Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammat Kevin Julio
"Dalam perang sipil Angola terjadi pada 11 November 1975 terdapat tiga kelompok besar dalam politik Angola yaitu MPLA, FNLA dan UNITA. Dukungan Uni Soviet terhadap MPLA merupakan sebuah kebijakan melawan kekuatan Imperialis Barat di Afrika. Penelitian ini merupakan penelitan sejarah. pendekatan teori intervensi Jean-Sebastien Rieux tentang Intervensi pihak ketiga dalam konflik Internasional digunakan untuk membahas kasus bantuan Uni Soviet dalam perang sipil Angola. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengungkap bagaimana kebijakan Uni Soviet didalam konflik tersebut. Hasil penulisan menunjukan keterlibatan Uni Soviet dalam perang sipil Angola, merupakan satu kebijakan luar negeri Uni Soviet untuk perluasan pengaruh di Afrika.

Angola's civil war occurred on November 11th 1975. There are three large Angola's politician groups: MPLA, FNLA, and UNITA. This conflict evolved into an international conflict when nations like USA, and USSR are involved. This paper is a historical research. Jean-Sebastien Rieux's Intervension theory used in this paper to discuss the USSR's aid in Angola's civil war. The objective is to reveal clearer and thoroughly. The result shows that USSR's involvement in Angola's civil war was one of USSR's foreign policies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;;;, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhafiati Soerja Djanegara
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kudeta oleh militer di Myanmar tahun 2021. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan kerangka teori milik Harold Crouch tentang faktor pendorong intervensi militer. Crouch mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang melatarbelakangi kudeta yang dilakukan oleh militer, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi orientasi dan kepentingan militer, sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi, keadaan politik, dan faktor dunia internasional. Dengan memaparkan faktor-faktor tersebut, faktor internal dan faktor eksternal merupakan faktor yang melatarbelakangi kudeta di Myanmar pada tahun 2021. Faktor internal berkaitan dengan orientasi militer bahwa hanya Tatmadaw satu-satunya institusi yang bisa menjaga keutuhan negara dan faktor kepentingan militer dimana menguatnya supremasi sipil berpotensi rentan bagi konglomerasi bisnis yang dijalankan Tatmadaw. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan kemenangan partai NLD pada pemilihan umum tahun 2020 berpotensi menghilangkan dominasi yang dimiliki oleh Tatmadaw.

This study discusses the factors that led to the military coup in Myanmar in 2021. With a qualitative approach, this study uses Harold Crouch's theoretical framework regarding the factors driving military intervention. Crouch argued that there were two factors behind the coup carried out by the military, namely internal factors and external factors. Internal factors include military orientation and interests, while external factors relate to socio-economic conditions, political conditions, and international factors. By explaining these factors, internal factors and external factors are the factors behind the coup in Myanmar in 2021. The internal factors are related to the military orientation that only the Tatmadaw is the only institution that can maintain the integrity of the country and the military interest factor where the strengthening of civilian supremacy has the potential vulnerable to the business conglomerates run by the Tatmadaw. Meanwhile, external factors related to the victory of the NLD party in the 2020 general election have the potential to eliminate the dominance of the Tatmadaw."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
"ABSTRAK
Angka kematian dan Kesakitan Balita (Bayi dan anak umur bawah 5 tahun) amat penting untuk dikaji, karena merupakan salah satu indikator kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Salah satu penyakit penyebab kematian adalah ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas. Banyak penelitian dan teori yang hanya menitik beratkan hubungan timbulnya ISPA dengan faktor-faktor non lingkungan, seperti imunisasi, status gizi, pemberian ASI dan lain-lain. Penelitian ini mencoba menghubungkan antara kejadian ISPA sebagai dependen variabel, dengan faktor-faktor seperti, kualitas udara, sosial ekonomi, ventilasi rumah, kepadatan penghuni, imunisasi, status gizi, berat badan bayi dun pemberian AST. Penelitian dilakukan di lingkungan warga kelurahan Utan Kayu dan Malaka Jaya, Jakarta Timur antara bulan Oktober dan Desember 1990.
Penelitian dilakukan secara prospektif (cohort) selama 3 bulan, untuk memantau kejadian ISPA melalui Posyandu. Untuk mengukur variabel independen dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dari analisis didapatkan bahwa, faktor kualitas udara rumah, memiliki hubungan erat dengan kejadian ISPA. Kemudian berturut-turut kejadian ISPA juga berhubungan dengan status sosial ekonomi, kepadatan hunian rumah, dan gizi balita serta imunisasi. Untuk itu faktor lingkungan terbukti memegang peran penting dalam kejadian timbulnya Infeksi Saluran Nafas bagian Atas pada Balita.

ABSTRACT
The infant mortality and morbidity rate are important to be assessed since they are good indicators reflecting the health and wealth status of the nation. Among underlying causes of death was the Upper Respiratory Tract Infection (URTI). Many studies have been done, yet they are mostly focuses on non-environmental factors, such as immunization, knowledge of the mothers etc.
Therefore study has been done in the urban area of Jakarta, which relates the URTI as dependent variable with other independent variables such as, nutritional status, knowledge of the mothers, history of immunization, history of birth weight, socio economic status, dwelling density; air quality, ventilation of the house; and history of breastfeeding. The design of the study was considered as cohort studies, for assessing the episode of URTI within 3 months. Other variables were measured by interviews and observation. The analyses indicated that, the air quality was the most factor having relationship with the episode of URTI, followed by other factors. They are dwelling density in the house, socio-economic status, nutritional status and history of immunization. Therefore the study concluded that the environmental factors should be considered most, when developing program such as minimizing the URTI program.
"
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Pradianto
"Posyandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, serta merupakan wadah kegiatan guna pembinaan kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Keberhasilan penyelenggaraan Posyandu dipengaruhi oleh penggunaan Posyandu oleh masyarakat setempat. Sejauh mana pemanfaatan Posyandu serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya masih belum diketahui. Pada kenyataannya cakupan Posyandu di Bogor Barat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu.
Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dari 10 faktor yang diteliti, hanya 4 .faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Dari uji regresi ganda didapatkan faktor pekerjaan (status bekerja) ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu, dan persepsi ibu tentang perilaku kader mempunyai pengaruh bermakna terhadap index kunjungan (penggunaan) Posyandu. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang Posyandu, persepsi ibu tentang jenis pelayanan di Posyandu, persepsi ibu tentang perilaku petugas, adanya jaminan kesehatan/ asuransi kesehatan dan pendagatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan index penggunaan Posyandu.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kelangsungan anak balita dalam mengikuti program penimbangan di Posyandu cukup baik. Ada 4 faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap penggunaan Posyandu yaitu pekerjaan ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu dan persepsi ibu tentang perilaku kader.
Dengan demikian intervensi yang disarankan adalah memperbaiki persepsi ibu tentang perilaku kader, menelaah lebih lanjut terhadap persepsi jarak Posyandu dan persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Kemudian membahasnya untuk memperoleh intervensi yang tepat.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu dengan populasi yang berbeda agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Pandapotan Hasundungan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariswanto Raymond
"Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan saat berlalu lintas selain menjadi hambatan langsung juga merupakan kerugian secara tidak langsung yakni berupa kerugian materi dan manusia. Berdasarkan data yang di dapat bahwa kecelakaan di jalan merupakan masalah keselamatan dan kesehatan yang sangat serius di seluruh dunia, masalah yang sama juga dihadapi Indonesia.
Di Wilayah Jakarta Timur paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di bandingkan pada wilayah Jakarta lainnya, berdasarkan data Satlantas Polda Metro Jaya. Kecelakaan lalu lintas selama 5 tahun paling banyak terjadi diakibatkan oleh faktor pengemudi. Tingkat kecelakaan yang terjadi di wilayah Jakarta Timur disebabkan karena perilaku pengemudi yang tidak aman dalam berkendara di jalan raya seperti lengah, tidak tertib, tidak terampil, mabuk dll. Faktor lingkungan seperti jalan dan kendaraan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Volume kendaraan yang semakin tinggi tidak diimbangi dengan fasilitas dan kualitas jalan.
Banyaknya kendaraan yang tidak laik jalan juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Agar lalu lintas berjalan dengan aman dan lancar, maka pengemudi kendaraan bermotor harus berperilaku aman dalam berkendara di jalan raya, kondisi kendaraan harus dipastikan dalam keadaan laik jalan, dan jalan dalam kondisi memadai agar tidak terjadi kecelakaan. Sering terulang dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur merupakan alasan penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi sebuah penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analititik dengan pendekatan metode kuantitatif, yaitu untuk melihat tingkat resiko kecelakaan kendaraan bermotor serta faktor penyabab kecelakaaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan kecelakaan kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Timur pada bulan Januari sampai Maret 2008. Populasi penelitian adalah pengendara kendaraan bermotor yang mengalami kecelakaan di wilayah Jakarta Timur Bulan Januari sampai Maret 2008. Sampel penelitian ini adalah kecelakaan kendaraan bermotor yang tercatat selama bulan Januari sampai Maret 2008. Data sekunder yang diperoleh kemudian diolah untuk di hitung proporsi kecelakaan kendaraan bermotor tiap minggunya. Hasil dari Pengolahan data proporsi tersebut digunakan untuk menggambarkan penyebab (fault) yang terlibat dalam suatu accident.
Dari hasil penelitian ini peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yaitu sebanyak 194 kasus kecelakaan, sebagian besar yaitu sebanyak 82 kasus kecelakaan (42,3%) disebabkan oleh perilaku tidak aman karena lengahnya pengemudi pada saat mengendarai kendaraan bermotor. Sebanyak 10 kasus (5,1%) disebabkan karena pengemudi mengantuk, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan karena pengemudi yang mabuk, sebanyak 23 kasus (11,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak terampil, sebanyak 56 kasus (28,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak tertib, sebanyak 5 kasus (2,6%) disebabkan oleh rem kendaraan yang kurang berfungsi, sebanyak 3 kasus (1,5%) disebabkan oleh ban kendaraan tidak memadai, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh lampu kendaraan yang tidak berfungsi, sebanyak 12 kasus (6,2%) disebabkan oleh jalan berlubang, dan sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh jalan rusak.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas sebaiknya pengemudi saat berkendara dalam keadaan kondisi tubuh fit, tidak sedang mengantuk, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi baik sebelum berkendara di jalan raya, khususnya kondisi ban, rem dan lampu kendaraan. Dilakukan sosialisasi mengenai ?safety riding? atau cara berkendara yang aman di jalan raya oleh pihak kepolisian Memberi rambu-rambu atau tanda adanya jalan berlubang atau rusak oleh DLLAJ. Dan dilakukanya perbaikan jalan sedini mungkin setelah diketahui adanya jalan berlubang dan rusak oleh Dinas Pekerjaan Umum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S5243
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya pemberontakan Eureka yang terjadi di Ballarat, Australia pada tahun 1854. Pemberontakan Eureka terjadi di Ballarat akibat serangkaian konflik-konflik yang muncul akibat tiga kekecewaan utama yang dialami oleh para penambang, yakni permasalahan gold license, kurangnya lahan, dan tidak adanya hak politik bagi para penambang. Konflik-konflik tersebut muncul karena keengganan pemerintah koloni Victoria untuk mendengarkan aspirasi para penambang, sehingga para penambang memutuskan untuk mengangkat senjata dan memberontak kepada pemerintah kolonial yang mereka anggap tiran. Sebuah benteng yang dikenal sebagai _Eureka Stockade_ pun dibangun oleh para penambang dan kemudian meletuslah peristiwa pemberontakan yang berlangsung pada tanggal 3 Desember 1854.

Abstract
This Thesis discusses about the factors that cause the occurrence of the Eureka rebellion that occurred in Ballarat, Australia in 1854. Eureka rebellion in Ballarat occurred due to a series of conflicts that arise due to three major disappointment experienced by the miners, the gold license problems, lack of land, and the absence of political rights for the miners. Such conflict arises because the Victorian government_s reluctance to listen to the aspirations the miners, so that the miners decided to take a stand and revolt against the colonial government that they considered as a tyrant. A fort known as the 'Eureka Stockade' was built by the miners and then the Eureka Stockade uprising event occured on December 3, 1854.
"
2010
S12409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"In selection of consulting services as known as consultant tender, the highest scoring from the process
is in proposed experts. For consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by
regulation Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTS/M/2004 includes:
Standard of Selection Document, Guidance of Qualification Assessment, and Guidance of Proposal
Evaluation. Wherein the regulation as implementation from higher regulations such as UU No.' l 8/l 999,
PP No: 28/2000, PP No: 29/2000, Keppres No: 80/2003, and Keppres No: dl/2004. In fact, the
implementation of those regulations is not along with consultant readiness in providing experts that
appropriate with rule and regulation. From the implementation of the regulations emerge obstacles
whether in consulting company as participant of consulting services selection (tender participant) or
procurement committee. Obstacles in consulting company are the expert limitedness in following
consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by Keputuson Menteri Permukiman
dan Prasarona Wilayah No: 257/KPTS/M/2004. From data collecting with questionnaire distribution
obtained 40 respondents answered the expert limitedness affected by 2l factors in major i.e. consultant
company, expert, regulation, tax, expertise certification, profession association, lNl(lNDO, LPJK, and
owner in this case Ministry of Public Works. Will: Statistical Analysis (SPSS 13.0 for Windows) consists
of Correlation-lntercorrelation Analysis, Factor Analysis, Regression Analysis and Model Test resulted
there are the 5 definitive factors affect the expert limitedness are lack of readiness of INKINDO, lack of
awareness in expert tar payment, lack of socialization and dissemination in expertise certification, budget
limitation (high cost), and ignorance of expert about the obligation related with administration clauses.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 20 (1) Maret 2006 : 1-7, 2006
JUTE-20-1-Mar2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S5568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>