Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wardah Nafisah
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang, melibatkan 64 sampel yang dipilih dengan teknik convenient sampling. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya. Analisis data univariat distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan 82,8% mahasiswa asing di Universitas Indonesia pernah mengalami masalah gastrointestinal selama berada di Indonesia. 46,3% responden menyatakan sering mengalami keluhan sakit perut, yang merupakan manifestasi umum pada berbagai jenis gangguan gastrointestinal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai faktor pola makan dan gaya hidup yang memengaruhi kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia.

This study aimed to identify the description of gastrointestinal problems on foreign students in Universitas Indonesia. Descriptive study with a cross-sectional design, involving 64 samples whom were selected with convenient sampling method. A questionnaire which was modified from previous research was used.
The result showed that 82,8% foreign students of Universitas Indonesia had experienced gastrointestinal problems during in Indonesia, which indicates high prevalence. 46,3% respondents often experience abdominal discomfort which is the common manifestation of various gastrointestinal disorders. A further research is needed to explore and elaborate the related factors such as consumption pattern and lifestyle which significantly affect the gastrointestinal problems finding on foreign students in Universitas Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginsberg, Gregory G.
London: Elsevier, 2005
616.075 45 CLI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smout, A.J.P.M.
Hampshire: Wrightson Biomedical Publishing, 1994
616.33 SMO n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Fadlurahman
"Latar belakang: Cedera gastrointestinal akut kerap terjadi pada pasien dengan sakit kritis. Fungsi saluran menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian nutrisi pasien. Komplikasi pada saluran cerna dapat menghambat pemberian nutrisi enteral yang lebih direkomendasikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan derajat cedera gastrointestinal akut dengan capaian nutrisi enteral pada pasien anak sakit kritis.
Metode: Penelitian ini memiliki desain studi potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien anak sakit kritis yang dirawat di PICU RSCM dari September 2019 sampai Agustus 2020. Cedera gastrointestinal akut dikelompokkan berdasarkan klasifikasi WGAP ESICM. Asupan nutrisi diambil dari data rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan Uji Saphiro-Wilk dilanjutkan Uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui hubungan derajat cedera gastrointestinal akut dengan capian nutrisi enteral pasien. Data diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS for windows versi 20.
Hasil: Sampel penelitian berjumlah 26 pasien. Median presentase capaian nutrisi enteral hari ketiga (% laju metabolik basal) setiap derajat yaitu derajat satu 40,08 (0-144,39); dua 0,00 (0-219); tiga 19,10 (0,00-38,20); dan empat 0,00 (0,00-130,30) dengan hasil uji Kruskal-Wallis (p=0,904). Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama capaian 25% nutrisi enteral dengan derajat cedera gastrointestinal akut (Kruskal-Wallis, p=0,556). Pada penelitian, faktor lain seperti status gizi (p=0,952), penggunaan ventilator mekanik (p=0,408), dan riwayat pascaoperasi (p=0,423) tidak mempengaruhi presentase nutrisi enteral hari ketiga.
Kesimpulan: Pada pasien anak kritis, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat cedera gastrointestinal akut dengan capaian nutrisi enteral.

Background: Acute gastrointestinal injury (AGI) is usually found in critically ill patients. Gastrointestinal function can determine the route od nutritional therapy. Gastrointestinal abnormalities may delay enteral nutrition therapy in patients. Therefore, this study aims to determine the association between the association between acute gastrointestinal injury and enteral nutrition outcome in critically ill children.
Methods: This study had a cross-sectional study design using the medical records of critically ill children in PICU RSCM from September 2019 until August 2020. AGI patients was classified based on WGAP ESIM grading system. Nutritional outcomes were assessed using data from medical record. Data were analyzed the Kruskal-Wallis test to determine the association between acute gastrointestinal injury and enteral nutrition outcomes. The Data were analysed using SPSS for windows version 20.
Results: The study sample was 26 patients. The medians of day three enteral nutrition percentage were grade one 40,08 (0-144,39); grade two 0,00 (0-219); grade three 19,10 (0,00-38,20); dan grade four 0,00 (0,00-130,30) with Kruskall-walis test result (p=0,904). There was no significant association between AGI and the duration of 25% basal metabolic rate (Kruskal-Wallis, p=0,556). In this study, Other factors such as nutritional status (p=0,952), ventilator usage (p=0,408), and post-operative history (p=0,423) did not associate with day three enteral nutrition percentage.
Conclusion: In critically ill children, there was no significant association between the acute gastrointestinal injury and the outcome of enteral nutrition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bonauli
"Tesis ini menggambarkan pola kuman pada kasus infeksi intra abdomen yang disebabkan perforasi saluran cerna atas dan bawah beserta kepekaan antibiotiknya di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan desain deskriptif analitik. Kuman yang terdapat pada infeksi intra abdomen di tahun 2013 adalah E.coli, Stapylococcus sp dan Enterococcus, sama dengan studi sebelumnya. Sedangkan angka kepekaan kuman terhadap antibiotik terutama golongan aminoglikosida lebih rendah dari data yang sudah ada sebelumnya. Usulan penggunaan antibiotik Amikacin masih dapat diberikan untuk terapi empiris infeksi intra abdomen bersama dengan Metronidazol.

Intra Abdominal Infection (IAI) is the second most commonly identified cause of severe sepsis. This study wants to identify pattern of bacteria in intra abdominal infections due to upper and lower gastro intestinal tract perforation. This is cross sectional study with analytic descriptive. Result of this study shows that mostly bacteria in intra abdominal infections are E.coli, Stapylococcus and Enterococcus. This is similar with the previous study but with antibiotic susceptibility rate are lower especially aminoglicoside, compare to prior data. Amikacin is still recommended for empiric therapy in intra abdominal infection but combine with Metronidazole."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anatha Chriscilia Selaindoong
"Gangguan pencernaan merupakan isu global dengan hasil  studi epidemiologi lebih dari 40% orang diseluruh dunia mengalami gangguan pencernaan. Salah satu faktor diet yang berhubungan dengan gangguan pencernaan yaitu jenis makanan yang dikonsumsi. Masyarakat Minahasa memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan berempah dan pedas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara mengonsumsi makanan minahasa berempah dan pedas dengan gejala gangguan pencernaan. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang melibatkan 212 sampel berusia 18-60 tahun yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel perancu, terdapat hubungan antara konsumsi makanan berempah dan pedas dengan gejala gangguan pencernaan (nilai p 0.015<0.05) OR 2.523 (95% CI: 1.197-5.319). Pasien yang mengonsumsi makanan berempah dan pedas berisiko 2.523 kali mengalami gejala gangguan pencernaan. Peneliti merekomendasikan perawat untuk melakukan asuhan keperawatan secara komperhensif sebagai educator dan fasilitator untuk mengoptimalkasn kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan berempah dan pedas serta faktor lainnya yang berisiko  dengan gejala gangguan pencernaan. Bagi pelayanan kesehatan dan pemerintah daerah dapat menyusun rencana strategi dalam upaya pencegahan maupun penanganan gangguan pencernaan terkait konsumsi makanan berempah dan pedas dengan tetap melestarikan kekhasan budaya setempat.

Gastrointestinal disorders are a global issue with the epidemiology study results of more than 40% of people around the world experiencing digestive disorders. A dietary factor associated with indigestion is the type of food consumed. Minahasa people habitually consume spicy foods. The aim of this study was to identify the relationship between consuming spicy Minahasan food and symptoms of indigestion. This study was a cross-sectional study involving 212 samples aged 18-60 years who complied with the inclusion and exclusion criteria. Consecutive sampling technique was used. After control for confounding variables, there was an association between consuming spicy foods and gastrointestinal symptoms (p value 0.015<0.05) OR 2.523 (95% CI: 1.197-5.319). Patients who consume spicy foods are at risk of 2.523 times to experience gastrointestinal symptoms. Furthermore, Researchers recommend nurses to provide comprehensive nursing care as educators and facilitators to optimize the health of people who consume spicy foods and other risk factors associated with gastrointestinal symptoms. For health services and government can establish a strategic plan in preventing and treating gastrointestinal disorders related to the consumption of spicy food while preserving the characteristics of local culture."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Putu Kristian Purnamiasih
"Cairan berfungsi dalam penyerapan nutrisi, proses metabolisme, fungsi sel - sel tubuh, dan organ tubuh. Gangguan keseimbangan cairan pada sistem gastrointestinal dapat disebabkan oleh diare, muntah atau perdarahan. Aplikasi model adaptasi Roy bertujuan untuk mendukung pasien mampu berespon secara adaptif terhadap gangguan kesehatannya. Empat dari lima klien kelolaan yang mengalami gangguan keseimbangan cairan mengalami keberhasilan adaptasi terhadap gangguan keseimbangan cairan mereka. Sementara, satu klien kelolaan lainnya pada awalnya mengalami perbaikan tetapi adanya penyakit penyerta lainnya menyebabkan klien tidak dapat beradaptasi. Keberhasilan adaptasi individu dipengaruhi oleh usia klien, temperatur lingkungan, stress, dan tingkat keparahan penyakit. Kemampuan perawat mengelola stimulus yang mempengaruhi keseimbangan cairan akan meningkatkan kemampuan adaptasi klien dalam menghadapi gangguan kesehatannya.

Fluid involves in nutrient absorption, metabolism process, and cell function. Disorder of fluid balance such as in gastrointestinal system can be caused by diarrhea, vomiting or bleeding. Roy adaptation model application aims to support the patient to be able to respond adaptively to their health problems. Four out of five clients with fluid imbalance responded adaptively to their fluid imbalance problem. Meanwhile, the other client initially experienced positive adaptation, however, he finally failed to adapt to his condition because he also suffered other diseases. Many things influence the successfulness of individual adaptation process such as: age, environment temperature, other stressors, and the severity of the disease. Nurse's ability to manage the stimulus that affects fluid balance will improve client’s ability to do adaptation on their health problems.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah
"Salah satu stresor mahasiswa berkaitan dengan akademik. Respon terhadap stres akademik tersebut dapat berupa psikologis dan fisiologis. Salah satu respon fisiologis stres yaitu gejala gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres akademik dan prevalensi gejala gastrointestinal pada mahasiswa di FIK UI dan untuk mencari tahu hubungan keduanya menggunakan kuesioner Academic Stress Scale ASS dan Gastrointestinal Symptoms Rating Scale GSRS.
Desain penelitian adalah cross sectional, teknik sampel menggunakan propotionate stratified random sampling dengan melibatkan 227 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat uji chi-square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi yaitu 44,9 dan mahasiswa yang mengalami gejala gastrointestinal berat sejumlah 33,5. Gejala yang banyak dilaporkan yaitu dismotilitas atas diikuti dengan gejala pada usus.
Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan gejala gastrointestinal pada mahasiswa FIK UI p value = 0,018; ? = 0,05 . Hasil uji odd ratio OR yaitu 2,037. Hal tersebut berarti mahasiswa dengan stres akademik tingkat tinggi lebih berpeluang mengalami gejala gastrointestinal 2,037 kali dibandingkan dengan mahasiswa yang memilik tingkat stres rendah. Untuk mengurangi tingkat stres akademik seperti ujian, perlu dikembangkan kegiatan diskusi diluar waktu kuliah untuk meningkatkan persiapan.

One of the student stressors is related to academics. The response to academic stress can be psychological and physiological. One of the stressful physiological responses is gastrointestinal symptoms. This studi Aim to identify the level of academic stress and prevalence of gastrointestinal symptoms in students at FIK UI and to find out the relationship using the Academic Stress Scale ASS and Gastrointestinal Symptoms Rating Scale GSRS questionnaire.
A cross sectional study design was used, the sample technique using propotionate stratified random sampling involving 227 students. Data analysis used univariate and bivariate analysis chi square test . The results showed that there are students with high stress level that is 44.9 and students who experience symptoms of gastrointestinal weight of 33.5 . Most of the nursing student complained of upper dysmotility and bowel symptoms.
Correlation test result that there is a significant correlation between academic stress with gastrointestinal symptoms in FIK UI student p value 0,018 0,05 . Result of odd ratio test OR that is 2,037. This means that students with high level academic stress are more likely to complain of gastrointestinal symptoms 2,037 times compared to nursing students with lowest academic stress level. To reduce the level of academic stress such as exams, it is necessary to develop discussion activities outside of college time to improve preparation for exams.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This recent results in cancer research volume contains the majority of the invited expert contributions from the First St. Gallen EORTC Gastrointestinal Cancer Conference, held on 22-24 March 2012 in St. Gallen, Switzerland. Written by some of the world?s leading experts in the field, the volume constitutes a comprehensive update on recent developments in the imaging, molecular biology, pathology, and multidisciplinary management of early cancer of the gastrointestinal tract. The latest recommendations regarding diagnosis and treatment are provided, and areas of consensus and controversy, identified. While the principal focus is on esophageal and gastric cancer, advances in the treatment of colorectal and pancreatic cancer are also discussed in some detail."
Berlin: Springer-Verlag, 2012
e20420970
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>