Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, 2006
362.1 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2009
362.1 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Novia Lestari
"Penelitian ini membahas proses pelayanan rawat jalan poli bedah, jantung dan penyakit dalam dengan perspektif lean hospital di RSUP Fatmawati tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis proses pelayanan rawat jalan pasien poli bedah, jantung dan penyakit dalam. Jenis penelitian yang digunakan adalah operational research dengan menggunakan pendekatan time motion study. Hasil dalam penelitian didapatkan diagram Values Stream Mapping dengan perbandingan nilai value added: non value added: non value added but necessary adalah 14%: 86%: 1%. Rata-rata pasien mendapatkan waktu pelayanan 151 menit. Jenis waste yang ditemukan adalah motion waiting waste, motion waste, extra processing waste, dan defects waste. Jenis waste terbesar adalah waiting waste. Penyebab pemborosan adalah waktu kedatangan pasien yang penuh pada pagi hari, rekam medis yang tidak sesuai standar waktu pelayanan, kedatangan dokter yang tidak sesuai jam pelayanan, dokter yang tidak memiliki komitmen untuk datang tepat waktu, standar pelayanan pada instalasi yang sama menyebabkan waktu tunggu menjadi lama.

This research discussed service process outpatient poly surgical, the heart and internal medicine with perspective lean hospital in fatmawati hospital in 2015. The purpose of this research is get the analysis service process outpatients poly surgical, cardiovascular and internal medicine. The kind of research use is operational research using approach time motion study. Results obtained in the diagram Value Stream Mapping study comparison of Value Added: Non-Value Added: Non-Value Added but Necessary is 14%: 86%: 1%. Average time to spent service on patient is 151 minutes. A kind of waste found waiting waste, motion waste, extra. The biggest waste types are waiting waste and waste services with the greatest care poly destination. Causes of waste is the arrival time of patients who come in the morning, the medical records that don't match the standard of service time, the arrival of a doctor who does not fit service hours, doctors don't have the commitment to arrive on time, service standards at the same installation causes the waiting time becomes longer."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyastuti Wibisana
"ABSTRAK
Dalam rangka pengurangan kemiskinan sebagai bagian daripada pencapaian
Tujuan Pembangunan Milenium 2015, Indonesia makin memantapkan program
pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin. Diawali tahun 1998 dengan
program Jaring Pengaman Sosial pasca krisis moneter yang berfokus pada
peningkatan supply, fokus program beralih pada sisi demand di tahun 2005.
Perkembangan kebijakan pada tahun 2005 yang mengarah pada penerapan sebagian
Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, diiringi
dengan pendanaan publik yang membesar 12 kali lipat dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, mendorong perlunya kajian pelaksanaan program guna mengawal
kebijakan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah gambaran dan menemukan model
yang mengandung faktor-faktor paling berkontribusi terhadap utilisasi pelayanan
kesehatan dalam program jaminan kesehatan bagi penduduk miskin, guna memberi
masukan bagi penyempurnaan kebijakan publik yang peduli kemiskinan. Utilisasi
pelayanan rumahsakit dipilih sebagai pokok studi, mengingat perannya dalam
mengatasi penyakit serius yang dibutuhkan namun sulit dijangkau masyarakat miskin
bila tidak ada jaminan kesehatan. Desain studi bersifat potong lintang, menggunakan
data Susenas 2005, dilengkapi dengan studi kualitatif tentang penatalaksanaan
program 2005. Lokasi penelitian mencakup 6 kabupaten dan 6 kota di 6 provinsi.
Sampel mencakup 32028 penduduk, dengan 20% penduduk termiskin (kuintail satu)
berjumlah sekitar 6406 jiwa.
Proporsi penduduk miskin yang menggunakan pelayanan rumahsakit masih
sekitar 0,4% untuk rawat jalan dan 0,4% untuk rawat inap. Angka tersebut merupakan
sepertiganya utilisasi rawat jalan dan seperlimanya utilisasi rawat inap penduduk
terkaya. Angka berbasis populasi ini jauh lebih rendah dari data berbasis fasilitas
yang mencapai sekitar 4,32% RJTL dan 1,66% RITL, yang memperhitungkan juga
frekuensi kunjungan. Penduduk miskin yang memiliki kartu pada pertengahan tahun
2005 hanya 17%.
Analisis statistik menemukan bahwa faktor~faktor yang berkontribusi pada
model utilisasi rawat jalan rumahsakit oleh penduduk miskin pada tingkat individu
adalah faktor terganggu akibat sakit dan pada tingkat rumahtangga adalah faktor
pengeluaran rumahtangga untuk non-makanan. Sedangkan pada utilisasi rawat inap
rumahsakit oleh penduduk miskin, berperan faktor status kawin, terganggu akibat
sakit, kepemilikan kartu, pengeluaran non-makanan dan IPM.
Penelitlan ini merekomendasikan perbaikan targeting atau penetapan sasaran
penduduk miskin yang tepat, perluasan sosialisasi pada sasaran penduduk miskin
bukan hanya pada level birokrat dan provider, dukungan kelancaran penyaluran dana,
pengembangan sistem penanganan keluhan, pemantapan monitoring dan evaluasi
dengan sistem pemantauan berbasis wilayah, peningkatan partisipasi, tranparansi,
akuntabilitas dan peningkatan kepuasan pemakai rumahsakit sebagai indikator mutu
pelayanan bagi penduduk miskin.

Abstract
Within the effort to attain the Millenium Development Goals of 2015,
Indonesia has further expanded free medical services to the poor. Started with Social
Safety Net program following the monetary crisis in 1998, the program?s focus
departed from supply improvement to demand oriented mechanism in 2005. The
policy that has moved towards the implementation of National Act No.40 of 2004 on
the National Social Security System, with the I2 times increased funding support as
compared to those of previous years, has driven the improtance of progam assessment
for the improvement of that pro-poor public policy.
This study aims at examining the picture and model development containing
contributing factors to the utilization of health services within the health protection
program for the poor; as inputs to the pro-poor policy. The utilization of hospital
services is selected as focus of this study for its rol in combating serious illness that
is demanded but difficult to reach by the poor if there is no health protection scheme.
The study design is cross-sectional, using the 2005 Susenas data with primary data
collection Bom a rapid assessment done of 2005 program implementation. The study
sites cover 6 regencies and 6 municipalities in 6 provinces. The sample includes
32028 population, with 20% of the poorest quintile amounted to 6406 subjects.
The proportion of the poorest that utilize hospital services was 0.4% for
outpatient and 0.4% for inpatient care. These figures are one-third for outpatient and
one-fifth for inpatient of the richest quintail. The rates are far lower compared to
facility based data amounted to 4.32% for outpatient and 1.66% for inpatient care,
due to the inclusion of frequency measures in them. Only 17% of the poor admitted
health card in their possesion.
Statistical analysis found that factors attributable to the outpatient hospital
utilization model of the poorest at individual level was disability resulted ti°om the
illness; and at the household level was non-food expenditure. Contributing factors for
inpatient hospital utilization were marital status, disability resulted from the illness,
the possession of health card, non-food household expenditure, and the district human
development index.
This study recommends prompt targetting of the poor, extended socialization
to the beneficiaries, not limited to bureaucrats and providers, the timely support of
flow of funding, the proper management of complaints and grievance procedures,
improvement in monitoring and evaluation with a stakeholder-friendly local area
monitoring, and enhancement of participation, transparancy and accountability. Last
but not least, the improvement of health services quality, in particular the satisfaction
level ofthe health care beneficiaries, as the indicator of program effectiveness.
Keywords: health services utilization, hospital, the poor."
2007
D648
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Imbalo S.
Jakarta: Kesaint Blanc, 2003
362.1 POH j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ratna
"Reformasi pelayanan kesehatan membutuhkan tiga upaya dasar yaitu restructuring, reengineering dan redesign pelayanan kesehatan. Salah satu pembahan yang dilakukan adalah pemberian asuhan berfokus pasien (Parient Centered Care).
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan berfokus pasien. Pada hakekatnya asuhan keperawatan professional merupakan asuhan berfokus pasien karena keperawatan merupakan proses interpersonal yang bertujuan meningkatkan potensi klien sehingga dapat mandiri. Namun kondisi pelayanan keperawatan saat ini belum mampu memberikan asuhan keperawatan berfokus pasien. Untuk itu sejak tahun 1996, telah dikembangkan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo MPKP merupakan suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan pemberian asuhan keperawatan professional. Selanjutnya MPKP diharapkan dapat ditingkatkan menjadi model praktek professional (interdisiplin) yaitu asuhan berfokus pasien sehingga biaya kesehatan menurun tetapi dengan mutu yang tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Heryanto Putro
"ABSTRAK
Pelayanan kesehatan bagi ODHA di Rutan Jakarta Timur rnasih jauh
dari ideal. Faktor penyebabnya adalah adanya stigma dan perilaku
diskriminatifterhadap ODHA, baik oleh petugas maupun warga binaannya.
Stigma dan perilaku diskriminatif petugas disebabkan olch minimnya
informasi dan pengetahuan salah mengenai I-HV/AIDS.
Kebutuhan untuk dicintai dan diterima, sangat diperlukan ODHA,
dengan penerimaan, kasih sayang dan dukungan orang disekelilingnya akan
membuat hidup ODHA lebih positif dan berkualitas, pola hidupnya teriaga
sehingga diharapkan hidupnya akan lebih panjang. Sayangnya tidak
semudah itu ODHA mendapatkan penerimaan, kasih sayang dan dukungan
orang-orang disekelilingnya., baik itu dari keluarga, teman, petugas maupun
masyarakat secara luas
Petugas merupakan salah satu komponen penting yang ada dalam
lingkungan Rutan. Tugas pokok dan fungsi petugas Rutan adalah
melakukan perawatan dan pembinaan terhadap WBP. Seorang pctugas
dalam menjalankan tugasnya, harus memilild kompetensi dasar. Yang
dlmaksudkan dcngan kompentensi dasar tcrsebut antara lain adalah
kemampuan, sikap, pengctahuan yang dapat mendukung program
pcmbinaan. Daiam rangka melakukan pembinaan terhadap ODHA, salah
satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh petugas adalah kemampuan
empati dan pengetahuan mengenai ODHA dan HIV/AIDS. Kemampuan
bcrcmpali adalah petugas mampu mengerti dan memahami apa yang
dirasakan (empati) ODHA, sehingga dapat mcngetahui apa yang mcrcka
butuhkan
Tujuan umum dari penulisan tugas akhir ini adalah mcningkatkan
cfektifitas pelayanan kesehatan bagi ODHA di Rutan Jakarta Timur.
Sedangkan tujuan khususnya adalah, menumbuhkan empati pelugas terhadap ODHA di Rutan Jakarta Timur dengan jalan memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada petugas tcntang HIV/AIDS serta tata
cara berempati.
Dalam upaya menumbuhkan empati petugas terhadap ODHA perlu
dilakukan program intewensi. Program intervensi yang di tawarka oleh
penulis adalah program pelatihan untuk menumbuhkan empati terhadap
ODHA, dengan tumbuhnya empati secara tidak langsung akan dapat
rnenghilangkan stigma dan diskriminasi tcrhadap ODHA.
Setelah mengikuti program pelatihan empati diharapkan petugas dapat
mcngimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Petugas dapat
berempati terhadap ODHA, sehingga pelayanan keschatan terhadap ODHA
menjadi optimal."
2007
T34202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaslis Ilyas
Jakarta: Djambatan, 2004
362.1 YAS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azrul Azwar
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0145
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Shinta Ningsih
"ABSTRAK
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang merupakan penunjang keberhasilan
pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan dan
penganggaran. Namun, dalam prosesnya perencanaan dan penganggaran kesehatan
tidak lepas dari berbagai kendala dan juga faktor yang mempengaruhi. Kebutuhan
akan suatu sistem perencanaan dan penganggaran yang memadai dirasa perlu agar
pemanfaatan anggaran dan sumber daya lainnya dapat dilakukan secara efektif dan
efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe sistem pendukung
keputusan dalam proses pengalokasian anggaran bersumber APBN bagi RSUD dan
Dinkes Kabupaten/Kota yang saat ini dialokasikan melalui anggaran DAK Reguler.
Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System
Development Life Cycle (SDLC) dengan metode prototipe. Hasil pengembangan
sistem informasi berupa prototipe berbasis online dengan hasil luaran berupa
metode penentuan alokasi anggaran berbasis equity, equality dan adequacy yang
dapat menjadi masukan dalam proses penetapan kebijakan pengalokasian anggaran
DAK. Pengembangan prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
basis data MySQL versi 5.7. Keunggulan prototipe yang dihasilkan yaitu mampu
membantu proses penetapan kebijakan dengan memberikan suatu model
pengalokasian anggaran yang objektif berdasarkan pada suatu rumusan, prinsip
maupun kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Keberlangsungan penerapan
sistem ini memerlukan komitmen serta dukungan dari para stakeholder yang dalam
hal ini adalah para pemegang kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan.

ABSTRACT
The successfull of health development which is to support the successfull of national
development determined by the quality of planning and budgeting. However, the
process of health planning and budgeting can not be separated from the effect of
various obstacles and factors. The needs of an adequate planning and budgeting
system is required so the utilization of budget and other resources can be used
effectively and efficiently. This research aims to develop a prototype of decision
support system to support the process of allocation budgeting for hospitals and
district / city health offices from the state budget source that is currently allocated
through the DAK Regular. The Information system development method is using
System Development Life Cycle (SDLC) approach with prototype method. The
result of the information system development is an online based prototype and the
output of the system is a method of budgeting allocation determination based on
equity, equality and adequacy that can be used as an input for the process of DAK
allocation determination. This prototype development is using PHP programming
language and MySQL 5.7 database. The advantages of the prototype development
is able to assist the process of policy determination by providing an objective
budgeting allocation model based on a formulation, principles and criteria that can
be accounted. The continuous of this system implementation requires a commitment
and support from stakeholders which in this case are policyholders in Directorate
General of Health Services."
2017
T48425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>