Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leny Wahyura
"Penelitian ini berfokus pada diplomasi yang dilakukan oleh Jepang dalam melakukan negosiasi pada Korea Utara terhadap penyelesaian kasus penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan analisa deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi. Bagi Jepang, kasus penculikan merupakan permasalahan nasional dimana sebagian besar masyarakat Jepang menginginkan agar kasus ini segera diselesaikan. Oleh karena itu pemerintah Jepang melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan kasus penculikan tersebut.
Dari hasil analisis ini, disimpulkan bahwa: 1) Kesulitan pemerintah Jepang dalam menyelesaikan kasus ini adalah akibat tidak adanya hubungan diplomatik resmi kedua negara sehingga kasus yang terjadi sulit untuk dicari penyelesaiannya. 2) Upaya yang dilakukan Jepang dalam menyelesaikan kasus penculikan menggunakan dua bentuk diplomasi. Yaitu melalui Diplomasi Langsung dan Diplomasi Multilateral. Diplomasi Langsung yaitu melalui diplomasi ekonomi dengan memberikan bantuan pangan dan obat-obatan kepada Korea Utara. Bantuan ini diberikan baik secara langsung maupun melalui organisasi Internasional. Diplomasi multilateral, yaitu diplomasi dengan menggunakan kekuatan negara lain. Seperti melalui Amerika Serikat, negara-negara anggota PBB, Six Party Talks dan G8. Melaui negara anggota dari organisasi tersebut, Jepang mencuri perhatian agar negara-negara tersebut ikut mendukung Jepang dalam usaha menekan Korea Utara sehingga kasus penculikan cepat terselesaikan. 3) Sanksi ekonomi yang diberikan Jepang kepada Korea Utara tidak sepenuhnya berhasil, karena selain mendapatkan bantuan dari Jepang, Korea Utara juga mendapatkan bantuan dari negara lainnya seperti Cina dan Korea Selatan. Selain itu, Korea Utara memiliki pendapatan dalam negri yang didapat dari aktivitas kriminal.

This is a qualitative research using descriptive analysis which focuses on the Japanese diplomacy in conducting negotiation to North Korea to resolve abduction issue of Japanese citizens. This research applies theories of diplomacy. To Japanese, abduction is a national case which most of Japanese demand this to be resolved by their government by conducting many ways.
From the analysis it can be concluded that: 1) the problem faced by Japanese government in resolving this case was the absence of official diplomatic relations between both countries. 2) The efforts that Japanese government had undertaken to resolve this problem was by applying two terms of diplomacies: Direct Diplomacy and Multilateral Diplomacy. Direct Diplomacy was conducted towards economic diplomacy by giving food aid and medical aid to North Korea directly or through international organizations. Multilateral Diplomacy is a diplomacy which uses power of other countries such as United States of America, Members of United Nations, Members of Six Party Talks, and Members of G8. Through those countries, Japanese government stole attention so as those countries help Japan in pushing North Korea so the case can be resolved immediately. 3) Economic embargo that Japanese government applied over North Korea did not give many impacts as North Korea still received aids from other countries as China and South Korea. Moreover, North Korea also had domestic income from criminal activities."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24963
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratnaningsih
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jepang: Heibonsha,
079 NIP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Nurhayati Anwar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iswary Lawanda
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Erra Rismorlita
"Usia Rata-rata Pertama Menikah wanita Jepang termasuk urutan tertinggi kedua didunia. Fenomena ini dimulai pada pertengahan tahun 1970-an seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jepang yang maju pesat, sehingga membuka peluang bagi wanita untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta meniti karir dibidang-bidang pekerjaan profesional. Kepuasan hidup yang diraih melalui kemandirian secara ekonomi dan spiritual ini mengubah pandangan mereka terhadap perkawinan. Menikah menjadi suatu pilihan individu, dan mereka babas untuk menentukan dan memilih kapan, dimana dan dengan siapa mereka akan menikah.
Penelitian ini mengkaji dan menganalisis terjadinya fenomena penundaan usia kawin pada wanita Jepang tahun 1970-2000. Adapun pembahasannya meliputi latar belakang, faktorfaktor penyebab, dampak , serta upaya-upaya yang dilakukan pemerintah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rio Saputra
"Skripsi ini membahas tentang reaksi masyarakat Jepang terhadap Perang Rusia-Jepang tahun 1904-1905 yang terpecah menjadi dua, yaitu pihak yang mendukung dan yang menolak perang. Fokus utama pada penelitian ini adalah menjabarkan bagaimana cara masing-masing pihak baik pihak pro maupun kontra menunjukkan pandanganya terhadap perang serta penyebab tingginya opini pro-perang dalam masyarakat. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pihak pro maupun kontra membentuk organisasi sebagai wadah dalam pergerakannya dan sikap pemerintah yang tertutup serta membatasi aliran informasi ditambah faktor eksternal sikap Rusia yang provokatif membuat jumlah masyarakat yang pro-perang meningkat.
This study discussed about the Japanese rsquo s reaction that divided into two opinion on Russo Japanese War in 1904 1905. On another side, people support the war but on the other hand some people oppose it. The main focus on this study are to explain how the Japanese express their mind about the war and why pro war opinion is so high on the Japanese. This study result reveals that the Japanese expressed their mind about the war through various organizations and movements. Then, the reason behind why pro war opinion got many support are government secrecy policy, strict control to war related information, and Russian provocative action.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Sapto Raharjo
"ABSTRAK
Setelah Restorasi Meiji, perindustrian dan militer Jepang berkembang pesat, tetapi konsekuensinya adalah meningkatnya kebutuhan mereka atas bahan-bahan mentah. Salah satu kebutuhan yang paling krusial adalah minyak bumi. Jepang tidak dikaruniai sumber daya alam yang melimpah di dalam negeri, sehingga ekspansi menjadi salah satu cara yang mereka tempuh untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Daerah Selatan diprediksi dapat memenuhi kebutuhan minyak bumi mereka serta mampu menggantikan dominasi impor dari Amerika Serikat. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis ekspansi ke Selatan yang dilakukan oleh Jepang dengan permasalahan minyak bumi yang mereka hadapi. Setelah melakukan tahap penelitian sejarah, penelitian ini menghasilkan fakta bahwa minyak bumi adalah salah satu agenda penting yang dibawa oleh Jepang dalam rangkaian ekspansinya ke Selatan sebelum pecahnya perang Pasifik.

ABSTRACT
Since Meiji Restoration, Japan’s need of raw resources, especially petroleum, has increased due to the rapid growth of industry and military. Japan is not blessed with abundant natural resources in the country so that the expansion is one of the ways that they have taken to fulfill the need. Southern Area is predicted to fulfill their needs of petroleum and can also replace the dominance of petroleum imports from United States. The purpose of this research is to analyze the relation between Japan expansion to the South policy and petroleum problems. After doing historical research, this study shows the fact that petroleum is one of the important agendas brought by Japan in their expansion to the South policy.
"
2015
S61492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Ibnu Ghani
"Penelitian ini menganalisis tuturan berbelanja yang digunakan oleh anak-anak Jepang di rentang usia 2 hingga 5 tahun dalam reality show "Hajimete no Otsukai" yang tayang mulai tahun 2022 di Netflix. Penelitian ini berfokus pada penggunaan bahasa Jepang oleh anak-anak dalam konteks berbelanja di pasar dengan cara mengidentifikasi tuturan yang digunakan dalam konteks menanyakan letak barang, menyebutkan barang yang ingin dibeli, menjawab pertanyaan penjual, dan menyatakan alasan membeli barang. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah episode-episode dari reality show "Hajimete no Otsukai”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi dan teori kesantunan. Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi tuturan anak saat berbelanja dan mengidentifikasi pola-pola tuturan yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak menggunakan piranti linguistik berupa ragam santun dengan menggunakan format verba-masu, verba-masu ka, dan verba-n desuka serta ragam biasa dengan menggunakan format verba+yo dan verba+ta.

This study analyzes shopping utterances used by Japanese children aged 2 to 5 years old in the reality show "Hajimete no Otsukai" which airing from 2022 on Netflix. This study focuses on the use of Japanese by children in the context of shopping at the market by identifying the utterances used in the context of asking the location of goods, mentioning the goods they want to buy, answering the seller's questions, and stating the reasons for buying goods. The main data sources used in this study are episodes of the reality show "Hajimete no Otsukai". The theories used in this study are Austin's speech act theory of locution, illocution, and perlocution and politeness theory. The analysis is done by identifying children's speech during shopping and identifying the patterns of speech that appear. The results show that children use linguistic tools in the form of polite varieties using verb-masu, verb-masu ka, and verb-n desuka formats and ordinary varieties using verb+yo and verb+ta formats. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ryan Saputra
"[Skripsi menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh organisasi nirlaba asal Jepang, e-Education di Waikabubak, Sumba Barat. Analisis terhadap kegiatan terfokus pada perubahan tingkat kesukaan peserta didik terhadap Jepang setelah menjalani rangkaian agenda e-Education. Teori yang digunakan adalah teori kekuasaan oleh Michel Foucault, untuk mengukur ada tidaknya perubahan, peneliti menggunakan Japanese Fondness Point (JFP) Index oleh Noboru Toyoshima. Hasil penelitian manunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh e-Education meningkatkan kesukaan peserta didik terhadap Jepang meskipun hanya 1 poin karena ternyata peserta didik sudah menyukai Jepang sebelumnya. Mereka memiliki pandangan yang baik tentang Jepang saat sebelum adanya kegiatan dari e-Education.

, This thesis analyzes the activity of Japanese Non Profit Organization, e-Education
at Waikabubak, West Sumba. The Analysis is focus on the shift of Students’
fondness level towards Japanese after experiencing e-Education Activity. The
shift of fondness level could be known by using Japanese Fondness Point Index
by Noboru Toyoshima. The datas, then, are analyzed by using theory of power
relation by Michel Foucault. The result shows that e-Education activity in Waikabubak make the student have the shift of fondness level by 1 point. It is
caused by the fondness point was previously big enough. they had good image about Japan and Japanese before they experiencing e-Education Activity.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>