Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Acquisition according to Act No. 1/1995.Firstly, the Act No. 40/2007 dose not discuss quantity of acquired share, but focuses on wheter or not the acquiring share have impact on the shifting control; whilist the Act No. 1/1995 stresses on quantity of acquired share that should acquire in awhole share or big-part share which causes to the shifting control over corporation...."
JHB 26 : 3 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Aquisition according to Act No. 40/2007 slightly differs to the Act No. 1/1995. Firstly, the Act No. 40/2007 does not discuss quantity of acquired share have impact on the shifting control; whilst the Act No.1/1995 stresses on quantity of acquired share that should acquire in a whole share or big-part share which causes to the shifting control over corporate...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pantjoro Sunu Wasisto
"Pemilihan dan analisis strategi adalah tahapan keputusan didalam proses strategi manajemen. Pemilihan keputusan tersebut haruslah mempertimbangkan semua aspek lingkungan yang berpengaruh untuk menentukan strategi perusahaan di masa mendatang. Akuisisi adalah sebuah konsep strategi diversifikasi usaha, dimana alternatif pilihan dan analisis strategi pengembangan usaha yang terbaik dapat dicapai.
Pola pengembangan usaha melalui akuisisi merupakan suatu fungsi tujuan pokok dari peningkatart kesejahteraan perusah . Mehilui penguasaan strategi akuisisi sebagai salah satu faktor yang menentukan kemampuan pengembangan perusahaan, maka tujuan dari proses transformasi kepemilikan perusahaan yang dil kan melalui transaksi akuisisi akan dicapai. Tingkat pencapaian kemajuan perusahaan yang dapat diraih oleh suatu proses akuisisi pada akhirnya sangat tergantung pada kemampuan perusahaan pengakuisisi, untuk menyerap sumber daya dan memberinya suatu nilai tambah pada masukan-masukan selama proses pemarifaatan dari perusahaan target yang dikembangkan secara berkesinambungan.
Dari analisis yang telah dilakukan pada kasus ini memperlihatkan bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan akuisisi oleh PT XYZ lebih ditekankan pada analisis strategi jangka pendek untuk memperoleh margin laba besar, tanpa melalui analisa SWOT yang terinci dari perusahaan target terlebih dahulu. Laba yang besar tersebut bukan diperoleh dari PT Pancawan Sejati sebagai perusahaan target, melainkan dari adanya peluang mendapatkan fasilitas kuota minyak sawit (CPO) dengan harga yang murah. Sehingga pilihan keputusan akuisisi ini tidak memberikan dampak sinergi bagi perkembangan usaha PT Pancawan Sejati dalam jangka panjang.
Tidak adanya investasi baru tambahan pada PT Pancawan Sejati, secara langsung memperlihatkan tidak adanya keteguhan dari PT XYZ dalam pengambilan keputusan memasuki usaha baru dibidang produk minyak goreng. Sehingga setelah dilakukannya akuisisi tidak terlihat usaha untuk menganalisis dalam memasuki usaha yang baru dari PT XYZ melalui pengembangan intern.
Dari analisis pasca akuisisi dengan metode SWOT dan didasankan pada tingkat perolehan kemampulabaan PT XYZ setelah adanya deregulasi PAKJUN 1991, memberikan petunjuk kemampuan PT XYZ untuk terus mempertahankan keberadaan kepemilikannya didalani PT Pancawan Sejati.
Langkah yang terbaik yang harus dilakukan oleh PT XYZ adalah melakukan. analisis ulang dari corporate strategy jangka panjang secara terpadu untuk mempertahankan ti ngkat pengembangan usahanya melalui penciptaan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Untuk itu perlu ditetapkan strategi yang tepat untuk PT XYZ mengingat hilangnya peluang untuk memperoleh fasilitas kuota dan CPO. Strategi turnaround disarankan akan lebih tepat untuk dijalankan dan hal mi dapat dilakukan dengan melepaskan kepemilikannya pada PT Pancawan Sejati."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T9626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rakhman Alam
"Perkembangan kebijakan perbankan di Indonesia pasca dikeluarkannya program Arsitektur Perbankan Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan perbankan nasional yang sehat, kuat dan efisien, menyebabkan banyaknya transaksi merger dan akuisisi di perbankan Indonesia. Terdapat setidaknya dua kebijakan yang kemudian mendorong banyak terjadinya transaksi merger dan akuisisi di bidang perbankan Indonesia, yaitu kebijakan mengenai kepemilikan tunggal (single presence policy) dan kebijakan mengenai jumlah modal minimum.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari proses akuisisi unit usaha yang dilakukan oleh PT Bank ABC terhadap unit usaha retail, pembiayaan konsumen dan perbankan komersial yang dimiliki oleh Bank XYZ. Selain itu akan dilihat tantangan-tantangan yang utama yang dihadapi oleh PT Bank ABC serta implikasi aksi korporasi ini terhadap kondisi perusahaan PT Bank ABC dilihat dari sisi aset secara umum.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya berasal dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder berupa dokumen-dokumen terkait dengan transaksi akuisisi unit usaha yang dilakukan oleh PT Bank ABC.
Hasil penelitian menemukan bahwa proses transaksi akuisisi unit usaha oleh PT Bank ABC dilakukan dengan melewati tiga fase penting yaitu fase pertama (due diligence), fase kedua (persetujuan regulator) dan fase ketiga (integrasi). Terdapat tiga tantangan utama dari hasil penelitian yaitu sehubungan dengan persetujuan dari regulator, perekrutan dan adaptasi karyawan, dan teknologi informasi yang digunakan. Selain itu hasil penelitian menemukan bahwa terdapat peningkatan aset yang signifikan pada buku PT Bank ABC.

Banking policy developments in Indonesia after the issuance of the Indonesian Banking Architecture which aims to create a national bank that is healthy, strong and efficient, resulting in numbers of merger and acquisition transaction in Indonesian banking. There are at least two policies, which led to these merger and acquisition transactions in the banking sector, namely the single presence policy and policy regarding the capital minimum requirements.
The general objective of this research is to study the acquisition process of the business unit conducted by PT Bank ABC to retail, consumer finance and commercial banking business units owned by Bank XYZ. Additionally, this research is studying the major challenges faced by PT Bank ABC and the implications of this corporate action on the condition of PT Bank ABC in terms of assets in general.
This study is a qualitative research study where the data is obtained from primary data resulting from interviews and secondary data in the form of documents related to the transaction of business unit acquisitions conducted by PT Bank ABC.
The research suggests that the process of acquisition transactions business unit by PT Bank ABC was involving three important phases namely the first phase (due diligence), the second phase (regulatory approval) and third phase (integration). There are three main challenges from the research that is in connection with the approval from the regulator, employee recruitment and adaptation, and the use of information technology. In addition, this research also sugests that there was a significant increase in the book assets of PT Bank ABC.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Inodonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Prajna Ramaniya
"Perusahaan dalam melakukan ekspansi atas bisnisnya, dapat melakukan strategi usaha melalui akuisisi atau pengambilalihan. Salah satu bentuk akuisisi adalah akuisisi saham. Akuisisi dapat dilakukan oleh perusahaan pada bidang usaha yang sama maupun yang berbeda. Tesis ini akan membahas lebih lanjut mengenai akuisisi saham pada perusahaan dan bidang usaha yang sama pada sektor ritel. Sebagai contoh kasus dalam tesis ini adalah akuisisi yang dilakukan oleh PT. Carrefour Indonesia (?Carrefour?) terhadap saham yang ada dalam PT. Alfa Retailindo, Tbk (?Alfa?). Beberapa aspek hukum yang harus diperhatikan dan ditaati adalah aspek dalam hukum perusahaan, penanaman modal, perdagangan, dan persaingan usaha. Berangkat dari hal tersebut maka akuisisi Alfa oleh Carrefour tidak boleh menyalahi aturan dalam bidang penanaman modal yaitu Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No.77 tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal; bidang perdagangan yaitu Peraturan Presiden No.112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modem; dan bidang persaingan usaha yaitu Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Acquisition is one of company strategy in relation to expand its business. Share acquisition is one of the forms of acquisition. It can be done by a company within the same business line or different business line. This thesis evaluates the share acquisition in a company with the same business line, which is the retail industry. The analysis is done by evaluating the share acquisition of PT. Alfa Retailindo, Tbk (?Alfa?) by PT. Carrefour Indonesia (?Carrefour?). Some of the legal aspccts in regards with acquisition are company law, investment law, trade law, and competition law. Therefore, the acquisition of Alfa by Carrefour should not violates the regulations in investment law, which is Regulation of the President of the Republic o f Indonesia Number 111 o f 2007 Concerning the Amendment of Regulation o f the President o f the Republic of Indonesia Number 77 o f 2007 Concerning Lists of Business Fields That Are Conditionally Open For Investments; trade law, which is Regulation of the President o f The Republic of Indonesia Number 112 of 2007 Concerning Organization and Directions of Traditional Markets, Shopping Centers and Modem Stores; and antitrust law, which is Law of the Republic o f Indonesia Number 5 of 1999 Concerning the Ban on Monopolistic Practices and Unfair Business Competition."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T 37195
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Togar M.P.
"Ada kecenderungan untuk menganggap dan menggunakan kriteria biaya pembelian yang paling murah dalam akuisisi peralatan adalah yang paling ekonomis, bahkan hal ini sudah menjadi ketentuan untuk perusahaan negara atau BUMN melalui peraturan Kepres No 16/1994.
Dari pengalaman selama ini, sering terjadi kekecewaan dalam pembelian suatu produk sistem peralatan, khususnya setelah sistem tersebut beroperasi dalam suatu periode tertentu. Meskipun secara fungsional peralatan tersebut dapat memenuhi spesifikasi kinerja yang diinginkan tetapi sering timbul permasalahan setelah peralatan tersebut dioperasikan karena beberapa hal seperti, peralatan sulit dioperasikan, kurang andal (sering rusak), sulit dipelihara, kurang dukungan purna jual, suku cadang dan lain-lain. Memperhatikan pengalaman di industri, risiko kegagalan operasi dari sistem peralatan dapat bervariasi mulai dari gangguan terhadap operasi, kerugian biaya penggantian dan pemeliharaan, kehilangan peluang menambah penghasilan hingga kecelakaan pada manusia.
Dalam proses pemilihan dan pembelian sistem peralatan Baru, biaya pembelian dan konstruksi langsung terlihat sedangkan biaya yang timbul akibat pengoperasian dan pemeliharaan umumnya tidak langsung terlihat sehingga kurang mendapat perhatian yang seksama. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam biaya pengoperasian dan pemeliharaan seperti faktor kemudahan sistem dioperasikan (operability), keandalan (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability), don ketersediaan penunjang (supportability).
Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh karakteristik keandalan dan kemudahan pemeliharaan sistem peralatan terhadap biaya pengoperasian dan pemeliharaan. Pendekatan untuk mengetahui karakteristik keandalan dan kemudahan pemeliharaan dilakukan dengan menerapkan teori statistik probabilitas yang merupakan dasar dari rekayasa keandalan dan kemudahan pemeliharaan.
Untuk melihat pengaruh kedua hal tersebut terhadap biaya pengoperasian dan pemeliharaan dalam aplikasi praktis khususnya di industri maka disusun suatu Iangkah-Iangkah pendekatan yang sistematis, disebut K3PUI. Penilaian K3PUI dikembangkan dari suatu kombinasi penilaian (assessment) keandalan, penilaian keterpeliharaan, penilaian potensi kegagalan serta penilaian biaya daur hidup (life cycle cost).
Implementasi penilaian K3PUI diterapkan pada kasus pemilihan peralatan di industri perminyakan yaitu pemilihan pembelian sistem kompresor reciprocating dan stasiun operator sistem kontrol digital. Pada kasus kompresor reciprocating terlihat meskipun biaya pembelian sistem BLNG (U$ 9047619) lebih murah dari sistem BLNG+ (US 10616037) tetapi biaya akuisisi BLNG' lebih efektif jika kompresor digunakan untuk beroperasi lebih dari 5 tahun. Hal ini disebabkan oleh faktor tingkat keandalan sistem BLNG+ lebih tinggi dibanding BLNG. Konsekuensi dari perbedaan tingkat keandalan tersebut dihasilkan tingkat ketersediaan yang berbeda yaitu BLNG (90.95%) dan BLNG+ (96.67%). Sedangkan pada kasus sistem stasiun operator sistem kontrol terlihat biaya pembelian sistem FX (US 52000) lehih murah dari sistem YK (US 65000) dan sistem YM (US 61000) namun juga menghasilkan biaya yang lebih efektif terhadap sistem YK dan YM. Hal ini disebabkan oleh faktor tingkat kemudahan pemeliharaan sistem FX lebih tinggi dibanding sistem YK dan YM.
Dengan memberi perhatian yang seksama kepada pengaruh aspek keandalan dan kemudahan pemeliharaan pada periode awal dari proses desain dan pembelian, diharapkan dapat diberikan pertimbangan atas setiap alternatif pilihan sistem peralatan yang paling efektif untuk mencapai misi operasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fennicia Auliantika Rossianti
"ABSTRAK
Merger dan akuisisi banyak dilakukan perusahaan perusahaan di dunia untuk meningkatkan pertumbuhan termasuk industri Fast Moving Consumer Goods FMCG yang menjadi top deal value pada masa deal decade. Di Indonesia salah satu perusahaan FMCG yang melakukan merger dan akuisisi adalah PT Unilever Indonesia Tbk. Pemilihan Unilever Indonesia sebagai objek penelitian karena Unilever Indonesia telah melakukan berbagai strategi merger dan akuisisi. Pada penelitian ini pembahasan difokuskan pada merger dan akuisisi yang terjadi di antara 2005 2014 yaitu ketika pengambilalihan Buavita dan Gogo serta Sara Lee Body Care Indonesia. Reaksi pasar pada pengumuman kedua akuisisi tersebut merespon negatif. Akan tetapi pada pelaksanaannya Unilever Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan profitabilitas bahkan dapat memberikan dividen. Tingkat kegagalan yang dihadapi dapat diminimalisir dengan penggunaan metode dan strategi merger dan akuisisi yang berbeda.

ABSTRACT
Mergers and acquisitions were conducted by many companies in the world to increase the company growth including Fast Moving Consumer Goods FMCG industry which became a top deal value during the deal decade. In Indonesia one of the FMCG companies that conducted mergers and acquisitions is PT Unilever Indonesia Tbk. Selection of Unilever Indonesia as the object of research because Unilever Indonesia has conducted various merger and acquisition strategies. In this study the discussion focused on mergers and acquisitions that occurred between 2005 2014 when the Buavita and Gogo and Sara Lee Body Care Indonesia takeover Market reaction to the announcement both of the acquisition respond negatively. However in practice Unilever Indonesia could improve the growth and profitability even distributed dividends. The risk of failure of those mergers and acqusition can be minimized with the use of different methods and strategies of mergers and acquisitions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityanto Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Return on Asset(ROA), Debt to Equity Ratio(DER), Price Earning Ratio(PER), Market to Book Value(MTB), Free Cash Flow (FCF) terhadap Cummulative Abnormal Return (CAR) saham pada saat pengumuman akuisisi saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder, menggunakan metode purposive sampling dan kegiatan sampel peneliti berlangsung normal. Analisis statistik berupa uji asumsi klasik lalu memakai regresi linear berganda dilanjutkan dengan uji T, uji F dan koefisien determinasi.
Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa Return on Asset(ROA), Market to Book Value(MTB) dan Free Cash Flow(FCF) berpengaruh signifikan terhadap Cummulative Abnormal Return(CAR) dan memiliki pengaruh sebesar 21.0787%, sedangkan sisanya 78.9213% dijelaskan oleh variabel lain.

ABSTRACT
This study aimed to examine the Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Market to Book Value (MTB), Free Cash Flow (FCF) against the cumulative Abnormal Return (CAR) stock when the announcement of the acquisition of stock listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2014.
The research method used in this research is secondary data, using purposive sampling method and sample research activities continued as normal. Statistical analysis in the form of classical assumption test and multiple linear regression continued with T test, F test and coefficient of determination.
Results of analysis of multiple regression showed that the Return on Assets (ROA), Market to Book Value (MTB) and Free Cash Flow (FCF) significantly affects the cumulative abnormal return (CAR) and have the effect of 21.0787%, while the remaining 78.9213% is explained by other variable.
"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Aditya Parlindungan Pratama
"Semaraknya akuisisi bank nasional oleh bank asing saat ini perlu dicermati dengan bijak oleh Bank Indonesia. Akuisisi oleh bank asing merupakan strategi untuk mengembangkan bisnisnya, baik di dalam maupun di luar negeri tanpa harus membentuk badan usaha yang baru. Oleh karena itu, asas resiprositas perlu untuk diberlakukan, agar bank umum juga dapat mengembangkan bisnisnya. Seperti akuisisi saham BII oleh Maybank yang perlu dicermati oleh Bank Indonesia, yang dapat memperlemah pasar bisnis perbankan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan ini adalah metode yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar dimasukkannya klausul asas resiprositas dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbankan yang baru.

A rampant general bank acquisition by foreign bank at this moment need to be supervised wisely by Bank Indonesia. Acquisition by foreign bank is strategy to develop its business, both inside and outside the country without having to establish a new business entity. Therefore, it is necessary to apply the principle of reciprocity, so that commercial banks can expand their business. As happening with Maybank acquisition of BII need to be supervised by Bank Indonesia, which can weaken the Indonesia banking market. Research methods used in this research is juridical normative. The result of this research suggest that the inclusion of the reciprocity clause in the Draft of the new Banking Act."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Wardhani
"Akuisisi atau pengambilalihan sebagian besar atau seluruh saham suatu perusahaan target merupakan salah satu alternatif kegiatan perusahaan yang akan mengambil alih dalam rangka memperluas atau meningkatkan usahanya. Alternatif itu dipilih karena lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan penggabungan usaha (merger). Namun, tidak jarang akuisisi dilakukan dengan penggabungan perusahaan target ke dalam perusahaan yang mengambil alih. Masalahnya adalah apabila akuisisi dilakukan dengan cara mengkompensasi utang perusahaan target, hal tersebut perlu diperjanjikan terlebih dahulu dan memperhatikan prosedur dan tata cara akuisisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di pihak lain pelaksanaan akuisisi perlu dibatasi dengan terjadinya monopoli usaha. Sepanjang pranata hukum mengenai monopoli belum ada, sangat sulit mengartikan monopoli usaha yang dapat membatasi akuisisi. Pembentukan suatu badan atau lembaga yang berfungsi mengawasi dan merekomendasi akuisisi merupakan salah satu alternatif untuk mencegah monopoli. Hal itu dimaksudkan agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan terutama, antara lain, para karyawan perusahaan target, para kreditur, dan para pemegang saham minoritas."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>