Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bangun Muljo Sukojo
"Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis penutupan lahan dari citra Landsat untuk memperoleh tipe-tipe ekosistem wilayah Gunung Bromo dan memetakannya sehingga menghasilkan peta ekosistem dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Terdapat sembilan tipe ekosistem yang terdapat di wilayah gunung Bromo, meliputi ekosistem hutan primer, hutan sekunder, danau, kawah, laut pasir, lahan terbuka, semak belukar, tegalan dan pemukiman. Analisis penyebaran batuan juga dilakukan dengan membandingkan hasil intepretasi citra manual dengan peta geologi.
Hasil analisis tersebut dikorelasikan dengan hasil interpretasi digital untuk menghasilkan peta penyebaran batuan yang dapat memberikan informasi tentang potensi penyerapan air di wilayah gunung Bromo. Korelasi hasil tersebut dengan parameter kemiringan lereng, vegetasi penutup lahan dan curah hujan memberikan peta potensi resapan air tanah mutlak dan resapan penyangga di kawasan gunung Bromo dan sekitarnya.

Mapping of Ecosystems in Mount Bromo Using Remote Sensing Technology. Covered land analyses of Landsat image have been done to get ecosystem types and map in Mount Bromo region using remote sensing technology. There are nine types of ecosystems in Mount Bromo region, i.e. primary forest, secondary forest, lake, crater, sands, uncovered land, underbrush, dry-field and residence. Distribution of rock analysis has also been done by comparing the manual image interpretation with geological map.
The results were coorelated with the digital image interpretation to find rock distribution map which can be useful to get the information about water reservation potencial in Mount Bromo region. The coorelation results together with slope, covered vegetation and rain falls can give description about absolute water reservation and buffer zone map in Mount Bromo region."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Imran
"Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa baik meninggal, luka-luka maupun pengungsi serta kerusakan infrastruktur di wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penanganan pada masa tanggap darurat bidang kesehatan melibatkan berbagai pihak dari tingkat pusat dan daerah. Tesis ini membahas mengenai koordinasi pada bidang kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DIY pada masa tanggap darurat. Desain studi menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan melakukan telaah dokumen dan wawancara mendalam kepada pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa tersebut.
Hasil yang diperoleh menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah, khususnya di bidang kesehatan dalam melakukan koordinasi pada masa tanggap darurat akibat bencana dengan memperjelas alur tugas, pendelegasian wewenang, alur informasi yang penting dalam pengambilan sebuah keputusan yang cepat dan tepat sesuai kebutuhan terhadap penanganan permasalahan akibat bencana.

Eruption in 2010 has resulted in loos of life like dead, injured and displaced person as well as damaged to infrastructure in both DI Yogyakarta and Jawa Tengah Provinces. Respons in health sector has involved multi parties from central and local levels. This thesis described the coordination of the sector conducted by Ministry of Health and Provincial Health Office DI Yogyakarta on emergency respons due to Mount Merapi Eruption 2010. Study design using qualitative methods with document review and in-depth interviews to official person who directly involved in disaster mentioned.
The results obtained to evaluate government action, particularly in the area of health in coordinating emergency respons during disaster, to clarify the task flow, delegation of authority and the flow of information are important in making a rapid dan approriate decision as needed for handling the health problems caused by disaster.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maulina G.
"Penelitian mengenai gejala Phallisisme di lereng barat gunung Lawu dilakukan karena keunikan data yang ditemukan di wilayah tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui bentuk gejala, latar belakang kepercayaan dan untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan kepercayaan yang diwakili gejala-gejala tersebut merupakan corak keagamaan dari lereng barat gunung Lawu..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarno
"I Made Sand y (1985) mengemukakan bahwa ba q i rakyat Indonesia
ada beberapa q ej ala alam yan g mempengaruhi kehidupann
ya, geiala itu adalah iklim., gempa dan vulkanisme
Daerah Yang terpenqaruh vulkanisme C gunung api biasanya
memiliki tanah yan g subur, disamping itu bencana yang
diakibatkan ileh letusan j ucia cukup besar yaltu rnembuat tanah
Yang tadinya bisa ditanami/subur meniadi tanah yang tidak
bisa ditanami/rusak.
Sehubuncian dengan hal tersebut diatas maka masalah Yang
akan diutarakan disini adalah
1. Bag aimana perubahan tin q kat kerusakan tanah sesudah Gunung
Merapi meletus ?
2. E4aqaimana pola mata pencahariart penduduk daerah bencana
sebelum dan sesudah Sunun g Merapi meletus?
3. Di wilayah mana saja terdapat pergeseran pola mata penca
harian penduduk sesudah Gunung Merapi meletus?
Analisa yang diperoleh adalah sebagai berikut
1. Tingkat•kerusakan tanah. Hasil pembahasan yang diperoleh
terdapat 3 kelas kiasifikasi yaltu rusak berat
terda pat di desa Sudirnoro, Nglumut Kaliurang, Pucang
Anomq Nq ablak Kemiren dan desa Gulon. Rusak sédang
terdapat di desa Pandan Retno Tegal Randu, Ngarqosuko.,
Salam dan desa S.irahan sedan g rusak rinqan terdapat di
desa Gunun g Pring, Brin q in, Jeruk Aciun g . Sucen dan desa
Muntilan.
2. Pergeseran pola mata pencaharian. Sebelum Gunung Nerapi
meletus penduduk yang tinggal didaerah bencana Gunung
Merapi umumnya hidup sebagai petani yaitu 70% untuk
tiap desa. Setelah terj adi letusan Gunung Merapi terdapat
pergeseran pola mata pencaharian Daerah yang
bergeser besarpada periode 1970-1984 terdapat di desa
Sudimoro Ng 1 umut Ka 1 iurang. Fucan q Anom Jeruk Agung
dan desa Gulon. Yan g bergeser sedan g terdapat di desa
Tectal Randu, Brin g in, Ngablak Mranggen. Folengan,
:emiren Kradenan. Srumbun g . Salam dan desa Sirahan,
sedang yang berqeser kecil terdapat di. desa Pandan
Retno, Nq argosuko. Sucen, Muntilan dan desa Gunung
Fring."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Setianingsih
"Kelompok Actinobacteria berfilamen merupakan bakteri Gram positif yang beberapa anggotanya diketahui memiliki kemampuan mendegradasi selulosa dengan menghasilkan selulase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh isolat Actinobacteria-like GL1-2, GL1-9, dan GL1-12 pada variasi media agar (ISP 1, ISP 2, ISP 3, dan modified Bennett’s) dan suhu (25, 30, 35, 40, 45, 50, dan 55°C), serta mengetahui kemampuan selulolitiknya pada substrat 1% CMC di berbagai suhu (30, 35, 40, 45, 50, dan 55°C). Kemampuan selulolitik diuji dengan menginokulasi biakan pada medium agar minimal (Mm) dengan penambahan 1% CMC, kemudian diinkubasi pada berbagai suhu selama 3, 7, dan 14 hari. Kemampuan selulolitik diamati dengan terbentuknya zona bening di sekitar koloni setelah ditetesi 0,1% Congo red dan dibilas dengan larutan NaCl 1 M. Isolat GL1-2 dan GL1-9 menunjukkan pertumbuhan miselium substrat dalam jumlah banyak pada semua medium yang diuji, namun sporulasi penuh hanya teramati pada medium ISP 1 agar dan MBA. Isolat GL1-12 menunjukkan pertumbuhan miselium substrat yang baik kecuali pada medium ISP 2 agar, namun sporulasi hanya teramati pada medium ISP 3 agar. Suhu pertumbuhan isolat GL1-2 dan GL1-9 berkisar antara 30--55°C, sedangkan GL1-12 berkisar antara 35--55°C. Hasil uji kemampuan selulolitik menunjukkan bahwa isolat GL1-2 dan GL1- 9 memiliki kemampuan mendegradasi 1% CMC pada suhu 30, 35, 40, 45, 50, dan 55°C. Isolat GL1-12 memiliki kemampuan selulolitik pada suhu 40, 45, 50, dan 55°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga isolat Actinobacteria-like dari serasah di kawasan sumber air panas gunung Galunggung memiliki potensi menghasilkan enzim selulase di berbagai suhu yang diuji.

Members of Gram-positive filamentous Actinobacteria are some recognized for their ability to degrade cellulose by producing cellulase. This study aimed to determine the growth ability of three Actinobacteria-like isolates (designated isolates GL1-2, GL1- 9, and GL1-12) obtained from litter samples of mount Galunggung hot spring, Tasikmalaya, West Java, on various agar media (ISP 1, ISP 2, ISP 3, and modified Bennett’s) and temperatures (25, 30, 35, 40, 45, 50, 55°C), along with their cellulolytic ability on 1% carboxymethyl cellulose (CMC) as substrate. Cellulolytic ability was tested by inoculating the cultures on minimal (Mm) agar plates with the addition of 1% CMC, and incubated at various temperatures (30, 35, 40, 45, 50, and 55°C) for 3, 7, and 14-days. Cellulolytic ability was observed as formation of clear zone surrounding the colonies after being flooded with 0.1% Congo red and rinsed with 1 M NaCl solution. The results showed that isolates GL1-2 and GL1-9 have abundant substrate mycelia formation on all media tested, while optimal sporulation was only observed on ISP 1 agar and MBA. Isolate GL1-12 showed good growth of substrate mycelia except on ISP 2 agar, however sporulation was poorly observed only on ISP 3 agar. Growth temperatures of isolates GL1-2 and GL1-9 were ranging from 30 to 55°C, while GL1- 12 was ranging from 35 to 55°C. Isolates GL1-2 and GL1-9 have the ability to degrade 1% CMC at 30, 35, 40, 45, 50, and 55°C. Isolate GL1-12 has celulolytic ability at temperatures of 40, 45, 50, and 55°C. This study revealed that Actinobacteria-like isolates obtained from litter samples of mount Galunggung hot spring, Tasikmalaya are potential cellulase-producers on various tested temperatures."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Syafrudin
"ABSTRAK
Salah satu kecamatan yang rentan akan terjadinya bencana gas beracun adalah Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Untuk itu masyarakat yang tinggal di sekitar kawah harus selalu siap siaga supaya kejadian bencana nasional gas beracun yang pernah menewaskan 149 warga pada 20 Februari 1979 tidak terulang lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model kerentanan wilayah terhadap bencana gas beracun CO2 kawah Timbang di Kecamatan Batur dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga yang berada di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 37 kepala keluarga. Untuk mengambil sampel digunakan metode Simple Random Sampling. Teknik analisis data melalui pembobotan dari ketiga aspek yaitu keterpaparan, sensitivitas, dan kapasitas adaptif. pada setiap aspek miliki parameter yang diberi pembobotan dengan menggunakan masukan dari para ahli melalui metode AHP. Kerentanan wilayah terhadap bencana gas beracun CO2 ini diklasifikasi menjadi tiga tingkatan kerentanan wilayah yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Tingkat kerentanan di Kecamatan batur hanya dibagi menjadi dua kelas yaitu untuk kelas kerentanan sedang terdapat di 6 desa yaitu Desa Pekasiran, Pesurenan, Sumberejo, Karang Tengah, Bakal, dan Dieng Kulon, untuk kelas tinggi tinggi terdapat di 2 desa yaitu Desa Batur, dan Kepakisan. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat keterpaparan dan sensitivitas jauh lebih tinggi dari pada tingkat kapasitas adaptif masyarakatnya.

ABSTRACT
One of the sub districts that are vulnerable to toxic gas disasters is Batur Sub district, Banjarnegara District.For that people living in the vicinity of the crater should always be ready for the national disaster of toxic gas that had killed 149 people on February 20, 1979 did not happen again.The purpose of this research is to make the model of vulnerability of area to toxic gas disasters of CO2 Timbang crater in Batur Sub District by using Analytical Hierarchy Process.The population in this study is the entire head of the family located in Batur Sub District, Banjarnegara District, Central Java Province, amounting to 37 heads of household.To take the sample used Simple Random Sampling method. Data analysis techniques through weighting of the three aspects are exposure, sensitivity, and adaptive capacity.In each aspect the parameters are weighted using input from the experts by the AHP method.The vulnerability of the area to the toxic gas catastrophic CO2 is classified into three levels of vulnerability are, low, medium, and high.Based on the research result, the vulnerability level in Batur sub district is only divided into two classes, namely for the vulnerability class being found in 6 villages are, Pekasiran Village, Pesurenan, Sumberejo, Karang Tengah, Bakal, and Dieng Kulon. For the high grade, there are 2 villages Batur, Kepakisan. This happens because the level of exposure and sensitivity is much higher than the adaptive capacity of the community."
2018
T50949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indroyono Soesilo
Jakarta: Aksara Buana, 1994
621.3678 IND t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Muljo Sukojo
"Informasi tentang kandungan bahan organik (BO) diperlukan untuk pemantauan dan pengelolaan lingkungan serta digunakan dalam praktek budidaya tanaman. Dalam penelitian ini dicobakan untuk memetakan kandungan bahan organik tanah di daerah Malang Selatan dengan menggunakan teknik penginderaan jauh (inderaja). Data inderaja yang digunakan adalah citra Landsat TM (Thematic Mapper) (band 1, 2, 3, 4, 5, 7). dan dipilih area yang memiliki nilai Normalized Difference Soil Index (NDSI) lebih dari 0,3. Data ground-truth diperoleh dengan menganalisis kandungan BO dan contoh-contoh tanah dengan menggunakan metode Black-Walkey.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan nilai derajat keabuan dan citra asli dapat digunakan untuk menduga kandungan bahan organik tanah. Penerapan persamaan regresi dengan menggunakan nilai derajat keabuan citra asli untuk menduga kandungan bahan organik tanah memperlihatkan bahwa tanah di daerah penelitian umumnya memiliki kandungan bahan organik sedang (meliputi 63,18% dari luas area penelitian).

Application of Remote Sensing for Mapping Soil Organic Matter Content. Information organic content is important in monitoring and managing the environment as well as doing agricultural production activities. This research tried to map soil organic content in Malang using remote sensing technology. The research uses 6 bands of data captured by Landsat TM (Thematic Mapper) satellite (band 1, 2, 3, 4, 5, 7). The research focuses on pixels having Normalized Difference Soil Index (NDSI) more than 0.3. Ground-truth data were collected by analysing organic content of soil samples using Black-Walkey method.
The result of analysis shows that digital number of original satellite image can be used to predict soil organic matter content. The implementation of regression equation in predicting soil organic content shows that 63.18% of research area contains of organic in a moderate category."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Herawati
"Munculnya jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi sangat mengambil perhatian masyarakat di Jabodetabek untuk menggunakan aplikasi tersebut dan bergabung menjadi pengemudi maupun pengguna. Namun, masih banyak sekali kesulitan dalam menggunakan aplikasi yang dirasakan baik dari sisi pengemudi maupun pengguna. Sebuah penelitian terkait persepsi pengguna dan pengemudi terhadap teknologi tersebut dibutuhkan untuk terus mengembangkan jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi ini. Penelitian ini berfokus pada studi kasus PT Gojek Indonesia. Analisis faktor yang berhubungan dengan proses pengadopsian pengguna dan pengemudi terhadap produk teknologi jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi akan dilakukan menggunakan model terintegrasi Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Analisis akan dilakukan dan data akan diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi pengemudi kesan positif yang dirasakan tergolong rendah, namun kebermanfaatan dirasakan tergolong tinggi sehingga Gojek diharapkan mampu meningkatkan kualitas aplikasi untuk meningkatkan kesan positif. Dari sisi pengguna, kesan positif dan kebermanfaatan sudah dinilai cukup tinggi sehingga Gojek diharapkan mampu mempertahankan posisi dengan memberikan beberapa inovasi agar terus dapat berkompetisi.

The new service of online transportation reservation is currently popular, encouraging other people to join as a driver and as a user. However, there are still many difficulties in using the applications from both the driver's side and the user’s side. A related study of users and drivers perception about technology adoption is needed to develop transportation reservation applications. This research focuses on case study of PT Gojek Indonesia. Analysis of factors related to users and drivers’ technology adoption of transportation reservation applications will be done using the integrated model Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). The analysis will be conducted and the data will be processed using the method of Structural Equation Modelling (SEM). The results showed low attitude towards behavior, yet high perceived usefulness from the driver's side so Gojek is expected to improve the quality of its application to enhance the positive impression from the driver's side. From the user side, the attitude towards behavior and perceived usefulness has been rated high enough so that Gojek is expected to maintain their current position by providing some innovation."
2016
S62057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>