Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Most of vegetable consummed by Indonesian contain flavonoid that are active as antioxidant. Cassava leave is one of Indonesian vegetables that is rich in flavonoid content....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Nugraini
"Selama beberapa tahun terakhir, pasar global makanan organik termasuk sayuran organik mengalami pertumbuhan. Hal ini salah satunya didorong oleh adanya kekhawatiran konsumen tentang masalah lingkungan dan kesehatan, terutama dalam hal makanan yang dikonsumsi. Sayuran organik dinilai lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan karena sayuran organik diproses tanpa pestisida, pupuk kimia, genetically modified food (GMO), dan zat aditif. Meningkatnya konsumsi dan pasar organik di Indonesia sendiri juga menarik minat peneliti untuk mencari tahu faktor–faktor yang mempengaruhi niat pembelian terhadap sayur organik. Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk sebuah model penelitian berdasarkan pengaruh multidimensional perceived value yang terdiri dari functional value, economic value, sosial value, emotional value, dan conditional value pada purchase intention sayuran organik. Pendekatan secara kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Survei atau kuesioner berhasil disebarkan kepada 383 responden. Data yang diperoleh diolah dengan teknik analisi Structural Equation Modeling atau SEM. Hasil yang ditemukan, economic value dan emotional value berpengaruh terhadap purchase intention. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam niat pembelian konsumen terhadap sayuran organik diwakili oleh manfaat ekonomi yaitu manfaat yang dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dan juga manfaat emosional yang membuat perasaan konsumen menjadi positif ketika akan melakukan pembelian sayuran organik.

Over the past few years, the global market for organic foods including organic vegetables has expanded significantly. This development is partly driven by consumers concerns about environmental and health issues, particularly in the context of the food that they consume. Organic vegetables are considered safer than the conventional ones for both health and environment as organic vegetables are processed without the use of pesticides, chemical fertilizers, Genetically Modified Food (GMO) and additives. The increasing consumption and organic market in Indonesia have attracted researchers’ interests to determine the factors that influence the purchase intention of organic vegetables. The purpose of this research is to form a research model based on the influence of multidimensional perceived value consisting of functional value, economic value, social value, emotional value, and conditional value towards consumers’ purchase intention of organic vegetables. the questionnaires distributed to 383 respondents, The researchers analyses the incoming data using Structural Equation Modeling (SEM) with quantitative method. The results indicate that economic and emotional value has a positive effect on purchase intention. These results indicate that there is an intention to buy organic vegetables represented by economic benefits that are benefits compared to costs incurred and also emotional benefits that make consumers feel positive about buying organic vegetables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hening Widowati
"ABSTRACT
Serapan logam berat tiga jenis sayuran air yaitu Genjer
(Limnocharis flava), Kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan Selada air (Nasturtium officinale R. Br) diteliti pengaruhnya terhadap kandungan gizinya. Penelitian bertujuan mengidentifikasi logam berat yang berpotensi terakumulasi pada organ sayuran air, dan pengaruhnya terhadap kandungan vitamin A, dan vitamin C. Penelitian Dilakukan pada lingkungan bersih dan tercemar. Data dianalisis dengan One-Way Anova dan uji lanjut LSD untuk mengetahui perbedaan serapan logam, dan vitamin; serta regresi untuk mengetahui kontribusi cadmium dalam mempengaruhi gizi sayuran. Akumulasi pada ketiga jenis sayuran dominan pada akar dan terendah pada daun. Genjer paling tinggi mengakumulasi semua macam logam, selanjutnya kangkung air dan terendah selada air. Cadmium memberi kontribusi pada penurunan vitamin A dan C.

Abstract
The absorption of cadmium heavy metal in 3 (three) kinds of aquatic vegetables; water lettuce (Limnocharis flava), water convolvulus (Ipomoea aquatic Forsk.) and watercress ( Nasturtium officinale R. Br) was studied to determine the influence of the contents of vitamins A and C. The purpose of this research was to identify the accumulation of cadmium in the organs of the aquatic vegetables, and their influence to the contents of vitamins A and C. This research was conducted by employing the factorial experimental design of randomized block design (RBD) with 3 (three) factors. The data was analyzed by regression to detect the correlation and contribution of cadmium influence on the aquatic vegetables. The accumulation of cadmium in the 3 (three) aquatic vegetables was mainly occured in the stems and leaves. Water lettuce has the highest accumulation of cadmium, followed by water convolvulus and watercress has the least. Cadmium is responsible for the declining levels of vitamins A and C. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Muhammadiyah Metro;Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Metro], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Lestari Ningsih
"ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui potensi bayam duri (Amaranthus spinosus L.) dalam menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabe merah besar (Capsicum annuum L. var. longum) telah dilakukan dengan cara mengamati pengaruh ekstrak A. spinosus terhadap prosentase perkecambahan, panjang akar dan batang kecambah C. annuum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor 4 x 5 yang terdiri dari 4 perlakuan macam ekstrak yaitu ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus, dan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak yaitu 0,00%, 1,25%, 2,50%, 3,75%, dan 5,00% (dw/w). Analisis variansi menunjukkan bahwa keempat macam ekstrak A. spinosus 1,25--5,00% tidak berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan biji C, annuum. Ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus 3,75% dan 5,00% menghambat pertumbuhan akar kecambah C. annuum. Ekatrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus mulai konsentrasi 1,25% memacu pertumbuhan batang kecambah C. annuum, tetapi konsentrasi 5,00% ekstrak tersebut tidak memperlihatkan adanya perbedaan dengan kontrol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: RadjaGrafindo Persada, 2023
641.35 QUE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Apriliniwati
"Pemberian 2,4-D dengan konsentrasi 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm pada pucuk dan ketiak daun tanaman tomat bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pembungaan dan pembuahan tanaman tomat tersebut. Perlakuan diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 10 hari. Metode penelitian adalah rancangan acak kelompok, dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil uji nonparametrik Kruskal-Wallis pada taraf nyata α = 0,05 menunjukkan tidak ada pengaruh nyata dari pemberian 2,4-D terhadap waktu pembungaan, jumlah bunga per tanaman, waktu pembuahan, jumlah buah per tanaman, jumlah biji per buah dan berat basah buah. Secara non statistik, rata-rata waktu pembungaan paling cepat dijumpai pada perlakuan 2 ppm (63,94 hari) dan waktu pembuahan paling cepat dihasilkan oleh kontrol (86,04 hari). Kontrol juga
menghasilkan rata-rata jumlah bunga, buah dan jumlah biji terbanyak (36,47 bunga per tanaman; 3,07 buah per tanaman dan 24,15 biji per tanaman). Rata-rata jumlah bunga paling sedikit terdapat pada perlakuan 8 ppm (20,85 bunga per tanaman) dan jumlah buah paling sedikit terdapat pada penlakuan 4 ppm (1,65 buah per tanaman). Konsentrasi 10 ppm menghasilkan waktu pembuahan paling lambat (100,89 hari); jumlah biji paling sedikit (9,45 biji per buah) dan berat basah buah terendah (11,02 g). Rata-rata berat basah buah tentinggi dihasilkan oleh perlakuan 4 ppm (23,3 g)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Shot Yen
"Pola makan tinggi serat, khususnya asupan sayur hijau diketahui erat hubungannya dengan rendahnya risiko diabetes tipe 2 dan perbaikan kontrol glikemik, namun perubahan pola makan yang merupakan perubahan gaya hidup menuntut modifikasi perilaku. Model Pemberdayaan bagi petugas kesehatan yang terdiri dari keterampilan coaching berdasarkan metode motivasional Porter and Lawler, Kotter’s leadership model dan creative kitchen telah dikembangkan, dan telah diujicobakan dengan disain mix method. Efektivitas model ini dibuktikan dengan melakukan penelitian kualitatif sebagai embedded design dalam studi kuantitatif yang merupakan randomised controlled trial. Subyek penelitian adalah karyawan atau keluarga karyawan PT Telkom Indonesia. Sampel diambil secara randomisasi kluster, 84 subyek yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dibagi menjadi 42 orang di kelompok intervensi dan 42 orang di kelompok kontrol. Selama 12 minggu subyek kelompok intervensi mendapat Model Pemberdayaan dalam pertemuan seminggu sekali dengan petugas kesehatan. Subyek kelompok kontrol mendapat konseling konvensional seminggu sekali. Di akhir penelitian, terdapat 3 subyek drop out, 2 orang dari kelompok intervensi dan 1 orang dari kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna peningkatan asupan sayur pada kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol (p<0.001). Demikian pula penurunan HbA1c pada kelompok intervensi berbeda bermakna dibanding kelompok kontrol (p=0.009). Di akhir penelitian terjadi perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol untuk penurunan kadar gula puasa (p=0.034), kadar gula darah 2 jam postprandial (p=0.006), dan penurunan lingkar pinggang (p=0.044). Studi kualitatif menunjukkan bahwa sikap petugas kesehatan yang positif menentukan sikap subjek sehingga menghasilkan sesi coaching dengan ciri-ciri: adanya dorongan dan penghargaan, hal-hal yang dipelajari oleh subjek, penghargaan atas proses, keterlibatan pasangan, rasa percaya diri, regulasi diri serta kemampuan untuk menjangkau keluar sebagai tokoh panutan agar orang lain terdorong ikut mengonsumsi sayur lebih banyak.

Dietary pattern high in fibre and green leafy vegetable in particular have shown inverse association with lower risks of Type 2 Diabetes Mellitus and improved glycemic control. However dietary change is also considered as lifestyle change that requires behaviour modifications. The Empowerment Model for health provider consisting of coaching skill based on Porter and Lawler motivational method, Kotter’s leadership model and creative kitchen has been developed, established and pre-tested using a mix method study design. Qualitative study was an embedded design within the quantitative study which was a randomised controlled trial. Subjects of the study were employees of PT Telkom Indonesia or their family members. 84 subjects who met the inclusion criteria working in 8 office groups following clustered random sampling were divided into intervention and control groups with 42 subjects each. Subjects of the intervention group received the Empowerment Model in weekly meeting with trained health providers for 12 weeks. Conventional counselling was applied on the control group weekly for 12 weeks. At the end of the study, there were 3 drop-out subjects, 2 subjects from the intervention group and 1 subject from the control group. There was significant difference in change of vegetable intake of the intervention group compared to the control group (p<0.001). HbA1c decreased significantly in the intervention group compared to the control group (p=0.009). At the end of the study, the significant differences shown in the intervention group compared to the control group were: decreased fasting blood glucose (p=0.034), postprandial blood glucose (p=0.006), and decreased waist circumference (p=0.044). Qualitative study demonstrated that health provider’s positive attitudes defined subject’s attitudes in creating adherence during coaching sessions with the presence of encouragement and acknowledgment, learned lessons, process honouring, buddy’s involvement, confidence and self regulation, also outreaching ability being role model to enrol others in consuming more vegetables. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuraidah Hanifah
"Konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih jauh dari kategori cukup. Remaja ditemukan sebagai kelompok umur dengan persentase tertingi untuk konsumsi sayur dan buah yang kurang. Konsumsi sayur dan buah yang kurang pada saat remaja akan mempengaruhi status kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada kelompok remaja di Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional pada bulan April hingga Mei 2018 di SMAN 39 Jakarta. Responden terdiri dari siswa kelas X dan kelas XI. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan FFQ dengan metode angket.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 68,4 responden termasuk ke dalam kategori kurang konsumsi sayur dan buah. Uji chi square yang dilakukan menghasilkan bahwa terdapat hubungan antara pengaruh orangtua OR=2,436; CI=1,293-4,587 dan keterlibatan dalam berbelanja OR=2,045; CI=1,091-3,834 dengan konsumsi sayur dan buah pada responden. Analisis lebih lanjut berupa analisis multivariat dengan uji regresi logistic ganda menunjukkan hasil bahwa pengaruh orangtua menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa.

Consumption of vegetables and fruits of Indonesian society is still far from sufficient category. Adolescents are found as the age group with the highest percentage for less vegetable and fruit consumption. Consumption of less vegetables and fruits during adolescence will affect health status in the future. This study aims to determine the dominant factors associated with consumption of vegetables and fruits in groups of adolescents in Jakarta. This study used cross sectional design in April to May 2018 at SMAN 39 Jakarta. Respondents consisted of students of class X and class XI. Data collection using self administered questionnaire and.
The results of this study indicate that there are 68.4 of respondents included into the category of less consumption of vegetables and fruits. The chi square test performed resulted in a relationship between parental influence OR 2,436 CI 1,293 4,587 and shopping involvement OR 2,045 CI 1,091 3,834 with consumption of vegetables and fruits in the respondents. Further analysis in the form of multivariate analysis with multiple logistic regression test showed that the influence of parents became the dominant factor related to the consumption of vegetables and fruit in the students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Generally ,price fluctuation of vegetables is higher than fruits,paddy and secondary,crops.meaning that the imbalance of supply volume and onsumer need is freguently occured on vegetables
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>