to upgrade its production capacity to meet the increasing demand in future.
A research approach was adopted, with interactive process combining literature readings, plant surveys and interviews. The existing plant?s SOP, quality objectives and practices are studied and observed, and suitable methods are applied for the performance measurements.
The study brings results in terms of values of equipment performance and process capability that expectedly can be made useful by the plant management to develop more reliable indicators that can describe the health status of their plant while to choose wise investment options to increase plant?s production capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"PT X adalah salah satu anak perusahaan modal asing yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur dan bergerak di industri otomotif terutama forklift. Perusahaan ini berorientasi ekspor dan juga domestik, dimana untuk itu kualitas merupakan salah satu tuntutan utama dari para konsumennya. Selain itu, untuk mengembangkan usahanya, mulai tahun 2001 PT X mulai menambah investasi dengan membeli sebuah mesin laser dari Jerman yang dipergunakan untuk proses pemotongan plat logam. Hal ini dikarenakan untuk memproduksi forklift dan alat-alat transportasi berat lainnya diperlukan suatu alat potong plat logam yang sangat baik kualitasnya. Penulisan skripsi ini difokuskan pada usaha membantu PT X dalam rangka menghitung kinerja mesin laser tersebut dengan cara menghitung nilao Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai tolak ukur kemampunan dari mesin laser itu dan memberikan saran-saran agar nilai OEE dari mesin laser tsb. dapat ditingkatkan. Yang dilakukan pertama kali adalah dengan melihat data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai OEE suatu mesin/alat dengan cara melakukan studi literatur dan perbandingan terhadap perusahaan lain yang sudah melakukan perhitungan OEE. Perusahaan yang dijadikan acuan adalah Nippodenso. Kemudian dilakukan perhitungan nilai Operation Time Ratio, Operation Performance Ratio dan Quality Ratio sebagai tahapan menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness. Hasilnya kemudian dianalisa berdasarkan masing-masing faktor yang mempengaruhi besarnya nilai dari masing-masing ratio yang pada akhirnya mempengaruhi nilai OEE. Dan dari analisa tersebut akan ditemukan penyebab/masalah yang terdapat pada masing-masing faktor sehingga dapat dicari pemecahannya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal Syarief
"Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas dari fasilitas yang digunakan di industri, diterapkan dengan menganalisa permasalahan yang terjadi pada setiap peralatan dan mesin dengan suatu metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dari kualitas produk. Nilai OEE ini ditentukan oleh Availability, Performance dan Yield/Qualitas. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) perangkat lunak yang didedikasikan untuk kegiatan antarmuka dan pengendalian peralatan elektronik dengan menggunakan personal computer (PC). Dengan LabVIEW memungkinkan untuk mengoperasikan program instrument, mengukur dan menganalisa data dengan akurat, dan menampilkan hasil dengan cepat.
PT OEI yang memproduksi DC Fan Motor untuk komputer ingin mengetahui nilai OEE dari mesin produksi sebagai dasar kebijakan untuk maintenance. Untuk 4 jenis mesin yang diteliti mempunyai nilai Availability 94 %, Performance 54,055 %, Quality 99,24 % dan OEE 50,416%, menurud Nakajima performance ini sangat rendah (standar > 90%) yang mengakibatkan OEE menjadi rendah, hal ini pengaruh dari laju kecepatan mesin masih rendah. Sedangkan pengukuran ini dilakukan dengan metode xl windows dan LabVIEW 8.5, sedangkan pengukuran dengan LabVIEW 8.5 jauh lebih praktis dan bisa menampilkan variabel-variabel OEE sekali gus dengan tampilan menarik sehingga akan mempermudah dalam pengontrolan maintenance.

Total Productive Maintenance (TPM) is a philosophy that aims to maximize the effectiveness of the facilities used in industry, it is applied to analyze problems that occur on any equipment and machinery with a method of calculation of Overall Equipment Effectiveness (OEE) of product quality. Value is determined by OEE Availability, Performance and Yield / Quality. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) software is dedicated to the activities of the interface and control electronic devices by using a personal computer (PC). LabVIEW program allows to operate the instrument, measure and analyze data accurately, and show results quickly.
PT OEI which produces DC Fan Motor for computers wants to know the value of OEE of production machinery as a basis for maintenance policy. The 4 types of machines studied have value of 94% Availability, Performance 54.055%, 99.24% and OEE Quality 50.416%. According to Nakajima performance is very low (standard> 90%) and resulted in OEE low, this is the effect of the low speed machines. The measurement is done with the method xl windows and LabVIEW 8.5, while measurements with LabVIEW 8.5 is much more practical and can display OEE variables simultaneously with attractive appearance that will facilitate the maintenance control.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T33226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhedhi Risnanto
"Di Indonesia pengelolaan kekayaan alam dikuasai oleh Negara, sesuai dengan UUD 1945, oleh karena itu semua proses penambangan minyak dan gas bumi dikuasai oleh Negara. Walaupun kenyataannya Negara tidak mempunyai cukup sumberdaya untuk mendayagunakannya, sehingga dibuatlah suatu sistem kerjasama antara swasta dan pemerintah untuk memberdayakan suberdaya mineral tersebut. Oleh karena itu Negara yang akan menentukan seberapa besar produksi minyak yang akan diproduksi oleh masing-masing kontraktor. Target produksi minyak tentunya harus dilaksanakan oleh masing-masing kontraktor karena hal ini merupakan bagian dari kesepakatan. Permasalahan yang sering timbul dalam proses produksi ini adalah adanya kendala posisi lapangan kerja yang jauh, kondisi cuaca dan yang tidak kalah menarik adalah keandalan dari peralatan produksinya. Sehingga untuk menjaga produksi minyak mentah dari suatu lapangan tetap optimal maka peralatan produksi harus dijaga dengan baik. Kondisi sekarang ini yang ada di lapangan masih banyak sekali terjadi breakdown yang tidak terencana dari peralatan produksinya, sehingga perlu dilakukan penelitian yang mendalam dalam sistem pemeliharaannya sehingga akan didapatkan Overall Equipment Effectiveness yang optimal Dengan pendekatan menggunakan Overall Equipment Effectiveness dan analisa menggunakan Failure Mode and Effect Analysis diharapkan dalam penelitian ini akan memberikan masukan untuk perbaikan sistem perawatan bagi peralatan produksi minyak di anjungan lepas pantai. Dari hasil analisa diketahui bahwa masing-masing anjungan masih mempunyai kekurangan dalam hal kinerja peralatan sehingga perlu dilakukan tindak lanjut dalam hal pemeliharaan peralatan.

In Indonesia natural resources management controlled by the State, in accordance with the Constitution of 1945, therefore all the oil and gas mining is controlled by State. Despite the actually that the State does not have enough resources to utilize it, so that made a system of cooperation between the private and the government to empower these minerals. Therefore, the State will determine how much oil production will be produced by each contractor. Oil production target must be executed by each contractor as this is part of the deal. Problems often arise in the process of this production is the presence of obstacles employment position that far, weather conditions and no less interesting is the reliability of production equipment. So in order to maintain crude oil production from an optimum field production equipment must be maintained so well. In the current conditions that in the field is still a lot happening unplanned breakdown of production equipment, so it needs to be done in-depth research in their maintenance system that will be obtained, Overall Equipment Effectiveness optimal. With the approach of using dynamic system analysis and use of failure mode and effect analysis is expected in the study will provide inputs for the improvement of treatment system for oil production equipment on offshore platform. From the analysis found that each of the platform still has shortcomings in terms of performance so that equipment necessary follow-up in terms of maintenance of equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>