Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional ke depan, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur jalan berskala besar. Globalisasi membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Sektor konstruksi di Indonesia sekarang ini masih menghadapi banyak masalah, antara lain kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan. Secara umum kinerja daya saing dan kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan masih rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Kinerja tenaga kerja ini meliputi efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Apabila tidak dilakukan upaya peningkatan kinerja daya saing tersebut, di waktu mendatang pasar konstruksi dan tenaga kerja pekerjaan jalan berskala internasional di dalam negeri dapat didominasi oleh pihak asing.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dengan cara mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing, mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing dan melakukan analisis untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Penelitian ini dibatasi pada proyek jalan berskala besar.
Jika peningkatan semua faktor kinerja dilakukan secara maksimal, berdasarkan hasil perhitungan simulasi teoritis tentang optimalisasi output pekerjaan jalan dapat diperoleh kisaran biaya langsung tenaga kerja bobot biaya tenaga kerja berada pada batas 6,52% - 11% dari total biaya langsung, bobot biaya material pada batas 44,60 % sampai 62,70 %, bobot biaya peralatan pada batas 19,58 % sampai 21,18 %, bobot biaya sub kontraktor pada batas 16,63 % sampai 30,48 %, dan bobot biaya overhead lapangan pada batas 4,50 % sampai 5,78%.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan akan memberikan manfaat pencapaian efisiensi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif, produktifitas lebih tinggi, waktu kerja sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan, mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan tercapainya keselamatan kerja. Peningkatan kinerja daya saing ini akan membuat tenaga kerja pekerjaan jalan lebih siap dalam menghadapi globalisasi.

Based on the coming national development plan priority, Government and private sector will develop many large scale road constructions infrastructure projects. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector in Indonesia is still facing many problems; one of them is the construction worker competitive performance. In general the road worker competitive performance and competency are lower compare to foreign workers. The determinant factors of the worker competitive performance are effectiveness, efficiency, quality, timeliness, productivity and safety. Without any improvement of this situation in the coming future, the local construction market and the role of construction workers may be dominated by foreigners.
The objective of this research is to increase the road construction worker competitive performance, consist of the identification of the influencing factors, the identification the cause and impact of low competitive performance and analyzing the recommendation of improving the road worker competitive performance. This research was limited to large scale road construction project.
If all road construction worker competitive performance factors are being maximally improved, by theoretical simulation computation of the optimal road work output, the road construction worker direct cost range is between 6,52% to 11% from the direct cost, the material cost range is between 44,60 % to 62,70 %, the equipment cost range is between 19,58 % to 21,18 %, the sub contractor cost range is between 16,63 % to 30,48 %, and the project overhead cost range is between 4,50 % to 5,78 %.
The benefit of the road construction worker competitive performances improvement are working efficiency achievement, more effective works, higher productivity, timeliness according to the work time schedule, obtaining quality of works and work safety. This performance improvement will make the road construction worker more ready to face the global competition."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D925
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional ke depan, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur jalan berskala besar. Globalisasi membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Sektor konstruksi di Indonesia sekarang ini masih menghadapi banyak masalah, antara lain kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan. Secara umum kinerja daya saing dan kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan masih rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Kinerja tenaga kerja ini meliputi efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Apabila tidak dilakukan upaya peningkatan kinerja daya saing tersebut, di waktu mendatang pasar konstruksi dan tenaga kerja pekerjaan jalan berskala internasional di dalam negeridapat didominasi oleh pihak asing.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dengan cara mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing, mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing dan melakukan analisis untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Penelitian ini dibatasi pada proyek jalan berskala besar.
Jika peningkatan semua faktor kinerja dilakukan secara maksimal, berdasarkan hasil perhitungan simulasi teoritis tentang optimalisasi output pekerjaan jalan dapat diperoleh kisaran biaya langsung tenaga kerja bobot biaya tenaga kerja berada pada batas 6,52% - 11% dari total biaya langsung, bobot biaya material pada batas 44,60 % sampai 62,70 %, bobot biaya peralatan pada batas 19,58 % sampai 21,18 %, bobot biaya sub kontraktor pada batas 16,63 % sampai 30,48 %, dan bobot biaya overhead lapangan pada batas 4,50 % sampai 5,78%.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan akan memberikan manfaat pencapaian efisiensi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif, produktifitas lebih tinggi, waktu kerja sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan, mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan tercapainya keselamatan kerja. Peningkatan kinerja daya saing ini akan membuat tenaga kerja pekerjaan jalan lebih siap dalam menghadapi globalisasi.

Based on the coming national development plan priority, Government and private sector will develop many large scale road constructions infrastructure projects. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector in Indonesia is still facing many problems; one of them is the construction worker competitive performance. In general the road worker competitive performance and competency are lower compare to foreign workers. The determinant factors of the worker competitive performance are effectiveness, efficiency, quality, timeliness, productivity and safety. Without any improvement of this situation in the coming future, the local construction market and the role of construction workers may be dominated by foreigners.
The objective of this research is to increase the road construction worker competitive performance, consist of the identification of the influencing factors, the identification the cause and impact of low competitive performance and analyzing the recommendation of improving the road worker competitive performance. This research was limited to large scale road construction project. If all road construction worker competitive performance factors are being maximally improved, by theoretical simulation computation of the optimal road work output, the road construction worker direct cost range is between 6,52% to 11% from the direct cost, the material cost range is between 44,60 % to 62,70 %, the equipment cost range is between 19,58 % to 21,18 %, the sub contractor cost range is between 16,63 % to 30,48 %, and the project overhead cost range is between 4,50 % to 5,78 %.
The benefit of the road construction worker competitive performances improvement are working efficiency achievement, more effective works, higher productivity, timeliness according to the work time schedule, obtaining quality of works and work safety. This performance improvement will make the road construction worker more ready to face the global competition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
D925
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3478
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Alfa
"Peran Manajer Konstruksi Jalan di industri konstruksi sangatlah penting untuk menjamin kelancaran pengelolaan proyek jalan. Peran penting tersebut haruslah didukung kompetensi yang tepat sebagai jabatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hambatan-hambatan yang menjadi kendala seorang manajer untuk memiliki kompetensi sesuai bakuan kompetensi jabatan kerja yang berlaku. Data yang dikumpulkan yaitu dengan melalui 2 tahapan penelitian dengan mengguanakan questioner. Untuk tahap pertama, questioner disebar kepada beberapa orang pakar dan tahapan kedua, questioner disebar kepada kontraktor jalan dan lembaga terkait. Pengolahan data penelitian menggunakan AHP dan software SPSS. Hambatan-hambatan yang menjadi kendala untuk memperoleh kompetensi adalah kurangnya manajemen skill tentang pembuatan berita acara setiap pemerikasaan proyek bersama owner dan pihak terkait lainnya, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan anggaran biaya pelaksanaan proyek dan jadwal cash flow, kurangnya manajemen skill tentang penyaluran dan pengendalian biaya proyek agar tepat waktu pada hambatan internal dan belum ada standar nasional tentang bakuan kompetensi serta koordinasi dengan kantor pusat yang tidak terjadwal dan jarang dilakukan. Solusi dari pemecahan masalah hambatan-hambatan tersebut adalah dengan menetapkan standar minimal pada saat recruitment manajer, melakukan sosialisasi bakuan kompetensi, dan memberlakukan bakuan kompetensi itu sendiri.

The role of Road Construction Manager in constructions industry is very important to guarantying success of management road project. This role should be supporting the good competence it will be working occupation. This experiment objective is to know the resistance which to constrain of the manager to have competence the suitable competency standard. The files witches collected are by two-step of the experiment by questioner. The first step, questioner is disseminated to several expert. The second step, questioner is disseminated to the road contractor and related department. The processing files experiment by AHP and software SPSS. The resistances which to be constrain to getting competence are lack of management skill about making program news of checking project, lack of the information about creating project budget and cash flow schedule, lack of management skill about distribution and anticipation project budget in the internal constrain and nothing the national standard about competency standard and coordination with central office witch not schedule and seldom be conducted. The trouble solution of constrain is specifying minimum standard when construction manager recruitment, do socialization competency standard and applying of the competency standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Pengembangan jasa konstruksi Nasional, 2011
338.47 LEM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
Jakarta: UI-Press, 2011
PGB 0337
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management
System (QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the
awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also
emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already
adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves
theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical
Success Factor (CSF) in QMS.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 22 (3) September 2008 : 179-186, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-179
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fanshurullah Asa
"Seiring kecenderungan perusahaan jasa konstruksi Indonesia berlomba dalam penerapan dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) akibat adanya prasyarat dalam mekanisme tender proyek serta keinginan sadar akan cetak biru perbaikan SMM internal perusahaan menuju konsep penyempurnaan berkelanjutan, muncul juga kekritisan pemangku kepentingan jasa konstruksi dengan pesan yang disampaikan secara sangat jelas, yaitu apakah perusahaan yang telah mengadopsi dan melaksanakan SMM seperti ISO 9001 memiliki daya saing yang semakin baik. Penelitian ini membuktikan secara teori dan statistik adanya korelasi signifikan antara peningkatan daya saing dengan faktor-faktor kritis pencapaian sukses atau Critical Success Factor (CSF) dalam Sistem Manajemen Mutu.

Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management System(QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical Success Factor (CSF) in QMS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur berskala besar terutama dalam pengembangan jalan yang
memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Globalisasi akan membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Masalah yang dihadapi oleh sektor
konstruksi antara lain produktifitas tenaga kerja konstruksi nasional khususnya di bidang jalan yang masih rendah jika dibandingkan dengan produktifitas tenaga kerja asing. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan produktifitas tenaga kerja konstruksi, khusus
nya di bidang pekerjaan jalan, agar lebih siap menghadapi globalisasi. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor dan variabel penentu yang
menyebabkan rendahnya produktifitas serta mencari solusi untuk menyelesaikan masalah. Mengingat banyaknya faktor dan variabel yang ada, maka prosesnya dilakukan dengan menggunakan kerangka
knowledge base. Analisis produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan dilakukan berdasarkan elemen waktu kerja (input) dan pengukuran kuantitas (output). Dari hasil penelitian atas 15 jenis pekerjaan dalam proyek jalan dan 137 jenis kegiatan dari 15 lokasi di seluruh Indonesia, diperoleh kesimpulan berupa tindakan preventif da
n korektif atas elemen waktu kerja yang tidak produktif, yang dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan.

Abstract
Based on national development priority plan, Government and private sector will develop many large scale infrastructure construction projects, especially in road constructions which give a significant
contribution to the Indonesian economic growth. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector is still facing many problems; one of
them is the construction worker productivity which is lower compared to foreign worker productivity. The objective of this research is to increase the construction worker productivity, focused on road sub sector, in order to be more prepared facing globalization. This research shall identify the worker low productivity factors and variables, and find the solution to solve the problems. There are so many factors and variables; therefore the research process is using a knowledge base framework. The productivity analysis shall be based on working time element (input) and quantity measurement (output). The
research from 15 types of road works and 137 work activities from 15 locations all over Indonesia concluded corrective and preventive actions to non productive working time elements, which can improve
the road construction worker productivity."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Listinia Rozana
"Indonesia sebagai negara berkembang memiiiki karakter khusus dalam bidang konstruksinya. Di dalam negara berkembang, konstruksi adaiah proses tenaga kerja yang intensif. Produktivitas konstruksi sangat bergantung pada performa tenaga kerja dimana matenai dan peraiatan di negara berkembang umumnya impor sehingga hal tersebut tidak dapat dikontrol secara langsung. Umumnya produkiivitas langsung diterjemahkan sebagai biaya dan secara iangsung sebagai keuntungan dan kerugian kontraktor, dimana sekitar 20-25% biaya sektor konstruksi jalan, digunakan untuk biaya tenaga kerja. Di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, produktiyitas tenaga kerja dapat dilihat dan waktu kerjanya. Waktu keria yang terjadi dapat dibagi menjadi waktu yang dipakai secara efektif, waktu yang dipakai secara tidak efektif dan waktu yang dipakai dengan tidak bekerja. Perspektif unik ini merupakan perspektif peneliti yang berbeda dengan perspektif kontraktor secara umum. Produktivitas tenaga kerja menjadi didasarkan atas waktu keria yang tersedia (total waktu keria kurang waktu terlambat yang tidak dapat dihindari) dan waktu kena efektif (waktu kerja yang tersedia dikurang waktu terlambat yang dapat dihindari). Waktu-waktu yang terjadi selama proses kerja disebut sebagai elemen waktu kerja.
Penelitian yang berkaitan dengan elemen waktu ketika teiah menunjukkan bahwa 40-60% dari waktu harian tipikal konstruksi adaiah waktu non produkiif. Sedangkan khusus untuk pekerjaan fasilitas umum. waktu non produktifnya sekitar 65%. Prosentase waktu non produktif tersebut dapat diartikan sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas sebagaimana yang teiah diteiltl dalam proyek pekeriaan Jalan di Indonesia oleh Construction industiy Training & Study (CiTS; 2003). Dalam penjelasan yang lebih detail dalam penelitian tersebut, dibahas tentang beberapa paket pekerjaan (work breakdown structure) dalam proyek jalan. Dalam satu paket pekerjaan tersebut diukur elemen waktu non produktif yang terjadi selama berlangsungnya pekerjaan jalan di beberapa wilayah di Indonesia sehingga didapatkan prosentase elemen waktu non produktif yang terjadi dalam satu paket pekerjaan. Elemen waktu kerja non produktif sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja tersebut telah diukur namun diperiukan tindak Ianjut daiam langkah yang lebih jelas atas terjadinya elemen waktu kerja non produktif tersebut iindak lanjut pengukuran tersebut dapat berupa tindakan korektif dan preventif dan setiap elemen waktu keria non produktif yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>