Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Habibi
"Penelitian ini berfokus pada bagaimana kepemimpinan top leader bisnis multi level marketing yang berhasil. Kriteria keberhasilan top leader dalam bisnis multi level marketing yang diteliti berdasarkan peringkat atau level tertinggi yang mereka raih, yaitu Crown Ambassador. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi mendalam dan menganalisis kepemimpinan top leader yang berhasil dalam mengembangkan jaringan bisnis multi level marketing. Kepemimpinan yang diteliti meliputi praktik kepemimpinan dari teori Kouzes dan Posner (2004) dan model kepemimpinan dari teori kontingensi, dan leader member exchange. Desain penelitian menggunakan penelitian kualitatif menggunakan metode arsip melalui pendekatan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan content analysis dan arsip tentang success story yang terdiri dari lima orang yang memiliki peringkat Crown Ambassador, sedangkan analisis dilakukan melalui kajian terhadap kaset berisi success story para top leader yang diteliti. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, disimpulkan bahwa I) Model Kepemimpinan lop leader yang dalam bisnis multi level marketing adalah a. Seorang upline yang berhasil harus memiliki hubungan dan komunikasi erat antara pemimpin (upline) dengan bawahan (downline), b. Seorang upline yang berhasil harus memiliki sikap saling percaya baik kepada perusahaan, sistem yang ada pada perusahaan, dan yang paling penting percaya terhadap jaringan di bisnisnya yaitu kepada para downline-nya, dan c. Menggunakan cara leadership by example dalam membantu para downline mereka untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. 2) Berdasarkan praktik kepemimpinan top leader yang berhasil dalam bisnis multi level marketing terdapat lima praktik kepemimpinan yang digunakan dalam bisnis ini, yaitu : a. mencontohkan caranya, b. menginspirasikan visi bersama, c. menantang proses, d. memungkinkan orang lain bertindak, dan e. menyemangati jiwa."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24967
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Pratama
"[ABSTRAK
Pertumbuhan perekonomian di Indonesia kian lama kian meningkat dan
terus tumbuh ditengah krisis ekonomi yang melanda dunia. Kondisi seperti ini
memerlukan sarana insfrastruktur yang sangat memadai sebagai alat mobilitas
masyarakat dari daerah satu ke daerah lainnya. Pembangunan industri transportasi
juga merupakan salah satu rencana yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam
melakukan pembangunan dan percepatan ekonomi Indonesia. Kereta api adalah
jawaban dari masalah transportasi di Indonesia. Akan tetapi PT Kereta Api
Indoensia pada masa lalu selalu terpuruk dan dianaktirikan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pembelajaran tentang bagaimana
sebuah organisasi perusahaan berkembang dan berevolusi dari masa kemasa.
Sehingga kita dapat memprediksi bagaimana organisasi tersebut pada masa yang
akan datang.

ABSTRACT
Indonesia's economy has been increasing even though world's economic crisis. A
county in this situation needs a proper infrastructure for public to mobilize from
one point to other. The development in transportation industry is one of the aspect
government needs to process immediately to optimize the economic growth.
Developing public train as mass transportation might have been the answer for
Indonesia all along.But in the other side, PT Kereta Api Indonesia, as one of
Indonesia's co rporate in public train transportation, had been through the worse in
their history. The main purpose of this study and research is to get the descriptions
about how an organization in a company grows and develops from time to time.
So that we can learn about the pattern and predict the strategy for the future, Indonesia’s economy has been increasing even though world’s economic crisis. A
county in this situation needs a proper infrastructure for public to mobilize from
one point to other. The development in transportation industry is one of the aspect
government needs to process immediately to optimize the economic growth.
Developing public train as mass transportation might have been the answer for
Indonesia all along.But in the other side, PT Kereta Api Indonesia, as one of
Indonesia's co rporate in public train transportation, had been through the worse in
their history. The main purpose of this study and research is to get the descriptions
about how an organization in a company grows and develops from time to time.
So that we can learn about the pattern and predict the strategy for the future]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnadi Pribadi
"ABSTRAK
Iklim dunia usaha yang semakin kompetitif menyebabkan
selalu dicari inovasi baru, dengan konsep memotong mata rantai
distribusi dan biaya iklan yang luar biasa besar beserta
keterbatasannya maka pemasaran melalui sistem Multi-level
Marketing menjadi jawabannya, juga untuk mereka yang ingin
berwiraswasta, menjadi pelaku bisnis bagi diri sendiri atau
yang ingin memperoleh penghasjlan dan waktu luangnya namun
terbentur dengan dana, kemampuan, waktu dan referensi.
Sistem Cosway ini menjadi salah satu alternatif yang
penting bagi individu yang ingin mendapat peluang memperoleh
penghasilan, karena dalam sistem ini tidak memerlukan
modal, melakukan usaha diwaktu luang dengan ketekunan menurut
kemampuan masing?masing dan membangun kelompoknya sendirj
dan yang tidak akan dipotong daripadanya serta merupakari
jaminan untuk masa depannya.
Keberadaan perusahaan Multi?level Marketing ini penlu
mendapat bantuan dan dukungan pemenintah karena menciptakan
lapangan pekerjaan, namun sistem yang merugikan masyarakat
sepertj sistem Piramjda harus senantiasa diwaspadai.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Fatimah
"The research aims to get the valid empirical data (Sahih, valid and trust worthy) about how to describe:
1. Entrepreneurship characteristics of distributor in Direct selling Multi Level Marketing at PT Amindoway Jaya Jakarta
2. Behavior of distributor Chain in Direct Selling Multi Level Marketing at PT Amindoway Jaya Jakarta
3. Motivation of Distributor in direct selling Multi Level Marketing ay PT Amindoway Jaya Jakarta
4. Business success of distributor in direct selling Multi Level Marketing PT Amindoway Jakarta
The population of research PT Amindoway Jaya distributors. The research use a survey method with descriptive analysis approach.The time for research on Januari 2006 to Juni 2006. The research is carried out on 30 distributors as sample for respondent and took with simple random sampling method in form of questionnaire to know the percentage, the data analysis is directed to solve problem formulation as a relative distribution frequency, which means data csllifed into a number of groups and stated and measured in percentage analisis beetwen variables and their indicators.
The research shows that:
1. Entreprenuership Characteristics variable and its indicators: 14.6 percent of respondents says Strongly Agree, 6.2 percent Agree, 0.1 percent Doubtful, 4.4 percent Less Agree, and 4.7 percent Strongly Disagree.
2. Distributor Behavior variable and its indicators: 13.4 percent of respondents says Strongly Agree, 14.1 percent Agree, 0.6 percent Doubtful, 1.7 percent Less Agree, and 0.2 percent Strongly Disagree.
3. Distributor Motivation variable and its indicators: 18.4 percent of respondents says Strongly Agree, 9.4 percent Agree, 1.3 percent Doubtful, 0.6 percent Less Agree, and 0.3 percent Strongly Disagree.
4. Business Success variable and its indicators: 13.2 percent of respondents says Strongly Agree, 14.0 percent Agree, 0.1 percent Doubtful, 2.3 percent Less Agree, and 0.4 percent Strongly Disagree."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Anggreani Masjur
"Konsep sistem penjualan skema piramida hampir menyerupai konsep sistem penjualan multi level marketing (MLM), sehingga dapat menjadi celah bagi perusahaan untuk menjalankan prakrek skema piramida dengan menamakan dirinya sebagai perusahaan multi level marketing agar terkesan legal. Skema piramida dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan adalah kegiatan usaha yang bukan dari hasil penjualan barang. Pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk senantiasa beriktikad baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Ketentuan dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen ini bermaksud mengarahkan pelaku usaha menyukseskan pembangunan ekonomi nasional, khususnya dibidang usaha. Pelaku usaha PT. Wandermind dalam konsep distribusi telah menerapkan sistem skema piramida karena telah melakukan kegiatan usaha yang bukan dari hasil kegiatan barang dan kegiatan penjualan account tersebut memanfaatkan peluang keikutsertaan mitra usaha/member untuk memperoleh imbalan atau pendapatan terutama biaya pertisipasi orang lain/member baru yang bergabung. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat normatif. Diterapkannya product libility dalam UUPK terhadap para pelaku usaha yang memproduksi barang dan kemudian ternyata barang tersebut menimbulkan kerusakan, pemcemaran, dan/atau kerugian pada badan, jiwa dan barang milik konsumen, maka konsekuensi diterapkannya product libility pelaku usaha dapat dikenakan sanksi perdata berdasarkan Pasal 19 UUPK, pelaku usaha (hal ini produsen) yang produknya merugikan konsumen, harus memberikan ganti rugi, ganti rugi berupa pengembalian uang, penggantian barang yang sejenis atau yang setara nilainya, perawatan kesehatan, pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The concept of a pyramid scheme sales system almost resembles the concept of a multi-level marketing (MLM) sales system, therefore, it can be a gap for companies to run a pyramid pre-manufacturing scheme by considering themselves as a multi-level marketing company to be impressed legally. According to the constitution article 9, No 7 of 2014 concerning the trade is that the trade is a business activity that is not about selling the goods. The businessmen have an obligation to always have good intentions in carrying out their business activities. Moreover, the consumer protection provisions are intended directly the businessmen to succeed in national economic development particularly in the field of business. Thus, PT. Wandermind in terms of the distribution concept has implemented a pyramid scheme system because it has carried out business activities that are not from the results of goods activities. Furthermore, the account sales activities take advantage of opportunities for the participation of business partners or members to get compensation or income particularly the participation of both other and new members who join the business. This current research is a normative study. By applying the product libility in UUPK to the businessmen who are producing goods and if it turns out that the item causes damage, pollution, and or get lost of the consumers property, as the consequence of the application of product libility, the businessmen can be the subjects to civil sanctions referring to the law in article 19 of UUPK, the businessmen (as the producers) whose products harm consumers, must provide the compensation. It is in the form of refunds, replacement of similar or equivalent goods, health care, compensation in accordance with the provisions of applicable laws and regulations. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Indriani
"[ABSTRAK
Dalam perkembangan perdagangan dunia, yang terarah pada perdagangan bebas,
maka Indonesia sebagai negara berkembang terus berusaha mengimbanginya, dengan
membuka peluang bisnis bagi masyarakat. Peluang ini ditanggapi secara positif,
dibuktikan dengan munculnya berbagai sistem perdagangan dan salah satu yang
sedang berkembang pesat adalah bisnis Multi-Level Marketing (MLM), dimana daya
tarik dari sistem ini adalah penghasilan dari dua sumber, yakni: selisih harga produk
yang dipasarkan dan rabat yang akan didapat dari perusahaan sesuai dengan
tingkatan yang diperolehnya. Oleh karenanya potensi penghasilan dari bisnis ini
sangatlah besar dan yang perlu kita ingat penghasilan adalah salah satu obyek pajak
yang berpengaruh besar dalam pendapatan perpajakan. Permasalahan yang dibahas
dalam penulisan ini adalah: (1) Penerapan Withholding Tax oleh perusahaan MLM,
yang memiliki sistem berbeda (lebih rumit) dengan perusahaan bisnis lainnya (yang
saat ini diterapkan); (2) Penerapan self assessment system dalam kaitannya dengan
penghasilan distributor MLM yang didapat dari keuntungan perdagangan. Peraturan
perpajakan mengenai bisnis MLM sudah ada, namun belum lengkap dan belum
sesuai dengan UUD RI Tahun 1945. Dimana pengaturan yang dibuat hanya
mengarah pada penghasilan rabat dari distributor perseorangan dan pengaturan
tersebut dalam bentuk surat edaran yang bukan merupakan peraturan perundangundangan.
Hal tersebut mengakibatkan hukum mengenai perpajakan tidak dapat
dijalankan dan diterapkan kepada seluruh masyarakat dan hal ini tidak sesuai dengan
teori keadilan sebagaimana diungkap oleh Aristoteles yang pada intinya dalam
perlakuan yang sama untuk setiap orang di mata hukum. Sehingga dibutuhkan
peraturan khusus yang mengatur mengenai pengenaan pajak penghasilan atas
penghasilan yang diterima oleh distributor MLM, dari tarif sampai dengan prosedur
pemungutan, serta diperlukan sosialisasi yang lebih tepat sasaran, sehingga seluruh
kalangan masyarakat dapat memahami dan mengetahui tentang peraturan perundangundangan
tersebut.

ABSTRACT
In the development of world trade, which focused on free trade, then Indonesia as
developing countries will remains to open up business opportunities for the
community. This opportunity is responded positively, evidenced by the emergence of
various trading systems which one growing rapidly is the business of Multi-Level
Marketing (MLM), where the appeal of this system is the income from two sources,
namely: the difference in prices of products that are marketed and rebates that will be
obtained from the company in accordance with the level obtained. Therefore, the
potential income from this business is very large and we need to remember is one
object of income tax profound effect on tax revenues. The problems raised in this
research are: (1) Implementation of Withholding Tax by the MLM company, which
has a different system (more complicated) with other business enterprises (which are
currently applied); (2) The application of the self-assessment system in relation to
income derived by MLM distributor of trading profits. Tax regulations regarding
MLM business is already there, but not complete and not in accordance with the
Constitution of Republic of Indonesia Year 1945. Where regulations are made only
lead to the rebate income from individual distributor and those regulations which was
made in circular letter is not the legislation. This resulted in laws regarding taxation
can not be executed and applied to the entire community and this is not in accordance
with the theory of justice as revealed by Aristotle that essentially in equal treatment
for everyone in the presence of the law. So it takes a special regulation governing the
imposition of income tax on income earned by MLM distributors, from tariffs to
collection procedures, and its required more targeted socialization, so that the entire
community can understand to the legislation., In the development of world trade, which focused on free trade, then Indonesia as
developing countries will remains to open up business opportunities for the
community. This opportunity is responded positively, evidenced by the emergence of
various trading systems which one growing rapidly is the business of Multi-Level
Marketing (MLM), where the appeal of this system is the income from two sources,
namely: the difference in prices of products that are marketed and rebates that will be
obtained from the company in accordance with the level obtained. Therefore, the
potential income from this business is very large and we need to remember is one
object of income tax profound effect on tax revenues. The problems raised in this
research are: (1) Implementation of Withholding Tax by the MLM company, which
has a different system (more complicated) with other business enterprises (which are
currently applied); (2) The application of the self-assessment system in relation to
income derived by MLM distributor of trading profits. Tax regulations regarding
MLM business is already there, but not complete and not in accordance with the
Constitution of Republic of Indonesia Year 1945. Where regulations are made only
lead to the rebate income from individual distributor and those regulations which was
made in circular letter is not the legislation. This resulted in laws regarding taxation
can not be executed and applied to the entire community and this is not in accordance
with the theory of justice as revealed by Aristotle that essentially in equal treatment
for everyone in the presence of the law. So it takes a special regulation governing the
imposition of income tax on income earned by MLM distributors, from tariffs to
collection procedures, and its required more targeted socialization, so that the entire
community can understand to the legislation.]"
2015
T44061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tjut Shahnaz
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T24373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Titon Jatmiko
"Multi Level Marketing telah lama berkembang di Indonesia sejak tahun 1980-an, namun pada saat itu belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai Multi Level Marketing. Tidak adanya aturan hukum tersebut menyebabkan banyak timbul penipuan yang berkedok. Multi Level Marketing yang merugikan masyarakat banyak. Namun sejak tahun 2000 dengan dikeluarkannya KepMenPerindag No. 73/MPP/Kep/3/2000 tanggal 20 maret tentang Ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang, maka semua hal yang memnyangkut kegiatan Multi Level Marketing dilaksanakan berdasarkan ketentuan Kepmen tersebut. Multi Level Marketing adalah bentuk kegiatan usaha penjualan secara berjenjang yang sedang berkembang pesat di Indonesia, dimana diperkirakan melibatkan lebih dari jutaan anggota masyarakat yang tengabung dalam Multi Level Marketing. Karena melibatkan banyak orang, maka penulis ingin membahas aspek hukum perjanjian dalam kegiatan MLM. Pembahasan mengenai perjanjian Multi Level Marketing ini karena Kegiatan Multi Level Marketing diselenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara perusahaan multi Level Marketing dengan penjual. Penulisan ini ingin menuliskan bagaimanakah isi dan bentuk perjanjian Multi Level marketing dan bagaimanakah hak dan kewajiban para pihak berdasarkan berdasarkan ketentuan Kepmen tentang Penjualan Berjenjang. Selain itu untuk melihat penerapannya, maka akan dibahas mengenai perjanjian Multi Level Marketing pada salah satu perusahaan Multi Level Marketing terbesar di Indonesia, yaitu Centranusa Insancemerlang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S21131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby
"Kepemimpinan adalah salah satu faktor penting pembentuk budaya safetY. Model kepemimpinan situasional yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard merupakan model yang banyak digunakan oleh gerusahaan untuk melihat gaya kepemimpinan para manajer mereka. Tesis ini melinat gaya kepemimpinan dan fleksibilitas safety leader dengan melakukan Penilaian persepsi leader terhadap gaya kepemimpinannya sendiri yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard.

Leadership is one of the most important thing to build safety culture. Most of company uses situational leadership model by Hersey a d Blanchard as a tool to see what style of leadership are their managers This research is going to picture about the style and flexibility of leadership the safety leaders in front line managers at production department."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>