Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Fransiscus
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Edward
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola teknologi informasi (TI) pada PT XYZ. TI merupakan bagian vital dalam mendukung aktivitas-aktivitas bisnis perusahaan. Penggunaan TI membutuhkan tata kelola TI yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat TI yang diperoleh dengan menjaga keseimbangan antara optimalisasi tingkat risiko TI dan sumber daya. Analisis tata kelola TI pada PT XYZ dilakukan dengan penilaian tingkat kapabilitas TI yang berfokus pada proses TI domain Deliver, Service, Support (DSS) berdasarkan kerangka COBIT 5. Penilaian tingkat kapabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan proses TI dalam memenuhi tujuan bisnis perusahaan saat ini maupun yang diproyeksikan. Penilaian menggunakan pendekatan COBIT 5 self-assessment. Data yang digunakan dalam penilaian tingkat kapabilitas diperoleh melalui proses wawancara dan dokumen-dokumen PT XYZ yang berkaitan dengan penilaian. Berdasarkan hasil penilaian, tingkat kapabilitas domain DSS berada pada level 3,5 (established process) yang menunjukkan bahwa penggunaan TI telah berjalan berdasarkan standar prosedur yang ditetapkan perusahaan dan memiliki pengukuran kinerja proses, akan tetapi beberapa proses belum memiliki kontrol proses.

This thesis aims to analyze the governance of information technology (IT) on PT XYZ. IT is a vital part in supporting the company's business activities. The use of IT requires IT governance to maximize the benefits of IT, by maintaining the balance between optimizing the level of IT-related risk and resources. The analysis of governance of information technology on PT XYZ is carried out by assessing the level of IT capability that focuses on the IT process of domain Deliver, Service, Support (DSS) based on the COBIT 5 framework. The capability level assessment aims to determine the ability of IT processes to meet current and future company objectives. The capability assessment is based on COBIT 5 self-assessment approach. Data used in this assessment was obtained by conducting interview and from documents related to the assessment. Based on the assessment results, the DSS domain capability level is at level 3.5 (established process) which indicates that the use of IT has been performed based on standard procedures defined by the company and has performance measurement, but some processes do not have control processes.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus I. Santoso
"Hubungan antara business users dan Departemen TI dalam rangka penyediaan dan penyelenggaraan layanan umumnya tidak mengandal kan kesepakatan tingkat layanan (SLA). Padahal keberadaan SLA dapat menjadi dasar pengukuran dan standar tingkat layanan yang dibutuhkan oleh business users sperti ketersediaan layanan (availability) dan respon times. Utamanya hal ini diperlukan untuk aplikasi-aplikasi kritikal dan core seperti Global Purchase Order (GPO) yang di implmentasikan pada Perusahaan XYZ.
Oleh karenanya perlu ditelaah mekanisme dan prosedur yang terkait pengembangan SLA. Dalam pengembangan SLA ini misalnya memperhatikan penerjemahan kebutuhan pengguna, survey dan wawancara untuk menangkap kebutuhan spesifik dari pengguna, analisa arsitektur layanan untuk mengidentifikasi komponen-komponen untuk tercapainya SLA, serta analisa proses bisnis untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan terhadap proses-proses yang berjalan di perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Proyek Akhir ini mengembangkan kerangka pengelolaan SLA agar dapat membantu penerapan penyelenggaraan layanan TI di lapangan. Namun proyek ini tidak mencakup implementasi kerangka pengembangan SLA yang disempurnakan. Untuk implementasi lebih lanjut, kerangka ini perlu diuji dan di evaluasi bersama dengan kedua belah pihak penyedia dan pengguna layanan agar dapat mencapai hasil yang maksimal dan disepakati.

This relatioship between business users and IT Department in term of providing services is generally not base on SLA. In fact, can be used as measurement and standard of service level that needed by the business users such as availability and response time. Most important that SLA is needed for core and mission-critical application like Global Purchase Order (GPO) which is implemented by XYZ Corporation.
Therefore, the mechanism and procedure need to be created to develop related SLA. This SLA development is concern to translate user requirement, survey and interview to capture specific user requirement, service architecture analyzing to identify whether SLA can be achieved, and business process analyzing to capture a big picture of the whole process running in the organization for doing business.
The Final Project discussed the development of SLA to help implementation of IT service in the field. However, this project is not cover the implementation of the SLA itself. For further mplementation, this SLA framework must be tested and evaluated with both party the service recipient and service provider to get maximum result and best suite with the organization."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Betha Trimawangsari
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada era global sangat berperan penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Oleh karena itu proses penanganan layanan TI juga perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan startegis perusahaan. Permasalahan muncul di PT XYZ ketika penanganan layanan TI tidak dapat memenuhi target yang telah disepakati sehingga perlu dilakukan analisis dan perbaikan proses. Sebagian besar dari permasalahan tersebut adalah terkait dengan manajemen insiden.
Pengumpulan data melalui observasi terhadap dokumen laporan TI dan wawancara kepada Kepala Divisi IT Operation PT XYZ dalam bentuk kuisioner sebanyak 31 pertanyaan yang mengacu pada Matrik Kelayakan ITIL Versi 3 untuk mengetahui tingkat kematangan proses manajemen insiden. Keluaran dari proses ini adalah kondisi manajemen insiden saat ini berada pada level 1.5 yaitu manajemen intent dan harapan dari manajemen IT Operation manajemen insiden berada di level 3.5 yaitu Quality Control. Dari kondisi tersebut, dilakukan analisis kesenjangan yang disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian dari tabel tersebut, dilakukan perancangan proses/aktivitas yang diperlukan sesuai dengan kondisi manajemen insiden saat itu. Setelah mendapatkan rancangan proses/aktivitas, proses dilanjutkan dengan memetakan aktivitas tersebut terhadap matrik KPI manajemen insiden yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pengukuran kinerja dari rancangan proses/aktivitas tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah 4 buah rancangan proses/aktivitas yaitu Klasifikasi Insiden/Work Order, Proses/Aktivitas Eskalasi dan Notifikasi, Proses/Aktivitas Penutupan Insiden/Work Order, Pencocokan Insiden dengan basis data problem known-error berserta KPI dari masing-masing rancangan proses/aktivitas. Diharapkan dengan rancangan proses/aktivitas beserta KPI-nya tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dan meningkatkan tingkat kematangan proses manajemen insiden pada divisi IT Operation PT XYZ.

The rapid development of information technology in the global era very important role to improve the efficiency and effectiveness of a company’s performance in running business processes. Therefore the IT service management process also needs to be managed properly in order to provide a positive impact on the achievement of the strategic objectives of the company. Problems arise in PT XYZ when handling IT services can not meet the agreed targets that require analysis and process improvement. Most of these problems are related to incident management.
The collection of data through observation of documents and interviews of IT reports to the Head of IT Division PT XYZ Operation in the 31- question questionnaire form that refers to the Eligibility Matrix ITIL Version 3 to determine the maturity level of the incident management process. The output of this process is the current condition of incident management at the level of 1.5 that management intent and an expectation of the management of IT Operations Management in the level of incidence of 3.5 is Quality Control. From these conditions, the gap analysis presented in table form. Then from the table, do the designing process / activities required in accordance with the conditions at the time of incident management. After getting the design process / activity , the process is followed by mapping activity to incident management KPI metrics that can be used as a benchmark for measuring the performance of design / process the event.
The results of this study are 4 pieces of the design process / activity that Incident Classification / Work Order , Process / Activity Escalation and Notification , Process / Activity Incident Closure / Work Order , Matching incident with the known- problem database error along with KPI of each design process / activity . It is expected that the design process / activity along these KPIs can help overcome problems that occur and improve the maturity level of the incident management process on the IT Operations division XYZ .
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Arifin
"Perusahaan garmen di Indonesia mengalami tantangan dari luar dan dalam perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi meliputi meningkatnya biayabiaya baik karena kebijakan pemerintah maupun tingkat inflasi dan faktor lainnya. Adanya perdagangan garmen ilegal yang berasal dari Cina juga menambah tantangan yang hams dihadapi perusahaan. Dari dalam perusahaan, umumnya tantangan yang dihadapi adalah kenyataan bahwa operasionalisasi perusahaan garmen memberikan margin yang ketat sedangkan kualitas hams tetap terjaga. Konsekuensi dari tantangan-tantangan di atas adalah perusahaan hams dapat menentukan strategi yang tepat untuk bertahan dan menjadi yang termaju dalam industrinya. Pengendalian biaya merupakan hal krusial yang narus dilakukan, namun untuk berkembang menjadi yang terbaik, perusahaan haruys mampu mengelola semua aspek dari operasi perusahaan menjadi kesatuan integrasi berdasarkan strategi yang tepat. Analisis secara keseluruhan dilakukan melalui Analisis Lingkungan Jauh (Remote Environment), Analisis Lingkungan Industri (Porter's Five Forces Model), Analisis Lingkungan Perusahaan (Value Chain), Analisis SWOT, dan perancangan Balanced Scorecard. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan pada perusahaan, tampak bahwa PT XYZ memiliki keunggulan dalam hal operasi yaitu melalui sistem subkontrak yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan kelemahan perusahaan yang mendasar adalah kurangnya penekanan pada kegiatan penjualan perusahaan dan diperlemah dengan keadaan intern perusahaan yang meliputi kompetensi sumber daya manusianya yang kurang, sistim informasi yang belum terintegrasi, maupun iklim yang belum optimal dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Keadaan perusahaan yang belum optimal semakin memperkuat kebutuhan PT XYZ akan suatu sistem manajemen yang strategis dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, terutama dengan meniadakan kelemahan perusahaan dan menangkap peluang-peluang yang menarik pada lingkup pasar perusahaan. Rancangan Balanced Scorecard yang diusulkan dapat digunakan untuk tujuan tersebut dan meningkatkan posisi perusahaan dalam pencapaian rumusan visi PT XYZ menjadi pemimpin dalam pasar pakaian dalam laki-laki yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan harga melalui penetrasi pasar domestik dengan pengelolaan yang profesional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Rachmawati
"Semakin terbukanya perdagangan membuat perubahan dalam kebijakan perdagangan. Salah satunya adalah peningkatan penggunaan Technical Barriers to Trade (TBT). Dengan asumsi penerapan kebijakan harmonisasi TBT membuat pasar ASEAN lebih terintegrasi, penelitian ini bertujuan mengestimasi dampak harmonisasi standar (TBT) ASEAN terhadap pertumbuhan produktivitas perusahaan di sektor industri elektronik Indonesia. Dengan menggunakan data yang berasal data level perusahaan industri elektronika pada survei Industri Besar Menengah BPS periode 2005-2014 serta metode Generalized Least Square (GLS), didapatkan bukti empiris yang menunjukkan bahwa kebijakan harmonisasi standar ASEAN meningkatkan produktivitas perusahaan yaitu ketika harmonisasi standar ASEAN bertambah 1 unit meningkatkan pertumbuhan produktivitas perusahaan di sektor elektronika sebesar 13, 8%.

Increased openness in trade or Free Trade era makes a change in policy of international trade. Along with the tariff reduction, the using of Technical Barriers to Trade (TBT) is increase and considered a trade barrier. Assuming that the implementation of TBT harmonization policy has made ASEAN market more integrated, this research is aimed to estimate the impact of ASEAN standard harmonization on the firms’s growth productivity in electronics industry. By using data firms of electronics industry during 2005-2014 from BPS “Large Medium Industry survey” and the Generalized Least Square (GLS) method, we have empirical evidence showing that when ASEAN standard harmonization increases 1 unit it will increases firms’ growth productivity in the electronics sector 13, 8%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesha Pradipta
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari retained earnings dan long-term debt terhadap pertumbuhan perusahaan pada tingkat financial constraint yang berbeda. Parameter size menjadi acuan dalam menentukan tingkat financial constraint perusahaan. Peneliti menggunakan metode regresi panel data dan sampel berupa perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2002-2012. Pada perusahaan dengan kondisi financially constrained, laba ditahan secara positif tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan, tetapi utang jangka panjang secara positif signifikan mempengaruhi pertumbuhan. Pada perusahaan dengan kondisi non-financially constrained, laba ditahan dan utang jangka panjang secara positif signifikan mempengaruhi pertumbuhan.

This research was intended to analyze the influence of retained earnings and long-term debt towards company's growth in different level of financial constraint. Size was used to measure the company's level of financing constraint. Researcher used the data panel regression method and the sample was nonfinancial firms that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2002- 2012. For financially constrained firms, retained earnings were positively not significant affecting company's growth, but long-term debt positively significant affecting growth. For non-financially constrained firms, retained earnings and long-term debt were positively significant affecting company's growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athifah Amalia
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan serta pencapaian tingkat kapabilitas tata kelola TI pada PT XYZ. Analisa juga dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada PT XYZ terkait gap yang terdapat pada hasil penilaian tata kelola TI dengan target perusahaan. Metodologi yang digunakan untuk pengukuran tingkat kapabilitas adalah kerangka kerja COBIT 5.
Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas PT XYZ saat ini yaitu 2,00 yang berarti berada pada level 2 (managed process), yang mana telah sesuai dengan target jangka pendek perusahaan. Kesimpulan adalah tata kelola TI pada PT XYZ telah diimplementasikan dengan cukup baik oleh perusahaan namun belum dapat mencapai target jangka panjang perusahaan yaitu tingkat kapabilitas yang berada pada level 3.

This thesis aims to analysis how the implementation and achievement capability level of IT Governance at PT XYZ. Analysis was also conducted to give recommendations to the PT XYZ related gap that found in IT governance assessment results with the target company. The methodology used to measure the level of capability is COBIT 5 framework.
The results indicate that the level of capability XYZ is 2.00, which means at the level 2 (managed process), which has been in accordance with the company's short-term target. The conclusion is IT governance at PT XYZ has been implemented quite well by the company but has not been able to achieve the company's long-term target is the level of capability that is at level 3.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Muhammad Ridha
"ABSTRAK
Sektor jasa memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan GDP di
Indonesia, terutama sektor jasa industri. Namun persaingan antara sektor asing dan
domestik mendorong jasa industri di Indonesia terutama Professional Service Firm
(PSF) untuk meningkatkan daya saing mereka. PSF merupakan perusahaan yang
berkerja secara internal bersama organisasi dan secara eksternal bersama klien.
Oleh karena itu PSF membutuhkan pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi
untuk menyampaikan produk dan jasa mereka, dan juga membutuhkan tingkat
engagement yang tinggi untuk menghasilkan output yang luar biasa melebihi
kompetitor lainnya. Penelitian lebih dalam dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement yaitu psychological contract breach
(PCB) dan job satisfaction. Selain itu penelitian juga melakukan analisis mengenai
dampak work engagement pada employee commitment foci seperti organizational
commitment, team commitment, profession commitment, dan client commitment.
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement dan tiga dimensi work engagement
memiliki pengaruh signifikan masing kepada employee commitment foci

ABSTRACT
Service sector has an important role in the growth of GDP in Indonesia,
especially industrial service sector. However, competition between foreign sector
and domestic sector encouges industrial service sector in Indonesia, especially
Professional Service Firm (PSF) to increase their competitiveness. PSF is a
company that works internally with their organization and externally with their
client. Therefore, PSF needs the commitmen of their employees to deliver products
and service, and they also need a high engagement level on their employee to
produce exceptional output to outperform their competitors. This study conducted
for knowing factors that affect work engagement such as psychological contract
breach (PCB) and job satisfaction. Furthermore, this study also did an analysis
about work engagement?s effects on employee commitment foci like
organizational, team, profession and client commitment. Results find that there are
significant relations between work engagement and its factors and three dimensions
of work engagement have siginificants effect on each employee commitment foci."
2016
S62987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femilia Pertiwi
"Perkembangan teknologi khususnya kehadiran internet membawa perubahan yang sangat besar disegala bidang, khususnya pada bidang komunikasi yang telah mengubah ekosistem komunikasi ke publik. Perubahan pola komunikasi dan aktivitas manusia membuat terjadi perubahan perilaku konsumen pula. Agar dapat bertahan, maka pelaku bisnis harus mampu beradaptasi bahkan melakukan inovasi dalam melakukan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran yang awalnya identik dengan komunikasi pemasaran tradisional berkembang menjadi komunikasi pemasaran digital. Penjualan yang biasanya dilakukan secara langsung atau offline menjadi jalur baru untuk dilakukan secara online. Begitu pula pada bisnis pialang berjangka di Indonesia, untuk meningkatkan penjualan dan memenangkan hati pelanggan, maka perlu memodifikasi strategi komunikasi pemasarannya. Sebagian besar Perusahaan Pialang di Indonesia masih menggunakan komunikasi pemasaran tradisional, dan sebagian kecilnya sudah mulai melakukan komunikasi pemasaran digital. Salah satu perusahaan yang sudah melakukan proses digitalisasi pada strategi komunikasi pemasarannya adalah perusahaan XYZ. Penelitian kualitatif ini hendak menunjukkan strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan teori IMC dan konsep digitalisasi pada komunikasi pemasaran era 4.0 yang dilakukan perusahaan XYZ. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses digitalisasi strategi komunikasi pemasaran tidak hanya sebatas perubahan media yang digunakan menjadi media digital, tetapi juga ada pada perubahan bauran pemasarannya. Dan akhirnya strategi komunikasi pemasaran digital tidak menghilangkan komunikasi pemasaran tradisional melainkan berjalan beriringan saling menguatkan dan terintegrasi.

Technological developments, especially the presence of the internet brought enormous changes in all fields, especially in the field of communication that has changed the communication ecosystem to the public. Changes in communication patterns and human activities make changes in consumer behavior as well. In order to survive, the business person must be able to adapt and even innovate in marketing communications. Marketing communication which was originally synonymous with traditional marketing communication developed into digital marketing communication. Sales which are usually done directly or offline become a new line to be made online. Similarly, the futures brokerage business in Indonesia, to increase sales and win the hearts of customers, it is necessary to modify the marketing communication strategy. Most of the Brokerage Companies in Indonesia still use traditional marketing communication, and a small portion have started to do digital marketing communication. One company that has carried out a digitalization process on its marketing communication strategy is XYZ company. This qualitative research would like to demonstrate a marketing communication strategy using IMC theory and the concept of digitalization in marketing communication era 4.0 conducted by XYZ companies. In this research, it was found that the process of digitizing marketing communication strategies is not only limited to changes in the media used into digital media, but also on changes in the marketing mix. And finally digital marketing communication strategies do not eliminate traditional marketing communication but go hand in hand with mutually reinforcing and integrated."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>