Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kunde, Jesper
London : Prentice-Hall, 2000
658.001 KUN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba
"Dalam menghadapi tingkat persaingan bisnis global, perusahaan yang sudah berskala industri seperti manufaktur cat harus mampu untuk siap berdaya saing tinggi dan meningkatkan standar kinerja perusahaannya. PT. OPQ merupakan perusahaan cat yang pada saat ini masih belum mencapai keuntungannya. Walaupun pendapatan perusahaan meningkat, namun pada hakikatnya pertumbuhan perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan beban operasional yang meningkat sehingga perusahaan mengalami kerugian dari tahun ke tahun. Setiap perusahaan pasti memiliki kesalahan atau kekurangan dalam strateginya. Salah satu strategi yang dapat mengatasi masalah iniadalah dengan pendekatan Porter’s Value Chain Analysis (VCA). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan PT. OPQ berdasarkan penerapan VCA dalam menciptakan potensi keunggulan kompetitifnya. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan menggunakan instrumen penelitian wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak keunggulan pada aktivitas-aktivitas perusahaan, di antaranya seperti proses produksi dengan sistem semi- auto, area pendistribusian yang luas, layanan after-sales dan relasi yang baik dengan pemasokdalam jangka waktu yang panjang. Namun masih banyak pengembangan yang harus dilakukan dalam penciptaan keunggulannya, di antaranya adalah penerapan FIFO dan JIT pada aktivitas inbound logistics, merencanakan pengendalian biaya pemasaran dan menerapkan target costing untuk menghasilkan laba perusahaan.

In facing the level of global business competition, companies that are already on an industrial scale, such as paint manufacturers, must be able to prepare to be highly competitive and improve their company performance standards. PT. OPQ is a paint company that is currently not yet profitable. This is due to increased operating expenses, which have caused the company's revenue growth to decline. Every company must have deficiencies in its strategy. Strategy that can overcome this problem is Porter's Value Chain Analysis (VCA) approach. This research was conducted to evaluate the activities of PT. OPQ based on VCA approach in creating a potential competitive advantage. This study used a qualitative approach with a case study method, using interviews and observational research instruments. The results of the research show that there are many advantages to the company's activities. Among them are having a production process with a semi-autonomous system, a large distribution area, after-sales service, and good relationships with suppliers over the long term. However, there is still a lot of development that needs to be done in order to create its advantages, including the application of FIFO, JIT, planning marketing cost control, and implementing target costing to generate company profits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Merry Kristiani
"PT. Prima Value Indonesia is a management-consulting company which built by passion to give the clients the best services and solutions and also add value to their businesses. Its main dimensions of specialization are management consultancy, research and survey, also knowledge development. New product or service development can be fail to be introduced or sell by many small business such as PT, Prima Value Indonesia as the consulting management companies because of its low profile characteristic. This final report is using some tools such as marketing mix and the SWOT analysis to analyze the internal and external factors of the company, and also to analyze their marketing strategy. Regarding to the TOWS Matrix of PT. Prima Value Indonesia, the company for this time could reach new potential clients and also could increase and maintain their promotion, by implementing SO Strategies, using company's internal strengths to take advantage of external opportunities. Furthermore, the company at this time could focus on the subject of property and pharmacy in doing workshops services as application of managing "focus strategy" in order to get to know their segments intimately and pursues either cost leadership or differentiation within their target segment. Those suggestions are expected could be use by the company to pursue its marketing objectives in the target market and also to position themselves strongly in the chosen target markets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putsis, William, 1959-
"Summary; How to compete in the right space for greater profitability and growth. The Internet, mobile technology, the ubiquity of information and the availability of big data have dramatically increased the speed and impact of success and failure. Companies today know that they must be competitive, but precisely where, and more importantly how, to compete is not always easy to identify--until now. Compete Smarter, Not Harder explains how to prioritize market opportunities so that a company?s strengths in one area can be leveraged across multiple markets. Using cutting-edge academic research and extensive industry practice, author William Putsis outlines the strategic decisions needed to determine which space provides the best margins, overall profitability, and growth potential."
Hoboken NJ: Wiley, 2014
658.802 PUT c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putsis, William, 1959-
Hoboken, New Jersey: Wiley, 2014
658.802 PUT c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"It has been long understood that value creation by corporate strategists is determined by their ability to effectively deploy resources across multiple business units. Recently, scholarly attention has been dominated by studies of "synergy", or sharing resources across businesses. However, a second type of resource deployment, "resource redeployability" or "resource configuration", where resources are withdrawn from one business unit and reallocated to another may not only effect firm value creation, but also firm and industry evolution. This volume advances the resource deployment and synergy debate, and how they differentially affect value and firm decision-making. It clarifies the theoretical determinants and effects of each, revisiting prior work that investigates the benefits of synergy-based strategy, and assessing the benefits of an increased focus on redeployability. "
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469308
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Novisyal Djohansjah
"Kemajuan teknologi telekomunikasi ternyata mampu mengubah wajah dunia yang luas dan jauh menjadi lebih dekat dan terukur. Hal itu mengakibatkan hubungan komunikasi ibarat menjadi tanpa batas. Sementara perubahan yang begitu cepat dalam dekade terakhir ini, khususnya di bidang telekomunikasi di Indonesia, telah merubah model penyelenggaraan telekomunikasi, antara Iain dengan beralihnya fungsi telekomunikasi dari utilitas menjadi komoditi perdagangan; meningkatnya peran swasta sebagai-investor prasarana dan penyelenggara jasa telekomunikasi; transformasi struktur pasar telekomunikasi dari monopoli ke persaingan, dan diakuinya bahwa telekornunikasi merupakan salah satu faktor penting dan strategis dalam proses peningkatan dan daya saing ekonomi suatu bangsa.
Meskipun demikian, sampai dengan tahun 1997, Indonesia masih menempati tingkat terendah dalam hal penetrasi jaringan telepon, baik telepon tetap maupun telepon bergerak dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Rendahnya penetrasi tersebut justru mengindikasikan bahwa masih terdapat potensi pasar yang masih dapat diraih oleh para penyelenggara jasa telekomunikasi yang sudah lebih dulu beroperasi maupun investor yang tertarik di bidang yang sama. Oleh karena itu, investasi pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih sangat menarik dari perspektif bisnis jangka panjang.
Penelitian yang menggunakan metode deskriptif ini dilakukan suatu analisis terhadap Iingkungan PT indosat baik itu lingkungan internal maupun eksternal, sehingga didapat suatu rumusan strategi orsaing yang digunakan perusahaan.
Dari eksplorasi faktor internal dan eksternal tersebut disusun matrik GE yang merupakan gabungan dari matrik daya tarik industri dan kekuatan bisnis yang dimiliki Indosat. Hasil analisis menunjukkan Indosat memiiiki kekuatan bisnis moderat (rata-rata) dan daya tarik industri yang tinggi.
Untuk posisi seperti itu formulasi strategi Indosat adalah Strategi pertumbuhan (Growth Strategy) melalui integrasi horizontal. Strategi ini adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membuka jaringan di Iokasi yang Iain dan meningkaikan jenis produk serta jasa. Untuk perusahaan yang berada dalam grow attractive industry seperti industri telekomunikasi ini maka strategi yang diterapkan bertujuan untuk pengembangan pasar dan peningkatan profit.
Perusahaan dengan growth strategy dapat memperluas pasar, fasilitas produksi dan teknologi melalui pengembangan internal dan eksternal meialui akuisisi atau aliansi dengan perusahaan Iain daiam Industri yang sama (Rangkuti, 2003: 34).
Berdasarkan hasil penelitian dalam rangka aliansi strategis, PT Indosat Tbk memiliki beragam piliharl produk yang menekankan pada diferensiasi fitur/karakteristik seperti Layanan Selular (Matrix, Mentari dan IM3), SLI (001 dan 008) dan Multimedia (lM2). Untuk mencapai target strategik yaitu pasar yang luas mencakup SLI, Seluiar, lnternet, Multimedia dan Data yang meliputi pelanggan ritel, korporat dan wholesale. Indosat melakukan aliansi dengan perusahaan dari industri sejenis maupun tidak sejenis dengan menawarkan dan melakukan produk inovatif seperti Layanan email Blackberry, Multimedia, TV Kabel dan jaringan perbankan.
Untuk mempertahankan aliansi strategi, beberapa alternatif strategi yang dapat ditawarkan lndosat kepada perusahaan partner agar dapat rneningkatkan jaringan antara Iain: Perluasan jaringan seluler melaiui kerjasama dengan investor asing daiam rangka pemasangan BTS baru, Inovasi Teknoiogi yang mengarah pada Iayanan komunikasi data, Meningkatkan Brand image, Menjaga kualitas produk dan Fokus pada suatu segmen pasar tertentu.

Telecommunication technology advancement is proven to be able to change the wide and distance global dimension to be nearer and more measurable. lt makes communication is seems to be borderless. Meanwhile, fast changes in the last decade, especially in telecommunication sector in Indonesia, has changed telecommunication implementation model such as the change in telecommunication function from utility to trade commodity; the increasing private sector as infrastructure investor and telecommunication service provider; structure transformation of telecommunication market from monopoly to competition, and the acknowledgment that telecommunication is one of important and strategic factors in the increasing process and economic competitiveness of a nation.
However until the year of 1997, Indonesia is still in the lowest rank in telephone network penetration both fixed telephone and mobile telephone compared to other ASEAN countries. The low penetration in fact indicates that there is an open market prospect that is still achievable by telecommunication providers who have been operating the business for long time or investors who are interested in the same business sector. Therefore, investment in telecommunication infrastructure development in Indonesia is still very attractive in the view of long term business perspective.
The research using descriptive method is conducted by an analysis to the PT. lndosat Tbk environment both internal and external environment in order to extract competition strategy formula that is used by company.
Matrix GE is designed from the internal and external exploration factor that is a combination of industrial attractiveness Matrix and business potential of lndosat. The analysis result shows that lndosat has moderate business potential (average) and high industry attractiveness.
For such position lndosat strategy formulation is Growth Strategy with horizontal integration. This strategy is an activity to expand the company by opening network in other-location and varying products and services. For such company that is in growing attractive industry, so the strategy that is applied is aimed to develop market and to Increase prolit. Company with growth strategy can expand market, production and technology infrastructure with intemal and external development using acquisition or merger with other company of the same industry (Rangkuti, 2003:34).
Based on research in strategic alliance, PT. lndosat Tbk has various product options that are specializing in the feature differentiation/characteristic such as Cellular Service (Matrix, Mentari, and IM3), International Direct Line/SLl (001, 008) and Multimedia (IM2). To achieve strategic target namely broad market including SLI, Cellular, internet, Multimedia, and Data that include retail customer, corporate and wholesale, lnmost makes partnership with companies both of the same and different business by offering and conducting product innovation such as E-mail Service Blackberry, Multimedia, Cable TV and banking network. To maintain the strategic alliance, some strategic altematives that are able to be offered by lndosat to other company partner in order to broaden network among others; cellular network development in cooperation with foreign investor in new BTS installment, technology innovation that is directed to data communication serviw, increase brand image, maintain product quality and to focus on certain market segment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samei Komayadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari implementasi ERP
terhadap sistem supply chain management perusahaan. Model penelitian yang
digunakan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shuai,
Su, & Yang (2007). Model penelitian tersebut menjelaskan hubungan antara ERP
benefit, kompetensi perusahaan, dan supply chain performance. Dalam model
penelitian tersebut menggambarkan bahwa ERP benefit merupakan variabel bebas
yang mempengaruhi kompetensi perusahaan, dan kompetensi perusahaan
merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi kinerja supply chain
management perusahaan. Penelitian ini melibatkan 50 responden yang berasal dari
berbagai perusahaan yang sudah menerapkan ERP dan SCM di perusahaan
mereka. Data yang digunakan didapatkan dari kuesioner yang dikirimkan kepada
responden. Penelitian ini meng-hipotesiskan bahwa lima ERP benefit akan
memberikan pengaruh positif pada sistem supply chain management perusahaan.
Lima ERP benefit tersebut terdiri dari operational, managerial, strategic, IT
infrastructure, dan organizational benefit. Sedangkan kompetensi perusahaan
terdiri dari operational process, planning and control process, dan behavioral
process. Analisa regresi linier berganda akan digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah dibuat. Hasil dari penelitian ini memberikan bukti bahwa implementasi
ERP memberikan pengaruh yang positif terhadap performa supply chain
management perusahaan.

ABSTRACT
This research investigates the influence of ERP integration on firm competence in
Supply Chain Management system. A conceptual research model was proposed
based on previous research by Shuai, Su, & Yang (2007). The framework
explaining the relationship between ERP benefit, firm competence, and supply
chain performance. The framework describing an ERP benefits as an independent
variable that will impact the firm competency in supply chain, and firm
competency is an independent variable that will impact the firm supply chain
performance. This research involves 50 respondent from various firms which is
applying ERP and SCM to strengthen their business process. The data from firms
collected through questionnaire. This research also hypothesize five construct of
ERP benefit will positively impact the firm competencies in SCM. The influence of
ERP define by five ERP benefit consist of operational benefit, managerial benefit,
strategic benefit, IT infrastructure benefit, and organizational benefit. This
research will use multiple regression analysis to analyze the data and testing the
hypothesize. The result provide an evidence that ERP implementation has a
positively significant impact on firm supply chain performance."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Januar
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses analisis lingkungan bisnis PT ABC yang dilakukan oleh PT Advisor sebagai konsultan dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT ABC. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan pelaksanaan proses analisis lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal, yang dilakukan oleh PT Advisor dengan teori dalam strategi manajemen oleh Whittington, Regner, Angwin, Johnson, dan Scholes (2020) serta analisis keuangan perusahaan yang disampaikan oleh David & David (2017) dan Palepu, Healy, dan Peek (2013). Lingkup yang dibahas pada analisis eksternal meliputi analisis makro global, analisis makro Indonesia, analisis industri, dan analisis kompetitor, sedangkan pada lingkup analisis internal meliputi analisis rasio, analisis arus kas, dan analisis tren. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar analisis lingkungan bisnis eksternal dan internal PT ABC yang dilakukan oleh PT Advisor telah sejalan dengan teori. Adapun beberapa indikator yang perlu ditambahkan oleh PT Advisor pada lingkup analisis makro Indonesia adalah mengenai analisis pengaruh organisasi masyarakat, analisis isu yang diangkat oleh organisasi masyarakat, analisis jumlah paten baru, analisis jumlah inovasi baru, analisis cost and benefit penerapan operasional berkelanjutan, dan analisis peraturan perpajakan dan pelaporan, serta pada lingkup analisis industri menggunakan kerangka analisis Porter’s Five Forces. Pada lingkup analisis kompetitor menambahkan analisis fokus target konsumen kompetitor, analisis preferensi konsumen yang belum terlayani, dan analisis hambatan untuk memanfaatkan peluang strategis. Pada lingkup analisis keuangan juga perlu menambahkan analisis EPS, PER, quick ratio, debt-to-asset ratio, long-term debt-to-equity ratio, time-interest-earned, fixed asset turnover, total asset turnover, accounts receivable turnover, inventory turnover, dan pertumbuhan laba bersih. Dengan penambahan analisis ini diharapkan dapat diperoleh data dan informasi yang lebih lengkap sehingga akan menghasilkan keputusan strategi manajemen yang lebih baik.

This internship report aims to evaluate the process of analyzing the business environment of PT ABC which was carried out by PT Advisor as a consultant in the preparation of the Company's Long Term Plan of PT ABC. The evaluation was carried out by comparing the implementation of the business environment analysis process, both external and internal, carried out by PT Advisor with the theory in strategic management by Whittington, Regner, Angwin, Johnson, and Scholes (2020) as well as the company's financial analysis by David & David (2017) and Palepu, Healy, and Peek (2013). The scope discussed in the external analysis includes global macro analysis, Indonesia macro analysis, industry analysis, and competitor analysis, while the internal analysis includes ratio analysis, cash flow analysis, and trend analysis. Based on the evaluation conducted, it can be concluded that most of PT ABC's external and internal business environment analysis conducted by PT Advisor is in line with the theory. There are several indicators that need to be added by PT Advisor to the scope of Indonesia's macro analysis, cosists of the analysis of the influence of community organizations, analysis of issues raised by community organizations, analysis of the number of new patents, analysis of the number of new innovations, cost and benefit analysis of implementing sustainable operations, and analysis on taxation and reporting regulation, as well as on the scope of industry analysis using Porter's Five Forces analysis framework. In the scope of competitor analysis, it needs to add analysis of the ompetitors' focus target consumers, analysis of consumer preferences that have not been served, and analysis of obstacles to take advantage of strategic opportunities. In the scope of financial analysis, it is also necessary to add EPS, PER, quick ratio analysis, debt-to-asset ratio, long-term debt-to-equity ratio, time-interest-earned, fixed asset turnover, total asset turnover, accounts receivable turnover, inventory turnover, and net profit growth. With the addition of this analysis, it is expected that PT Advisor can resulting more complete data and information to produce better strategic management decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Martinus; Hani Johanes Juliusandi
"ABSTRAK
Prasarana listrik dan telekomunikasi yang sangat kurang pada
awal pemerintahan orde baru memacu Pemerintah untuk
melakukan pembangunan pada sektor ini agar dapat menarik
minat investor sekaligus meningkatkan kwalitas hidup rakyat.
Prospek pembangunan tenaga listrik dan telekomuriikasi
menarik minat investor dalam dan luar negeri untuk
mendirikan pabrik kabel di Indonesia. Bila pada awal tahun
1970?an hanya 3 pabrik kabel, kini jumlah tersebut telah
meningkat menjadi 33 buah. Dengan semakin bertambahnya
pesaing maka terasa semakin penting peran strateji untuk
bersaing.
Sucaco dengan persentase penjualan tahun 1991 sebesar 33%
kabel listrik dan 39% kabel telepon dan penjualan dan
pabrik kabel publik masih bertahan sebagai market leader.
Strateji pertumbuhan yang dipilih manajemen Sucaco untuk
bersaing terdiri dari integrasi kehulu yang bertujuan untuk
menjaga mutu produk melalui mutu bahan baku yang baik dan
menjamin kontinuitas produksi, dan strateji pertumbuhan
intensive yaitu pengembangan produk (product development)
dan pengembangan pasar (market development).
Kinerja pemasaran sebagai hasil strateji diatas tampak pada
meningkatnya penjualan kabel listrik dan kabel telepon
selania tahuri 1986?].991 masing-niasing sebesar rata?rata 23%
dan 208% per tahun, dan tingkat ROE tumbuh rata?rata
24%/tahun. Akan tetapi tanpa disadani oleh manajemen pangsa
pasar Sucaco menurun dan 25% ditahun 1989 menjadi 23%
ditahun 1991. Turunnya pangsa pasar berdampak pada rendahnya
pertumbuhan ROI selama tahun 1989-1991 yang hanya sebesar
2.1%.
Penyebab dan turunnya pangsa pasar dan ROI tersebut adalah
akibat dan pertentangan kepentingan dalam menetapkan
pnionitas pertumbuhari, dirnaria dana hash exnisi saham ditahun
1989 yang seharusnya untuk penluasan kapasitas produksi
telah digunakan untuk membeli perusahaan pemasak bahan baku
piastik dan menambah penyertaan modal pada anak perusahaan
yang nemperoduksi bahan baku alumunium. Akibatnya adalab
ilangnya kesempatan untuk nemanfaatkan momentum ðari
meningkatnya permìntaan kabel ditahun 1990 dan 1991. Sucaco
baru melakukan investasi perluasan kapasitas setelah kembali
melakukan emisi saham ditahun 1991. Kesempatan ini ternyata
telab dipergunakan dengan baik oleh pesaingnya untuk
meningkatkan pangsa pasar mereka.
Penyebab lain dan tururinya pangsa pasar adalah akibat
kebijaksanaan Tflanajemen yang konservatif didalam bìdang
keuangan, yaitu tidak mau melakukan pinjanan jangka panjang
untuk membiayai investasi. Perhitungan kazni, seandainya
perusahaan neminjam dana jangka panjang sebesar 35% dan
modalnya, maka ini akan mendorong peningkatan penjualan yang
dapat meinpertahankan pangsa pasarnya pada tingkat 25%
Selain itu wewenang seksi pemasaran yang hanya merupakan
satu seksi dan Departemen Komersiel kurang dapat berperan
dalam menentukan strateji perusahaan.
Bila hal-hal ini tidak diperbaiki segera maka dalam jangka
panjang posisi Sucaco sebagai market leader akan terancam.
Dengan demikian saran kami adalah:
1. Manajemen harus menyusun suatu daf tar prionitas yang
dipadukan dengan f aktor kunci sukses dalam mengambil
keputusan yang melibatkan pertentangan kepentingan
strateji.
2. Manajemen harus lebih melonggarkan kebijaksanaannya
dalam bidang keuangan, dengan membolehkan penggunaan
Pinjaman jangka panjang untuk investasi dimana
kesempatan untuk tumbuh memungkinkan.
3. Meningkatlan kedudukan seksi pemasaran menjadi suatu
departemen agar dapat lebih berperan dalam menentukan
strateji perusahaan secara proaktif."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>